Anda di halaman 1dari 5

CORAK KEHIDUPAN MASYARAKAT PRA AKSARA

1. Pola Hunian
 Dekat dengan sumber air karena air merupakan kebutuhan pokok mahkluk hidup
 Di alam terbuka (mereka beristirahat dibawah pepohonan yang besar)
2. Masa Berburu dan Meramu (Food Gathering)/Mengumpulkan Makanan
Kehidupan ini disebut sebagi food gathering yang artinya mengumpulkan makanan yang diperoleh dari alam tanpa
mengolah / menanam, dan pada kehidupan ini mereka tempat tinggalnya selalu berpindah-pindah atau bisa juga disebut
dengan nomaden.
Alat-alat yang digunakan :
a. Kapak Perimbas yang fungsinya untuk merimbas kayu, menguliti binatang, memecah tulang

b. Kapak Genggam yang fungsinya untuk menggali umbi, memotong hewang buruan

c. Alat dari tulang yang fungsinya sebagai pisau, belati, mata panah
3. Masa Bercocok Tanam (Food Producing) dan Beternak
Kehidupan ini disebut food producing dimana kehidupan manusia purba sudah mengenal bercocok tanam,
namum tidak sepenuhnya meninggalkan masa berburu dan meramu.
Hasil Kebudayaan :
1. Kjokkenmoddinger (sampah dapur)

2. Abris Sous Rosche (goa yang menyerupai ceruk-ceruk dalam batu karang)

3. Kapak Persegi

4. Kapak Lonjong

5. Gerabah
6. Perhiasan

7. Mata Panah

4. Masa Pertanian
Kehidupan pada masa pertanian ini mereka sudah mulai memelihara binatang ternak untuk memenuhi
kebutuhan hidup mereka.
Untuk mengisi waktu menunggu musim panen tiba mereka membuat anyaman dari bambu dan rotan.
Contoh anyaman bambu : tikar, tudung saji, topi caping (dudukuy), tampah (nyiru)
Contoh anyaman rotan : kursi, piring rotan, tas, keranjang buah, tikar rotan.
Dalam kehidupan budaya dan teknologinya pada masa pertanian ini mereka sudah menetap dan tinggal di
rumah-rumah, membentuk perkampungan dan hidup sebagai petani

5. Kepercayaan
Sistem kepercayaan yang dianut masyarakat pra aksara diantaranya :
Animisme, Dinamisme, Totemisme, Shamanisme
a. Animisme : mempercayai kekuatan roh nenek moyang
b. Animisme : mempercayai benda-benda tertentu yang memilihi kekuatan gaib / magic
c. Totemisme : mempercayai hewan-hewan tertentu yang dianggap suci
d. Shamanisme : mempercayai kekuatan magic / sihir
Masa ini disebut sebagai zaman megalitikum (batuan besar) karena hasil kebudayaannya terbuat dari batuan yang
besar.
Hasil Kebudayaannya :
1. Menhir
Menhir adalah batu tunggal, biasanya berukuran besar, yang ditatah seperlunya sehingga berbentuk
tugu dan biasanya diletakkan berdiri tegak di atas tanah. Istilah menhir diambil dari bahasa Keltik,
dari kata men (batu) dan hir (panjang). Yang berfungsi sebagai prasasti dan melambangkan
kehormatan arwah nenek moyang

2. Dolmen
Batu yang berbentuk meja batu yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan sesaji

3. Peti Kubur
Batu besar yang berbentuk persegi panjang yang berfungsi sebagai tempat jenazah
4. Sarkofagus
Batu besar yang berbentuk mangkuk dan memiliki 2 keping yang ditangkupkan menjadi satu yang
berfungsi sebagai peti jenazah

5. Waruga
Peti kubur batu yang berukuran kecil berbentuk kubus memiliki tutup lempeng batu yang lebar.

6. Punden Berundak
Susunan batu berundak seperti candi yang berfungsi sebagai tempat upacara pemujaan.

Anda mungkin juga menyukai