Anda di halaman 1dari 30

Skip to content

AJAR KIMIA
 HO ME

 K I MI A X
o Tugas Remidi Rapot UAS
o Pengumuman UAS
o Elektrokimia

 P ET UNJUK P E NGG UNA A N MO DUL

 K I MI A XI
o Kimia XI
o Larutan Asam dan larutan basa
 7. Referensi
 6. Uji Kompetensi
 5. Rangkuman
 4. Latihan
 3. Materi
 d. Hubungan derajat keasaman dengan sifat larutan
 c. Derajat Keasaman
 b. Kekuatan Asam Basa
 a. Teori Asam Basa
 2. Tujuan Pembelajaran
 1. Kompetensi

 T E NT A NG

 HUB UNG I

Elektrokimia
Selamat datang sobat, selamat belajar kimia lagi ya

Di sini nanti, kamu akan belajar tentang elektrokimia. Apa sih elektrokimia itu.
Nah sebagai perkenalannya sebenarnya elektrokimia itu tidak jauh dari
keseharian kita.
Kids jaman now sekarang pasti tidak mau ketinggalan dengan gadget-nya.
Apa yang anda lakukan jika HP anda drop atau low batterai ? Nah
proses charge atau menggunakan HP merupakan reaksi elektrokimia.
Penasaran enggak sih? Hehehe……Yuks baca uraian materi maupun
slidenya …
ELEKTROKIMIA
Elektrokimia adalah cabang dari ilmu yang kimia yang berhubungan dengan
energi listrik. Proses elektrokimia merupakan reaksi reduksi oksidasi seperti
yang dijelaskan diatas. Elektrokimia terdiri dari sel volta dan sel elektrolisis.
Sel volta merupakan reaksi redoks spontan yang menghasilkan listrik. Sel
elektrolisis adalah reaksi redoks tidak spontan karena energi listrik diubah
menjadi reaksi redoks.

1. Sel volta/sel galvanik

Reaksi redoks spontan yang menghasilkan energi listrik ini disebut sel
volta atau sel sel galvanik, diambil dari nama ilmuwan Italia Luigi Galvani dan
Alessandro Volta, yang membuat sel ini untuk pertama kali. Reaksi redoks
dapat menghasilkan listrik sebab pada reaksi redoks terjadi pemindahan
elektron dari reduktor ke oksidator. Hal ini dapat diterangkan dengan gambar
sel volta berikut:
Zink (Zn) mengalami oksidasi sehingga Zn melepaskan 2 elektronnya,
tembaga (Cu) mengalami reduksi (pengikatan elektron) dengan demikian
elektron yang dihasilkan oleh Zn diikat oleh Cu. Logam seng dan tembaga
dimana terjadi reaksi redoks tersebut disebutelektode/elektroda. Elektrode
tempat terjadinya oksidasi disebut anode/anoda, sedangkan tempat terjadinya
reduksi disebut katode/katoda. Oleh karena oksidasi adalah pelepasan
elektron maka anode adalah kutub negatif, sedangkan katode kutub positif.
Selanjutnya ada kesepakatan untuk menuliskan notasi sel/lambang /diagram
sel elektrokimia sebagai berikut:
ZnIZn2+II Cu2+ICu
Anoda Katode
I : menyatakan perubahan zat pada anoda Zn mengalami oksidasi menjadi
Zn2+ pada katoda Cu2+ menjadi Cu
II: menyatakan jembatan garam.

1. Potensial Elektroda

Jika suatu logam kita celupkan dalam air maka akan timbul beda
potensial antara batang logam dan air yang kita sebut potensial elektroda.
Setiap logam memiliki potensial elektroda yang berbeda-beda. Jika dua
sistem elektroda dihubungkan akan terjadi arus listrik karena terjadi
perpindahan elektron dari anoda menuju katoda.
Dalam menentukan besarnya potensial elektroda tunggal secara langsung
sangat sulit. Diperlukan elektroda pembanding yang memiliki harga potensial
elektroda nol, sehingga harga potensial elektrode yang lain dapat ditentukan
dengan voltmeter. Elektroda pembanding yang digunakan untuk menghitung
besarnya potensial elektroda logam adalah elektroda Hidrogen. Potensial sel
yang dihasilkan oleh suatu elektroda dengan elektrode hidrogen disebut
potensial elektrode itu dan diberi lambang E. Apabila diukur pada keadaan
standar (250 C, dengan konsentrasi 1 M dan tekanan gas 1atm), disebut
potensial elektrode standar dan diberi lambang E0 .
2 H+ (1 M) + 2 e H2(g) (1 atm) E0 = 0 volt
Elektrode yang lebih mudah mengalami reduksi dibandingkan terhadap
elektrode hidrogen mempunyai potensial elektrode bertanda positif,
sedangkan elektrode yang lebih sukar mengalami reduksi dibandingkan
terhadap elektrode hidrogen mempunyai potensial elektrode bertanda negatif.
Menurut kesepakatan potensial elektrode dikaitkan dengan reaksi reduksi.
Jadi potensial elektrode sama dengan potensial reduksinya. Harga E0 tidak
mengalami perubahan apabila reaksi tersebut diubah arahnya
karena potensial merupakan sifat intrinsik.

1. Potensial Sel

Potensial sel volta dapat ditentukan melalui percobaan dengan menggunakan


voltmeter /potensiometer dan dihitung berdasarkan data potensial elektrode
positif (katode) dan potensial elektrode negatif (anode).

E0sel = E0(+) – E0(-)

Suatu susunan sel dapat (berlangsung) menghasilkan energi listrik atau tidak
tergantung susunan yang kita buat. Suatu sel dapat berlangsung apabila
harga potensial selnya bernilai positif. Cara menentukan susunan sel volta
dengan melihat harga potensial elektrodanya, apabila potensial elektrodanya
positif maka logam tersebut sebagai katoda sedang logam lainnya sebagai
anoda.

Contoh soal : tentukan reaksi sel dan potensial elektroda jika diketahui,
harga potensial : Cu2+ + 2e Cu E0 = + 0,34 volt
Ag + e
+ Ag E = + 0,80 volt
0

Jawab : karena Ag memiliki harga potensial elektroda lebih positif, maka Ag


sebagai katoda mengalami reaksi reduksi sedangkan Cu sebagai anoda.
Katoda : Ag+ + e Ag )x2E0 = + 0,80 volt
Anoda : Cu Cu2+ + 2e )x1E0 = + 0,34 volt
2Ag+ + Cu Cu2+ + 2 Ag E0sel = 0,46 volt
E0sel = E0(+) – E0(-)
= 0,80 volt – 0,34volt
= 0,46 volt

Latihan Soal

1. Diketahui potensial elektroda :

Mg2+ + 2e Mg E0 = – 2,37 volt


Zn2+ + 2e Zn E0 = – 0,76 volt
Li+ + e Li E0 = – 3,04 volt
Cr + 3e
3+
Cr E0 = – 0,74 volt

1. Tuliskan 2 reaksi sel yang dapat berlangsung!


2. Tuliskan notasi/diagram selnya!
3. Diketahui potensial elektroda :

Ba2+ + 2e Ba E0 = – 2,90 volt


Mn2+ + 2e Mn E0 = -1,18 volt
Cr3+ + 3e Cr E0 = – 0,74 volt
Pb2+ + 2e Pb E0 = -0,13 volt
Apakah reaksi berikut dapat berlangsung spontan

1. Mn2+ + Pb Mn + Pb2+
2. 2 Cr3+ + 3 Ba 3 Ba2+ + 2 Cr

1. Beberapa Sel Volta komersial

Pada sel volta komersil ada 2 jenis sel, yaitu sel yang dapa diisi ulang
yang disebut sebagai sel volta sekunder dan yang tida dapat diisi ulang yaitu
sel volta primer.

1. Accumulator(Aki)

Sel aki terdiri atas anoda timbal (Pb) dan katoda timbal dioksida (PbO2) yang
dicelupkan kedalam larutan elektrolit H2SO4. kedua eletrode dan hasil
reaksinya tidak larut dalam H2SO4 sehingga tidak diperlukan adanya jembatan
garam.
Reaksi pengosongan aki:
Anode : Pb(s) + HSO4–(aq) PbSO4(s) + H+(aq) + 2e
Katode: PbO2(s) + HSO4–(aq) + 3H+(aq) + 2e PbSO4(s) + 2 H2O

Pb(s) + PbO2(s) + 2 HSO4 (aq) + 2H +
2PbSO4(s) + 2 H2O
Tiap sel aki mempunyai beda potensial kurang lebih 2 Volt, aki 12 V terdiri
atas 6 sel yang dihubungkan seri. Dua hal yang perlu diperhatikan dari reaksi
pengosongan aki:
1. anode dan katode berubah menjadi zat yang sama sehingga tidak ada
beda potensial.
2. selama pengosongan aki H2SO4 diikat dan dihasil air, sehingga kadar
H2SO4berkurang.

Aki dapat diisi kembali karena hasil-hasil reaksi pengosongan aki tetap
melekat pada kedua elektrode. Pengisian aki dapat dilakukan dengan
membalik arah aliran elektron pada kedua elektrode.
Reaksi pengisian aki sebagai berikut:
Anode(PbO2) : PbSO4(s) + 2 H2O(l) PbO2(s) + HSO4–
(aq) + 3H (aq) + 2e
+

Katode(Pb) :
PbSO4(s) + H+(aq) + 2e Pb(s) + HSO4–(aq)
2PbSO4(s) + 2 H2O Pb(s) + PbO2(s) + 2 HSO4–(aq) + 2H+

2. 2. Baterai Kering (Sel Leclanche)

Sel Leclanche terdiri atas suatu silinder seng yang berisi pasta dari batu kawi
(MnO2) , salmiak (NH4Cl) Carbon dan sedikit air. Seng berfungsi sebagai
anode sedangkan katodenya carbon. Yang dicelupkan ke dalam pasta yang
berfungsi sebagai oksidator. Reaksinya secara garis besar dituliskan sebagai
berikut:
Anode : Zn(s) Zn2+(aq) + 2e
Katode: 2MnO2(s) + 2 NH4+(aq) + 2e Mn2O3(s) + 2 NH3(aq) + H2O(l)
Zn(s) + 2MnO2(s) + 2 NH4 (aq)
+
Zn (aq) + Mn2O3(s) + 2 NH3(aq) + H2O(l)
2+

Zn yang terbentuk mengikat NH3 membentuk ion Zn (NH3)42+. Reaksinya


2+

tidak dapat dibalik sehingga baterai jenis ini tidak dapat diisi ulang.
Baterai kering jenis alkaline pada dasarnya sama dengan baterai kering biasa
tapi bersifat basa, karena menggunakan KOH dalam pastanya.

3. Baterai Nikel-Kadmium
Baterai Nikel-Kadmium adalah baterai kering yang dapat diisi kembali. Reaksi
selnya:
Anode : Cd(s) + 2 OH–(aq) Cd(OH)2(s) + 2e
Katode : NiO2(S) + 2 H2O(l) + 2e Ni(OH)2(s) + 2 OH–(aq)
Cd(s) + NiO2(S) + 2 H2O(l) Cd(OH)2(s) + Ni(OH)2(s)
Hasil-hasil reaksi baterai Nikel-Kadmium merupakan zat padat yang melekat
pada kedua elektroda, sehingga dengan membalik arah elektron maka zat
tersebut dapat diubah menjadi zat semula.

4. Baterai Litium

Baterai litium merupakan salah satu alat penyimpan energi tercanggih saat
ini. Karena selain tahan lama, baterai ini mempunyai kemampuan yang tinggi
dalam menyimpan energi dan ramah lingkungan serta dapat diisi ulang.
Baterai litium yang digunakan menggunakan bahan dasar polimer. Jenis
polimer yang digunakan PEO (polyetilen Oxalate) untuk komposit elektroda
dan PVDF (Polyvinyl Diflouride) untuk komposit elektrolitnya.
Karena bahan polimer tersebut mahal, maka di Indonesia lembaran
katodanya digantikan dengan Litium Mangan Oxide, lembaran anoda
digantikan dengan grafit, sedangkan elektrolitnya digantikan dengan Litium
Titanium Alumunium Phospate.
5. 5. Sel Bahan Bakar

Sel bahan bakar adalah sel yang menggunakan bahan bakar campuran
hidrogen dengan oksigen atau campuran gas alam dengan oksigen. Sel
bahan bakar ini akan tetap memberikan energi bila bahan bakarnya diisi terus
menerus. Reaksi selnya sebagai berikut:
Anode : 2 H2(g) + 4 OH–(aq) 4 H2O(l) + 4 e
Katode: O2(g) + 2 H2O(l) + 4 e 4 OH–(aq)
2 H2(g) + O2(g) 2 H2O(l)
Sel seperti ini digunakan untuk sumber listrik pada pesawat ruang angkasa.
Selain itu hasil dari sel ini dapat digunakan sebagai sumber air di luar
angkasa.

d.Korosi
Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di
lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tak dikehendaki.
Dalam bahasa sehari-hari korosi disebut perkaratan. Pada peristiwa korosi,
logam mengalami oksidasi sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi.
Karat logam umumnya berupa oksida atau karbonat. Mudah tidaknya logam
berkarat berkaitan dengan keaktifan logam itu, makin aktif logam itu(makin
negatif potensial elektrodanya) makin mudah berkarat.
Korosi besi memerlukan air dan oksigen. Faktor yang dapat mempercepat
korosi besi antara lain: tingkat keasaman,kontak dengan elektrolit,adanay
pengotor atau kontak dengan logam lain yang kurang aktif serta keadaan
logam itu senndiri(kerapatan,halus/kasar permukaan logam). Korosi besi
merupakan proses elektrokimia. Bagian tertentu dari besi berlaku sebagai
anode,tempat terjadinya oksidasi dan bagian lain dari besi berlaku sebagai
katode, reaksinya sebagai berikut:
Anode : Fe(s) Fe2+(aq) + 2e E0 = + 0,44 V
Katode : O2(g) + 2 H2O(l) + 4e 4 OH–(aq) E0 = + 0,40V
Atau O2(g) + 4H+(aq) + 4e 2 H2O(l) E0 = + 1,23V
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi mambentuk
ion besi (III) yang kemudian membentuk senyawa terhidrasi, Fe2O3.xH2O,
yaitu karat besi. Mengenai bagian mana sebagai anode dan katode
bergantung pada beberapa faktor, misalnya zat pengotor atau perbedaan
rapatan logam itu.

Cara mencegah korosi besi:

1. Mencegah kontak dengan oksigen dan/atau air.


Dapat dilakukan dengan mengecat,melapisi dengan logam yang kurang aktif
(timah/tembaga),logam ini akan mempercepat proses korosi besi prinsip ini
digunakan dalam pembuatan kaleng agar kaleng cepat hancur. Bila logam ini
dilapisi dengan logam yang lebih aktif seperti seng dan krom. Dalam hal ini
besi tetap terlindungi selama logam pelapis masih ada. Pelapisan besi
dengan seng disebut gulvanisasi.

2. Memberi perlindungan katode atau pengorbanan anode.

Besi yang dilapisi atau dihubungkan dengan logam lain yang lebih aktif
membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katode. Dengan demikian
yang akan teroksidasi adalah logam lain itu sedangkan besi hanya berfungsi
sebagai tempat terjadinya reduksi oksigen. Perlindungan katode digunakan
untuk melindungi pipa bawah tanah. Logam yang biasa digunakan adalah Mg.

1. ELEKTROLISIS

Elektrolisis menimbulkan reaksi redoks dan banyaknya zat yang dihasilkan


berbanding lurus dengan jumlah muatan listrik yang mengalir dalam sel
elektrolisis. Reaksi elektrolisis tergolong reaksi redoks tidak spontan. Reaksi
ini dapat berlangsung karena pengaruh energi listrik. Jadi pada elektrolisis
terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia.
Susunan sel elektrolisis digambarkan sebagai berikut:
1. Reaksi-reaksi elektrolisis

Reaksi di katode bergantung pada jenis kation (kationnya apa?)


1. Kation logam aktif ( golongan I A,IIA, Al dan Mn), maka air yang
tereduksi.

2H2O(l) + 2e H2(g) + 2OH–(aq)


Catatan: Kation logam aktif dalah fase lelehan/leburan dapat mengalami
reduksi.
IA: Li,Na,K,Rb,Cs
IIA: Be, Mg , Ca, Ba, Ra

1. kation lain mengalami reduksi

2H+(aq) + 2e H2(g)
L (aq) + xe
x+
L(s)
Reaksi di anode bergantung pada jenis anoda/elektroda dan anion.

1. (Anoda/elektrodanya apa?)

Jika Anoda/elektrodanya inert (Pt, Au,C) maka yang mengalami oksidasi


anionnya,(anionnya apa) dengan melihat jika :
1). Anion merupakan sisa asam oksi(sisa asam yang mengandung oksigen,
SO42-, PO42-, dll), maka air mengalami oksidasi: 2 H2O(l) 4
H (aq) + O2(g) + 4e
+

2). Sisa asam yang lain (Br–, Cl–, I–) atau OH– teroksidasi
Contoh: 2 Br–(aq) Br2(g) + 2e

4OH (aq) 2 H2O(l) + O2(g) + 4e

1. Jika Anoda/elektrodanya tidak inert ,maka elektroda mengalami


oksidasi

L(s) Lx+(aq) + x e
Fe(s) Fe2+(aq) + 2 e
Contoh:
1.Elektrolisis larutan NaOH dengan elektrode grafit(C)
NaOH Na+ + OH–
Reaksi di katoda tergantung pada kationnya, karena Na+ merupakan logam
akif golongan IA maka yang mengalami reduksi adalah air,
Katode : 2 H2O(l) + 2e H2(g) + 2 OH–(aq)
Pada reaksi di anoda pertama kita lihat anoda/elektrode. C merupakan
elektroda aktif selanjutnya kita lihat anionnya OH–, bukan asam oksi sehingga
OH– sendiri yang mengalami oksidasi.
Anode : 4OH–(aq) 2 H2O(l) + O2(g) + 4e
Kedua reaksi diatas selanjutnya kita jumlahkan
Katode : 2 H2O(l) + 2e H2(g) + 2 OH–(aq)
Anode : 4OH–(aq) 2 H2O(l) + O2(g) + 4e
2 H2O(l) 2 H2(g) + O2(g)
2.Elektrolisis larutan ZnSO4 dengan elektrode tembaga
ZnSO4 Zn2+ + SO42-
Reaksi di katoda tergantung pada kationnya, Zn2+ bukan logam aktif (IA, IIA),
maka Zn2+dapat mengalami reduksi.
Katode : Zn2+ + 2e Zn
Pada reaksi di anoda pertama kita lihat anoda/elektrode. Tembaga bukan
termasuk elektroda inert, maka tembaga mengalami oksidasi.
Anode : Cu Cu2+ + 2e
Kedua reaksi diatas selanjutnya kita jumlahkan
Katode : Zn2+ + 2e Zn
Anode : Cu Cu + 2e
2+

Zn + Cu
2+ Zn + Cu2+

LATIHAN SOAL
Tuliskan reaksi elektrolisis larutan berikut:

1. larutan AgNO3 dengan elektroda grafit


2. Larutan Ba(OH)2 dengan elektroda Zn
3. Larutan HBr dengan elektroda platina
4. Lelehan BaCl2 dengan elektroda grafit
5. Larutan Na2SO4 dengan elektroda grafit

2.Hukum-hukum Faraday
Pada tahun 1831-1832, Michael Faraday dari Inggris, menentukan hubungan
kuantitif antara massa zat yang dibebaskan pada elektrolisis dengan jumlah
listrik yang digunakan. Penemuan itu menyimpulkan 2 hukum sebagai
berikut:
1.Hukum Faraday 1
“massa zat yang dihasilkan di elektroda berbanding lurus dengan jumlah arus
listrik yang melalui elektrolisis”
W= e.F = e . i. T
96.500
2.Hukum Faraday 2
“jika arus listrik yang sama dilewatkan pada beberapa sel elektrolisis, maka
zat yang dihasilkan masing-masing sel berbanding lurus dengan berat
ekivalen zat itu dan tanpa bergantung pada jenis zat yang terlibat dalam
reaksi elektrolisis”
W1 = W2 = …. = Wn
e1 e2 en
dengan: W = jumlah zat yang dihasilkan (gram)
e = berat ekivalen
e = Ar______________________
Perubahan bilangan oksidasi
F = arus listrik (Faraday)
Muatan listrik dari 1 mol elektron adalah 96.500 coulomb (tepatnya 96.487
coulomb). Jumlah muatan dari 1 mol elektron ini disebut satu faraday (1 F)
1 faraday = 1 mol elektron = 96500 coulomb/mol elektron
i = arus listrik (ampere
t = waktu reaksi (detik)

3.Penggunaan elektrolisis dalam industri


a.Produksi zat.
Banyak zat kimia dibuat melalui elektrolisis misalnya logam-logam alkali,
magnesium, alumunium, fluorin, klorin, natrium hidroksida, natrium hipoklorit
dan hidrogen peroksida. Secara industri klorin dan natrium hidroksida dibuat
dari elektrolisis larutan NaCl dengan reaksi sebagai berikut:
NaCl(aq) Na+(aq) + Cl–(aq)
Katode: 2 H2O(l) + 2e 2 OH–(aq) + H2(g)
Anode: 2Cl–(aq) Cl2(g) + 2e
2 H2O(l) + 2Cl (aq) 

2 OH–(aq) + H2(g) + Cl2(g)
reaksi rumusnya : 2 H2O(l) + 2 NaCl(aq) 2NaOH(aq) + H2(g) + Cl2(g)
b.Pemurnian logam
Untuk membuat kabel listrik diperlukan tembaga murni,sebab adanya
pengotor dapat mengurangi konduktivitas tembaga. Tembaga dimurnikan
secara elektrolisis, tembaga kotor di anode dan tembaga murni di katodenya.
Larutan elektrolit yang digunakan adalah larutan CuSO4.
CuSO4(aq) Cu2+(aq) + SO42-(aq)
Katode: Cu (aq) + 2e
2+
Cu(s)
Anode: Cu(s) Cu (aq) + 2e
2+

Cu(s) dianode Cu(s) dikatode


c.Pelapisan (electroplating)
Pelapisan dimaksudkan untuk melindungi logam terhadap korosi atau untuk
memperbaiki penampilan barang tersebut. Misalnya saja pelapisan body
mobil atau motor,pelapisan perhiasan dan pelapisan perabot rumah tangga.
Pada pelapisan logam yang akan disepuh dijadikan katode sedangkan
anodenya adalah logam yang digunakan untuk menyepuh, larutan
elektrolitnya adalah garam dari logam penyepuh. Contoh: pelapisan sendok
dengan logam perak, larutan elektrolit yang digunakan AgNO3 atau AgCl.
Reaksinya sebagai berikut:
AgNO3(aq) Ag+(aq) + NO3–(aq)
Katode (sendok) : Ag+(aq) + e Ag(s)
Anode (Ag) : Ag(s) Ag (aq) + e
+

Ag(s)anode Ag(s)sendok
LATIHAN SOAL

1. Larutan Cu(NO3)2 dielektrolisis selama 3 menit dengan arus 96,5


Ampere. Hitunglah massa tembaga yang akan mengendap di
katodanya!
2. Elektrolisis larutan AgNO3 dihubungkan seri dengan larutan ZnSO4. Bila
diperoleh 2 gram endapan Zn. Berapa gram endapan perak yang
dihasilkan? (Ar Ag=108 Zn=65)
3. Pada proses pelapisan besi dengan zink hitung arus yang harus
digunakan apabila massa yang diinginkan 5 gran dan elektrolisis
berlangsung selama 15 menit!
4. Joti ingin melapisi cincin seng dengan perak. Tentukan larutan yang
harus digunakan?apa reaksi kimia yang terjadi?katoda dan anoda?

Rangkuman Elektrokimia

1. Ada 2 macam sel elektrokimia yaitu sel volta/sel galvani dan sel
elektrolisis.
2. potensial sel volta sama dengan selisih potensial kutub positif dengan
kutub negatifnya, Esel = E0(+) – E0(-)
3. Sel volta komersial ada yang dapat diisi ulang (sel sekunder), ada pula
yang tidak dapat diisi ulang (sel primer).
4. Sel elektrokimia adalah reaksi redoks yang dapat berlangsung dengan
bantuan tenaga listrik.
5. Hubungan kuantitatif arus listrik dan massa dari elektrolisis dirumuskan
dengan hukum Faraday I dan hukum Faraday II.

SHARE THIS:
 Twitter
 Facebook


C ALEND AR
May 2019

M T W T

« Mar

1 2

6 7 8 9

13 14 15 16

20 21 22 23

27 28 29 30

 aplikasi

 Kimia X

 Kimia XI

 Petunjuk Penggunaan Modul

 Tentang

 Hubungi
Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their
use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy

 IPA SMP

 KIMIA SMA
 KIMIA UNIVERSITAS

 DOWNLOAD

 PEMBAHASAN SOAL

Materi Kimia
Situs Web Sains

Soal Elektrokimia dan Penyelesaiannya


 KELAS XII
 JANUARI 9, 2018

FacebookTwitterWhatsAppPinterestSHARE

Sel Volta dan Potensial Sel


Soal No. 1
Suatu sel volta tersusun dari elektroda magnesium dan tembaga. Jika diketahui:

Tentukanlah!

a. katoda dan anoda

b. reaksi yang terjadi pada elektroda dan reaksi selnya

c. notasi sel

d. potensial sel
Pembahasan:
a. Katoda = Cu, karena

besar. Anoda = Mg, karena

kecil.

b. Katoda (reduksi):

Anoda (oksidasi):

________________________________________________________+

c. Notasi sel =

d.

Soal No. 2
Diketahui

Apakah reaksi:

berlangsung spontan?

Pembahasan:
untuk mengetahui reaksi tersebut berlangsung spontan atau tidak, kita harus
mengetahui

reaksi tersebut. Maka:


(negatif), itu artinya reaksi tidak spontan.

Soal No. 3
Suatu sel volta terdiri atas elektroda Ag yang dicelupkan di dalam larutan

, dan elektroda Zn yang dicelupkan dalam larutan

, jika diketahui

Tentukan

a. anoda dan katoda

b. potensial sel

c. notasi sel

Pembahasan:
a. Katoda = Ag, karena

besar. Anoda = Zn, karena

kecil.

b. Katoda (reduksi):

| x2 |

Anoda (oksidasi):

| x1 |

________________________________________________+

c. Notasi sel:

Soal No. 4
Diketahui:
= +0,80 volt

= -2,37 volt

= +0,34 volt

= -0,76 volt

Hitunglah potensial standar sel Ag dan Mg, Ag dan Cu?

Pembahasan:

= +0,80 volt

= -2,38 volt
= +0,80 volt

= +0,34 volt

Soal No. 5
Diketahui

= -2,38 volt

= -1,66 volt

Harga

persamaan reaksi tersebut adalah …

Pembahasan:

Sel Elektrolisis
Soal No. 1
Tuliskan reaksi elektrolisis larutan

dengan elektroda karbon!

Pembahasan:
Anoda:

Katoda:

________________________________________________+

Soal No. 2
Tuliskan reaksi elektrolisis larutan

dengan elektroda Pt!

Pembahasan:
Anoda:

| x1 |

Katoda:

| x2 |

____________________________________________________________+

Soal No. 3
Tuliskan reaksi elektrolisis leburan NaCl!

Pembahasan:
Anoda:

| x1 |

Katoda:

| x2 |

___________________________________________+
Soal No. 4
Pada elektrolisis

dengan elektroda grafit, pada katoda terjadi reaksi ….

Pembahasan:

pada katoda terjadi reaksi reduksi. Karena elektrolisis lelehan dengan elektroda inert,
sehingga ion

tereduksi.

Soal No. 5
Elektrolisis larutan

dengan elektroda Pt, tuliskan reaksi elektrolisis yang terjadi di katoda!

Pembahasan:

Katoda:

Anoda:

Pelajari Juga:
 Hukum Faraday
 Kelimpahan Unsur – Unsur di Alam
 Korosi
 Penyetaraan Persamaan Reaksi Redoks
 Contoh Soal Sifat Koligatif Larutan
MATERI TERKAIT...

Cara Mudah Menghilangkan Karat pada Besi
FEBRUARI 6, 2018


Contoh Soal Elektrolisis SBMPTN
FEBRUARI 5, 2018

Struktur, Tatanama, Sifat, dan Kegunaan Senyawa Eter
OKTOBER 7, 2017
Tags: contoh soalelektrokimiakumpulan soalreaksi elektrolisisredoks dan elektrokimiasoal dan pembahasansoal
elektrokimia



MATERI TERBARU

KELAS VIII
Menentukan Jarak Lensa Objektif dan Okuler pada Mikroskop
MEI 15, 2019

KELAS VII
35 Soal Pilihan Ganda tentang Mikroskop beserta Jawabannya
MEI 15, 2019

KELAS VIII / PEMBAHASAN SOAL


6 Contoh Soal Alat Optik Mikroskop dan Pembahasannya
MEI 15, 2019

KELAS VIII / PEMBAHASAN SOAL


5 Contoh Soal Essay Cahaya dan Alat Optik Kelas 8
MEI 13, 2019

KELAS VIII / PEMBAHASAN SOAL


10 Soal IPA tentang Sifat Cahaya berdasarkan Gambar
MEI 13, 2019
LAMAN
 Copyright
 DISCLAIMER
 Hubungi Kami
 Kebijakan Privasi
Materi Kimia © 2019. All Rights Reserved.

Anda mungkin juga menyukai