Anda di halaman 1dari 15

UJI TUBEX UNTUK DIAGNOSIS DEMAM TIFOID DI

LABORATORIUM KLINIK NIKKI MEDIKA DENPASAR

Ida Bagus Verry Kusumaningrat,1 I Wayan Putu Sutirta Yasa,2


1
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Jalan PB Sudirman, Denpasar,
2
Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Sanglah /Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana. E-mail : gusverry@gmail.com

ABSTRACT

Typhoid fever is one of the endemic diseases that commonly occur in rural
and urban communities. It spreads through food and drink contaminated by
Salmonella typhi bacteria. In 2008, detection of typhoid fever was carried out using
the tubex test in which it principally detects the IgM antibody that specific for
Salmonella typhi O9 present in serum by employing the method of Inhibition
Magnetic Binding Immunoassay (IMBI). The present study was aimed to evaluate
results of blood sample examination of suspected typhoid fever patient using the
tubex test, in order to confirm the typhoid fever diagnose. This research was
retrospective study by analyzing 1.266 data of suspected patients obtained from Nikki
Medika Clinic Laboratory. The samples were delivered to the Clinic Laboratory for
laboratory examination since 2008 till October 2012. Each sample was examined
using the tubex test. The results showed that 11.6 – 27.8% of the blood samples were
positive for typhoid fever while 70 – 88.7% was negative.
Keywords: Salmonella typhi, Typhoid fever, Tubex test

1
TUBEX TEST FOR DIAGNOSING TYPHOID FEVER THAT
CARRIED OUT AT NIKKI MEDIKA CLINIC LABORATORY,
DENPASAR
ABSTRAK
Penyakit demam tifoid merupakan salah satu penyakit endemis yang sering
terjadi di masyarakat pedesaan ataupun di perkotaan. Penyakit ini dapat ditularkan
melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh bakteri Salmonella typhi.
Sekitar tahun 2008 deteksi demam tifoid dengan uji tubex berdasarkan prinsip deteksi
antibodi IgM spesifik Salmonella typhi O9 dalam serum dengan metode Inhibition
Magnetic Binding Immunoassay (IMBI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hasil pemeriksaan sampel darah pasien yang diduga demam tifoid dengan uji tubex,
untuk menegakkan diagnosis demam tifoid. Metode penelitian adalah studi
retrospektif mengambil data dari Laboratorium Klinik Nikki Medika Denpasar
sebanyak 1.266 sampel pasien yang diduga demam tifoid berdasarkan gejala klinik
dan pemeriksaan fisik. Sampel tersebut telah dikirim oleh dokter praktek ke
Laboratorium Klinik Nikki Medika Denpasar mulai tahun 2008 – Oktober 2012.
Masing – masing sampel telah diperiksa dengan uji tubex3. Hasil pemeriksaan
menunjukkan bahwa sampel darah pasien yang positif demam tifoid berkisar antara
11,06 – 27,8%, sedangkan hasil yang negatif berkisar antara 70 – 88,7%.
Kata kunci : Salmonella typhi, Demam tifoid, Uji tubex

PENDAHULUAN dipisahkan. Menurut pengakuan para


Pulau Bali merupakan daerah wisatawan berkunjung ke Bali karena
pariwisata dunia yang sering kekayaan dan keindahan alam, serta
dikunjungi oleh para wisatawan keunikan seni budayanya sehingga
mancanegara. Para Wisatawan tersebut mereka betah selama berwisata di Bali.
berasal dari berbagai negara seperti Penunjang pariwisata seperti
Amerika Serikat, Australia, Inggris, transportasi, akomodasi, aktivitas telah
Spanyol, Jepang, Belanda, India, tersedia di seluruh obyek wisata di
Korea dan lain sebagainya. Mengamati Bali, akan tetapi untuk penyediaan
kunjungan wisatawan ke Bali dari makanan dan minuman belum
tahun ke tahun selalu meningkat dan sepenuhnya hygenis terutama pada
sangat antusias maka dapat dikatakan obyek wisata di pedesaan. Para
Bali dan pariwisata tidak dapat wisatawan sering menikmati hidangan
2
yang kurang hygenis yang di suguhkan Bagian ini mempunyai struktur kimia
oleh para pedagang di pedesaan seperti lipopolisakarida atau disebut juga
obyek wisata Bedugul, Sangeh, Tanah endotoksin. Antigen ini tahan terhadap
Lot, Truyan dan lain sebagainya. Hal panas dan alkohol tetapi tidak tahan
ini menyebabkan timbulnya berbagai terhadap formaldehid. Sedangkan
penyakit yang diderita di daerah Antigen H (Antigen Flagella), yang
tersebut. terletak pada flagella, fimbriae atau
pili dari bakteri. Antigen ini
Salah satu penyakit yang dapat
mempunyai struktur kimia suatu
menyerang banyak orang sehingga
protein dan tahan terhadap
dapat menimbulkan wabah yang
formaldehid tetapi tidak tahan terhadap
umum diderita oleh penduduk di
panas dan alkohol. Antigen Vi yang
pedesaan ataupun di perkotaan di
terletak pada kapsul (envelope) dari
Pulau Bali adalah demam tifoid.
bakteri yang dapat melindungi bakteri
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri
terhadap fagositosis. Ketiga macam
Salmonella typhi (S typhi) atau
antigen tersebut di atas di dalam tubuh
Salmonella paratyphi (S paratyphi)
penderita akan menimbulkan pada
dari Genus Salmonella yang dapat
pembentukan 3 macam antibodi yang
masuk ke dalam tubuh manusia
lazim disebut aglutinin.
melalui makanan yang tercemar.
Salmonella typhi atau Salmonella Penderita Demam tifoid
paratyphi berbentuk batang, gram biasanya bersifat akut, dengan gejala
negatif, tidak membentuk spora, motil, demam satu minggu atau lebih disertai
berkapsul dan mempunyai flagella gangguan pada saluran pencernaan dan
(bergerak dengan rambut getar).1 dengan atau tanpa gangguan
Salmonella typhi mempunyai 3 macam kesadaran. Gejala klinis yang timbul
2,4
antigen, yaitu : 1) Antigen O; 2) sangat bervariasi dari ringan sampai
Antigen H; dan 3) Antigen Vi. Antigen berat. Berat ringannya penyakit ini
O (Antigen somatic), yaitu terletak sangat tergantung dari populasi umur
pada lapisan luar dari tubuh bakteri. pasien yaitu bayi atau dewasa. Demam

3
tifoid umumnya menyerang anak – dan digunakan oleh laboratorium yang
anak dan dewasa muda umur 5 - 25 ada di Indonesia.6
tahun.4 Pada minggu pertama gejala
Uji tubex mempunyai
klinis penyakit ini berupa demam (40 –
sensitivitas dan spesifisitas lebih baik
410 C) yang berkepanjangan 4 – 8
dari pada uji Widal. Penelitian oleh
minggu bila tidak diobati, nyeri
House dkk, 2001; Olsen dkk, 2004;
kepala, pusing, nyeri otot, anoreksia,
dan Kawano dkk, 2007 menunjukkan
mual, muntah, obstipasi atau diare,
uji ini memiliki sensitivitas dan
perasaan tidak enak di perut, batuk,
spesivisitas yang baik berturut turut
dan epitaksis.3,4 Pada minggu kedua
(75 – 80% dan 75 – 90%).3 Uji tubex
gejala klinis yang muncul berupa
dapat menjadi pemeriksaan ideal,
demam, bradikardi relatif, lidah yang
dapat digunakan untuk pemeriksaan
berselaput, hepatomegali,
secara rutin karena cepat, mudah dan
splenomegali, meteroismus, gangguan
sederhana, terutama di negara
mental berupa somnolen, strupor,
3,5
berkembang.3,7,8 Uji tubex merupakan
koma, delirium, psikosis.
uji aglutinasi kompetitif semi
Namun demikian untuk kuantitatif kolometrik yang. pada
menegakkan diagnosis maka harus intinya mendeteksi adanya antibodi
dilakukan pemeriksaan laboratorium. anti-S typhi O9 pada serum pasien,
Diagnosis penyakit demam tifoid yang dengan cara menghambat ikatan antara
lazim dilakukan berupa gejala klinik, IgM anti-O9 yang terkonjugasi pada
pemeriksaan fisik dan laboratorium. partikel latex yang berwarna dengan
Pemeriksaan laboratorium meliputi lipopolisakarida. S.typhi yang
pemeriksaan darah rutin, kimia klinik, terkonjugasi pada partikel magnetik
kultur organisme dan uji serologis latex8,9,11. Jika hasil uji tubex positif
seperti uji widal, uji tubex, typhidot maka menunjukkan terdapat infeksi
dan dipstick. Diantara uji - uji Salmonella serogroup D walaupun
serologis yang ada memiliki tidak secara spesifik menunjukkan
sensitifitas dan spesitifitas yang tinggi pada S. typhi., sedangkan jika hasil uji

4
tubex negatif kemungkinan dengan menggunakan 3 komponen
menunjukkan terdapat infeksi oleh meliputi3: 1) tabung berbentuk V; 2)
S.paratyphi atau penyakit lain.3 reagen A; dan 3) reagen B. Tabung
Namun belum diketahui berapa persen berbentuk V untuk meningkatkan
sampel darah yang dikirim ke sensitivitas,, reagen A yang
Laboratorium Klinik Nikki Medika mengandung partikel magnetik yang
Denpasar positif demam tifoid yang diselubungi antigen S.typhi O9, reagen
telah diperiksa dengan uji tubex. B yang mengandung partikel lateks
Penelitian ini bertujuan untuk berwarna biru yang diselubungi
mengetahui persentase penderita antibodi monoklonal spesifik untuk
demam tifoid dari sampel darah yang antigen O9.10,11 Adapun langkah –
diperiksa di Laboratorium Klinik langkah uji tubex yang dilakukan
Nikki Medika Denpasar dengan adalah sebagai berikut12 : Masukkan
pemeriksaan uji tubex. 45µl antigen-coated magnetik partikel
(Brown reagent) pada reaction
MATERI DAN METODE
container yang disediakan (satu set
Metode penelitian adalah studi yang terdiri dari enam tabung
retrospektif mengambil data dari berbentuk V). Kemudian masukkan
Laboratorium Klinik Nikki Medika 45µl serum sampel (serum harus
Denpasar sebanyak 1.266 data sampel jernih), serta campurkan keduanya
darah yang berasal dari pasien yang dengan menggunakan pipette tip.
diduga menderita demam tifoid Campuran tersebut diinkubasikan
berdasarkan gejala klinis dan selama 2 menit selanjutnya tambahkan
pemeriksaan fisik oleh dokter praktek 90µl antibodi-coated indikator partikel
yang diperiksa di Laboratorium Klinik (Blue reagent). Tutup tempat reaksi
Nikki Medika Denpasar dari tahun tersebut dengan menggunakan strip,
2008 - Oktober 2012. lalu ubah posisi tabung dari vertikal
menjadi horisontal dengan sudut 900.
Sampel darah diperiksa dengan
Setelah itu goyang-goyangkan tabung
uji tubex. Pemeriksaan ini dilakukan
ke depan dan ke belakang selama 2
5
menit. Perlakuan ini bertujuan untuk magnet yang dikandung reagen A akan
memperluas bidang reaksi. Pada akhir tertarik pada magnet rak, dengan
proses reaksi ini tabung berbentuk V membawa serta pewarna yang
ini diletakkan di atas magnet stand lalu dikandung oleh reagen B sehingga
diamkan selama 5 menit untuk terlihat warna merah pada tabung yang
membiarkan terjadi proses pemisahan sesungguhnya merupakan gambaran
(pengendapan). Pembacaan skor hasil serum yang lisis. Sebaliknya, jika
dari reaksi ini dilakukan dengan cara serum mengandung antibodi terhadap
mencocokkan warna yang terbentuk O9, antibodi pasien akan berikatan
pada akhir reaksi dengan skor yang dengan reagen A menyebabkan reagen
tertera pada color scale. B tidak tertarik pada magnet rak
sehingga memberikan warna biru pada
Konsep pemeriksaan ini adalah
larutan.3
jika serum tidak mengandung antibodi
terhadap O9, reagen B ini bereaksi Secara ringkas teknik uji tubex
dengan reagen A. Ketika diletakkan dan hasil pembacaannya dapat dilihat
pada daerah mengandung medan pada Gambar 1 dan Gambar 2 di
magnet (magnet rak), komponen bawah ini

6
Gambar 1. Skema dari langkah kerja uji tubex13

Uji tubex merupakan uji yang Berdasarkan warna inilah


subjektif dan semi kuantitatif dengan ditentukan skor, yang interpretasinya
cara membandingkan warna yang dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.
terbentuk pada reaksi dengan tubex
color scale yang tersedia.

7
Tabel 1 Interpretasi hasil uji tubex3,10

Skor Nilai Interpretasi

<2 Negatif Tidak menunjukkan infeksi tifoid aktif

3 Borderline Pengukuran tidak dapat disimpulkan. Ulangi pengujian,


apabila masih meragukan lakukan pengulangan beberapa hari
kemudian

4-5 Positif Menunjukkan infeksi tifoid aktif

>6 Positif Indikasi kuat infeksi tifoid

Gambar 2 Hasil uji tubex13

Analisis Data yang, dilakukan tabulasi serta


dianalisis secara deskriptif.
Data penderita demam tifoid
yang di diagnosis secara uji tubex

8
HASIL DAN PEMBAHASAN dijual terhindar dari pencemaran
bakteri, virus atau bibit penyakit
Bakteri Salmonella typhi dapat
lainnya. Para pedagang sangat penting
hidup sampai beberapa minggu di
diberikan pemahaman tentang cara
alam bebas seperti di dalam air, es,
membunuh bibit penyakit yang
bahan makanan, sampah dan debu 2,
mencemari makanan, seperti telah
sehingga dengan mudah dapat menular
dilaporkan oleh para peneliti bahwa
dan menginfeksi berbagai kalangan
bakteri S.typhi dapat mati dengan
umur mulai dari anak - anak sampai
pemanasan pada suhu 600 C selama 15
dewasa. Dengan demikian penyakit ini
– 20 menit, pasteurisasi, pendidihan
dapat dipakai sebagai salah satu 1
dan khlorinisasi. Bakteri ini wajib
barometer untuk menilai tingkat
dibunuh karena dapat menginfeksi
kebersihan dan hygenisnya hidangan
saluran pencernaan dan organ lainnya
yang disajikan oleh para pedagang
yang sangat membahayakan kesehatan
baik di pasar, warung makan di jalanan
manusia. Masa inkubasi demam tifoid
maupun di obyek wisata yang ada di
berlangsung antara 10 – 14 hari.3 Pada
Pulau Bali, terutama untuk menilai
umumnya pasien yang datang ke
tingkat kebersihan dan hygenis
praktek dokter yang menunjukkan
hidangan yang disajikan oleh
gejala demam tifoid diambil darahnya
pedagang di obyek wisata. Makin
dan dikirim ke Laboratorium Klinik
tinggi wisatawan yang menderita
untuk penegakkan diagnosis.
Demam tifoid yang berkunjung di
obyek wisata di Pulau Bali maka Sebanyak 1.266 sampel darah
tingkat kebersihan dan hygenis pasien yang diduga demam tifoid
hidangan yang disajikan oleh para mulai tahun 2008 – Oktober 2012 di
pedagang makin rendah, sehingga para Laboratorium Klinik Nikki Medika
pedagang itu perlu untuk diberikan Denpasar telah diperiksa dengan uji
penyuluhan tentang arti penting tubex. Hasil pemeriksaan uji tubex
kebersihan dan hygenis makanan yang tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.

9
Tabel 2. Data Diagnosis dengan Uji tubex Penderita Demam Tifoid.

Tahun Total Pasien Negatif Boderline Positif

2008 40 28 (70%) 1 (2,5%) 11 (27,5%)

2009 223 160 (71,7%) 1 (0,44%) 62 (27,8%)

2010 461 409 (88,7%) 1 (0,21%) 51 (11,06%)

2011 183 152 (83,06%) - 31 (16,9%)

2012 359 272 (75,7%) - 87 (24,2%)

Total 1266 1021 (80,6%) 3 (0,23%) 242 (19,1%)

Tabel 2, menunjukkan bahwa Dari gambaran hasil


pada tahun 2008 dari 40 sampel darah pemeriksaan uji tubex nampak bahwa
yang diperiksa hanya 27,5% yang persentase yang positif demam tifoid
positif demam tifoid. Pada tahun 2009 cukup rendah. Bila sampel dari tahun
dan 2010 jumlah sampel yang masuk 2008 – Oktober 2012 dijumlahkan
di Laboratorium Klinik Nikki Medika maka jumlahnya sebesar 1.266 yang
Denpasar mengalami peningkatan mana 242 (19,1%) positif dan negatif
masing – masing menjadi 223 dan 461 1.021 (80,6%). Hal ini mungkin
sampel, namun setelah diperiksa disebabkan oleh sampel yang diperiksa
dengan uji tubex hanya 27,8% dan negatif antibodi IgM Sallonella typhi.
11,06% yang positif. Selanjutnya pada Walaupun pasien tidak menunjukkan
tahun 2011 terjadi penurunan menjadi gejala demam tifoid. Dengan kata lain
183 sampel, setelah diperiksa dengan gejala klinik yang nanpak pada pasien
uji tubex hanya 16,9% yang positif. diduga demam tifoid tidak selalu
Selanjutnya dari jumlah sampel 359 positif demam tifoid benar. Pasien
pada tahun 2012 yang masuk hanya yang mengalami gejala klinis yang
24,2% yang positif demam tifoid. muncul seperti gejala demam tifoid
juga terjadi pada penyakit lain seperti

10
influenza, gastroenteritis, bronchitis, dan tidak dapat mendeteksi IgG3,
bronkopneumonia, infeksi jamur, seperti pada Gambar 3 menunjukkan
malaria, demam berdarah, demam bahwa respon antibodi Salmonella
chikungunya. Hasil pemeriksaan typhi yang dapat dideteksi oleh uji
negatif bisa juga terjadi karena sampel tubex adalah IgM yang muncul pada
yang diperiksa berasal dari pasien infeksi akut. Oleh karena itu kalau
yang menderita demam tifoid kronis sampel darah pasien yang diperiksa
atau penyembuhan. Pada demam tifoid dengan uji tubex mengandung IgM
kronis immunoglobulin yang beredar Salmonella typhi maka hasilnya akan
dalam darah adalah IgG yang mana positif demam tifoid.
tidak dapat dideteksi oleh uji tubex.
Uji tubex hanya dapat mendeteksi IgM

Gambar 3 Respon antibodi Salmonella typhi13

Uji tubex mendeteksi IgM, kelemahan dari uji ini tidak dapat
telah dilaporkan bahwa sensitifitas dan mendeteksi Salmonella paratyphi.
spesifisitas uji tubex lebih baik seperti pada Tabel 3.
dibandingkan uji widal. Namun

11
Tabel 3. Perbandingan Kinerja dan Spesifikasi Teknis uji tubex dan uji widal13

Kinerja dan Spesifikasi Teknis Uji Tubex Uji Widal

Konsistensi hasil Tinggi Rendah

Sensitivitas Tinggi Sedang

Spesifisitas Tinggi Sedang

Variasi cut off antar laboratorium Tidak Ya

Variasi kualitas antar merk produk Tidak Ya

Resiko kontaminasi Rendah Tinggi

Durasi Tes 10 menit 5 – 30 menit

Kemasan 36 tes 100 tes

Metode Immunoassay Magnetic Aglutinasi


Binding Inhibition (IMBI)

Jenis antigen Purified anti – O9 S.typhi Whole antigen


(crude) S.typhi

Deteksi antibodi S.typhi Spesifik IgM Non spesifik/total

Rentang waktu interpretasi hasil 30 menit 1 – 3 menit

Diperlukan sampel serum ganda Tidak Ya

SIMPULAN tifoid dan 70 – 88,7 % (rata-rata


Uji tubex yang digunakan oleh 80,6%) sampel negatif. Tingginya
Laboratorium Klinik Nikki Medika sampel negatif mungkin disebabkan
Denpasar untuk memeriksa 1.266 oleh sampel darah yang diperiksa
sampel darah dari pasien yang secara berasal dari pasien yang tidak
klinik diduga menderita demam tifoid menderita demam tifoid sehingga
selama lima tahun terahir (tahun 2008 tidak mengandung IgM anti S typhi
- Oktober 2012) menunjukkan bahwa atau berasal dari pasien yang
berkisar antara 11,06 - 27,8 % (rata- menderita demam tifoid fase
rata 19,1%) sampel positif demam penyembuhan yang hanya

12
mengandung IgG yang tidak dapat membantu dalam pelaksanaan
dideteksi pada uji tubex. penelitian.

Tidak semua pasien yang DAFTAR PUSTAKA


menunjukkan gejala klinik demam
1.Aziah IB: 2009. Innovative
tifoid seperti diare, demam, gangguan
Approaches Towards Development
kesadaran positif menderita demam
and Utilization Of DNA
tifoid, oleh karena itu setiap pasien
Diagnostics For Salmonella Typhi.
yang menunjukkan gejala klinik
1-173
demam tifoid sebaiknya dilakukan
pemeriksaan laboratorium untuk 2. Anonim Demam Tifoid Universitas
menegakkan diagnosis. Sumatera Utara. Availabel at:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/
SARAN
123456789/28625/4/Chapter%20II.
Perlu dilakukan penelitian pdf
lebih lanjut terhadap sampel darah
3.Sudoyo Aru W; Bambang
pasien yang diduga demam tifoid
Setiyohadi; Idrus Alwi; Marcellus
dengan uji tubex disandingkan dengan
Simadibrata K. dan Siti SetiatiL:
kultur darah untuk memastikan hasil
2009. Dalam: Aru W.Sudoyo, Buku
yang lebih akurat.
Ajar, Ilmu Penyakit Dalam. Edisi
UCAPAN TERIMA KASIH Kelima.Jilid III.InternaPublishing.
Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit
Penulis mengucapkan terima
Dalam, Diponogoro 71 Jakarta
kasih kepada Kepala Laboratorium
Pusat.p. 2797-805
Klinik Nikki Medika Denpasar beserta
staf yang telah memberikan data hasil 4. Ali Soegianto. 2009. Aspects Of
pemeriksaan sampel darah pasien Environment, Host and Pathogen
dengan uji tubex. Disamping itu interaction In Typhoid fever.: 9-24
ucapan terima kasih penulis sampaikan
5.Khan.K.H, 2009. Deepak Ganjewala,
kepada semua pihak yang telah
K.V.Bhaskara Rao: 2008. Recent
13
advancement in Typhoid Research- 8. Bakr.MK.Wafan, Laila A. El Attar,
a Review. 35-41 Medhat S. Ashour, Ayman M.El
Tokhy: 2010. TUBEX Test Versus
6.Ley Benedikt, Kamala
Widal Test In The Diagnosis Of
Triemer,Shaali M Ame,George M
Typhoid Fever In Kafr El- Shekh,
mtove,Lorenz von Seidlein,Ben
Egypt. 5-6.
Amos,Ilse CE Hendriksen,Abraham
Mwambuli,Aikande Shoo,Deok R 9. Tam C. H. Tam Frankie, Danny T.
Krim,Lion R Ochiai, Michael M. Leung, C. H. Ma, Pak-Leong
Favorov,John D Clemens,Harald Lim: 2008 Modification Of The
Wilfing, Jacqueline L Deen and TUBEX Typhoid Test To Detect
Said M Ali.2001. Assessment and Antibodies Directly From
Comperative analisis of a Rapid Haemolytic Serum and Whole
R
diagnostic test (Tubex ) for the Blood. Diakses tgl 3 November
diagnosis of typhoid fever among 2012. Availabel From:
hospitalized children in rural http://jmm.sgmjournals.org/content/
Tanzania.BMC Infectius 57/11/1349.long
Diseases.11:147. Diakses tgl 2
Novenber 2012. Availabel From: 10.Yan Meiying, Frankie C. H. Tam,
www.Biomedsentral.com/1471- Biao Kan, and Pak Leong
2334/11/147 Lim:2011. Combined Rapid
(TUBEX) Test for Typhoid-
7. Fadeel.A.Moustafa, Brent L. House,
Paratyphoid A Fever Based on
Momtaz M. wasfy,John D. klena,
Strong Anti-O12 Response: Design
Engy E. Habashy< Mayar M. Said,
and Critical Assessment of
Mohamed A. Maksoud, Bassem A.
Sensitivity.10,1371. Diakses tgl 3
Rahman, Guillemo Pimentel; 2011.
November 2012 Availabel From:
Evaluation of a newly developed
dari
ELISA against Widal, TUBEX-TF
www.plosone.org/article/0024743
and Typhidot for typhoid fever
surveillance. 3:169-75.
14
11 Tam C. H. Tam Frankie, Thomas
K. W. Ling, Kam Tak Wong,
Danny T. M. Leung, Raphael C. Y.
Chan ,Pak Leong Lim:2007. The
TUBEX Test Detects Not Only
Typhoid-Specific Antibodies But
Also Soluble Antigens and Whole
Bacteria. Availabel From:
http://jmm.sgmjournals.org/content
/57/3/316.long

12. IDL Biotech. 2008. Confideence In


Typhoid Fever Diagnosis. Diakses
tgl 3 November 2012 Availabel
From: http://www.idl.se

13. Laboratorium Nikki Medika. 2008.


Diagnosa Tifoid Definitif, Semi
Kuantitatif Dengan Metode IMBI.
Brosur Denpasar Availabel at:
http://www.ndc.co.id

15

Anda mungkin juga menyukai