PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masing-
kelahiran hidup (Susenas 1995), maka pada tahun 2003 AKI turun menjadi
37/1000 kelahiran hidup (SDKI, 2003). Sementara itu, umur harapan hidup rata-
rata meningkat dari 63,20 tahun pada tahun 1995 menjadi 66,2 tahun pada tahun
(MPS) untuk tahun 2001 - 2010, dalam konteks rencana pembangunan kesehatan
menuju Indonesia Sehat 2010 adalah dengan visi "Kehamilan dan Persalinan di
Indonesia Berlangsung Aman, serta yang Dilahirkan Hidup dan Sehat," dengan
Indonesia. Jalan lahir merupakan penyebab kedua perdarahan setelah atonia uteri
yang terjadi pada hampir persalinan pertama dan tidak jarang juga pada
persalinan berikutnya. Pada seorang primipara atau orang yang baru pertama kali
1
melahirkan ketika terjadi peristiwa "kepala keluar pintu". Pada saat ini seorang
primipara biasanya tidak dapat tegangan yang kuat ini sehingga robek pada
Nyeri luka pada perineum pada masa post partum merupakan hal yang
saraf. Pada saat ini terjadi rangsangan pada pembuluh hypothalamus sehingga
terjadi pelepasan sitosin dan brandigin. Rangsangan diteruskan ke otak oleh saraf
terutama dengan nyeri perut bagian bawah maka dilakukan peningkatan mutu
Asuhan Kebidanan Komprehensif post partum hari I pada ny “S” dengan nyeri
2
B. Ruang Lingkup
Komprehensif post partum hari I pada ny “N” dengan nyeri luka perineum di
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
palopo.
3
e. Dapat menetapkan rencana tindakan asuhan kebidanan secara
Sawerigading palopo.
Sawerigading palopo.
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat praktiks
Buana Palopo.
2. Manfaat program
4
3. Manfaat institusi
4. Bagi penulis
luka perineum.
E. Metode Penulisan
yang dipadukan dengan praktek. Metode yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Studi Kepustakaan
2. Studi Kasus
5
Untuk menghimpun informasi / data dalam pengkajian penulisan
menggunakan tekhnik :
a. Anamnese
b. Pemeriksaan fisik
c. Pengkajian psikososial
Yaitu status emosional dan pola interaksi serta respon terhadap keadaan
kesehatan.
3. Studi Dokumentasi
keadaan klien yang bersumber dari catatan perawatan maupun dari sumber
4. Diskusi
Melakukan tanya jawab dengan dokter atau bidan yang menangani langsung
6
F. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
B. Ruang Lingkup
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penulisan
E. Metode penulisan
F. Sistematika Penulisan
1. Pengertian nyeri
2. Penyebab nyeri
3. Tingkat nyeri
7
5. Penangan nyeri
3. Pendokumentasian.
F. Implementasi
F. Implementasi
8
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
9
BAB II
TINJAUAN TEORI
prahamil. Lama masa nifas ini yaitu 6-8 minggu. (Rustam, 1998).
2002).
masa kritis baik ibu maupun bayinya. Terutama dalam waktu 24 jam
10
c. Memberikan pendidikan kesehatan diri, nutrisi, keluarga berencana,
bayinya.
karakteristik dalam masa nifas artinya memberi ciri adanya masa nifas.
Jadi hal-hal yang terjadi dan bersifat karakteristik ini tidak terjadi pada
hal lain, misalnya masa sebelum hamil, masa hamil, maupun masa
a. Sistem kardiovaskuler
dan akan hilang dengan tiba-tiba. Volome darah pada ibu relatif
seperti sediakala. Umumnya hal ini terjadi pada hari-hari ke-3 sampai
b. Tanda-tanda vital
Suhu badan sesudah partus dapat naik kurang lebih 0,5 °C dari
11
melahirkan umumnya suhu badan akan kembali normal. Bila suhu
c. Sistem urinaria
d. Sistem reproduksi
sebelum hamil.
2) Lochia adalah secret yang berasal dari kavum dan vagina dalam
persalinan.
12
b) Lochia sanguilenta
persalinan.
c) Lochia serosa
d) Lochia alba
putih/putih kekuningan.
e) Lochia purulenta
infeksi.
f) Lochia statis
1) Vagina
Vagina dan pintu keluar vagina pada hari pertama pada masa
13
2) Serviks
3) Uterus
segera setelah plasenta lahir, tinggi fundus uteri kurang lebih 2 jari
dibawah pusat dan beratnya kurang lebih 1000 gram. Pada hari ke-
5 post partum, uterus kurang lebih 500 gram dan setelah 12 hari
post partum uterus tidak dapat diraba lagi dan beratnya menjadi
e. Dinding abdomen
14
memerlukan waktu cukup lama untuk kembali dari peregangan dan
Pada keadaan ini dinding abdomen di sekitar garis tengah hanya oleh
f. Laktasi
lemak bertambah.
15
2) Keluaran cairan susu dari duktus laktiferus berwarna kuning putih
susu (colostrum).
persalinan.
lain :
Fase ini terjadi pada hari pertama dan kedua setelah melahirkan,
dan belajar tentang suatu hal pada fase ini timbul rasa kurang
16
ini sistem pendukung menjadi sangat penting dan bernilai bagi ibu
baik.
dimana fase ini kemandirian ibu dalam perawatan diri meningkat dan
a. Perawatan
1) Mobilisasi
ibu boleh miring kiri dan kanan. Pada hari ke 2 ibu boleh
2) Gizi
sedikitnya 3 liter air setiap hari, namun pil zat besi untuk
17
3) Kebersihan diri
daerah kelaminnya. Bila ada luka laserasi sarankan ibu untuk tidak
4) Kandung kemih
dilakukan kateterisasi.
5) Defekasi
Defekasi atau buang air besar harus dilakukan 3-4 hari pasca
persalinan. bila masih sulit buang air besar dan terjadi obstipasi
6) Hubungan seksual
istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu
atau dua jari kedalam vagina tanpa nyeri. dapat pula ditunda
18
7) Keluarga berencana
keluarganya.
perdarahan lanjut.
atonia uteri.
19
f) Jika petugas kesehatan menolong persalinan, ia harus tinggal
dengan ibu dan bayi yang baru lahir untuk 2 jam pertama
setelah kelahiran.
dan istirahat.
bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi
sehar-hari.
setelah persalinan.
bayi alami.
dini.
20
B. Konsep Dasar Nyeri Luka Perineum
1. Pengertian nyeri
mengalaminya.
2. Fisiologi nyeri
rangsang nyeri. organ tubuh yang berperan sebagai reseptor nyeri adalah
ujung syaraf bebas dalam kulit yang berespon hanya terhadap stimulus
secara anatomis reseptor nyeri (nosireceptor) ada yang bermielin dan ada
3. Tingkat nyeri
21
lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi
memukul.
22
yang memberikan keuntungan kepada pasien dalam memberikan
pelayanan.
fisik, serta catatan tentang kesehatan yang lalu dan sekarang dan hasil
23
yang didapatkan adalah nampak hecting luka perineum dengan jelujur.
TFU 1 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik teraba keras dan bundar
dialami oleh klien. Dari data subyektif dan obyektif yang didapatkan
nifas hari pertama dengan nyeri luka perineum dan ASI masih kurang.
potensial yang dapat timbul pada masa nifas dengan ruptur perineum
24
d. Langkah IV : Perlunya tindakan segera (emergency) dan konsultasi
kolaborasi.
maupun psikologis.
uterus, lochia, dan laktasi. Ajarkan pada ibu cara menyusui yang
benar dan ajarkan cara merawat payudara serta berikan obat sesuai
instruksi dokter.
25
f. Langkah VI : Pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan
kebidanan klien. Pada kasus masa nifas dengan ruptur perineum bidan
diberikan kepada klien. Pada tahap evaluasi ini bidan harus melakukan
nyeri perineum teratasi, ASI banyak dan bayi dapat menyusui dengan
baik.
26
Dari 7 proses manajemen kebidanan di atas didokumentasikan dalam
bentuk A (Assesment)
P (Planning)
27
BAB III
STUDI KASUS
23 JANUARI 2012
A. Identifikasi ibu/suami
Alamat : xxxxx
28
B. Data Biologis
3. Ibu tidak pernah menderita penyakit jantung, DM, hipertensi, dan paru-paru.
3. Ibu tidak pernah menderita penyakit jantung, DM, hipertensi, dan paru-paru.
29
E. Riwayat Reproduksi
1. Menarche : 15 tahun
d. TTV :
S : 37 °C P : 20 x/menit.
a. Bayi lahir spontan PBK tanggal 22-01-2012, jam 08.00 wita, langsung
30
b. Lamanya kala II berlangsung ± 20 menit.
menit.
b. Pengawasan kala IV
H. Riwayat KB
2. Ibu berencana menjadi akseptor KB sebelum 40 hari selesai masa nifas, tapi
I. Riwayat Gynekologi
Ibu tidak pernah menderita penyakit infeksi dan timor pada saluran reproduksi.
1. Nutrisi
31
a. Pola makan : 3 x sehari ( tidak minum susu)
3. Eliminasi
4. Personal hygiene
e. Kuku bersih.
5. Istirahat
32
K. Data Pengetahuan Ibu
b. Perawatan payudara.
L. Pemeriksaan Fisik
bergerak.
b. TTV :
S : 36,5 °C P : 20 x/ menit
2. Head to toe
Rambut lurus, hitam, kulit kepala bersih, tidak ada massa dan nyeri tekan
b. Wajah
c. Mata
d. Hidung
33
e. Telinga
Bibir lembab
g. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, kelenjar limfe dan vena jugularis.
h. Payudara
Simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol dan tidak lecet,
hangat dan lunak saat ditekan dan ada nyeri tekan serta terdapat Asi saat
putting di pencet.
i. Abdomen
Tidak ada luka bekas operasi, tonus otot kendor, nampak linea nigra dan
striae alba, TFU 2 jbspt, kontraksi teraba keras dan bundar, kandung
kemih kosong, tidak ada nyeri tekan, distasis recti abdominalis ¾ jari.
Tidak ada nyeri pada ekstremitas atas kiri dan kedua tungkai
34
Refleks patella (+)
k. Genetalia
berwarna merah tua, amis dan ada luka jahitan pada perineum.
M. Data Penunjang
Diagnosa : Post partum hari I dengan masalah nyeri pada daerah perineum
KU baik
S : 36,5 °C P : 20 x/ menit
35
Analisa dan interprestasi data :
keras dan bundar, sehingga dapat menutup pembuluh darah besar yang bermuara
pada bekas implantasi plasenta. jaringan ikat pada uterus akan terus mengecil ±
1 cm/ hari sampai ukuran normal, sehingga post partum III teraba TFU 2 jrbpst
c. Dalam masa nifas terdapat secret yang berasal dari cavum uteri dan vagina
berupa jaringan desidua bakteri dan sel-sel epitel yang disebut lochia. Lochia
rubra muncul pada postpartum hari I-IV, warnanya merah tua dan bau amis yang
berasal dari sel-sel verniks caseosa, air ketuban, lanugo dan mekonium
Terputusnya cuntinitas jaringan akibat laserasi jalan lahir tk. II maka aliran darah
36
Diagnosa : Gangguan pola aktifitas
pada saat wanita hamil dan disebabkan oleh trauma yang dialami wanita saat bersalin
beraktifitas.
Ibu nifas memerlukan nutrisi untuk pemulihan kondisi kesehatan setelah melahirkan,
(Ambrawati, 2008)
37
Analisa dan interprestasi data :
Pada Ibu nifas penjelasan/ pengetahuan mengenai tanda bahaya masa nifas sangat
penting dan perlu karena masih banyak ibu nifas belum mengetahui tentang tanda
bahaya nifas baik yang diakibatkan masuknya kuman ke dalam alat kandungan
seperti eksogen (kuman dari luar) antogen (kuman masuk daro tempat lain dalam
Lamanya luka terpapar dunia luar yang masih basah serta tidak diperhatikan
perawatan dan kebersihannya yang merupakan media yang baik untuk masuk dan
Tidak ada data yang mendukung untuk dilakukan tindakan segera kolaborasi
38
LANGKAH V. RENCANA TINDAKAN / INTERVENSI
A. Tujuan
2. Nyeri teratasi.
4. Kebutuhan terpenuhi
6. Pengetahuan beertambah.
B. Kriteria
N : 60 – 90 x / menit
S : 36,5 – 37,5 ° C.
P : 16 – 24 x / menit
ASI lancar.
39
Nyeri pada betis dapat teratasi, tanda homan (-)
C. Intervensi
penyembuhan.
4. Anjurkan ibu :
pada payudara.
40
Istirahat cukup dan mengkonsumsi makanan bergizi
Rasional : Agar bayi mendapat ASI lebih dini, memenuhi kebutuhan nutrisi
Menjaga personal hygiene dan mengganti doek setiap basah minimal 4-6 jam
5. Berikan HE tentang :
Perawatan payudara
ASI ekslusif
Rasional : ASI ekslusif merupakan langkah awal menuju anak sehat dan
cerdas.
41
Cara menyusui yang benar
vitamin.
7. Follow up : janji untuk pelaksanaan senam nifas besok pagi jam 10.05 di
ruangan ibu
Hasil : TTV :
S : 36,5 °C P : 22 x/menit
pengeluaran lochia rubra yang berwarna merah tua dan bau amis.
42
3. Menjelaskan pada ibu penyebab nyeri pada luka perineum
4. Menganjurkan ibu :
Menjaga personal hygiene dan mengganti doek setiap basah minimal 4-6 jam
5. Memberikan HE tentang :
Perawatan payudara
ASI ekslusif
KU ibu baik
43
S : 36,5oc
N : 80 x/menit,
P : 22 x/menit.
Tidak ada tanda-tanda infeksi : Color, rubor, dolor, tumor, dan gangguan fungsi
laesa
a. Perawatan payudara
b. ASI ekslusif
9. Follow Up: tidak jadi senam nifas karena ibu sudah pulang
44
c. Menjaga personal hygiene dan mengganti duk setiap basah
45
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF POST
23 JANUARI 2012
A. Identifikasi ibu/suami
Alamat : xxxxx
46
B. Data Subjektif (S)
4. Ibu belkum mengerti tentang tanda bahaya masa nifas, perawatan payudara,
1. PII A0
S : 36,5oc
N : 80 x/menit,
P : 22 x/menit.
4. Tidak ada luka bekas operasi, tonus otot kendor, nampak linea nigra dan
striae alba, TFU 2 jbspt, kontraksi teraba keras dan bundar, kandung kemih
5. Ekstremitas atas dan bawah Refleks bisep trisep (+), Tidak ada oedema dan
varices, Tidak ada nyeri pada ekstremitas atas kiri dan kedua tungkaiRefleks
6. Tidak ada oedema dan varices, nampak pengeluaran lochia rubra, luka
47
D. Assesment (A)
pengetahuan.
E. Planning (P)
Hasil : TTV :
S : 36,5 °C P : 22 x/menit
pengeluaran lochia rubra yang berwarna merah tua dan bau amis.
4. Menganjurkan ibu :
48
Menjaga personal hygiene dan mengganti doek setiap basah minimal 4-6 jam
5. Memberikan HE tentang :
Perawatan payudara
ASI ekslusif
vitamin.
7. Follow Up: tidak jadi senam nifas karena ibu sudah pulang
49
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab pembahasan ini penulis akan membandingkan antara teori dengan
hasil tinjauan pada Ny.”N” post partum hari I dengan nyeri luka perineum di RSU
Sawerigading Palopo.
Dalam praktek asuhan kebidanan terhadap ibu hamil tersebut telah diterapkan
serta data spiritual klien, yang berpedoman pada format pengkajian yang telah
yang ditemukan pada klien. Selanjutnya pemeriksaan fisik, baik inspeksi, palpasi,
laboratorium.
Pada tahap ini penulis tidak menemukan hambatan yang berarti karena pada
saat pengumpulan data, sikap ibu dapat menerima kehadiran penulis dalam
memberikan asuhan kebidanan. Begitu pula dengan dokter dan bidan yang ada di
5047
Dalam tinjauan pustaka dikatakan pada post hari pertama tinggi fundus
uteri sekitar 1 jari bawah pusat, lochia rubra pada hari 2-4 post partum.
Sedangkan pada kasus Ny.”N” didapatkan data yaitu pada palpasi tinggi
Dengan demikian apa yang didapatkan dalam tinjauan pustaka dan tinjauan
kasus pada Ny. “N” nampak adanya persamaan antara kasus dan teori.
Pada tinjauan pustaka diagnosa lebih sering diidetifikasi oleh bidan yang
difokuskan kepada yang dialami oleh klien sedangkan masalah lebih sering
beberapa data, baik subjektif maupun objektif yang diperoleh dari hasil
Bedasarkan data yang diperoleh maka diagnosis/ masalah aktual yang didapat
pada Ny. “N” adalah post partum aheri pertama yaitu nyeri luka perineum. pada
perifer dan serabut saraf. Pada saat ini terjadi rangsangan pada pembuluh
51
Dengan demikian diagnosa / masalah aktual yang diidentfikasikan pada
Ny. “N” dengan kasus kehamilan ganda menunjukkan adanya persamaan dengan
tinjauan pustaka.
atau kuman mudah berkembang biak karena adanya perlukaan jalan lahir.
diidentifikasi pada Ny.”N” dengan post partum hari pertama dengan nyeri luka
perineum tidak ada perbedaan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus.
52
D. Langkah IV Evaluasi perlunya tindakan segera/ Kolaborasi
kolaborasi.
tujuan dan kriteria yang ingin dicapai. Dalam perencanaan ini disusun
1. Mobilisasi
2. Gizi
3. Kebersihan diri
4. Kandung kemih
5. Defekasi
6. Hubungan seksual
7. Keluarga berencana
2. Anjurkan ibu untuk mobilisasi dini dengan miring ke kiri dan ke kanan secara
bertahap.
53
b. Istirahat yang cukup
14. Anjurkan kepada ibu untuk menjaga kebersihan diri (personal hygiene)
Pada tahap ini penulis tidak menemukan perbedaan antara teori dengan
F. Langkah VI Implementasi
Pada tahap ini tetap diterapkan tindakan berdasarkan apa yang telah
kebutuhan klien, sehingga tujuan dapat dicapai dan penulis tidak menemukan
hambatan karena ditunjang oleh klien yang kooperatif dalam menerima saran dan
54
G. Langkah VII Evaluasi
tahap ini penulis tidak menemukan permasalahan atau kesenjangan. Dari hasil
S : 36,5oc
N : 80 x/menit,
P : 20 x/menit.
3. Lochia rubra ± 10 cc
Tidak ada tanda-tanda infeksi : Color, rubor, dolor, tumor, dan gangguan
fungsi laesa
55
BAB V
PENUTUP
Setelah membahas dan menguraikan kasus pada Ny. “N” post partum hari I
dengan nyeri luka perineum, maka pada bab ini penulis menarik kesimpulan dan
A. Kesimpulan
1. Nyeri luka perienum perlu penanganan yang baik dan merupakan upaya
untuk menurunkan angka kesakaitan ibu karena nyeri luka perienum bila
perineum.
umum ibu dan jalan lahir) dan perawqatan ruptur perineum sangat penting
secara bertahap.
56
B. Saran
tanda-tanda bahaya dalam masa nifas karena semua ibu post partum
tepat.
Diharapkan kepada ibu post partum dan keluarga apabila ada sudah
ada tanda-tanda bahaya pada masa nifas yang dirasakan agar segera
memeriksa diri.
57
DAFTAR PUSTAKA
4. Murah Manoe, Syahrul Rauf, Hendrie Usmany. Editor Pedoman Diagnosis dan
Terapi Obstetri dan Ginekologi. Ujung Pandang : FK UNHAS. 1999.
5. Abdul Bari S, Gulardi Hanif W, Biran Affandi, Djoko Waspodo. Editor Buku
Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBPSP.
2002.
9. Varney, Helen. Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Ed. 4, Vol. 1. Jakarta : EGC.
2007.
10. Dorland, W.A. Newman. Kamus Kedokteran Dorland, E/29. Jakarta : EGC.
2002.
11. Manuaba I.B.G. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC. 1998.
58