“Sistem Gudang”
A. LATAR BELAKANG
B. PERMASALAHAN
PT. Rahayu Scaffolding sebenarnya telah memiliki sistem inventory yang belum
on-line. Namun seiring dengan perkembangan bisnisnya yang kian maju,
menyebabkan volume transaksi bisnisnya kian meningkat, sehingga pihak
pemilik (owner) memandang perlu untuk mengubah sistem inventory yang ada
menjadi sistem yang bersifat “on-line” dengan kemampuan sebagai berikut :
C. TUJUAN
D. RUANG LINGKUP
Dalam sistem gudang on-line yang akan dibuat, pengguna dapat mengetahui
informasi barang yang ada seperti persediaan barang tertentu, jumlah barang
dipesan, tanggal dipesan dsb. Juga tersedia fasilitas untuk menambahkan
barang baru maupun menghapus barang yang sudah tidak dikehendaki ke File
Pilihan Barang. Kedua operasi terakhir dilakukan melalui Tabel Pilihan Barang
yang menghubungkan item-item yang ada di File Pilihan Barang ke master dan
mengontrol suatu perhitungan record terakhir. Suatu Laporan Inventory Barang
bisa disajikan dalam sistem gudang on-line ini. Laporan ini bisa diminta
melalui terminal operator. Laporan ini minimal terdiri dari header dan rincian
yang. memuat daftar barang persediaan dan yang dipesan. Laporan Kontrol
Pilihan juga bisa diberikan untuk membuat daftar semua perubahan pada File
Pilihan Barang akibat transaksi bisnis yang terjadi. Laporan ini terdiri dari
bagian rincian dan ringkasan. Bagian rincian berisi penambahan barang,
penghapusan barang dan jumlah permintaan yang salah. Sedangkan bagian
ringkasan berisi rekapitulasi jumlah barang yang ditambahkan maupun
dihapus, laporan ukuran dan status terakhirnya.
E. METODOLOGI
Metodologi merupakan elemen yang paling mendasar dari suatu proses bisnis.
Berikut ini adalah suatu metodologi untuk merealisasikan proyek perangkat
lunak “Sistem Gudang On-Line” pada PT. Rahayu Scaffoldings, akan ditempuh
langkah-langkah sebagai berikut :
Melakukan desain sistem secara detail, mulai dari Context Diagram, Data Flow
Diagram (DFD), desain file, desain tabel, relasi tabel dsb sehingga membentuk
sistem lengkap sesuai dengan fungsi-fungsi bisnis yang dikehendaki.
3. Pemrograman (Programming)
4. Pengujian (Testing)
5. Pelatihan (Training)
6. Pemeliharan (Maintenance)
Proyek perangkat lunak tidak bisa selesai begitu saja setelah
diserahterimakan, tetapi masih berlanjut hingga tenggat waktu yang cukup
untuk memastikan bahwa produk perangkat lunak yang telah diserahkan
tersebut bisa beroperasi dengan baik dan tidak ada kendala yang berarti.
7. Dokumentasi (Dokumentation)
Dalam sebuah proyek bisa terdiri dari beberapa dokumen. Dokumen dibuat
untuk melihat kemajuan proyek yang sedang dikembangkan, sebagai referensi
untuk troubleshooting bila terjadi kendala, sebagai pedoman operasional dsb.
F. JADWAL PROYEK
Catatan :
Pada setiap awal kegiatan, jadwal yang lebih rinci akan didiskusikan di
antara para anggota tim.
Pada setiap akhir kegiatan, laporan kemajuan akan disiapkan oleh
pimpinan tim untuk memberikan gambaran tentang status proyek kepada
pihak-pihak yang berkepentingan
TUGAS KELOMPOK