Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menjadwal mesin,alat-alat,dan orang-orang untuk membuat bagian-bagian pesawat di
pabrik notrop Grumman adalah pekerjaan computer mainframe. Computer akses menjadwalkan
produksi bagian-bagian kesistem pemesinan fleksibel(FMS), dimana manajer membuat
keputusan penjadwalan final. Sistem pemesinan fleksibel memungkinkan bagian-bagian dari
ukuran dan bentuk itu bisa dibuat tanpa menggangu produksi. Kecakapan dalam menjadwal
menyebabkan bagian-bagian itu siap berdasarkan just in time, dengan waktu set up yang rendah,
sedikitnya barang dalam proses dan tingginya utilisasi mesin. Penjadwalan yang efisien adalah
bagaimana perusahaan seperti norhtrop Grumman bisa memenuhi batas tanggal seperti yang di
janjikan kepada pelanggan dan menghadapi kometisi berdasar waktu
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Penjadwalan Jangka Pendek ?
2. Bagaimana Pembebanan Pekerjaan ?
3. Bagaimana Mengurutkan Sejumlah N Pekerjaan Pada Dua Mesin: Aturan Johnson ?
4. Bagaimana Menjadwalkan Kapasitas Terbatas ?
5. Bagaimana Penjadwalan Produksi Berulang ?
6. Bagaimana Penjadwalan Pada Sektor Jasa ?
C. Tujuan
1. Untuk Pengertian Penjadwalan Jangka Pendek
2. Untuk Pembebanan Pekerjaan
3. Untuk Mengurutkan Sejumlah N Pekerjaan Pada Dua Mesin: Aturan Johnson
4. Untuk Menjadwalkan Kapasitas Terbatas
5. Untuk Penjadwalan Produksi Berulang
6. Untuk Penjadwalan Pada Sektor Jasa

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penjadwalan Jangka Pendek


Penjadwalan jangka pendek menerjemahkan keputusan kapasitas, perencanaan agregat
(jangka menengah) serta jadwal induk ke dalam urutan pekerjaan dan penugasan tertentu atas
keryawan, material, dan permesinan.Isu penjadwalan barang dan jasa dalam jangka pendek yaitu
memenuhi permintaan karyawan dan peralatan tertentu dalam basis harian atau jam.
B. Pembebanan Pekerjaan
Pembebanan(loading) berarti penugasan pekerjaan pada pusat kerja atau pusat
pemrosesan.Para manager operasi menugaskan pekerjaan pada pusat kerja sedemikian hingga
biaya, waktu luang atau waktu penyelesaian dijaga tetap minimal.Pusat kerja dapat berupa dua
bentuk.Pertama, berorientasi pada kapasitas; kedua, berkaitan dengan penugasan pekerjaan
tertentu bagi pusat-pusat kerja. Pertama, pembebanan akan diuji dari segi kapasitas melalui
sebuah teknik yang dikenal sebagai pengendalian input-output. Kemudian akan disajikan dua
pendekatan yang digunakaan dalam pembebanan :diagram Gantt dan metode penugasan
pemrograman linier.
1. Pengendalian Input-Output
Pengendalian input-output adalah sebuah teknik yang membuat karyawan operasi dapat
mengelola aliran fasilitas kerja.Jika pekerjaan tiba lebih cepat daripada yang sedang diproses,
maka fasilitas tersebut dibebani secara berlebihan dan terjadi backlog.Pembebanan yang
berlebihan menyebabkan kepadatan dalam fasilitas yang mengakibatkan timbulnya masalah
inefisiensi dan kualitas.Jika pekerjaan tiba lebih lambat daripada yang sedang diproses,
fasilitasyang kurang terbebani menghasilkan kapasitas yang kosong dan pemborosan sumber
daya.
Pengendalian input-output dapat dilakukan dengan sebuah sistem kartu ConWIP yang
mengendalikan jumlah pekerja dalam suatu pusat kerja.ConWIP adalah singkatan untuk constan
work in process.Kartu ConWIP berjalan bersama suatu pekerjaan melalui pusat kerja.Ketika
pekerjaan selesai, kartu dikeluarkan dan dikembalikan ke stasiun kerja awal, mengotorisasi
masuknya batch baru ke dalam pusat kerja.Secara efektif, kartu ConWIP membatasi jumlah kerja
dalam pusat kerja, mengendalikan waktu tunggu dan memantau backlog.

2
Pilihan yang tersedia bagi karyawan bagian operasi untuk mengatur aliran fasilitas kerja
mencakup:
 Memperbaiki kinerja
 Meningkatkan kapasitas
 Meningkatkan atau mengurangi input pada pusat kerja dengan cara (a) mengalihkan
pekerjaan ke atau dari pusat kerja lainnya, (b) meningkatkan atau mengurangi
subkontrak, (c) memproduksi lebih sedikit atau lebih banyak
Memproduksi lebih sedikit bukanlah solusi yang disenangi para manager tetapi
keuntungan yang didapatkan sangat berarti.pertama, tingkat pelayanan pelanggan bisa meningkat
karena barang dapat diproduksi tepat waktu. Kedua, efisiensi dapat benar-benar meningkat
karena terdapat lebih sedikit WIP yang bertebaran dalam pusat kerja yang menambahkan biaya
rutin.Ketiga, kualitas dapat meningkat karena lebih sedikit WIP berarti lebih sedikit permalahan
yang tersembunyi.
2. Diagram Gantt
Diagram Gantt (Gantt chart) merupakan alat peraga visual yang bermanfaat dalam
pembebanan dan penjadwalan. Nama diagram tersebut berasal dari Henry Gantt, yang ditemukan
pada akhir tahun 1800-an. Diagram Gantt menunjukkan penggunaan sumber daya, seperti pusat
kerja dan tenaga kerja.
Ketika digunakan dalam pembebanan, diagram Gantt menunjukkan pembebanan dan
waktu luang pada beberapa departemen, mesin atau fasilitas. Diagram Gantt menunjukkan beban
kerja dalam sistem sedemikian rupa sehingga manager mengetahui penyesuaian yang tepat.
Sebagai contoh, ketika sebuah pusat kerja dibebani secara berlebihan maka karyawan dari pusat
kerja yang memiliki beban rendah dapat dipindahkan sementara agar dapat meningkatkan jumlah
tenaga kerja.
3. Metode Penugasan
Metode Penugasan (assigment method) mencakup proses pelimpahan tugas atau
pekerjaan pada sumber daya. Contohnya adalah penugasan pekerjaan pada mesin, kontrak pada
pemberi penawaran, karyawan pada proyek, dan karyawan pemasaran pada wilayah
tertentu.Metode penugasan ini paling sering bertujuan meminimalkan biaya total atau waktu
yang diperlukan untuk melaksanakan tugas yang ada.Satu karakteristik permasalahan penugasan
yang penting adalah hanya ada satu pekerjaan yang ditugaskan untuk satu mesin.

3
C. Mengurutkan Sejumlah N Pekerjaan Pada Dua Mesin: Aturan Johnson
Aturan Johnson dapat digunakan untuk meminimalkan waktu pemrosesan untuk
mengurutkan sekelompok pekerjaan melalui dua pusat kerja. Aturan Johnson mencakup empat
langkah berikut:
1. Semua pekerjaan dimasukkan dalam sebuah daftar, berikut waktu yang dibutuhkan pada
setiap mesin.
2. Pilih pekerjaan dengan waktu aktivitas terpendek.
3. Setelah sebuah pekerjaan dijadwalkan, hilangkan pekerjaan tersebut dari daftar.
4. Terapkanlah langkah 2 dan 3 pada pekerjaan yang tersisa, dan selesaikan sampai ke
pertengahan urutan jadwal.
Keterbatasan Sistem Pembagian Kerja Berbasis Aturan
1. Penjadwalan bersifat dinamis.
2. Aturan tidak melihat ke hulu atau ke hilir.
3. Aturan tidak melihat yang lain di luar batas waktu.
D. Penjadwalan Kapasitas Terbatas
Penjadwalan kapasitas terbatas mengatasi kelemahan dari sistem yang hanya berdasarkan
aturan dengan menyajikan proses perhitungan yang interaktif secara grafis kepada penjadwal.
Penjadwalan kapasitas terbatas memungkinkan perubahan cepat secara maya yang dilakukan
oleh operator.
1. Teori Batasan
Teori batasan adalah ilmu yang berkaitan dengan segala sesuatu yang membatasi
kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya. Batasan dapat berupa batasan fisik atau
nonfisik. Mengenali dan mengelola batasan-batasan ini melalui lima langkah proses:
 Identifikasi batasannya.
 Buat rencana untuk mengatasi batasan yang telah diidentifikasi.
 Pusatkan perhatian pada sumber daya untuk menyelesaikan langkah 2.
 Kurangi dampak dari batasan dengan mengurangi beban pekerjaan atau mengembangkan
kmampuan. Pastikan semua batasan telah diidentifikasi oleh semua yang dapat
berdampak pada batasan tersebut.
 Setelah semua batasan dapat diatasi, kembalilah ke langkah 1 dan lakukan identifikasi
batasan baru.

4
2. Bottleneck
Pusat kerja bottleneck adalah batasan yang membatasi output produksi. Bottleneck
memiliki kapasitas yang lebih sedikit dibandingkan dengan pusat kerja sebelumnya atau
berikutnya. Bottleneck menghambat laju volume. Bottleneck adalah sebuah kejadian umum
karena sistem yang dirancang dengan baik sekalipun jarang seimbang dalam waktu lama. Teknik
untuk menghadapi bottleneck:
 Meningkatkan kapasitas batasan.
 Memastikan ketersediaan karyawan yang dilatih dengan baik dan bersilang untuk
memastikan pengoperasikan dan pemeliharaan yang penuh atas pusat kerja yang
menyebabkan terjadinya batasan.
 Membuat perputaran, prosedur pemrosesan, atau subkontraktor alternatif.
 Memindahkan pemeriksaan dan pengujian pada sebuah lokasi, tepat sebelum bottleneck.
 Menjadwalkan throughput untuk menyesuaikan kapasitas bottleneck.
3. Drum, Buffer, Rope
Adalah pemikiran lain dari teori batasan. Drum adalah denyut dari suatu sistem
(memberikan jadwal – kecepatan dari proses produksi). Buffer adalah suatu sumber daya
biasanya berupa persediaan yang dibutuhkan untuk mempertahankan batasan-batasan tetap
beroperasi pada kapasitas tertentu. Rope memberikan keselarasan yang dibutuhkan untuk
menarik unit-unit di seluruh sistem.
E. Penjadwalan Produksi Berulang
Produsen berulang ingin memenuhi permintaan pelanggan, mengurangi investasi
persediaan, mengurangi ukuran lot dengan peralatan dan proses yang ada. Sebuah teknik untuk
mencapai tujuan ini adalah menggunakan sebuah jadwal penggunaan material bertingkat.
Penggunaan material bertingkat berarti penggunaan lot yang lebih sering, berkualitas tinggi, dan
berukuran kecil yang berperan untuk produksi JIT. Kelebihan penggunaan material secara
bertingkat:
 Mengurangi tingkat persediaan yang membebaskan modal untuk penggunaan yang lain.
 Memepercepat volume produksi.
 Memperbaiki kualitas komponen sehingga meningkatkan kualitas produk.
 Mengurangi kebutuhan luas lantai.
 Memperbaiki komunikasi pekerja sebab mereka menjadi semakin berdekatan.

5
 Melancarkan proses produksi karena lot yang besar tidak “menyembunyikan”
permasalahan.
F. Penjadwalan Pada Sektor Jasa
Terdapat sejumlah teknik dan algoritma untuk menjadwalkan karyawan di sector jasa
seperti perawat, karyawan restoran, kasir, dan karyawan administrasi toko eceran. Pada manajer,
yang dapat menghabiskan waktu selama 20 jam per bulan untuk menjadwalkan karyawan, sering
mempertimbangkan sebuah periode perencanaan yang panjang (misalnya , 6 minggu). Kemudian
mereka mencoba untuk menetapkan sebuah jadwal yang efisien dan tepat waktu yang menjaga
karyawan tetap senang

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penjadwalan (Schedulling) berusaha untuk mengorganisasikan urutan berbagai kegiatan
pekerjaan agar tetap terintegrasi satu sama lain sehingga menimbulkan satu kesatuan yang utuh
dalam proses penyediaan barang dan jasa.
B. Saran
Penjadwalan digunakan pada setiap perusahaan, tetapi penjadwalan yang digunakan
harus disesuaikan dengan jenis produk yang diproduksi. Penjadawalan tergantung pada
keputusan manajer di setiap perusahaan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Heizer, Jay dan Barry Render. 2004. Operations Management. Jakarta: Salemba 4.

Anda mungkin juga menyukai