AJAR KIMIA
HO ME
K I MI A X
o Tugas Remidi Rapot UAS
o Pengumuman UAS
o Elektrokimia
K I MI A XI
o Kimia XI
o Larutan Asam dan larutan basa
7. Referensi
6. Uji Kompetensi
5. Rangkuman
4. Latihan
3. Materi
d. Hubungan derajat keasaman dengan sifat larutan
c. Derajat Keasaman
b. Kekuatan Asam Basa
a. Teori Asam Basa
2. Tujuan Pembelajaran
1. Kompetensi
T E NT A NG
HUB UNG I
Elektrokimia
Selamat datang sobat, selamat belajar kimia lagi ya
Di sini nanti, kamu akan belajar tentang elektrokimia. Apa sih elektrokimia itu.
Nah sebagai perkenalannya sebenarnya elektrokimia itu tidak jauh dari
keseharian kita.
Kids jaman now sekarang pasti tidak mau ketinggalan dengan gadget-nya.
Apa yang anda lakukan jika HP anda drop atau low batterai ? Nah
proses charge atau menggunakan HP merupakan reaksi elektrokimia.
Penasaran enggak sih? Hehehe……Yuks baca uraian materi maupun
slidenya …
ELEKTROKIMIA
Elektrokimia adalah cabang dari ilmu yang kimia yang berhubungan dengan
energi listrik. Proses elektrokimia merupakan reaksi reduksi oksidasi seperti
yang dijelaskan diatas. Elektrokimia terdiri dari sel volta dan sel elektrolisis.
Sel volta merupakan reaksi redoks spontan yang menghasilkan listrik. Sel
elektrolisis adalah reaksi redoks tidak spontan karena energi listrik diubah
menjadi reaksi redoks.
Reaksi redoks spontan yang menghasilkan energi listrik ini disebut sel
volta atau sel sel galvanik, diambil dari nama ilmuwan Italia Luigi Galvani dan
Alessandro Volta, yang membuat sel ini untuk pertama kali. Reaksi redoks
dapat menghasilkan listrik sebab pada reaksi redoks terjadi pemindahan
elektron dari reduktor ke oksidator. Hal ini dapat diterangkan dengan gambar
sel volta berikut:
Zink (Zn) mengalami oksidasi sehingga Zn melepaskan 2 elektronnya,
tembaga (Cu) mengalami reduksi (pengikatan elektron) dengan demikian
elektron yang dihasilkan oleh Zn diikat oleh Cu. Logam seng dan tembaga
dimana terjadi reaksi redoks tersebut disebutelektode/elektroda. Elektrode
tempat terjadinya oksidasi disebut anode/anoda, sedangkan tempat terjadinya
reduksi disebut katode/katoda. Oleh karena oksidasi adalah pelepasan
elektron maka anode adalah kutub negatif, sedangkan katode kutub positif.
Selanjutnya ada kesepakatan untuk menuliskan notasi sel/lambang /diagram
sel elektrokimia sebagai berikut:
ZnIZn2+II Cu2+ICu
Anoda Katode
I : menyatakan perubahan zat pada anoda Zn mengalami oksidasi menjadi
Zn2+ pada katoda Cu2+ menjadi Cu
II: menyatakan jembatan garam.
1. Potensial Elektroda
Jika suatu logam kita celupkan dalam air maka akan timbul beda
potensial antara batang logam dan air yang kita sebut potensial elektroda.
Setiap logam memiliki potensial elektroda yang berbeda-beda. Jika dua
sistem elektroda dihubungkan akan terjadi arus listrik karena terjadi
perpindahan elektron dari anoda menuju katoda.
Dalam menentukan besarnya potensial elektroda tunggal secara langsung
sangat sulit. Diperlukan elektroda pembanding yang memiliki harga potensial
elektroda nol, sehingga harga potensial elektrode yang lain dapat ditentukan
dengan voltmeter. Elektroda pembanding yang digunakan untuk menghitung
besarnya potensial elektroda logam adalah elektroda Hidrogen. Potensial sel
yang dihasilkan oleh suatu elektroda dengan elektrode hidrogen disebut
potensial elektrode itu dan diberi lambang E. Apabila diukur pada keadaan
standar (250 C, dengan konsentrasi 1 M dan tekanan gas 1atm), disebut
potensial elektrode standar dan diberi lambang E0 .
2 H+ (1 M) + 2 e H2(g) (1 atm) E0 = 0 volt
Elektrode yang lebih mudah mengalami reduksi dibandingkan terhadap
elektrode hidrogen mempunyai potensial elektrode bertanda positif,
sedangkan elektrode yang lebih sukar mengalami reduksi dibandingkan
terhadap elektrode hidrogen mempunyai potensial elektrode bertanda negatif.
Menurut kesepakatan potensial elektrode dikaitkan dengan reaksi reduksi.
Jadi potensial elektrode sama dengan potensial reduksinya. Harga E0 tidak
mengalami perubahan apabila reaksi tersebut diubah arahnya
karena potensial merupakan sifat intrinsik.
1. Potensial Sel
Suatu susunan sel dapat (berlangsung) menghasilkan energi listrik atau tidak
tergantung susunan yang kita buat. Suatu sel dapat berlangsung apabila
harga potensial selnya bernilai positif. Cara menentukan susunan sel volta
dengan melihat harga potensial elektrodanya, apabila potensial elektrodanya
positif maka logam tersebut sebagai katoda sedang logam lainnya sebagai
anoda.
Contoh soal : tentukan reaksi sel dan potensial elektroda jika diketahui,
harga potensial : Cu2+ + 2e Cu E0 = + 0,34 volt
Ag + e
+ Ag E = + 0,80 volt
0
Latihan Soal
1. Mn2+ + Pb Mn + Pb2+
2. 2 Cr3+ + 3 Ba 3 Ba2+ + 2 Cr
Pada sel volta komersil ada 2 jenis sel, yaitu sel yang dapa diisi ulang
yang disebut sebagai sel volta sekunder dan yang tida dapat diisi ulang yaitu
sel volta primer.
1. Accumulator(Aki)
Sel aki terdiri atas anoda timbal (Pb) dan katoda timbal dioksida (PbO2) yang
dicelupkan kedalam larutan elektrolit H2SO4. kedua eletrode dan hasil
reaksinya tidak larut dalam H2SO4 sehingga tidak diperlukan adanya jembatan
garam.
Reaksi pengosongan aki:
Anode : Pb(s) + HSO4–(aq) PbSO4(s) + H+(aq) + 2e
Katode: PbO2(s) + HSO4–(aq) + 3H+(aq) + 2e PbSO4(s) + 2 H2O
–
Pb(s) + PbO2(s) + 2 HSO4 (aq) + 2H +
2PbSO4(s) + 2 H2O
Tiap sel aki mempunyai beda potensial kurang lebih 2 Volt, aki 12 V terdiri
atas 6 sel yang dihubungkan seri. Dua hal yang perlu diperhatikan dari reaksi
pengosongan aki:
1. anode dan katode berubah menjadi zat yang sama sehingga tidak ada
beda potensial.
2. selama pengosongan aki H2SO4 diikat dan dihasil air, sehingga kadar
H2SO4berkurang.
Aki dapat diisi kembali karena hasil-hasil reaksi pengosongan aki tetap
melekat pada kedua elektrode. Pengisian aki dapat dilakukan dengan
membalik arah aliran elektron pada kedua elektrode.
Reaksi pengisian aki sebagai berikut:
Anode(PbO2) : PbSO4(s) + 2 H2O(l) PbO2(s) + HSO4–
(aq) + 3H (aq) + 2e
+
Katode(Pb) :
PbSO4(s) + H+(aq) + 2e Pb(s) + HSO4–(aq)
2PbSO4(s) + 2 H2O Pb(s) + PbO2(s) + 2 HSO4–(aq) + 2H+
Sel Leclanche terdiri atas suatu silinder seng yang berisi pasta dari batu kawi
(MnO2) , salmiak (NH4Cl) Carbon dan sedikit air. Seng berfungsi sebagai
anode sedangkan katodenya carbon. Yang dicelupkan ke dalam pasta yang
berfungsi sebagai oksidator. Reaksinya secara garis besar dituliskan sebagai
berikut:
Anode : Zn(s) Zn2+(aq) + 2e
Katode: 2MnO2(s) + 2 NH4+(aq) + 2e Mn2O3(s) + 2 NH3(aq) + H2O(l)
Zn(s) + 2MnO2(s) + 2 NH4 (aq)
+
Zn (aq) + Mn2O3(s) + 2 NH3(aq) + H2O(l)
2+
tidak dapat dibalik sehingga baterai jenis ini tidak dapat diisi ulang.
Baterai kering jenis alkaline pada dasarnya sama dengan baterai kering biasa
tapi bersifat basa, karena menggunakan KOH dalam pastanya.
3. Baterai Nikel-Kadmium
Baterai Nikel-Kadmium adalah baterai kering yang dapat diisi kembali. Reaksi
selnya:
Anode : Cd(s) + 2 OH–(aq) Cd(OH)2(s) + 2e
Katode : NiO2(S) + 2 H2O(l) + 2e Ni(OH)2(s) + 2 OH–(aq)
Cd(s) + NiO2(S) + 2 H2O(l) Cd(OH)2(s) + Ni(OH)2(s)
Hasil-hasil reaksi baterai Nikel-Kadmium merupakan zat padat yang melekat
pada kedua elektroda, sehingga dengan membalik arah elektron maka zat
tersebut dapat diubah menjadi zat semula.
4. Baterai Litium
Baterai litium merupakan salah satu alat penyimpan energi tercanggih saat
ini. Karena selain tahan lama, baterai ini mempunyai kemampuan yang tinggi
dalam menyimpan energi dan ramah lingkungan serta dapat diisi ulang.
Baterai litium yang digunakan menggunakan bahan dasar polimer. Jenis
polimer yang digunakan PEO (polyetilen Oxalate) untuk komposit elektroda
dan PVDF (Polyvinyl Diflouride) untuk komposit elektrolitnya.
Karena bahan polimer tersebut mahal, maka di Indonesia lembaran
katodanya digantikan dengan Litium Mangan Oxide, lembaran anoda
digantikan dengan grafit, sedangkan elektrolitnya digantikan dengan Litium
Titanium Alumunium Phospate.
5. 5. Sel Bahan Bakar
Sel bahan bakar adalah sel yang menggunakan bahan bakar campuran
hidrogen dengan oksigen atau campuran gas alam dengan oksigen. Sel
bahan bakar ini akan tetap memberikan energi bila bahan bakarnya diisi terus
menerus. Reaksi selnya sebagai berikut:
Anode : 2 H2(g) + 4 OH–(aq) 4 H2O(l) + 4 e
Katode: O2(g) + 2 H2O(l) + 4 e 4 OH–(aq)
2 H2(g) + O2(g) 2 H2O(l)
Sel seperti ini digunakan untuk sumber listrik pada pesawat ruang angkasa.
Selain itu hasil dari sel ini dapat digunakan sebagai sumber air di luar
angkasa.
d.Korosi
Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di
lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tak dikehendaki.
Dalam bahasa sehari-hari korosi disebut perkaratan. Pada peristiwa korosi,
logam mengalami oksidasi sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi.
Karat logam umumnya berupa oksida atau karbonat. Mudah tidaknya logam
berkarat berkaitan dengan keaktifan logam itu, makin aktif logam itu(makin
negatif potensial elektrodanya) makin mudah berkarat.
Korosi besi memerlukan air dan oksigen. Faktor yang dapat mempercepat
korosi besi antara lain: tingkat keasaman,kontak dengan elektrolit,adanay
pengotor atau kontak dengan logam lain yang kurang aktif serta keadaan
logam itu senndiri(kerapatan,halus/kasar permukaan logam). Korosi besi
merupakan proses elektrokimia. Bagian tertentu dari besi berlaku sebagai
anode,tempat terjadinya oksidasi dan bagian lain dari besi berlaku sebagai
katode, reaksinya sebagai berikut:
Anode : Fe(s) Fe2+(aq) + 2e E0 = + 0,44 V
Katode : O2(g) + 2 H2O(l) + 4e 4 OH–(aq) E0 = + 0,40V
Atau O2(g) + 4H+(aq) + 4e 2 H2O(l) E0 = + 1,23V
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi mambentuk
ion besi (III) yang kemudian membentuk senyawa terhidrasi, Fe2O3.xH2O,
yaitu karat besi. Mengenai bagian mana sebagai anode dan katode
bergantung pada beberapa faktor, misalnya zat pengotor atau perbedaan
rapatan logam itu.
Besi yang dilapisi atau dihubungkan dengan logam lain yang lebih aktif
membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katode. Dengan demikian
yang akan teroksidasi adalah logam lain itu sedangkan besi hanya berfungsi
sebagai tempat terjadinya reduksi oksigen. Perlindungan katode digunakan
untuk melindungi pipa bawah tanah. Logam yang biasa digunakan adalah Mg.
1. ELEKTROLISIS
2H+(aq) + 2e H2(g)
L (aq) + xe
x+
L(s)
Reaksi di anode bergantung pada jenis anoda/elektroda dan anion.
1. (Anoda/elektrodanya apa?)
2). Sisa asam yang lain (Br–, Cl–, I–) atau OH– teroksidasi
Contoh: 2 Br–(aq) Br2(g) + 2e
–
4OH (aq) 2 H2O(l) + O2(g) + 4e
L(s) Lx+(aq) + x e
Fe(s) Fe2+(aq) + 2 e
Contoh:
1.Elektrolisis larutan NaOH dengan elektrode grafit(C)
NaOH Na+ + OH–
Reaksi di katoda tergantung pada kationnya, karena Na+ merupakan logam
akif golongan IA maka yang mengalami reduksi adalah air,
Katode : 2 H2O(l) + 2e H2(g) + 2 OH–(aq)
Pada reaksi di anoda pertama kita lihat anoda/elektrode. C merupakan
elektroda aktif selanjutnya kita lihat anionnya OH–, bukan asam oksi sehingga
OH– sendiri yang mengalami oksidasi.
Anode : 4OH–(aq) 2 H2O(l) + O2(g) + 4e
Kedua reaksi diatas selanjutnya kita jumlahkan
Katode : 2 H2O(l) + 2e H2(g) + 2 OH–(aq)
Anode : 4OH–(aq) 2 H2O(l) + O2(g) + 4e
2 H2O(l) 2 H2(g) + O2(g)
2.Elektrolisis larutan ZnSO4 dengan elektrode tembaga
ZnSO4 Zn2+ + SO42-
Reaksi di katoda tergantung pada kationnya, Zn2+ bukan logam aktif (IA, IIA),
maka Zn2+dapat mengalami reduksi.
Katode : Zn2+ + 2e Zn
Pada reaksi di anoda pertama kita lihat anoda/elektrode. Tembaga bukan
termasuk elektroda inert, maka tembaga mengalami oksidasi.
Anode : Cu Cu2+ + 2e
Kedua reaksi diatas selanjutnya kita jumlahkan
Katode : Zn2+ + 2e Zn
Anode : Cu Cu + 2e
2+
Zn + Cu
2+ Zn + Cu2+
LATIHAN SOAL
Tuliskan reaksi elektrolisis larutan berikut:
2.Hukum-hukum Faraday
Pada tahun 1831-1832, Michael Faraday dari Inggris, menentukan hubungan
kuantitif antara massa zat yang dibebaskan pada elektrolisis dengan jumlah
listrik yang digunakan. Penemuan itu menyimpulkan 2 hukum sebagai
berikut:
1.Hukum Faraday 1
“massa zat yang dihasilkan di elektroda berbanding lurus dengan jumlah arus
listrik yang melalui elektrolisis”
W= e.F = e . i. T
96.500
2.Hukum Faraday 2
“jika arus listrik yang sama dilewatkan pada beberapa sel elektrolisis, maka
zat yang dihasilkan masing-masing sel berbanding lurus dengan berat
ekivalen zat itu dan tanpa bergantung pada jenis zat yang terlibat dalam
reaksi elektrolisis”
W1 = W2 = …. = Wn
e1 e2 en
dengan: W = jumlah zat yang dihasilkan (gram)
e = berat ekivalen
e = Ar______________________
Perubahan bilangan oksidasi
F = arus listrik (Faraday)
Muatan listrik dari 1 mol elektron adalah 96.500 coulomb (tepatnya 96.487
coulomb). Jumlah muatan dari 1 mol elektron ini disebut satu faraday (1 F)
1 faraday = 1 mol elektron = 96500 coulomb/mol elektron
i = arus listrik (ampere
t = waktu reaksi (detik)
Ag(s)anode Ag(s)sendok
LATIHAN SOAL
Rangkuman Elektrokimia
1. Ada 2 macam sel elektrokimia yaitu sel volta/sel galvani dan sel
elektrolisis.
2. potensial sel volta sama dengan selisih potensial kutub positif dengan
kutub negatifnya, Esel = E0(+) – E0(-)
3. Sel volta komersial ada yang dapat diisi ulang (sel sekunder), ada pula
yang tidak dapat diisi ulang (sel primer).
4. Sel elektrokimia adalah reaksi redoks yang dapat berlangsung dengan
bantuan tenaga listrik.
5. Hubungan kuantitatif arus listrik dan massa dari elektrolisis dirumuskan
dengan hukum Faraday I dan hukum Faraday II.
SHARE THIS:
Twitter
Facebook
C ALEND AR
May 2019
M T W T
« Mar
1 2
6 7 8 9
13 14 15 16
20 21 22 23
27 28 29 30
aplikasi
Kimia X
Kimia XI
Tentang
Hubungi
Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their
use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy
IPA SMP
KIMIA SMA
KIMIA UNIVERSITAS
DOWNLOAD
PEMBAHASAN SOAL
Materi Kimia
Situs Web Sains
FacebookTwitterWhatsAppPinterestSHARE
Tentukanlah!
c. notasi sel
d. potensial sel
Pembahasan:
a. Katoda = Cu, karena
kecil.
b. Katoda (reduksi):
Anoda (oksidasi):
________________________________________________________+
c. Notasi sel =
d.
Soal No. 2
Diketahui
Apakah reaksi:
berlangsung spontan?
Pembahasan:
untuk mengetahui reaksi tersebut berlangsung spontan atau tidak, kita harus
mengetahui
Soal No. 3
Suatu sel volta terdiri atas elektroda Ag yang dicelupkan di dalam larutan
, jika diketahui
Tentukan
b. potensial sel
c. notasi sel
Pembahasan:
a. Katoda = Ag, karena
kecil.
b. Katoda (reduksi):
| x2 |
Anoda (oksidasi):
| x1 |
________________________________________________+
c. Notasi sel:
Soal No. 4
Diketahui:
= +0,80 volt
= -2,37 volt
= +0,34 volt
= -0,76 volt
Pembahasan:
= +0,80 volt
= -2,38 volt
= +0,80 volt
= +0,34 volt
Soal No. 5
Diketahui
= -2,38 volt
= -1,66 volt
Harga
Pembahasan:
Sel Elektrolisis
Soal No. 1
Tuliskan reaksi elektrolisis larutan
Pembahasan:
Anoda:
Katoda:
________________________________________________+
Soal No. 2
Tuliskan reaksi elektrolisis larutan
Pembahasan:
Anoda:
| x1 |
Katoda:
| x2 |
____________________________________________________________+
Soal No. 3
Tuliskan reaksi elektrolisis leburan NaCl!
Pembahasan:
Anoda:
| x1 |
Katoda:
| x2 |
___________________________________________+
Soal No. 4
Pada elektrolisis
Pembahasan:
pada katoda terjadi reaksi reduksi. Karena elektrolisis lelehan dengan elektroda inert,
sehingga ion
tereduksi.
Soal No. 5
Elektrolisis larutan
Pembahasan:
Katoda:
Anoda:
Pelajari Juga:
Hukum Faraday
Kelimpahan Unsur – Unsur di Alam
Korosi
Penyetaraan Persamaan Reaksi Redoks
Contoh Soal Sifat Koligatif Larutan
MATERI TERKAIT...
Cara Mudah Menghilangkan Karat pada Besi
FEBRUARI 6, 2018
Contoh Soal Elektrolisis SBMPTN
FEBRUARI 5, 2018
Struktur, Tatanama, Sifat, dan Kegunaan Senyawa Eter
OKTOBER 7, 2017
Tags: contoh soalelektrokimiakumpulan soalreaksi elektrolisisredoks dan elektrokimiasoal dan pembahasansoal
elektrokimia
MATERI TERBARU
KELAS VIII
Menentukan Jarak Lensa Objektif dan Okuler pada Mikroskop
MEI 15, 2019
KELAS VII
35 Soal Pilihan Ganda tentang Mikroskop beserta Jawabannya
MEI 15, 2019