NIM : 165060107111033
PERNYATAAN :
A 0 0 Kritis
B 3 0 Tidak Kritis
C 3 2 Tidak Kritis
D 0 0 Kritis
E 3 0 Tidak Kritis
F 3 3 Tidak Kritis
G 0 0 Kritis
d. Pekerjaan B mempunyai waktu berakhir paling lambat pada minggu ke 7. Apabila
pekerjaan B selesai pada minggu ke 8, berarti terlambat 1 minggu dan akan
mengakibatkan total durasi bertambah 1 minggu juga, sehingga total durasi akan
menjadi 16 minggu. Terlambatnya kegiatan B selama 1 minggu ini akan menyebabkan
efek chain reaction. Salah satu successor kegiatan B adalah kegiatan C yang juga adalah
predecessor kegiatan G yang berada pada lintasan kritis. Dengan kegiatan B terlambat
1 minggu akan menyebabkan kegiatan C terlambat 1 minggu juga yang selanjutnya akan
menyebabkan kegiatan G juga terlambat 1 minggu, karena kegiatan G berada pada
lintasan kritis maka keterlambatan kegiatan G akan juga menambah total durasi secara
keseluruhan menjadi 16 minggu.
A 0 0 Kritis
B 2 0 Tidak Kritis
C 2 0 Tidak Kritis
D 4 4 Tidak Kritis
E 0 0 Kritis
F 2 2 Tidak Kritis
G 0 0 Kritis
H 2 0 Tidak Kritis
d Aktivitas B mempunyai waktu berakhir paling lambat pada minggu ke 11. Apabila
aktivitas B selesai pada minggu ke 12, berarti terlambat 1 minggu dan akan
menyebabkan efek chain reaction kepada successornya yaitu aktivitas F yang
mempunyai waktu mulai paling lambat (Latest Start) pada minggu ke 11 dan Latest
Finish pada minggu ke 15. Dengan keterlambatan 1 minggu aktivitas F akan mulai pada
minggu ke 12 dengan durasi 4 minggu akan selesai di minggu ke 16, hal ini akan
mempengaruhi yang aktivitas E yang merupakan successornya yang mana aktivitas E
berada pada jalur kritis sehingga jika E yang awalnya punya Latest Start pada minggu
ke 15 jika bergeser 1 minggu ke minggu 16 dengan durasi 3 minggu maka aktivitas E
akan selesai pada minggu ke 16. Akibatnya total durasi proyek akan bertambah dari
yang awalnya 15 minggu menjadi 16 minggu.
3. a. Penjadwalan menggunakan Microsoft Project Proyek X
b. Kurva S Proyek X
MINGGU KE
PEKERJAAN DURASI (HARI) BIAYA BOBOT
1 2 3 4 5 6 7 8 9
100%
A 9 Rp 16.000.000 8% 5,33% 2,67%
B 12 Rp 28.000.000 14% 3,50% 7,00% L 3,50% 80%
C 8 Rp 20.000.000 10% 3,75% 6,25%
D 13 Rp 40.000.000 20% 1,54%
I 9,23% 9,23%
60%
40%
E 14 Rp 30.000.000 15% B 3,21% 6,43% 5,36%
F 18 Rp 56.000.000 28% 4,67% 9,33% 9,33% 4,67% 20%
G 9 Rp 10.000.000 5% U 1,67% 3,33% 0%
Rp 200.000.000 100%
RENCANA 5,33% 9,92% 14,79%
R 20,61% 24,99% 14,69% 6,33% 3,33%
KUMULATIF RENCANA 5,33% 15,25% 30,04% 50,65% 75,64% 90,33% 96,67% 100,00%