AUDIT II
TAHAP PENYELESAIAN AUDIT
Disusun oleh :
Kelompok 11
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur seraya kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunia-Nyalah serta petunjuknya, kelompok kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah diskusi tepat pada waktunya. Shalawat serta
salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW
beserta keluarganya, para sahabatnya, serta kita selaku umatnya hingga akhir
zaman.
Tak lupa ucapan rasa terimakasih kami kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan baik moril maupun materil dalam penyusunan materi ini.
Sehingga penyusunan materi ini bisa berjalan dengan lancar tanpa ada halangan
suatu apapun.
Mengingat keterbatasan pengetahuan dan keterampilan kami selaku
penyusun, memohon maaf apabila dalam penyusunan makalah diskusi ini terdapat
banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu kelompok kami mengharapkan
adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah
berikutnya. Demikian makalah ini yang kami susun, atas segala kritik dan saran
dari bapak/ibu dosen dan teman-teman, kami mengucapkan banyak terimakasih.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan diterima dengan baik oleh bapak/ibu
dosen maupun teman-teman.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................................... i
Daftar Isi ..................................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan ................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3. Tujuan ........................................................................................................... 2
BAB II Pembahasan ................................................................................................... 4
2.1 Penyelesaian Pekerjaan Lapangan ................................................................. 4
2.2 Melakukan Penelaahan Peristiwa Kemudian (Subsequent Event Review) ... 4
2.3 Menelaah Notulen Rapat ................................................................................ 6
2.4 Mengajukan Pertanyaan Atau Konfirmasi Kepada Penasihat Hukum Klien. 7
2.5 Menghimpun Surat Representasi Klien ......................................................... 7
2.6 Melaksanakan Prosedur Analitis Komprehensif ............................................ 8
2.7 Pengevaluasian Temuan ................................................................................. 9
2.8 Membuat Penetapan Akhir Mengenai Materialitas Dan Risiko Audit .......... 9
2.9 Melakukan Penelaahan Teknis Mengenai Laporan Keuangan .................... 10
2.10 Merumuskan Pendapat Dan Membuat Draft Laporan Audit ....................... 10
2.11 Melakukan Penelaahan Akhir Atas Kertas Kerja......................................... 11
2.12 Berkomunikasi Dengan Klien ...................................................................... 11
2.13 Komunikasi Hal-Hal Yang Berkaitan Dengan Struktur Pengendalian Intern11
2.14 Komunikasi Mengenai Pelaksanaan Audit (Dengan Komite Audit) ........... 12
2.15 Menyusun Management Letter (Surat Pernyataan Manajemen) .................. 13
2.16 Tanggung Jawab Setelah Audit.................................................................... 13
2.17 Peristiwa Kemudian Yang Terjadi Antara Tanggal Laporan Audit Dan
Tanggal Dipublikasikannya Laporan Audit. ................................................ 13
2.18 Penemuan Fakta-Fakta Baru ........................................................................ 14
2.19 Penemuan Adanya Prosedur Yang Tidak Dilaksanakan .............................. 14
Daftar Pustaka ........................................................................................................... iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tahap ini dilaksanakan setelah pelaksanaan audit atas berbagai siklus yang
telah kita bahas. Ditahap ini sangat penting. Tahap penyelesaian audit sangat
mempengaruhi keberhasilan hasil audit. Keputusan yang diambil auditor selama
tahap penyelesaian ini sangat penting untuk mencapai hasil audit yang optimal.
Berbagai prosedur yang diterapkan dalam tahap ini dapat menghasilkan bukti
tambahan yang dapat mempengaruhi kesimpulan audit. Pengaruh tersebut meliputi
kesimpulan akhir atas saldo setiap rekening yang akan dicantumkan dalam laporan
keuangan, dan pendapat auditor atas laporan keuangan secara keseluruhan.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
2. Mengetahui perlakuan penelaahan peristiwa kemudian (subsequent event
review)
3. Mengetahui penelaahan notulen rapat
4. Mengetahui pengajuan pertanyaan atau konfirmasi kepada penasihat hukum
klien
5. Mengetahui penghimpunan surat representasi klien
6. Mengetahui penghimpunan surat representasi klien
7. Mengetahui pelaksanaan prosedur analitis komprehensif
8. Mengetahui pengevaluasian temuan
9. Mengetahui pembuatan penetapan akhir mengenai materialitas dan risiko
audit
10. Mengetahui perlakuan penelaahan teknis mengenai laporan keuangan
11. Mengetahui perumusan pendapat dan membuat draft laporan audit
12. Mengetahui melakukan penelaahan akhir atas kertas kerja
13. Mengetahui berkomunikasi dengan klien
14. Mengetahui komunikasi hal-hal yang berkaitan dengan struktur pengendalian
intern
15. Mengetahui komunikasi mengenai pelaksanaan audit (dengan komite audit)
16. Mengetahui penyusunan management letter (surat pernyataan manajemen)
17. Mengetahui tanggung jawab setelah audit
18. Mengetahui peristiwa kemudian yang terjadi antara tanggal laporan audit dan
tanggal dipublikasikannya laporan audit
19. Mengetahui penemuan fakta-fakta baru
20. Mengetahui penemuan adanya prosedur yang tidak dilaksanakan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Periode peristiwa kemudian adalah periode yang dihitung sejak tanggal neraca
sampai dengan tanggal berakhirnya pekerjaan lapangan (tanggal laporan audit). Ada
dua jenis peristiwa kemudian, yaitu:
4
dicatat, membutuhkan penyesuaian laporan keuangan jika peristiwa yang
menimbulkan tuntutan tersebut telah terjadi atau ada sebelum tanggal neraca.
c. Penghentian operasi perusahaan cabang dengan rugi terestimasi yang
diakibatkan oleh kondisi yang ada sebelum tanggal neraca.
5
e. Mengajukan pertanyaan kepada konsultan hukum klien mengenai adanya
tuntutan hukum, klaim, dan keputusan pengadilan.
f. Mendapatkan surat representasi dari manajer yang berwenang mengenai
peristiwa kemudian yang perlu penyesuaian dan pengungkapan, yang
bertanggal sama dengan tanggal laporan audit.
g. Mengajukan pertanyaan tambahan
h. Melaksanakan beberapa prosedur yang dipertimbangkan perlu dan semestinya
dilakukan.
Notulen rapat para pemegang saham, direktur, komite resmi lainnya (komite
keuangan dan komite audit), dapat berisi hal-hal yang secara signifikan berkaitan erat
dengan audit yang dilaksanakan, misalnya:
a. Otorisasi pengeluaran obligasi
b. Otorisasi pengeluaran saham baru
c. Otorisasi pembelian kembali saham sendiri
d. Otorisasi pembayaran dividen
e. Otorisasi penghentian jenis produk tertentu.
6
D. Mengajukan Pertanyaan atau Konfirmasi Kepada Penasihat Hukum Klien
7
a. Pengakuan manajemen mengenai tanggung jawabnya untuk menyajikan laporan
keuangan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.
b. Tersedianya catatan keuangan dan data yang berkaitan.
c. Kelengkapan dan tersedianya semua notulen rapat.
d. Tidak terdapat kesalahan dalam laporan keuangan dan transaksi yang tidak
tercatat.
e. Informasi mengenai transaksi antar pihak yang memiliki hubungan istimewa.
f. Ketidakpatuhan dengan berbagai isi perjanjian kontrak yang mungkin
berdampak pada laporan keuangan.
g. Rencana atau maksud yang mungkin akan mempengaruhi, dan lain sebagainya.
8
G. Pengevaluasian Temuan
Tahap ini perlu dilakukan sebelum memutuskan pendapat yang akan diberikan
atas laporan keuangan klien. Titik awal proses ini adalah menjumlahkan seluruh salah
saji dalam pemeriksaan atas seluruh akun yang tidak dikoreksi oleh klien. Berkaitan
dengan hal ini, ada dua kasus yang mungkin ditemui auditor, yaitu:
a. Salah saji yang tidak atau belum dikoreksi mungkin secara individual tidak
material sehingga auditor tidak meminta pembetulan atau koreksi.
b. Klien tidak mau melakukan koreksi sesuai dengan yang diminta oleh auditor.
9
b. Proyeksi salah saji yang tidak dikoreksi, yang diperkirakan melalui teknik
sampling audit.
c. Estimasi salah saji yang dideteksi melalui prosedur analitis, dan yang
dikuantifikasikan dengan prosedur audit lainnya.
10
K. Melakukan Penelaahan Akhir Atas Kertas Kerja
Setiap kertas kerja telah ditelaah oleh supervisor. Hal ini dimaksudkan untuk
menilai kualitas pekerjaan yang dilakukan, bukti yang dihimpun, dan kesimpulan
yang ditarik oleh pembuat kertas kerja. Meskipun demikian, penelaahan tambahan
terhadap kertas kerja perlu dilakukan pada tahap akhir pekerjaan lapangan oleh
anggota tim audit. Hal ini dapat dilaksanakan oleh partner maupun manajer.
Manajer dapat melakukan penelaahan atas kertas kerja yang dibuat oleh
seorang auditor, maupun yang dibuat oleh asisten atau junior auditor yang telah
ditelaah oleh senior auditor. Partner dapat melakukan penelaahan atas kertas kerja
yang dibuat oleh manajer, penelaahan atas kertas kerja lain yang dipilih.
11
a. Pertimbangannya atau pemahamannya atas unsur-unsur SPI
b. Penerapan prosedur audit terhadap saldo maupun transaksi
12
O. Menyusun Management Letter (Surat Pernyataan Manajemen)
13
laporan audit. Meskipun demikian, apabila kejadian tersebut timbul, auditor perlu
mempertimbangkan apakah perlu ada pengungkapan atau penyesuaian laporan
keuangan. Bila auditor menetapkan perlunya penyesuaian laporan keuangan. Bila
auditor menetapkan perlunya penyesuaian atau pengungkapan, dan manajemen
setuju, maka auditor dapat mengeluarkan laporan audit bentuk baku. Sebagai
alternatif, auditor dapat menggunakan penanggalan ganda (dual dating).
14
b. Pelaksanaan peer review
15
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.com//tahappenyelesaianaudit
iii