MENURUT PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus di Koperasi Tabina Gampong Keunire, Kecamatan Pidie)
Penulis : Irwansyah NPM : 11111374 Sekolah Tinggi/Prodi : Ilmu Syari’ah/HES Pembimbing I : Drs. H. A. Hamid Mahmud Pembimbing II : Muhajir Al Fairusy, MA.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan ziyadah dalam produk
simpan pinjam, bagaimana hukumnya jika di awal aqad disertai dengan ziyadah (tambahan) yang disepakati untuk dibayarkan dalam setiap pengembaliannya. Terhadap hal ini para ulama sepakat, jika tambahan tersebut atas keinginan si peminjam sendiri, maka tambahan tersebut dianggap tidak apa-apa. Tetapi, jika tambahan tersebut telah ditentukan oleh pihak yang meminjamkan, maka ulama mengharamkannya dan menganggap tambahan tersebut adalah riba. Karena dalam realitasnya, Koperasi Tabina Gampong Keunire menetapkan ziyadah dalam produk simpan pinjam mereka. Kata ziyadah mereka ambil dengan maksud koperasi yang dijalankan adalah koperasi Islam dan menganggap ziyadah yang diterapkannya berbeda dengan riba, dengan alasan ziyadah tersebut nantinya dialokasikan kepada hal-hal bersifat sosial, seperti pembangunan meunasah dan beasiswa pendidikan bagi anak-anak kurang mampu, sehingga menimbulkan masalah apakah ziyadah tersebut dapat dikategorikan ke dalam riba, mengingat definisi ziyadah adalah tambahan dan kata ziyadah berasal dari makna riba secara bahasa. Penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan), menggunakan metode pengumpulan data dengan observasi dan wawancara mendalam terhadap 10 orang pengurus Koperasi Tabina Gampong Keunire dan 3 ulama setempat. Adapun metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menerangkan bahwa selama ini, ternyata Koperasi Tabina Gampong Keunire telah menggunakan sistem yang tidak sesuai dengan hukum Islam, ziyadah yang diterapkan oleh Koperasi Tabina Gampong Keunire sama dengan bunga yakni riba. Walaupun ziyadah tersebut nantinya dialokasikan kepada hal-hal yang mulia sifatnya. Sebagai solusinya penulis mengharapkan Koperasi Tabina Gampong Keunire merubah ziyadah tersebut dengan bagi hasil dalam produk mudharabah, sebagaimana diketahui bagi hasil merupakan cara yang dihalalkan dalam Islam.