Anda di halaman 1dari 2

PENATALAKSANAAN

HIPEREMESIS GRAVIDARUM
No. Dokumen : SOP/VK/6/19/
No. Revisi : 00
SOP Tanggal terbit :
Halaman : 1/2
PUSKESMAS Dr. I Made Sudarma Yasa
RENDANG NIP. 19790226 200604 1 003

1. Pengertian Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang berkelebihan di masa


kehamilan yang menyebabkan dehidrasi, defesiensi nutrisi, penurunan berat
badan dan mengganggu aktifitas sehari – hari
2. Tujuan 1. Mengurangi rasa mual dan muntah
2. Mengganti kehilangan cairan dan elektrolit
3. Memenuhi kebutuhan nutrisi dan mengatasi kehilangan BB ibu
3. Kebijakan 1. SK Kepala Puskesmas nomor : 800/001/PKM-RDG/I/2016 tentang jenis
pelayanan di Puskesmas Rendang
2. SK Kepala Puskesmas nomor : 800/019/PKM-RDG/I/2016 tentang Uraian
Tugas Jabatan
4. Referensi Prawirohardjo S,Wiknjosastro. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
5. Prosedur Persiapan alat :
1. Infus set
2.Cairan infus Dextrose 5 % atau sesuai instruksi Dokter.
3.Kapas alkohol, spuit 5 cc, 2,5 cc, bethadine cair, plester, dll
4.Nierbeken
5.Tissue makan / Tissue Rol dalam tempatnya
6. Langkah- 1. Menjelaskan pada pasien bahwa kehamilan dan persalinan merupakan
langkah proses fisiologis.
2. Menjelaskan pada pasien bahwa mual dan muntah adalah gejala yan normal
terjadi pada kehamilan muda, dan akan menghilang setelah usia kehamilan
4 bulan.
3. Anjurkan untuk makan dalam jumlah yang sedikit tapi dengan frekuensi
yang lebih sering. Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur,
tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.
4. Hindari makanan yang berminyak dan berbau lemak, dan makanan atau
minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin.
5. Makan makanan yang banyak mengandung gula dianjurkan untuk
menghindari kekurangan karbohidrat
6. Defekasi yang teratur.
7. Pada pasien dengan muntah-muntah sering, pasien dipuasakan dalam 2 jam,
kemudian di infus dextrose, 5% RL 2:1 pada kolf I/IV diisi neurobion 5000
ui. Dan vitamin C 200 mg IV, kebutuhan cairan ± 3000 cc dalam 2 jam
(sebelumnya dalam pemberian obat-obatan kolaborasi dulu denga Dokter
yang merawat).
8. Intake dan output di catat tiap aplusan
9. Pemeriksaan laboratorium DL leucosit, LED, urine keton, trombosit
10. Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital tiap aplusan
11. Pemberian obat-obatan anti muntah.
12. Setelah pasien puasa 24 jam, boleh diberikan teh, biskuit bertahap setiap jam, diet
bubur tak merangsang, dan buah manis.
13. Bila pasien tidak muntah, jumlah dan macam makanan dapat ditambah.

2/2
14. Jika kebutuhan cairan terpenuhi infus boleh diaf atau jika kebutuha cairan belum
terpenuhi infus di teruskan (sebelumnya kolaborasi denga Dokter yang merawat).
7. Bagan Alir
Kehamilan Mual & Muntah hal normal Mual muntah
hal normal dan akan hilang pada UK 4 berlebihan
bulan

Ranap

- Puasa 2 jam
- Infus dextrose, 5% RL 2:1 pada kolf
I/IV diisi neurobion 5000 ui
- Makan dan minum

Lab: DL leucosit, LED,


urine keton, trombosit Membaik Ya BPL

Tidak

Urin Keton 2+,


Rujuk

8. Hal-hal yang 1. Jika pasien tidak dapat turun dari tempat tidur pasien dapat di mandikan, dan
perlu dapat dilakukan mobilisasi bertahap.
diperhatikan 2. Kebersihan pasien dan lingkungan di jaga.
3. Membantu memenuhi segala kebutuhan pasien.
4. Jika setelah perawatan & pengobatan baik, muntah berkurang atau pasien
tidak muntah lagi pasien dapat dipulangkan, sebelumnya kolaborasi dengan
Dokter yang merawat.
5. Jika kondisi pasien tidak membaik (UL Keton 2+) segera dilakukan rujukan,
sebelumnya kolaborasi dengan Dokter yang merawat.
9. Unit Terkait Rawat Inap
BP
Poli KIA
10. Dokumen 1. Rekam medis
terkait 2. Catatan tindakan
3. Buku KIA

11. Rekam Histori


No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl.

2/2

Anda mungkin juga menyukai