Anda di halaman 1dari 3

Hipwee// Inspirasi // Motivasi

Curahan Hati Sederhana Kepada Tuhan,


Tentang Kecemasan-kecemasan Kehidupan
4 years ago By Pinka Wima

Halo, Tuhan, Selamat pagi.

Pastilah Engkau sedang sibuk saat ini. Sedang memantau peperangan yang terjadi di belahan
bumi lainnya ‘kah? Atau sedang mengamati dan menertawakan tingkah polah manusia? Ini aku
Tuhan, salah satu dari miliaran ciptaan-Mu, namun mungkin nomor satu dalam hal
keinginan berkeluh kesah. Maaf jika sampai sekarang aku termasuk golongan yang tak tahu diri.
Hanya datang pada-Mu ketika aku sedang membutuhkan sesuatu.

Advertisement

Maaf jika selama ini aku sering mengabaikan-Mu hingga sering bermalas-malasan untuk pergi
ke rumah-Mu. Namun dengan segala kerendahan hati, bersediakah Engkau mendengarkan segala
keluh kesahku ini?

Tuhan, andai aku selalu tahu kenapa perasaan cemas datang melandaku.
Kadang ia hadir tanpa alasan, mungkin karena aku takut dan sering merasa
sendirian.
aku sering merasa sendirian via bookcity.co.il

Andai aku selalu tahu kenapa rasa takut kadang menyergapku. Namun aku belum tentu punya
alasan untuk menjelaskan ketakutan itu. Perasaan itu hadir begitu saja, menunda bahagia. Aku
tambah kalut jika tak tahu apa sebabnya.

Mungkin aku takut karena merasa kesepian. Tidak, bukan hanya karena saat ini aku sedang
melajang. Lebih dari itu, aku benar-benar merasa kehilangan teman-teman. Di usiaku yang
sekarang, sahabat memang datang dan pergi. Tapi jika ada di samping pun, aku tetap merasa
asing dan sendiri.

Advertisement

Tolong, Tuhan, ingatkan aku bahwa sebenarnya Kau sahabat terbaikku. Aku tak pernah
sendirian, karena kau mengerti aku dan selalu mendengarkan. Aku mohon, ingatkan aku untuk
selalu dekat kepadaMu. Supaya aku selalu bersandar dan berbagi cerita dengan-Mu, sehingga
aku tak perlu lagi merasa kesepian seperti ini.

Kalau harus jujur, aku pun sebenarnya sedikit cemas tentang pekerjaan.
Bagaimana bisa aku berjuang di lautan manusia yang sama-sama butuh
lowongan?
Sanggupkah aku berjuang? via www.killingpablo.net

Pagi ini aku membuka mata kemudian merasa cemas luar biasa. Aku tidak tahu, apakah memang
rasa ini sengaja Kau kirimkan padaku supaya aku kembali mengingat-Mu? Yang jelas aku mulai
mengkhawatirkan nasib pekerjaanku. Di usiaku ini memang aku sedang kelimpungan mencari
pekerjaan yang pas untukku. Bagaimana bisa aku berjuang di lautan manusia yang sama-sama
membutuhkan lowongan? Aku sering meragukan kemampuan bahkan merasa rendah
diri dibuatnya.

Mataku terbuka bahwa inilah hidup yang sebenarnya. Bahwa dunia ini seperti hutan belantara
dan aku harus mampu berjuang hingga titik darah penghabisan supaya bisa bertahan. Tuhan,
bersediakah kau cukupkan keberanian yang ada di dalam diriku? Supaya aku bisa dengan
maksimal memanfaatkan talenta yang Kau berikan padaku. Aku percaya, Engkau membekali
setiap manusia dengan kemampuannya masing-masing.

Dan, aku juga percaya bahwa bagaimanapun caranya aku pasti bisa menemukan jalanku di antara
labirin pekerjaan. Bahwa suatu saat nanti aku pasti menemukan pekerjaan yang sesuai dengan
renjanaku. Hingga saatnya tiba nanti kuatkanlah hatiku, semoga aku tidak gampang berputus asa
digilas kekejaman dunia pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai