Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu upaya dalam program perbaikan gizi adalah meningkatkan mutu konsumsi
makanan, sehingga berdampak pada perbaikan status gizi masyarakat. Sasaran program ini
adalah mewujudkan pola konsumsi makanan yang baik dan benar (Depkes RI, 1995).
Tahun 1998 telah dicanangkan program Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) yang dimotori oleh
Departemen Kesehatan, yang menjadi sasaran utama program Kadarzi adalah keluarga yang
mempunyai kelainan gizi, golongan pra-sejahtera dan sejahtera I. Perencanaan program
Kadarzi bertujuan agar pada tahun 2000 paling tidak setengah keluarga Indonesia telah menjadi
Keluarga Sadar Gizi. Disebut Keluarga Sadar Gizi jika sikap dan perilaku keluarga dapat secara
mandiri mewujudkan keadaan gizi sebaik-baiknya yang tercermin pada pola konsumsi pangan
yang beraneka ragam dan bergizi seimbang (Luciasari, dkk, 2006).
Sejalan dengan adanya Inpres nomor 8 tahun 1993, tentang Gerakan Penanggulangan
Masalah Pangan dan Gizi yang berisi empat strategi utama yaitu pemberdayaan keluarga,
pemberdayaan masyarakat, pemanfaatan kerjasama lintas sektor serta peningkatan mutu dan
cakupan pelayanan kesehatan, di dalam Rencana Aksi Pangan dan Gizi Nasional (RAPGN)
2001-2005, Undang-Undang nomor 25 tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional
(Propenas) dan Indonesia Sehat 2010 ditetapkan bahwa 80% keluarga menjadi Keluarga Sadar
Gizi, karena keluarga mempunyai nilai yang amat strategis dan menjadi inti dalam
pembangunan seluruh masyarakat, serta menjadi tumpuan dalam pembangunan manusia
seutuhnya (Anonim, 2007).

Anda mungkin juga menyukai