Oleh :
Daftar pustaka
PRINSIP ATRAUMATIC CARE
A. Jangan melukai, hal tersebut dinyatakan Wong dan koleganya (2009) sebagai
tujuan utama dari atraumatic care.
B. Mencegah dan mengurangi stres fisik (Supartini, 2014).
C. Mencegah dan mengurangi stres psikologis (Supartini, 2014). Untuk mencapai
tujuan tersebut, terdapat beberapa prinsip atraumatic care sebagai kerangka
kerjanya (Wong, et al., 2009).
Melalui peningkatan kontrol orang tua pada diri anak diharapkan anak akanselalu berhati-hati
dalam melakukan aktivitas sehari-hari, selalu bersikap waspadadalam segala hal. Serta
pendidikan terhadap kemampuan dan keterampilan orangtua dalam mengawasi perawatan
anak. Intervensi keperawtan difokuskan padaupaya untuk mengurangi ketergantungan dengan
cara member kesempatan anakmengambil keputusan dan melibatkan orang tua.c.
Mengurangi nyeri merupakan tindakan yang harus dilakukan dalamkeperawatan anak. Proses
pengurangan nyeri tidak bias dihilangkan secara cepatakan tetapi dapat dikurangi melalui
berbagai teknik, misalnya: distraksi, relaksasi,dan imaginary. Apabila tindakan pencegahan
tidak dilakukan maka cedera dannyeri akan berlangsung lama pada anak sehingga dapat
mengganggu pertumbuhandan perkembangan anak.
Melalui modifikasi lingkungan fisik Rumah Sakit yang bernuansa anakdapat meningkatkan
keceriaan, perasaan aman dan nyaman bagi lingkungan anaksehingga anak selalu
berkembang dan merasa nyaman di lingkungannya.Modifikasi ruang perawatan dengan cara
membuat situasi ruang rawat seperti dirumah dan ruangan tersebut memelukan dekorasi yang
penuh dengan nuansa anak,seperti adanya gambar dinding brupa gambar binatang, bunga,
tirai dan sprei sertasarung bantal berwarna dan bercorak binatang atau bunga, cat dinding
yangberwarna serta tangga yang pengangannya berwarna ceria.
5. Kontra indikasi tindakan keperawatan pada prinsip atraumatic care pada anak.
Secara umum kekerasan didefinisikan sebagai suatu tindakan yangdilakukan oleh individu
terhadap individu lain yang mengakibatkan gangguan fisikdan psikis. Kekerasan pada anak
adalah tindakan yang dilakukan seseorang atauindivisu pada mereka yang belum genap
berusia 18 tahun yang menyebabkankondisi fisik dan psikis terganggu (Sugiarno,
2007:11).Kekerasan pada anak menimbulkan gangguan psikologis yang sangatberarti dalam
kehidupan anak. Apabila hal tersebut terjadi pada saat anak dalamproses tumbuh kembang,
maka kemungkinan pencapaian kematangan akanterhambat, dengan demikian tindakan
kekerasan pada anak sangat tidakadianjurkan karena akan memperberat kondisi anak seperti
melakukan tindakankeperawtan yang berulang-ulang dalam pemasanagan IVFD.
6. Asuhan keperawatan yang berkaitan
1. Sangat terganggu
2. Banyak terganggu
3. Cukup terganggu
4. Sedikitterganggu
5. Tidak terganggu
7. Persiapan tindakan keperawatan pada prinsip atraumatic care.
1. Identifikasi kebutuhan pasien yang akan dilakukan dalai pemberian bolus
intravena
2. Menginformasikan
3. Perawat mencuci tangan
4. mempersiapkan alat dan bahan pemasangan infus :
steril
a. abocath sesuai ukuran
b. infuse set
c. kapas alkohol 70%
d. sarung tangan steril
e. kassa steril
f. betadine dalam tempatnya
non steril
a. tourniquet
b. tiang infuse
c. plester
d. gunting plester
e. cairan infuse
f. bengkok
8. Prosedur pelaksanaan tindakan keperawatan.
7. Lakukan aspirasi, jika darah terlihat di spuit, injeksikan obat secara perlahan-lahan
8. Ajarkan anak untuk meniup baling-baling pada anak yang lebih besar dan tempatkan
orangtua dalam jangkuan pandang anak pada anak yang lebih kecil
9. Tarik jarum dari karet perlahan dan tekan area injeksi dengan kapas alcohol
10. Puji anak atas partisipasi anak
11. Buang jarum suntik di tempat benda tajam
12. Rapikan alat
13. Dokumentasikan tindakan, dosis, rute, lokasi tanggal dan waktu penyuntikan. Tanda
tangandengan nama jelas sesering mungkin
Daftar pustaka