Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. PENGKAJIAN
Pengkajian yang lengkap dan akurat akan memudahkan perawat dalam menetapkan
data dasar dalam menegakkan diagnosa keperawatan yang tepat, merencanakan terapi
obat yang cocok dan memudahkan perawat dalam mengevaluasi respon klien terhadap
terapi yang diberikan.
c. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik meliputi dari ujung rambut sampai ujung kaki biasanya
akan didapatkan data antara lain :
1. Pernafasan kusmaul nafas cepat dan pendek, takipnu, peningkatan flek,
batuk produktif dengan sputum kental.
2. Integumen dan muskulus skeletal
Rasa kental mudah lecet, pergerakan terbatas, tonus otot lemah, kulit
kering, edema.
3. Sistem kardiovaskuler
Tekanan darah distriminia jantung nadi lemah halus, hipolemik.
4. Sistem pencernaan
Berat badan turun atau naik, tidak ada nafsu makan, mual muntah,
pendarahan perkemihan.
5. Sistem persyarafan
Sakit kepala, keram otot, gangguan pengelihatan, perubahan mental,
penurunan kesadaran, hilangnya memori.
6. Aktivitas dan istirahat
Cepat lelah dan merasa lemah, gangguan tidur, kelemahan otot,
penurunan kekuatan otot.
d. Pengkajian psikologis
1. Tingkat emosi : cemas,sedih, terkejut, marah, menolak, tawar-menawar,
menerima, depresi, menarik diri
2. Pola koping :
Normal : problem solving
Abnormal : agresif, pendiam, perilaku addiksi, perasaan berdosa,
hopelessness, powerlessness, dan psikosis
e. Pengkajian social
1. Isolasi social, kurang support system
2. Perubahan fungsi dan peran
3. Perubahan body image
4. Lifestyle
5. Caregiver role strain
6. Koping tidak efektif
f. Pengkajian spiritual
1. Ilusi alam kematian
2. Hayalan ramalan/ kepastian
3. Harapan masa depan
4. Menemukan arti kehidupan
5. Kepercayaan/keyakinan
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Ansietas b.d. ancaman kematian dan dan perubahan dalam status kesehatan
b. Nyeri akut b.d. agen cedera (fisik, biologis, psikologis, dan zat kimia)
3. PERAN PERAWAT
1. Membina hubungan baik dengan pasien
2. Menciptakan suasana yang nyaman dan aman bagi pasien
3. Sebagai penyedia sarana untuk terapi music
4. Sebagai motivator untuk pasien agar pasien dapat melewati hari-harinya dengan
bahagia
5. Sebagai educator untuk menjelaskan tentang terapi music ini
4. INTERVENSI KEPERAWATAN
5. LANGKAH-LANGKAH PROSEDUR
– Terapi music merupakan bagian dari terapi komplementer untuk mengurangi gejala
yang menggangu pasien termasuk kecemasan dan nyeri. Pemberian terapi music ini
mudah, murah, dan efektif dengan cara berikan pasien music yang slow tempo stabil,
level suara rendah dan soft dynamic serta tekstur konsisten (kombinasi suara dan
instrumental). Atur posisi pasien agar pasien nyaman, terapi ini di berikan selama 30
menit atau lebih dan berikan kebebasan kepada pasien untuk memilih music yang
disukai serta dikombinasikan dengan nafas dalam. Terapi music ini mempengaruhi
hipofisis otak untuk melepaskan endofrin yang bereaksi pada reseptor spesifik di otak
untuk mengubah emosi, mood, dan fisiologi. Mendengarkan music yang disukai juga
berpengaruh terhadap system limbik dan saraf otonom. Pada system limbik, music
dapat membangkitkan respon psikofisiologi melalui pengaruh pitch dan ritme music.