Skripsi TTG Tubex Tifoid
Skripsi TTG Tubex Tifoid
ABSTRACT
Typhoid fever is one of the endemic diseases that commonly occur in rural
and urban communities. It spreads through food and drink contaminated by
Salmonella typhi bacteria. In 2008, detection of typhoid fever was carried out using
the tubex test in which it principally detects the IgM antibody that specific for
Salmonella typhi O9 present in serum by employing the method of Inhibition
Magnetic Binding Immunoassay (IMBI). The present study was aimed to evaluate
results of blood sample examination of suspected typhoid fever patient using the
tubex test, in order to confirm the typhoid fever diagnose. This research was
retrospective study by analyzing 1.266 data of suspected patients obtained from Nikki
Medika Clinic Laboratory. The samples were delivered to the Clinic Laboratory for
laboratory examination since 2008 till October 2012. Each sample was examined
using the tubex test. The results showed that 11.6 – 27.8% of the blood samples were
positive for typhoid fever while 70 – 88.7% was negative.
Keywords: Salmonella typhi, Typhoid fever, Tubex test
1
TUBEX TEST FOR DIAGNOSING TYPHOID FEVER THAT
CARRIED OUT AT NIKKI MEDIKA CLINIC LABORATORY,
DENPASAR
ABSTRAK
Penyakit demam tifoid merupakan salah satu penyakit endemis yang sering
terjadi di masyarakat pedesaan ataupun di perkotaan. Penyakit ini dapat ditularkan
melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh bakteri Salmonella typhi.
Sekitar tahun 2008 deteksi demam tifoid dengan uji tubex berdasarkan prinsip deteksi
antibodi IgM spesifik Salmonella typhi O9 dalam serum dengan metode Inhibition
Magnetic Binding Immunoassay (IMBI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hasil pemeriksaan sampel darah pasien yang diduga demam tifoid dengan uji tubex,
untuk menegakkan diagnosis demam tifoid. Metode penelitian adalah studi
retrospektif mengambil data dari Laboratorium Klinik Nikki Medika Denpasar
sebanyak 1.266 sampel pasien yang diduga demam tifoid berdasarkan gejala klinik
dan pemeriksaan fisik. Sampel tersebut telah dikirim oleh dokter praktek ke
Laboratorium Klinik Nikki Medika Denpasar mulai tahun 2008 – Oktober 2012.
Masing – masing sampel telah diperiksa dengan uji tubex3. Hasil pemeriksaan
menunjukkan bahwa sampel darah pasien yang positif demam tifoid berkisar antara
11,06 – 27,8%, sedangkan hasil yang negatif berkisar antara 70 – 88,7%.
Kata kunci : Salmonella typhi, Demam tifoid, Uji tubex
3
tifoid umumnya menyerang anak – dan digunakan oleh laboratorium yang
anak dan dewasa muda umur 5 - 25 ada di Indonesia.6
tahun.4 Pada minggu pertama gejala
Uji tubex mempunyai
klinis penyakit ini berupa demam (40 –
sensitivitas dan spesifisitas lebih baik
410 C) yang berkepanjangan 4 – 8
dari pada uji Widal. Penelitian oleh
minggu bila tidak diobati, nyeri
House dkk, 2001; Olsen dkk, 2004;
kepala, pusing, nyeri otot, anoreksia,
dan Kawano dkk, 2007 menunjukkan
mual, muntah, obstipasi atau diare,
uji ini memiliki sensitivitas dan
perasaan tidak enak di perut, batuk,
spesivisitas yang baik berturut turut
dan epitaksis.3,4 Pada minggu kedua
(75 – 80% dan 75 – 90%).3 Uji tubex
gejala klinis yang muncul berupa
dapat menjadi pemeriksaan ideal,
demam, bradikardi relatif, lidah yang
dapat digunakan untuk pemeriksaan
berselaput, hepatomegali,
secara rutin karena cepat, mudah dan
splenomegali, meteroismus, gangguan
sederhana, terutama di negara
mental berupa somnolen, strupor,
3,5
berkembang.3,7,8 Uji tubex merupakan
koma, delirium, psikosis.
uji aglutinasi kompetitif semi
Namun demikian untuk kuantitatif kolometrik yang. pada
menegakkan diagnosis maka harus intinya mendeteksi adanya antibodi
dilakukan pemeriksaan laboratorium. anti-S typhi O9 pada serum pasien,
Diagnosis penyakit demam tifoid yang dengan cara menghambat ikatan antara
lazim dilakukan berupa gejala klinik, IgM anti-O9 yang terkonjugasi pada
pemeriksaan fisik dan laboratorium. partikel latex yang berwarna dengan
Pemeriksaan laboratorium meliputi lipopolisakarida. S.typhi yang
pemeriksaan darah rutin, kimia klinik, terkonjugasi pada partikel magnetik
kultur organisme dan uji serologis latex8,9,11. Jika hasil uji tubex positif
seperti uji widal, uji tubex, typhidot maka menunjukkan terdapat infeksi
dan dipstick. Diantara uji - uji Salmonella serogroup D walaupun
serologis yang ada memiliki tidak secara spesifik menunjukkan
sensitifitas dan spesitifitas yang tinggi pada S. typhi., sedangkan jika hasil uji
4
tubex negatif kemungkinan dengan menggunakan 3 komponen
menunjukkan terdapat infeksi oleh meliputi3: 1) tabung berbentuk V; 2)
S.paratyphi atau penyakit lain.3 reagen A; dan 3) reagen B. Tabung
Namun belum diketahui berapa persen berbentuk V untuk meningkatkan
sampel darah yang dikirim ke sensitivitas,, reagen A yang
Laboratorium Klinik Nikki Medika mengandung partikel magnetik yang
Denpasar positif demam tifoid yang diselubungi antigen S.typhi O9, reagen
telah diperiksa dengan uji tubex. B yang mengandung partikel lateks
Penelitian ini bertujuan untuk berwarna biru yang diselubungi
mengetahui persentase penderita antibodi monoklonal spesifik untuk
demam tifoid dari sampel darah yang antigen O9.10,11 Adapun langkah –
diperiksa di Laboratorium Klinik langkah uji tubex yang dilakukan
Nikki Medika Denpasar dengan adalah sebagai berikut12 : Masukkan
pemeriksaan uji tubex. 45µl antigen-coated magnetik partikel
(Brown reagent) pada reaction
MATERI DAN METODE
container yang disediakan (satu set
Metode penelitian adalah studi yang terdiri dari enam tabung
retrospektif mengambil data dari berbentuk V). Kemudian masukkan
Laboratorium Klinik Nikki Medika 45µl serum sampel (serum harus
Denpasar sebanyak 1.266 data sampel jernih), serta campurkan keduanya
darah yang berasal dari pasien yang dengan menggunakan pipette tip.
diduga menderita demam tifoid Campuran tersebut diinkubasikan
berdasarkan gejala klinis dan selama 2 menit selanjutnya tambahkan
pemeriksaan fisik oleh dokter praktek 90µl antibodi-coated indikator partikel
yang diperiksa di Laboratorium Klinik (Blue reagent). Tutup tempat reaksi
Nikki Medika Denpasar dari tahun tersebut dengan menggunakan strip,
2008 - Oktober 2012. lalu ubah posisi tabung dari vertikal
menjadi horisontal dengan sudut 900.
Sampel darah diperiksa dengan
Setelah itu goyang-goyangkan tabung
uji tubex. Pemeriksaan ini dilakukan
ke depan dan ke belakang selama 2
5
menit. Perlakuan ini bertujuan untuk magnet yang dikandung reagen A akan
memperluas bidang reaksi. Pada akhir tertarik pada magnet rak, dengan
proses reaksi ini tabung berbentuk V membawa serta pewarna yang
ini diletakkan di atas magnet stand lalu dikandung oleh reagen B sehingga
diamkan selama 5 menit untuk terlihat warna merah pada tabung yang
membiarkan terjadi proses pemisahan sesungguhnya merupakan gambaran
(pengendapan). Pembacaan skor hasil serum yang lisis. Sebaliknya, jika
dari reaksi ini dilakukan dengan cara serum mengandung antibodi terhadap
mencocokkan warna yang terbentuk O9, antibodi pasien akan berikatan
pada akhir reaksi dengan skor yang dengan reagen A menyebabkan reagen
tertera pada color scale. B tidak tertarik pada magnet rak
sehingga memberikan warna biru pada
Konsep pemeriksaan ini adalah
larutan.3
jika serum tidak mengandung antibodi
terhadap O9, reagen B ini bereaksi Secara ringkas teknik uji tubex
dengan reagen A. Ketika diletakkan dan hasil pembacaannya dapat dilihat
pada daerah mengandung medan pada Gambar 1 dan Gambar 2 di
magnet (magnet rak), komponen bawah ini
6
Gambar 1. Skema dari langkah kerja uji tubex13
7
Tabel 1 Interpretasi hasil uji tubex3,10
8
HASIL DAN PEMBAHASAN dijual terhindar dari pencemaran
bakteri, virus atau bibit penyakit
Bakteri Salmonella typhi dapat
lainnya. Para pedagang sangat penting
hidup sampai beberapa minggu di
diberikan pemahaman tentang cara
alam bebas seperti di dalam air, es,
membunuh bibit penyakit yang
bahan makanan, sampah dan debu 2,
mencemari makanan, seperti telah
sehingga dengan mudah dapat menular
dilaporkan oleh para peneliti bahwa
dan menginfeksi berbagai kalangan
bakteri S.typhi dapat mati dengan
umur mulai dari anak - anak sampai
pemanasan pada suhu 600 C selama 15
dewasa. Dengan demikian penyakit ini
– 20 menit, pasteurisasi, pendidihan
dapat dipakai sebagai salah satu 1
dan khlorinisasi. Bakteri ini wajib
barometer untuk menilai tingkat
dibunuh karena dapat menginfeksi
kebersihan dan hygenisnya hidangan
saluran pencernaan dan organ lainnya
yang disajikan oleh para pedagang
yang sangat membahayakan kesehatan
baik di pasar, warung makan di jalanan
manusia. Masa inkubasi demam tifoid
maupun di obyek wisata yang ada di
berlangsung antara 10 – 14 hari.3 Pada
Pulau Bali, terutama untuk menilai
umumnya pasien yang datang ke
tingkat kebersihan dan hygenis
praktek dokter yang menunjukkan
hidangan yang disajikan oleh
gejala demam tifoid diambil darahnya
pedagang di obyek wisata. Makin
dan dikirim ke Laboratorium Klinik
tinggi wisatawan yang menderita
untuk penegakkan diagnosis.
Demam tifoid yang berkunjung di
obyek wisata di Pulau Bali maka Sebanyak 1.266 sampel darah
tingkat kebersihan dan hygenis pasien yang diduga demam tifoid
hidangan yang disajikan oleh para mulai tahun 2008 – Oktober 2012 di
pedagang makin rendah, sehingga para Laboratorium Klinik Nikki Medika
pedagang itu perlu untuk diberikan Denpasar telah diperiksa dengan uji
penyuluhan tentang arti penting tubex. Hasil pemeriksaan uji tubex
kebersihan dan hygenis makanan yang tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.
9
Tabel 2. Data Diagnosis dengan Uji tubex Penderita Demam Tifoid.
10
influenza, gastroenteritis, bronchitis, dan tidak dapat mendeteksi IgG3,
bronkopneumonia, infeksi jamur, seperti pada Gambar 3 menunjukkan
malaria, demam berdarah, demam bahwa respon antibodi Salmonella
chikungunya. Hasil pemeriksaan typhi yang dapat dideteksi oleh uji
negatif bisa juga terjadi karena sampel tubex adalah IgM yang muncul pada
yang diperiksa berasal dari pasien infeksi akut. Oleh karena itu kalau
yang menderita demam tifoid kronis sampel darah pasien yang diperiksa
atau penyembuhan. Pada demam tifoid dengan uji tubex mengandung IgM
kronis immunoglobulin yang beredar Salmonella typhi maka hasilnya akan
dalam darah adalah IgG yang mana positif demam tifoid.
tidak dapat dideteksi oleh uji tubex.
Uji tubex hanya dapat mendeteksi IgM
Uji tubex mendeteksi IgM, kelemahan dari uji ini tidak dapat
telah dilaporkan bahwa sensitifitas dan mendeteksi Salmonella paratyphi.
spesifisitas uji tubex lebih baik seperti pada Tabel 3.
dibandingkan uji widal. Namun
11
Tabel 3. Perbandingan Kinerja dan Spesifikasi Teknis uji tubex dan uji widal13
12
mengandung IgG yang tidak dapat membantu dalam pelaksanaan
dideteksi pada uji tubex. penelitian.
15