Anda di halaman 1dari 19

STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI

TANAMAN PORANG (Amorphophallus Oncophyllus) DI DESA


KALIREJO KECAMATAN KOKAP KABUPATEN KULON PROGO DIY
OLEH :
SUROSO.SP
Penyuluh Kehutanan Muda
Penyuluh Kehutanan Kabupaten Kulon Progo DIY
Suroso.roso24@yahoo.com

ABSTRACT
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pengembangan komoditi tanaman porang di Desa
Kalirejo Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo, dan untuk mengetahui strategi pengembangan komoditi tanaman porang yang tepat
untuk dilaksanakan di Kabupaten Kulon Progo. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder
(dari hasil kepustakaan). Data primer yang digunakan dalam penelitian ini dapat diperoleh melalui beberapa teknik, yaitu wawancara
mendalam dan observasi. Sedangakan data sekunder diperoleh dari hasil penelitian kepustakaan. Yaitu mengumpulkan data sekunder atau data
yang diperoleh dari data yang telah dibukukan, baik berupa laporan-laporan maupun hasil penelitian terdahulu.

Berdasarkan analisis SWOT dengan beberapa tahapan yang dilakukan, mulai dari Analisis IFAS dan EFAS, maka dapat disimpulkan
bahwa pengembangan tanaman porang di Desa Kalirejo Kabupaten Kulon Progo mempunyai alternatif strategi yang paling tepat yaitu
menggunakan strategi SO, karena strategi ini mempunyai nilai tertinggi yaitu 4,25. Dimana strategi SO ialah strategi menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang agar para petani porang mampu mengembangkan tanaman porang di Desa Kalirejo Nganjuk, sehingga akan
didapatkan keuntungan yang optimal, dengan alternatif strategi sebagai berikut :

- Dengan pemanfaatan potensi lahan di hutan dan pekarangan yang masih luas dan beberapa kelebihan porang diantaranya dapat
tumbuh di bawah tegakan hanya perlu sekali tanam, tidak perlu pemeliharaan intensif serta tahan hama penyakit diharapkan akan
meningkatkan jumlah produksi sehingga kebutuhan ekspor dan pasar dalam negeri tercukupi.
- Porang mempunyai banyak manfaat diikuti dengan proses pengolahan yang tepat akan menambah nilai jual porang dan dapat
dijadikan sebagai alternatif sumber pangan.
- Petani dapat memanfaatkan daya tarik investor yang tinggi dalam berbisnis porang untuk meraih harga jual olahan porang yang
lebih tinggi.

Kata kunci : Strategi Pengembangan, Tanaman Porang

BAB I Secara umum UU No.41/1999 telah mengamanatkan bahwa


PENDAHULUAN penyelenggaraan kehutanan harus menganut asas manfaat dan
lestari, kerakyatan, berkeadilan, kebersamaan, terbuka dan terpadu.
Berkenaan dengan hal tersebut Kementerian Kehutanan telah berupaya
A. Latar Belakang mewujudkan pengelolaan hutan lestari dengan mengoptimalkan
Sebagai Negara besar yang mendapat julukan Zamrut sumberdaya yang termasuk di dalam dan sekitar hutan dijadikan
khatulistiwa, Indonesia dikaruniai kekayaan alam berlimpah. Mulai salah satu aspek dalam kebijakan Kementerian Kehutanan, dengan
dari kekayaan alam laut, potensi mineral hingga kekayaan hutan mendorong pengembangan ekonomi masyarakat di dalam dan sekitar
dengan potensi keanekaragaman hayati yang tinggi. Tidak kurang hutan. Pembangunan kehutanan ke depan diarahkan agar
dari 63% luas daratan Indonesia merupakan hamparan hutan tropis melibatkan peran serta masyarakat yang lebih besar. Salah satu
seluas 136 juta hektar yang terdiri dari hutan konversi, hutan upaya memperdayakan masyarakat sekitar hutan adalah dengan
lindung, hutan produksi terbatas, hutan produksi, dan hutan memanfaatkan lahan hutan atau lahan masyarakat dengan
produksi yang dapat dikonversi.
penanaman porang yang saat ini mempunyai nilai ekonomi cukup (Pusat Studi Porang, 2012). Oleh karena itu potensi tersebut perlu
tinggi (BPIK Jambi, 2008). untuk dikelola secara optimal guna memenuhi kebutuhan pangan
Tanaman Porang merupakan tumbuhan herba dan "menahun". nasional, dimana pada saat ini kebutuhan bahan pangan pokok
Memiliki batang semu (sebenarnya tangkai daun) yang tegak, berkulit berupa beras semakin tinggi, sedangkan produksi padi nasional
halus, berwarna hijau pucat dan putih yang belang-belang dan belum dapat memenuhi permintaan. Umbi porang ini diharapkan bisa
berkelok-kelok. Di ujung batang memecah menjadi tiga batang menjadi pilihan bahan pangan yang dapat dimanfaatkan oleh
sekunder yang akan memecah lagi menjadi beberapa batang dimana masyarakat sehingga dapat mendukung program ketahanan pangan.
helaian daun berjajar beriringan. Pada setiap pertemuan batang Terbukanya peluang usaha porang bukan berarti tanpa aral
terdapat bubil/katak berwarna coklat kehitaman sebagai bahan melintang. Jumlah eksportir porang yang masih terbatas dikhawatirkan
perkembangbiakan tanaman. Di akhir musim hujan, batangnya akan tercipta ketergantungan pasar. Akibatnya, kendali harga ada di tangan
rebah dan mati, selanjutnya umbi porang akan istirahat (dorman) tidak para eksportir. Modal yang terbatas membuat para pekebun hanya
mengadakan aktivitas pertumbuhan sepanjang musim kemarau. Pada mengandalkan keuntungan dari hasil penjualan umbi segar. Padahal,
musim hujan umbi yang dorman di dalam tanah akan tumbuh tunas bila dijual dalam bentuk olahan, keuntungan bisa berlipat. Berdasarkan
baru sehingga lama-kelamaan umbi semakin mengecil dan akan uraian tersebut, maka penulis ingin mengajukan sebuah penelitian
semakin membesar menjelang musim kemarau dan begitu selanjutnya. dengan judul ”Strategi Pengembangan Komoditi Tanaman Porang
Tanaman Porang yang telah berumur di atas tiga tahun, akan muncul (Amorphophallus oncophyllus) di Desa Kalirejo Kabupaten Kulon
bunga yang disangga tangkai bunga tunggal yang keluar tepat di pusat Progo”, dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan petani
umbi. Tangkai bunga akan menjulur ke permukaan tanah, panjangnya porang sehingga akhirnya dapat mewujudkan kesejahteraan bagi
bisa mencapai 0,5 m s.d. 1,5 m. Permukaan tangkai bunga berwarna petani porang.
hijau segar dan berbau tidak enak. Tongkol bunga terdiri dari tiga
bagian. Bagian paling atas merupakan bunga mandul, bagian tengah B. Perumusan Masalah
bunga jantan dan paling bawah merupakan bunga betina. Tinggi Berdasarkan uraian latar belakang dengan permasalahan
tanaman dapat mancapai 1,5 m tergantung pada tingkat kesuburan tersebut, maka pertanyaan penelitian yang menjadi perhatian dalam
tanah. Dari bunga ini akan menghasil biji - biji yang dapat digunakan penelitian iniadalah sebagai berikut :
sebagai benih/bibit 1. Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi pengembangan
Tanaman porang yang hidup subur di kawasan hutan tropis komoditi tanaman porang di Desa kalirejo.
ternyata memiliki nilai ekonomis yang cukup menjanjikan. Selain bisa 2. Bagaimana strategi pengembangan komoditi tanaman porang
ditanam di dataran rendah, Porang dengan mudah hidup di antara yang tepat untuk dilaksanakan di Desa Kalirejo.
tegakan pohon hutan seperti misalnya Jati dan Pohon Sono.
Jepang adalah negara utama pengimpor Porang dari Indonesia. C. Tujuan penelitian
Umbi Porang menjadi menu favorit sebagian besar masyarakat disana Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan
setelah diolah menjadi makanan Konyaku (tahu) dan Shirataki (mie) dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi numerik. Data naratif dapat dikumpulkan dengan cara mempersiapkan
pengembangan komoditi tanaman porang di Kabupaten Nganjuk. deskripsi tertulis mengenai perilaku, perilaku terekam dengan media
2. Untuk mengetahui strategi pengembangan komoditi tanaman elektronik, atau informasi diperoleh melalui data elektronik seperti
porang yang tepat untuk dilaksanakan di Desa Kalirejo. blog. Sedangkan data numerik dapat dikumpulkan melalui seorang
pengamat terlatih yang merekam kejadian melalui kuesioner
terstruktur atau alat yang mengikuti kejadian tertentu.
BAB II Sedangkan untuk data sekunder diperoleh dari hasil penelitian
METODE PENELITIAN kepustakaan. Yaitu mengumpulkan data sekunder atau data yang
diperoleh dari data yang telah dibukukan, baik berupa laporan-
2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian laporan maupun hasil penelitian terdahulu.
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kokap kabupaten Kulon
Progo. Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Januari sampai 2.3 Metode Analisa Data
dengan Maret 2016. Metode Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis SWOT. Matriks SWOT merupakan perangkat
2.2 Metode Pengumpulan Data pencocokan faktor-faktor kunci eksternal dan internal. Hasil dari
Dalam penelitian ini penulis menggunakan data primer dan analisis SWOT diharapkan dapat memberikan alternatif-alternatif
data sekunder (dari penelitian kepustakaan). Hair, Money, Samouel, strategi pengembangan bagi kelompok tani. Matriks SWOT digunakan
dan Page (2007, 192) menjelaskan bahwa dalam penelitian yang untuk menyusun strategi kelompok tani dalam memadukan dan
menggunakan pendekatan kualitatif, data primer dapat diperoleh menyesuaikan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki kelompok tani
melalui dua jenis metode yaitu wawancara yang dapat dilakukan dengan peluang dan ancaman yang datang dari lingkungan eksternal
dengan cara depth interview (wawancara mendalam), focus group kelompok tani.
(fokus kelompok), case studies (studi kasus), projective techniques Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini
(teknik proyektif) dan observasi yang dapat difokuskan pada manusia, mengalami dua tahapan. Tahapan yang pertama dilakukan adalah
eektronik dan mekanisme. analisis potensi tanaman porang yang ada di Desa Kalirejo dan
Data primer yang digunakan dalam penelitian ini dapat tahapan kedua adalah dari segi kemampuan petani porang dalam
diperoleh melalui beberapa teknik, yaitu wawancara mendalam dan mengembangkan tanaman porang selanjutnya digunakan analisis
observasi. Wawancara mendalam adalah sesi diskusi tidak terstruktur SWOT.
yang sangat berguna dalam mengklarifikasi konsep dan terjadi antara Tahapan analisis SWOT adalah :
pewawancara dan narasumber yang dipilih karena memiliki 1. Mendeskripsikan peluang eksternal kunci tanaman porang.
pengetahuan tertentu (Hair, Money, Samouel, dan Page, 2007, 201). Faktor peluang merupakan faktor-faktor pendukung dalam
Hair, Money, Samouel, dan Page (2007, 193), menyatakan pengembangan tanaman porang. Faktor pendukung ini
bahwa pendekatan observasi dapat menghasilkan data naratif dan merupakan faktor yang berasal dari luar.
2. Mendeskripsikan ancaman eksternal kunci tanaman porang.
Faktor ancaman merupakan faktor-faktor penghambat atau hal-
hal yang dapat mengancam perkembangan tanaman porang. Tabel 2. Matriks SWOT
Faktor ini juga berasal dari luar. IFAS STRENGHTS (S) WEAKNESS (W)
3. Mendeskripsikan kekuatan internal kunci tanaman porang. EFAS
Faktor kekuatan merupakan sebuah faktor pendorong dan OPPORTUNITIES STRATEGI S-O STRATEGI W-O
kekuatan yang berasal dari dalam, dimana kekuatan disini (O) Gunakan kekuatan Mengatasi
meliputi semua komponen tanaman porang sehingga bermakna Daftar Peluang untuk memanfaatkan kelemahan internal
positif untuk pengembangan tanaman porang. peluang eksternal dengan mencoba
yang ada memanfaatkan
4. Mendeskripsikan kelemahan internal kunci tanaman porang. peluang
Faktor kelemahan merupakan suatu faktor kekuatan “yang THREATHS (T) STRATEGI S-T STRATEGI W-T
seharusnya dimiliki oleh tanaman porang” namun tidak ada, Daftar Ancaman Gunakan kekuatan Meminimumkan
yang akhirnya menjadi kelemahan tanaman porang tersebut. untuk menghindari kelemahan dan
Maka weakness berarti kekurangan-kekurangan yang berasal dampak dari menghindari
dari dalam tanaman porang itu sendiri. ancaman eksternal ancaman eksternal
5. Mencocokkan kekuatan-kekuatan internal dan peluang-peluang Sumber : David ,2006
eksternal dan mencatat hasilnya dalam strategi S-O.
Strategi S-O ini menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan
peluang eksternal yang ada. BAB III
6. Mencocokkan kelemahan-kelemahan internal dan peluang- TINJAUAN PUSTAKA
peluang eksternal dan mencatat hasilnya dalam strategi W-O.
Strategi W-O ini mengatasi kelemahan internal dengan 3.1 Analisis SWOT (Strenghts, Weakness, Opportunities, Threats)
mencoba memanfaatkan peluang.
7. Mencocokkan kekuatan-kekuatan internal dan ancaman- Analisis (SWOT) yang terdiri dari Strenghts (kekuatan),
ancaman eksternal dan mencatat hasilnya dalam strategi S-T. Weaknesses (kelemahan), Opportunities (kesempatan), dan Threats
Strategi ini menggunakan kekuatan untuk menghindari dampak (ancaman) merupakan salah satu analisis yang dapat menggambarkan
dari ancaman eksternal. secara jelas keadaan yang dihadapi oleh perusahaan (Septiana Yuyun.
8. Mencocokkan kelemahan-kelemahan internal dan ancaman- 2013).
ancaman eksternal dan mencatat hasilnya dalam strategi W-T. Analisis SWOT merupakan cara sistematis untuk
Strategi ini meminimumkan kelemahan dan menghindari mengidentifikasikan keempat faktor-faktor tersebut dan strategi
ancaman eksternal. yang menggambarkan kecocokan paling baik di antara mereka.
Dengan demikian perencanaan strategi harus menganalisis faktor-
faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman) dalam kondisi yang ada pada saat ini. Faktor-faktor strategis
perusahaan disusun dalam matriks SWOT, yang menggambarkan
secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang
dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan
kelemahan yang dimilikinya. Teknis perumusan strategi yang
digunakan untuk membantu menganalisa, mengevaluasi, dan memilih
strategi terdiri dari tiga tahap, yaitu : tahap mengumpulkan data yang
meringkas informasi dan masukan dasar yang diperlukan oleh
organisasi untuk merumuskan strategi. Selanjutnya adalah tahap
pencocokan, berfokus pada strategi alternatif yang layak dengan
memadukan faktor-faktor eksternal dan internal. Dan yang terakhir
adalah tahap keputusan, yaitu tahap untuk memilih strategi yang
spesifik dan terbaik dari berbagai strategi alternatif yang ada untuk Gambar 4. Matrik SWOT
diimplementasikan.
Matriks ini menghasilkan empat alternatif strategi, yaitu : 3.2 Budidaya Tanaman Porang
strategi SO, strategi ST, strategi WO dan strategi WT. Strategi SO a. Morfologi Tanaman Porang
artinya adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang, Secara Botani, tanaman Porang adalah sebagai berikut :
strategi ST artinya menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman, Divicio : Spermatophyta
strategi WO artinya meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan Sub Divicio : Angiospermae
peluang, sedangkan strategi WT artinya meminimalkan kelemahan Klas : Monocotyledonae
untuk menghindari ancaman (Weningsari Estu. 2012). Ordo : Areaceales
Family : Areaceae
Genus : Amorphophallus
Spesies : Amorphophallus oncophyllus
tanaman porang adalah tangkai daun porang yang tumbuh ke atas dan
dapat mencapai 125 cm dengan diameter mencapai 6 cm. Tangkai
daun utama lebih besar dan lebih panjang dibandingkan dengan
batang. Tangkai daun berwarna hijau muda dengan motif berbentuk
belang-belang, patah-patah tidak beraturan, berwarna putih atau
pudar. Pada ujung tangkai daun terdapat daun yang terbagi dalam tiga
bagian anak daun yang bertumpu pada satu tangkai dan pada ujung
percabangan tangkai daun tumbuh umbi tetas/bupil. Demikian juga
pada tangkai daun, masing-masing membentuk umbi tetas/bupil.
Gambar 5. Tanaman, umbi dan katak porang (Pusat Studi Porang Perhutani KPH Nganjuk, 2012).
a. Manfaat Tanaman Porang
Hasil utama tanaman porang berupa umbi. Ada dua macam Menurut Boelhasrin (1970), beberapa manfaat tanaman porang
umbi pada tanaman porang yaitu umbi batang yang berada di dalam adalah :
tanah, dan umbi tetas/bupil yang terdapat pada setiap pangkal cabang 1. Sebagai lem terbaik
atau tulang-tulang daun yang mengandung biji. Umbi yang banyak 2. Campuran kertas agar kuat dan lemas
dimanfaatkan adalah umbi batang yang berbentuk bulatan dan bagian 3. Pengganti media tumbuh mikroba
atasnya berlekuk dangkal tempat bekas tumbuhnya tangkai. Umbi ini 4. Pengganti selulosa dalam film
merupakan perubahan bentuk dari batang yang berfungsi sebagai 5. Isolator listrik
cadangan makanan. Dengan demikian umbi dan batang menyatu 6. Campuran dalam alat-alat pesawat terbang dan parasut
dengan batas yang tidak begitu jelas. Umbi terdiri atas bagian kulit 7. Campuran makanan shirataki dan konyiku
dan daging umbi. Kulit umbi ketika dipanen berwarna keabu-abuan 8. Penjernih air
dan jika dibiarkan beberapa hari akan berubah menjadi kehitaman. 9. Pengikat formulasi tablet
Bagian kulit umbi yang terkupas akan mengeluarkan getah yang 10. Pengental sirup
licin dan menyebabkan gatal di kulit. Daging umbi porang berwarna 11. Bahan obat
kekuningan, berisi karbohidrat yang berfungsi bagi pertumbuhan 12. Khasiat bagi kesehatan tubuh, porang dapat mengurangi
selanjutnya. kadar kolesterol darah, memperlambat pengosongan perut
Akar tanaman porang berupa akar serabut berwarna putih. dan mempercepat rasa kenyang sehingga cocok untuk
Akar yang berjumlah banyak ini tumbuh dari batang dan kulit umbi, makanan diet bagi penderita diabetes. Porang merupakan
berguna untuk memperluas daya serap air dan zat-zat hara dari dalam serat yang secara alami dapat larut dalam air, tembus
tanah. Sedangkan batang tanaman porang menyatu dengan umbinya cahaya dan bersifat seperti agar-agar dan tidak berbau
dan merupakan bagian kecil dari keseluruhan bonggol umbi. Pada sehingga dapat digunakan sebagai pengganti agar-agar atau
perkembangan selanjutnya batang mengalami perubahan bentuk untuk gelatin. Porang banyak mengandung vitamin A dan B lebih
menyimpan cadangan makanan sebagai umbi. Bagian lain dari
tinggi dari kentang, kandungan karbohidratnya lebih dari selanjutnya porang dapat dipanen kembali tanpa perlu dilakukan
80%. Komponen kimia yang terpenting adalah penanaman kembali. Kebutuhan bibit per satuan luas sangat
glukomanan. tergantung pada jenis bibit yang digunakan dan jarak tanam. Dengan
presentase tumbuh benih di atas 90%, kebutuhan benih per hektar
c. Syarat Tumbuh dengan jarak tanam 1 m x 0,5 m adalah :
Tanaman porang merupakan tanaman asli daerah tropis, yang 1. Umbi : 1.500 kg (± 20 – 30 buah/kg)
tumbuh di bawah tegakan dengan kelembaban yang cukup dengan 2. Biji : 300 kg
suhu sekitar 25ºC-35ºC dan curah hujun antara 1.000-1.500 mm. 3. Bupil : 350 kg (± 170 – 175 buah/kg)
Tempat tumbuh yang optimal yaitu tempat dengan ketinggian 100- Tata cara penyiapan bibit dari umbi adalah :
600m dpl, dengan intensitas cahaya yang dibutuhkan antara 60% a. Menentukan anakan tanaman porang yang telah berumur
hingga 70%. Kondisi tanah yang diperlukan agar porang dapat tumbuh kurang lebih satu tahun yang pertumbuhannya subur dan sehat.
dengan baik adalah tanah dengan tekstur lempung berpasir dan bersih b. Membongkar rumpun/tanaman tadi kemudian dibersihkan
dari alang-alang dengan pH netral (6 - 7) (Pusat Studi Porang umbi dari akar – akar dan tanah yang masih menempel.
Perhutani KPH Nganjuk, 2012). c. Mengumpulkan bibit tersebut ditempat yang teduh dan mudah
untuk penanganan selanjutnya yaitu penanaman.
d. Persiapan Lahan d. Perlu diingat bahwa satu umbi hanya menghasilkan satu
Lokasi tumbuh tanaman porang yang baik adalah di bawah tanaman.
naungan dengan intensitas cahaya 60-70%. Tata cara penyiapan bibit dari bupil/katak adalah :
Kegiatan penyiapan lahan : 1. Bupil diperoleh di sekitar rumpun tanaman yang telah cukup
1. Pada lahan datar tua.
Setelah lahan dibersihkan dari semak-semak liar/gulma lalu 2. Bupil dipilih melalui seleksi, sehingga diperoleh bupil yang
dibuat guludan selebar 50 cm dengan tinggi 25 cm dan panjang sehat.
disesuaikan dengan lahan. Jarak antara guludan adalah 50 cm. 3. Bupil yang terpilih dikumpulkan dalam wadah dan disimpan di
2. Pada lahan miring tempat yang kering untuk menunggu penanganan selanjutnya.
Lahan dibersihkan tidak perlu diolah. Lalu dibuat lubang 4. Dari setiap tanaman porang yang cukup besar dan tua mampu
tempat ruang tumbuh bibit yang dilaksanakan pada saat menghasilkan sampai 15 bupil.
penanaman.
e. Persiapan Bibit f. Penanaman
Porang dapat diperbanyak dengan cara vegetatif dan generatif Porang sangat baik ditanam ketika turun hujan, yaitu sekitar
(biji, tetas/bupil). Untuk bibit yang baik dipilih dari umbi dan bupil Nopember – Desember. Tahapan dalam menanam porang adalah
yang sehat. Bibit porang cukup ditanam sekali saja, setelah bibit yang sebagai berikut :
ditanam berusia 3 tahun dan dapat dipanen untuk pertama kalinya,
1. Bibit yang sehat satu persatu dimasukkan ke dalam lubang Tanaman porang merupakan tanaman yang butuh naungan.
tanam dengan letak bakal tunas menghadap ke atas. Tutup bibit Oleh karena itu perlu dilakukan pengamanan dan pemeliharaan
tersebut dengan tanah halus atau tanah olahan setebal sekitar 3 terhadap pohon pelindung agar dapat tumbuh dengan baik.
cm. 4. Pertumbuhan
2. Tiap lubang tanaman diisi satu bibit porang jarak tanam Tanaman porang hanya mengalami pertumbuhan selama 5-6
tergantung kebutuhan. bulan setiap tahunnya yaitu pada musim penghujan. Di luar
g. Pemeliharaan tanaman masa itu tanaman porang mengalami masa istirahat/dorman
Tanaman porang merupakan tanaman yang mudah tumbuh dan dan daunnya akan layu sehingga tampak seolah-olah mati.
tidak memerlukan pemeliharaan secara khusus. Namun untuk Tanaman akan tumbuh kembali pada musim penghujan dan
mendapatkan hasil melalui pertumbuhan dan produksi yang maksimal, umbi yang berada di dalam tanah akan tumbuh membesar.
dapat dilakukan dengan melakukan perawatan yang intensif, h. Pemanenan
diantaranya dengan cara : Tanaman porang setelah ditanam selama tiga tahun baru dapat
1. Penyiangan dipanen untuk pertama kalinya. Setelah itu tanaman ini dapat dipanen
Penyiangan dilakukan dengan membersihkan gulma yang setahun sekali tanpa harus menanam kembali umbinya. Waktu panen
berupa rumput – rumput liar yang dapat menjadi pesaing biasanya dilakukan pada bulan April sampai Juli pada saat tanamannya
tanaman porang dalam kebutuhan air, unsur hara dan faktor mengalami masa dorman. Ciri-ciri tanaman sudah saatnya dipanen
lainnya. Penyiangan pertama sebaiknya dilakukan sebulan adalah sebagian besar atau seluruh tanaman sudah mati dan tersisa
setelah umbi porang ditanam, sedangkan penyiangan batang kering dan lubang kecil yang menjadi petunjuk keberadaan
berikutnya dapat dilakukan kapan saja jika gulma muncul. tanaman porang tersebut. Umbi yang dipanen adalah umbi yang sudah
Setelah dilakukan penyiangan, selanjutnya gulma yang besar yang beratnya mencapai 1 kg/umbi, sedangkan umbi yang masih
terkumpul ditimbun dalam sebuah lubang agar membusuk dan kecil ditinggalkan untuk dipanen pada daur berikutnya. Rata-rata
menjadi kompos. produksi umbi porang sekitar 10 ton per hektar.
2. Pemupukan i. Pengolahan
Pada saat pertama kali bibit ditanam, dilakukan pemupukan Setelah dilakukan pemanenan, umbi porang dibersihkan dari
dasar, selanjutnya untuk pemupukan berikutnya dilakukan kotoran berupa tanah dan akar yang menempel. Kemudian diiris
setahun sekali yaitu pada awal musim hujan. Jenis dan dosis dengan ketebalan sekitar 0,5 cm, proses selanjutnya yaitu
pupuk urea 10 gram/lubang dan SP 36,5 gram/lubang. menjemurnya di bawah terik matahari hingga benar – benar kering.
Pemberian pupuk dilakukan dengan cara ditanam di sekitar Proses penjemuran ini memerlukan waktu sekitar 5 hari, pada tahap ini
batang porang. porang harus benar – benar kering, untuk menghindari timbulnya
3. Pengamanan dari pohon pelindung jamur yang dapat mengurangi kualitas dan harga jual porang (Pusat
Studi Porang Perhutani KPH Nganjuk, 2012).
Prospek Pengembangan Komoditi Tanaman Porang rangka peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Hasil
Budidaya Porang termasuk budidaya tanaman yang cukup panen Porang untuk satu hektarnya minimal 4 ton per hektar dan bila
mudah dan tidak terlalu intensif pemeliharaannya. Tanaman Porang dibudidaya lebih intensif dapat mencapai 8 - 9 ton per ha.
merupakaan tanaman sangat pontensial dikembangkan di bawah Tanaman Porang tidak dapat dikonsumsi atau digunakan secara
tegakan hutan negara maupun hutan rakyat, sebab : langsung tetapi harus diolah lebih lanjut karena mempunyai sifat gatal.
1. Porang hanya tumbuh dan berkembang dengan baik dibawah Hasil olahan dalam bentuk tepung diolah secara pabrikan dan
naungan dengan intensitas cahaya sebesar 60-70%. Kondisi ini prosesnya agak rumit. Masyarakat biasanya mengolah sampai dalam
memerlukan kondisi tegakan hutan yang baik sehingga secara bentuk kripik (chip) kering, untuk selanjutnya dikirim ke pabrik untuk
tidak langsung mencegah terjadinya Illegal Logging dan diolah lebih lanjut. Perbandingan basah ke bentuk kering adalah 100
mempertahankan keberadaan hutan negara dan hutan rakyat kg basah menjadi 17 kg kering. Pemasaran selain untuk kebutuhan
dalam waktu cukup lama. dalam negeri, juga diekspor ke Jepang, China, Eropa dan Kanada
2. Mencegah terjadinya penggembalaan liar di dalam kawasan (Pusat Studi Porang Perhutani KPH Nganjuk, 2012).
hutan, karena dapat merusak porang yang ada di dalamnya 2.3. Kerangka Pikir
(tanah menjadi padat).
3. Mencegah terjadinya kebakaran di kawasan hutan, karena akan Pengembangan Komoditi
mematikan perkembangan/kelestarian Porang yang ada di Tanaman Porang
dalamnya.
4. Porang berfungsi hidro orologi sebagai tumbuhan semak di Identifikasi Potensi dan
dalam hutan dan mencegah erosi (run off). Permasalahan yang dihadapi
5. Mempunyai nilai ekonomis dan produktif. Feedback
6. Merupakan jenis tanaman toleran yaitu tanaman yang mampu
hidup dibawah naungan. Perumusan Strategi Analisis SWOT
7. Meningkatkan pendapatan/kesejahteraan masyarakat sekitar
tepian hutan.
8. Menciptakan lapangan kerja baru. Rekomendasi Alternatif
Dengan demikian antara tanaman porang (Amorphophallus Strategi
oncophyllus)dengan tegakan hutan (hutan negara/hutan rakyat)
mempunyai hubungan simbiosis mutuaslisme (saling Hasil Penelitian
menguntungkan), sehingga tanaman porang layak untuk
dikembangkan dalam upaya pelestarian sumberdaya hutan, sebagai
sarana pengalihan orientasi dan mata pencaharian masyarakat di 4.1.1 Permasalahan Utama Petani Porang
sekitar hutan dari Hasil Hutan Kayu ke Hasil Hutan Non Kayu dalam
Tanaman porang merupakan tanaman yang sangat potensial Kebakaran hutan yang terjadi pada musim kemarau
dikembangkan di bawah tegakan hutan negara maupun hutan rakyat. menyebabkan rusaknya tanaman pokok sehingga porang tidak
Beberapa latar belakang adanya pengembangan tanaman porang di dapat tumbuh dengan baik.
bawah tegakan hutan adalah : 4. Penggembalaan Liar
1. Rendahnya produktifitas lahan hutan (masih terbatas dalam Penggembalaan ternak secara liar di lahan yang ditanami
produksi kayu). porang menyebabkan rusaknya tanaman porang.
2. Terbatasnya lapangan pekerjaan bagi masyarakat desa sekitar 5. Kurangnya bibit porang
hutan. Masih sedikitnya budidaya tanaman porang menyebabkan
3. Masih sering terjadi gangguan keamanan hutan, berupa : pasokan bibit tanaman porang juga kurang.
kebakaran hutan, pencurian dan penggembalaan liar. 6. Adanya permainan harga oleh tengkulak
4. Potensi tanaman di bawah tegakan / PLDT berupa empon- Petani tidak memiliki pilihan untuk memasarkan hasil
empon, porang, dll belum digarap secara optimal. panennya selain ke tengkulak. Hal ini menyebabkan tengkulak
5. Rendahnya produktivitas lahan pertanian (lahan sempit, dapat menetapkan harga secara sepihak.
kesuburan rendah dan tadah hujan). 7. Penebangan Tanaman Pokok
6. Pembangunan kehutanan belum mampu mengakomodir Adanya penebangan tanaman pokok yang berfungsi sebagai
kepentingan masyarakat desa sekitar hutan. tanaman pelindung menyebabkan presentase hidup tanaman
(Sumber : Perum Perhutani, Pedoman Budidaya Tanaman Porang, porang menjadi rendah.
2013). 8. Belum ada bimbingan teknis dari stakeholder
Namun demikian, berdasarkan hasil penelitian di lapangan Kurangnya bimbingan teknis dari stakeholder menyebabkan
ditemukan beberapa permasalahan utama yang saat ini dihadapi oleh pemahaman petani tentang cara budidaya tanaman porang
petani porang, diantaranya : maupun tentang pengolahan hasil panen masih sangat minim.
1. Permodalan 9. Belum ada pengembangan teknologi budidaya tanaman porang
Pada umumnya petani porang di Kabupaten Kulon Progo Sampai saat ini budidaya tanaman porang masih dilakukan
masih menggunakan modal yang bersifat swadaya, sehingga secara tradisional sehingga produksi porang belum maksimal.
untuk mengembangkan usahanya masih kesulitan, karena
untuk mengembangkan usaha membutuhkan modal yang tidak Dengan adanya penelitian yang berjudul “Strategi
sedikit. Pengembangan Komoditi Tanaman Porang di Kabupaten Kulon
2. Pencurian umbi dan katak porang Progo” ini diharapkan agar masyarakat mampu dan mau
Lahan yang ditanami porang masih sedikit, sehingga pada saat memanfaatkan lahan di bawah tegakan untuk menambah penghasilan
musim panen porang banyak terjadi pencurian umbi dan katak bagi masyarakat dan sekaligus meningkatkan kelestarian hutan.
porang yang nantinya digunakan sebagai bibit. Sehingga, beberapa permasalahan yang ditemukan tersebut dapat
3. Kebakaran Hutan teratasi secara bertahap.
4.1.2 Identifikasi Faktor – Faktor Kekuatan (Strenghts) aktivitasnya senantiasa melakukan interaksi dengan pihak lain baik
Faktor kekuatan merupakan faktor internal yang utama yang secara langsung maupun tidak langsung. Yang termasuk dalam faktor
merupakan bawaan secara turun-temurun melekat pada peluang yang mendukung perkembangan tanaman porang dalam
perusahaan/organisasi/lembaga dari waktu ke waktu sejak lahirnya penelitian ini antara lain :
perusahaan/organisasi/lembaga tersebut. Faktor kekuatan yang a. Harga Chip Porang Tinggi
dimaksud dalam penelitian ini meliputi semua komponen tanaman b. Adanya alat pengolahan porang yang dimiliki oleh LMDH
porang sehingga bermakna positif untuk pengembangan tanaman c. Potensi lahan masih tinggi
porang, antara lain :
a. Porang mempunyai banyak manfaat 4.1.5 Identifikasi Faktor – Faktor Ancaman (Threats)
b. Tanaman porang tidak memerlukan pemeliharaan intensif Faktor peluang merupakan faktor yang berasal dari luar
perusahaan/organisasi/lembaga atau berasal dari lingkungan sekitar
4.1.3 Identifikasi Faktor – faktor Kelemahan (Weakness) dimana perusahaan/organisasi/lembaga itu berada. Faktor peluang
Faktor kelemahan merupakan faktor internal yang utama yang selalu menyertai keberadaan suatu perusahaan/organisasi/lembaga.
merupakan bawaan secara turun-temurun melekat pada Karena setiap perusahaan/organisasi/lembaga dalam menjalankan
perusahaan/organisasi/lembaga dari waktu ke waktu sejak lahirnya aktivitasnya senantiasa melakukan interaksi dengan pihak lain baik
perusahaan/organisasi/lembaga tersebut. Yang dimaksud dengan secara langsung maupun tidak langsung. Yang dimaksud dengan
faktor kelemahan pada penelitian ini adalah faktor kekuatan “yang faktor ancaman dalam penelitian ini adalah faktor-faktor penghambat
seharusnya dimiliki oleh tanaman porang” namun tidak ada, yang atau hal-hal yang dapat mengancam perkembangan tanaman porang
akhirnya menjadi kelemahan tanaman porang tersebut. Maka yang berasal dari lingkungan luar. Faktor-faktor tersebut antara lain :
weakness berarti kekurangan-kekurangan yang berasal dari dalam a. Populasi bibit porang di alam yang terancam punah
tanaman porang itu sendiri, diantaranya adalah: b. Belum ada peraturan yang mengikat antar petani porang
a. Pengetahuan tentang tanaman porang masih kurang c. Kerusakan Hutan
b. Jumlah eksportir tanaman porang masih terbatas
c. Modal yang terbatas 4.2 Analisis SWOT
d. Proses pengolahan rumit Dari data yang diperoleh dalam penelitian dilakukan analisis
dengan pendekatan analisis SWOT yaitu suatu analisis permasalahan
4.1.4 Identifikasi Faktor – Faktor Peluang (Opportunity) dengan pengkajian tentang suatu konsep strategi dengan menentukan
Faktor peluang merupakan faktor yang berasal dari luar faktor kekuatan (strenghts), faktor kelemahan (weaknesses), faktor
perusahaan/organisasi/lembaga atau berasal dari lingkungan sekitar peluang (opportunities) dan faktor ancaman (threats) sehingga dari
dimana perusahaan/organisasi/lembaga itu berada. Faktor peluang faktor – faktor tersebut dapat di identifikasi berdasarkan strategi
selalu menyertai keberadaan suatu perusahaan/organisasi/lembaga. internal dan strategi eksternal.
Karena setiap perusahaan/organisasi/lembaga dalam menjalankan Dalam pelaksanaan analisis SWOT dilakukan dengan
beberapat tahapan analisis SWOT, diantaranya : terbuka
OPPORTUNITIES STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)
Tahap Matrik SWOT (O) 1. Dengan 1. Pengetahuan
Dari analisis matrik IFAS dan EFAS disusun matrik SWOT 1. Adanya pengolahan pemanfaatan petani tentang
untuk menganalisis rumusan alternatif strategi, baik strategi SO, WO, porang yang potensi lahan di tanaman porang
ST dan WT, sedangkan hasil analisis matrik SWOT seperti tabel dimiliki LMDH hutan dan serta proses
sebagai berikut : 2. Prospek pasar yang pekarangan yang pengolahannya
Tabel 14. Matrik SWOT luas di dalam dan masih luas dan yang kurang perlu
STRENGHTS (S) WEAKNESSES luar negeri beberapa kelebihan diatasi dengan
1. Tidak memerlukan (W) 3. Daya tarik investor porang diantaranya cara pemberian
pemeliharaan 1. Teknologi pasca untuk berbisnis dapat tumbuh di bimbingan teknis
IFAS
intensif panen terbatas porang tinggi bawah tegakan dari para
2. Dapat ditanam di 2. Modal yang 4. Kebutuhan untuk hanya perlu sekali stakeholder
E bawah tegakan terbatas untuk ekspor porang besar tanam, tidak perlu sehingga dapat
3. Tahan Hama pasca panen tetapi pasokan pemeliharaan meningkatkan
F Penyakit 3. Proses sedikit
5. Harga Chip porang
intensif serta tahan
hama penyakit
jumlah produksi
porang untuk
4. Sekali menanam pengolahan rumit
tinggi akan meningkatkan memenuhi
A tidak
menanam lagi
perlu 4. Pengetahuan
tentang tanaman 6. Potensi lahan di jumlah produksi kebutuhan pasar
5. Banyak manfaat porang masih hutan dan sehingga di dalam dan luar
S 6. Alternatif bahan kurang pekarangan masih kebutuhan ekspor negeri.
pangan 5. Jumlah eksportir luas dan pasar dalam 2. Dengan
masih terbatas 7. Nilai jual porang negeri tercukupi. pengelolaan
6. Jumlah umbi/bibit yang semakin naik 2. Porang mempunyai modal yang baik
terbatas banyak manfaat dan didukung
7. Tanaman porang diikuti dengan oleh prospek
tidak dapat proses pengolahan pasar yang luas
langsung yang tepat akan serta daya tarik
dikonsumsi menambah nilai investor yang
8. Tidak dapat jual porang dan tinggi untuk
ditanam di tempat dapat dijadikan berbisbis porang
alternatif pangan. akan mengurangi
3. Petani dapat ketergantungan yang mengikat kelestarian hutan supaya
memanfaatkan pasar (pada 6. Kebakaran hutan dalam mendukung keberadaan
daya tarik investor eksportir tertentu) pertumbuhan sumber benih
yang tinggi dalam 3. Pengolahan umbi tanaman porang, porang dan
berbisnis porang porang dengan karena porang populasi porang
untuk meraih harga teknologi yang hanya dapat di alam tetap
jual olahan porang tepat akan mampu tumbuh di bawah terjaga.
yang lebih tinggi menaikkan nilai tegakan. 2. Dibuat aturan
jual porang. 2. Memberikan yang melibatkan
4. Jumlah umbi / sosialisasi kepada petani porang,
bibit yang terbatas para petani porang LMDH, Perhutani
dapat diatasi untuk dan pihak – pihak
apabila petani membudidayakan terkait tentang
mampu tanaman porang tanaman porang,
memanfaatkan karena memiliki baik itu masalah
potensi lahan di berbagai kelebihan, pemasaran, kerja
hutan dan seperti tidak sama, permodalan
pekarangan yang memerlukan dll supaya petani
masih tinggi serta pemeliharan porang dapat
daya tarik intensif, banyak menyalurkan hasil
investor dalam manfaat dan tahan panen dengan
berbisnis porang. hama penyakit mudah dan juga
untuk kemudian kemudahan dalam
THREATS (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT) diambil hasilnya memperoleh
1. Kerusakan hutan 1. Melibatkan petani 1. Melakukan berupa olahan modal untuk
2. Keberadaan sumber porang untuk sosialisasi dan porang yang mengembangkan
benih yang terbatas mencegah bimbingan teknis bernilai tinggi usaha.
3. Populasi porang di kerusakan hutan tentang budidaya daripada berburu 3. Mengajak petani
alam terancam dengan cara dan pengolahan porang di hutan, porang untuk
habis memberikan pasca panen hal ini untuk menjaga hutan
4. Banyak pencurian sosialisasi tentang tanaman porang menjaga dari ancaman
5. Belum ada aturan pentingnya secara benar kelestarian sumber kebakaran hutan
benih porang dan dan kerusakan perlu pemeliharaan intensif serta tahan hama penyakit akan
juga menjaga hutan. meningkatkan jumlah produksi sehingga kebutuhan ekspor dan
populasi tanaman pasar dalam negeri tercukupi.
porang di alam. - Porang yang mempunyai banyak manfaat diikuti dengan proses
3. Mengajak pengolahan yang tepat akan menambah nilai jual porang dan
masyarakat dapat dijadikan sebagai alternatif sumber pangan.
terutama petani - Petani dapat memanfaatkan daya tarik investor yang tinggi
porang untuk dalam berbisnis porang untuk meraih harga jual olahan porang
menjaga tanaman yang lebih tinggi.
porang dari b. Strategi ST : Strategi menggunakan kekuatan untuk mengatasi
pencurian maupun ancaman, alternatifnya antara lain :
kebakaran hutan. - Melibatkan petani porang untuk mencegah kerusakan hutan
4. Membuat suatu dengan cara memberikan sosialisasi tentang pentingnya
peraturan yang kelestarian hutan dalam mendukung pertumbuhan tanaman
melibatkan petani, porang, karena porang hanya dapat tumbuh di bawah tegakan.
LMDH, perhutani - Memberikan sosialisasi kepada para petani porang untuk
dan pihak – pihak membudidayakan tanaman porang karena memiliki berbagai
terkait tentang kelebihan, seperti tidak memerlukan pemeliharan intensif,
tanaman porang, banyak manfaat dan tahan hama penyakit untuk kemudian
baik itu jalur diambil hasilnya berupa olahan porang yang bernilai tinggi
pemasaran, daripada berburu porang di hutan. Hal ini untuk menjaga
permodalan bagi kelestarian sumber benih porang dan juga menjaga populasi
petani dll. tanaman porang di alam.
Sumber : Analisis Data, 2013 - Mengajak masyarakat terutama petani porang untuk menjaga
Berdasarkan Tabel Matrik SWOT dalam pengembangan tanaman tanaman porang dari pencurian maupun kebakaran hutan.
porang di Kabupaten Nganjuk ada empat alternatif strategi yang dapat - Membuat suatu peraturan yang melibatkan petani, LMDH,
dipilih yaitu : perhutani dan pihak – pihak terkait tentang tanaman porang, baik
itu jalur pemasaran, permodalan bagi petani dll.
a. Strategi SO : Strategi menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan
c. Strategi WO : Strategi meminimalkan kelemahan untuk
peluang, alternatifnya antara lain :
memanfaatkan peluang, alternatifnya antara lain :
- Dengan pemanfaatan potensi lahan di hutan dan pekarangan
- Pengetahuan petani tentang tanaman porang serta proses
yang masih luas dan beberapa kelebihan porang diantaranya
pengolahannya yang kurang perlu diatasi dengan cara pemberian
dapat tumbuh di bawah tegakan hanya perlu sekali tanam, tidak
bimbingan teknis dari para stakeholder sehingga dapat seperti pada strategi SO, WO, ST dan WT maka dapat digambarkan
meningkatkan jumlah produksi porang untuk memenuhi dalam matrik SWOT adalah sebagai berikut :
kebutuhan pasar di dalam dan luar negeri.
- Dengan pengelolaan modal yang baik dan didukung oleh
prospek pasar yang luas serta daya tarik investor yang tinggi
untuk berbisbis porang akan mengurangi ketergantungan pasar
(pada eksportir tertentu).
- Pengolahan umbi porang dengan teknologi yang tepat akan
mampu menaikkan nilai jual porang. Tabel 15. Analisis Penentuan Strategi
- Jumlah umbi / bibit yang terbatas dapat diatasi apabila petani IFAS
Strenghts (S) Weaknesses (W)
mampu memanfaatkan potensi lahan di hutan dan pekarangan EFAS
yang masih tinggi serta daya tarik investor dalam berbisnis Strategi (SO) Strategi (WO
porang. Menggunakan Meminimalkan
d. Strategi WT : Strategi meminimalkan kelemahan dan menghindari kekuatan internal kelemahan internal
ancaman, alternatifnya antara lain : Opportunities (O) untuk memanfaatkan untuk memanfaatkan
- Melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis tentang budidaya peluang eksternal peluang eksternal
dan pengolahan pasca panen tanaman porang secara benar sebesar – besarnya yang ada
supaya keberadaan sumber benih porang dan populasi porang di = 4,25 = 4,00
alam tetap terjaga. Strategi (ST) Strategi (WT)
- Dibuat aturan yang melibatkan petani porang, LMDH, Perhutani Menggunakan Meminimalkan
dan pihak – pihak terkait tentang tanaman porang, baik itu kekuatan internal kelemahan internal
masalah pemasaran, kerja sama, permodalan dll supaya petani untuk mengatasi untuk menghindari
porang dapat menyalurkan hasil panen dengan mudah dan juga Threats (T) ancaman eksternal dan mengatasi
kemudahan dalam memperoleh modal untuk mengembangkan secara intensif ancaman eksternal
usaha. = 3,73
- Mengajak petani porang untuk menjaga hutan dari ancaman = 4,03
kebakaran hutan dan kerusakan hutan. Dari hasil Matrik SWOT diatas menunjukkan bahwa
4.4.3. Tahapan Analisis Penentuan Strategi pengembangan tanaman porang di Desa kalirejo Kecamatan Kokap
Dari Analisis Matrik SWOT selanjutnya dilakukan Model Kabupaten Kulon Progo, alternatif yang paling tepat, yaitu
Analisis Penentuan Strategi untuk merumuskan strategi yang nantinya menggunakan Strategi SO, karena strategi tersebut mempunyai nilai
dipakai sebagai alternatif dalam pengembangan tanaman porang di tertinggi, yaitu sebesar 4,45. Hal ini juga sesuai dengan diagram
Kabupaten Nganjuk. Berdasarkan skor masing – masing strategi analisis SWOT pengembangan komoditi tanaman porang di
Kabupaten Nganjuk sebagai berikut : masih luas dan beberapa kelebihan porang diantaranya dapat
tumbuh di bawah tegakan hanya perlu sekali tanam, tidak perlu
pemeliharaan intensif serta tahan hama penyakit diharapkan akan
meningkatkan jumlah produksi sehingga kebutuhan ekspor dan
pasar dalam negeri tercukupi.
- Porang mempunyai banyak manfaat diikuti dengan proses
pengolahan yang tepat akan menambah nilai jual porang dan dapat
dijadikan sebagai alternatif sumber pangan.
- Petani dapat memanfaatkan daya tarik investor yang tinggi dalam
berbisnis porang untuk meraih harga jual olahan porang yang
lebih tinggi.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

1.1. Simpulan

Gambar 28. Diagram analisis SWOT Berdasarkan pada analisis Matrik SWOT diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa pengembangan tanaman porang di Kabupaten
Rangkuti, F. (2009, 19-20), menyebutkan bahwa dari diagram Nganjuk mempunyai alternatif strategi yang paling tepat yaitu dengan
analisis SWOT, kuadran I merupakan situasi yang sangat menggunakan strategi SO, karena strategi tersebut mempunyai nilai
menguntungkan. Tanaman porang mempunyai peluang dan kekuatan tertinggi, yaitu sebesar 4,25. Dimana strategi SO ialah strategi
sehingga dapat memanfaatkannya secara maksimal. Strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang agar para petani
harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan porang mampu mengembangkan tanaman porang di Kabupaten
pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy). Strategi SO Nganjuk, sehingga akan didapatkan keuntungan yang optimal, dengan
berada di kuadran I, dimana Strategi SO adalah menggunakan alternatif strategi sebagai berikut :
kekuatan untuk memanfaatkan peluang agar para petani porang - Dengan pemanfaatan potensi lahan di hutan dan pekarangan
mampu mengembangkan tanaman porang di Kabupaten Nganjuk yang masih luas dan beberapa kelebihan porang diantaranya
sehingga akan didapatkan keuntungan yang optimal, dengan alternatif dapat tumbuh di bawah tegakan hanya perlu sekali tanam, tidak
sebagai berikut : perlu pemeliharaan intensif serta tahan hama penyakit
- Dengan pemanfaatan potensi lahan di hutan dan pekarangan yang diharapkan akan meningkatkan jumlah produksi sehingga
kebutuhan ekspor dan pasar dalam negeri tercukupi. hal permodalan maupun dalam hal pemasaran.
- Porang mempunyai banyak manfaat diikuti dengan proses - Penerapan kebijakan dan aturan – aturan hukum oleh
pengolahan yang tepat akan menambah nilai jual porang dan pemerintah yang memihak dan mendukung petani porang
dapat dijadikan sebagai alternatif sumber pangan. dalam mengembangkan usahanya.
- Petani dapat memanfaatkan daya tarik investor yang tinggi c. Bagi peneliti selanjutnya :
dalam berbisnis porang untuk meraih harga jual olahan porang - Penelitian mendatang hendaknya mengarahkan penelitian
yang lebih tinggi. pada obyek yang lebih luas. Dengan adanya pengembangan
sentra tanaman porang, diharapkan lokasi penelitian
dilakukan didesa yang lainnya.
1.2. Saran
Untuk mempercepat pengembangan tanaman porang di Desa
Kalirejo, maka disarankan alternatif strategi operasional sebagai
berikut :
a. Bagi petani porang (praktis) :
- Pemanfaatan potensi lahan bawah tegakan secara optimal
baik di pekarangan maupun hutan untuk meningkatkan
produksi tanaman porang. DAFTAR PUSTAKA
- Peningkatan kemampuan sumber daya manusia dalam hal
ini adalah petani porang, sehingga petani dapat melakukan Septiana Yuyun. 2013. Manajemen Pengembangan Agribisnis
budidaya tanaman porang dengan baik dan benar. Pembesaran Ikan Cupang Di Kelurahan Ketami Kecamatan
- Peningkatan kemampuan petani dalam penguasaan Pesantren Kota Kediri. Jurnal Manajemen Agribisnis, Vol. 13,
teknologi pasca panen tanaman porang, sehingga akan No. 1, Januari 2013. ISSN : 1829-7889.
dihasilkan produk olahan dari tanaman porang yang
mempunyai nilai jual tinggi. Tim Pusat Studi Porang Perhutani KPH Nganjuk. 2012. Budidaya
b. Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon Progo, khususnya Tanaman Porang (Amorphopalus oncophillus). Perhutani KPH
Kantor KP4K Kabupaten Kulon Progo : Nganjuk. Nganjuk
- Pengembangan sentra tanaman porang di Desa kalirejo,
diantaranya dengan pembuatan demoplot di beberapa Weningsari Estu. 2012. Strategi Pengembangan Agribisnis Ikan
kelompok yang mempunyai persyaratan tumbuh yang Cupang di Kelurahan Ketami Kecamatan Pesantren Kota Kediri.
cocok. Program PascaSarjana Universitas Islam Kadiri. Kediri.
- Peningkatan kerjasama dengan para investor baik itu dalam

Anda mungkin juga menyukai