Disusun oleh:
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
PROSES PEREKAYASAAN
Perekayasaan akuntansi adalah proses pemikiran logis dan objektif untuk membangun
suatu struktur dan mekanisma pelaporan keuangan dalam suatu negara untuk menunjang
tercapainya tujuan negara.
Alur cerita proses perekayasan pelaporan keuangan sebagai berikut :
Pada dasarnya proses perekayasaan ini adalah proses untuk menjawab pertanyaan
mendasar yaitu bagimana suatu kegiatan operasi perusahaan disimbolkan dalam bentuk
statemen keuangan sehingga orang yang dituju dapat membayangkan operasi perusahaan
secara finansial tanpa harus menyaksikan secara fisis operasi perusahaan.
PEREKAYASAAN PROSES DEDUKTIF
Sebagai penalaran deduktif-normatif, Hendriksen menguraikan aspek – aspek yang harus
dipertimbangkan dalam proses perekayasaan untuk menghasilkan rerangka teoritis akuntansi,
yaitu :
SIAPA MEREKAYASA
Badan legislatif pemerintah (dalam hal ini DPR dan MPR) mempunyai peranan penting
dalam proses perekayasaan mengingat rerangka konseptual mempunyai fungsi semacam
undang-undang dasar (konstitusi). Badan legislatif membentuk komite atau tim khusus yang
anggotanya berwawasan dan berpengetahuan akuntansi yang luas dan memadai.
Sebagai alternatif, penyediaan informasi diserahkan kepada profesi dan pelaku bisnis
(disebut dengan pengaturan sendiri-self regulation). Mengasumsikan bahwa profesi dan
pelaku bisnis adalah pihak yang paling tahu akan kebutuhan pemakai informasi keuangan.
PROSES SAKSAMA
Untuk mencapai kualitas yang tinggi dan andal, proses perekayasaan harus dilakukan
melalui tahap - tahap prosedur yang saksama dan teliti. Berikut ini adalah proses saksama (
due process ) yang dilaksanakan FASB dalam menyusun pernyataan resmi :
Mengevaluasi masalah
Mengadakan riset dan analisis
Menyusun dan mendistribusi Memorandum Diskusi ( Discussion Memorandum )
Mengadakan dengar pendapat umum ( public hearing )
Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan public atas Memorandum Diskusi
Menerbitkan draf awal standard ( Exposure Draft ) yang diusulkan
Menganalisis dan mempertimbangkan tanggapan tentang ED
Memutuskan menerbitkan statemen atau tidak
Menerbitkan statemen yang bersangkutan.
MODEL
Rerangka konseptual yang dikembangkan oleh FSAB, memuat empat komponen konsep
penting yaitu :
ASPEK PENDIDIKAN
Penalaran dan argumen yang melekat dalam tiap penjelasan konsep – konsep dalam
rerangka konseptual versi FASB membentuk seperangkat pengetahuan yang dapat dipandang
sebagai suatu teori deduktif normatif untuk memahami lebih baik mengapa konsep tertentu
dipilih bukan yang lain dan apa implikasinya. Validitas teori ini dapat dievaluasi / diverifikasi
atas dasar penalaran logis yang melandasi tiap argumen.
Hierarki tersebut menunjukkan bahwa standar akuntansi hanya merupakan bagian atau
komponen dari GAAP.
Rerangka ini mungkin tidak berlaku lagi atau berubah kalau profesi di Indonesia
mengadopsi secara penuh standar akuntansi internasional. Dengan rerangka pedoman di atas,
makna PABU hanya dibatasi untuk entitas nonkepemerintahan sehingga ukuran kewajaran
penyajian statemen keuangan untuk entitas kepemerintahan belum jelas. Artinya, belum jelas
apakah frasa “menyajikan secara wajar ..... sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum
Indonesia” masih dapat dipakai.
STRUKTUR AKUNTANSI
Bila proses perekayasaan telah selesai serta di aplikasi, rerangka pedoman PABU telah
ditentukan, dan secara operasional pelaporan keuangan telah berlangsung, maka pengertian
akuntansi dan teori akuntansi secara luas dapat dilukiskan dalam suatu diagram yang disebut
dengan struktur akuntansi.
Bila pengertian akuntansi, teori akuntansi, rerangka konseptual, dan prinsip akuntansi
berterima umum dirangkum dalam satu diagram, didapatkanlah yang disebut struktur
akuntansi. Struktur ini menggambarkan mekanisme pelaporan keuangan dengan
menghubungkan perekayasaan dan praktik akuntansi. Struktur ini bermanfaat untuk
mengenali bidang studi, bidang profesi, dan fungsi auditor bila perekayasaan telah diterapkan
dalam suatu lingkungan / negara.