Anda di halaman 1dari 7

SUMBER DANA JANGKA PENDEK DAN MENENGAH

DISUSUN OLEH:

BELA YUMILANDARI (170301194)

NADIA

NOVIA RAHAYU (170301236)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
T.A 2017/2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Sumber dana jangka pendek dan menengah dalam arti sempit merupakan pembiayaan
yang dilakukan oleh lembag pembiayaan seperti bank kepada nasabah. Sedangkan pendanaan
dalam arti luas berarti financing atau pembelanjaan yaitu pembelanjaan yaitu pembiayaan
yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan baik dilakukan sendiri
maupun oleh orang lain.
Maka untuk memenuhi kebutuhan akan pengeluaran jangka pendek maupun menengah,
perusahan membutuhkan dana yang tidak saja dapat dipenuhi oleh kemampuannya dalam
menghasilkan laba, tetapi juga dana dari luar perusahaan seiring dengan perkembangan
kemajuan usahanya. Dilihat dari jangka waktunya, sumber dana dibedakan menjadi sumber
dana jangka pendek dan sumber dana jangka panjang. Sedangkan asal sumber dana dapat
dibedakan menjadi sumber dana internal dan sumber dana eksternal.

B. Rumusan Masalah
Apa pengertian sumber dana jangka pendek dan menengah?
Apa yang di maksud dengan pendanaan spontan?
Apa sumber-sumber pinjaman jangka pendek tanpa jaminan?
Apa sumber-sumber pinjaman jangka pendek dengan jaminan?
Apa itu sewa guna dan pendanaan jangka menengah?
PEMBAHASAN

A. Konsep dasar sumber dana jangka pendek dan menengah

Pendanaan jangka pendek merupakan utang yang mempunyai jangka waktu satu tahun
yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan aktiva lancer sebagai modal kerja perusahaan.
Contoh sumber dana jangka pendek adalah kredit perdagangan, pinjaman bank jangka pendek,
surat berharga komersial, serta pendanaan piutang dan persediaan.

Perusahaan memerlukan pendanaan jangka pendek karena beberapa hal berikut ini:

 Laba yang diperoleh mungkin tidak mencukupi untuk memebuhi kebutuhan pendanaan
sehubungan dengan pertumbuhan perusahaan.
 Dalam memenuhi kebutuhan dana, pihak manajemen cendrung memilih untuk meminjam
dari pada harus menunggu perusahaan memiliki cukup dana.
 Sumber pendanaan jangka pendek lebih mudah tersedia dan biasanya lebih rendah
biayanya dibandingkan dengan sumber pendanaan jangka panjang.

Sedangkan jenis sumber dana jangka pendek meliputi Kredit Dagang, Dana Pinjam Bank.

Kredit Dagang

Kredit dagang disebut juga utang dagang. Utang dagang merupakan pinjaman tanpa
perjanjian, yaitu pembeli melakukan pembelian barang dagangan dengan persyaratan jangka
waktu pelunasannya berjangka pendek biasanya kurang dari satu tahun.

Setelah menerima barang, maka sejak itu pembeli sudah berutang kepada penjual. Bagi
pembeli ini merupakan sumber dana yang bersifat jangka pendek yang penting. Kredit
perdagangan adalah sumber pendanaan spontan yang sering sekali dimanfaatkan perusahaan.

Kredit dagang bisa juga diartikan pendanaan dengan cara menunda pembayaran kepada
pemasok (suplier). Meskipun diperoleh dengan mudah melalui penundaan pembayaran, kredit
dagang tidak selalu bebas biaya. Biaya kredit dagang bisa berupa pengenaan tambahan bunga
pemasok, penetapan harga jual yang lebih tinggi dan bisa juga berupa bentuk kehilangan diskon
yang diberikan pada perusahaan yang membayar lebih awal, hal ini tercermin dari syarat
penjualan.
Dana Pinjam Bank
Pinjaman dari pihak lain (Bank) merupakan sumber dana dari pihak eksternal yang juga sering
dimanfaatkan perusahaan sebagai sumber dana jangka pendek. Jenis sumber dana dari Bank dan
Nonbank adalah sebagai berikut:
 Kredit Usaha Kecil Menengah, Kredit ini diberikan sesuai dengan jenis usaha.
Bank pemerintah sesuai sesuai dengan program yang membantu Usaha Kecil dan
Menengah atau UKM biasanya memberikan suku bunga yang rendah.
 Kredit Tanpa Agunan, adalah kredit perorangan yang tidak menggunakan agunan
sebagai sumber jaminan untuk keperluan modal. Umumnya kredit yang diberikan
berkisar Rp 5.000.000 sampai dengan Rp 150.000.000 dengan jangka waktu
beragam, namun jenis pinjaman ini bunganya sangat tinggi.
 Leasing, merupakan program pendanaan yang diberikan oleh suatu lembaga
keuangan yang berbentuk perusahaan pendanaan, dimana pinjaman tersebut
diberikan berupa pembelian aset bergerak perusahaan seperti kendaraan bermotor
dan peralatan.
 Kredit Pasar Uang, contoh kredit pasar uang adalah surat berharga
atau comercial paper (CP).
 Letter of Credit, merupakan janji tertulis dari bank bagi pembeli untuk membayar
sejumlah uang kepada perusahaan yang dituju penjual bila sejumlah kondisi telah
terpenuhi.
 Factoring, merupakan menjual piutang perusahaan kepada perusahaan faktor
(perusahaan pembeli piutang) yang biasanya adalah lembaga keuangan.

A. Pendanaan spontan
Jenis pendanaan yang berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan
perusahaan (misal dilihat dari penjualan perusahaan).
1. Contoh pendanaan spontan yang paling banyak digunakan oleh perusahaan
adalan hutang dagang. Jika perusahaan selalu memberi barang dagangan
secara kreditdengan jangka waktu 3 bulan, dan pembelian selama satu tahun
senilai Rp.3.000 juta, maka rata-rata hutang dagang yang dimiliki perusahaan
akan sebesar,
Rata-rata hutang dagang =
Rata-rata hutang dagang = Rp.3.000juta / 4
=Rp.750 juta
2. Apabila pembelian yang dilakukan meningkat, misalnya menjadi Rp.3.300
juta maka rata-rata hutang dagang juga akan meningkat menjadi,
Rata-rata hutang dagang = Rp.3.300 juta / 4
= Rp.825 juta
3. Contoh tersebut menunjukkan bahwa peningkatan pembelian sebesar 10%
juga akan meningkatkan hutang dagang sebasar 10%. Karena itulah dalam
metode peramalan keuangan sering dipergunakan metode presentase
penjualan, dan diaplikasikan untuk rekening hutang dagang.
4. Secara umum terdapat tiga tipe hutang dagang, yaitu open account, notes
payable, dan trade acceptance.
5. Penjualan secara kredit mungkin akan memberikan persyaratan tertentu,
seperti misalnya 2/10 net 30. Ini berarti pembeli bisa
memperoleh discountkalau membayar di hari ke 10 (lewat hari tersebut tidak
memperolehdiscount), dan paling lambat membayar pada hari ke 30.
6. Untuk persyaratan 2/10 net 30 sebenarnya penjual menawarkan tingkat bunga
yang cukup menarik. Kalau pembeli tidak memanfaatkan discounttersebut,
maka sebenarnya mereka kehilangan kesempatan untuk memperoleh harga
2% lebih murah karena tidak sedia membayar 20 hari lebih cepat (selisih
antara hari ke 30 dan ke 10). Dengan demikian maka tingkat bunga efektif
yang ditawarkan penjual adalah,
Umumnya karena tujuan pemberian discount adalah untuk mempercepat
pembayaran, maka discount yang ditawarkan harus cukup menarik untuk
dimanfaatkan.
7. Selain hutang dagang, pendanaan spontan juga bisa berasal dari rekening-
rekening yang oleh akuntansi diklasifikasikan sebagai rekening accruals.

B. Sumber-sumber pinjaman jangka pendek tanpa jaminan


1. Utang Dagang (Trade Credit) Utang dagang disamping dapat merupakan
pengeluaran, dapat pula berfungsi sebagai sumber dana bagi perusahaan, saat
barang telah diterima tetapi pembayarannya dilakukan kemudian. Pemberian
kredit dari satu perusahaan ke prusahaan lainnya merupakan pinjaman jangka
pendek bagi perusahaan.
2. Letter of Credit (LC) Adalah janji tertulis dari bank bagi pihak pembeli untuk
membayar sejumlah uang pada perusahaan yang dituju (penjual) bila sejumlah
kondisi tertentu terpenuhi.
3. Commercial Paper Adalah surat berharga yang diterbitkan dan di jual oleh
perusahaan besar dan terpercaya untuk memenuhi kebutuhan jangka pendeknya
Diterbitkan untuk jangka waktu tertentu (30, 60, 90, 270, atau 360 hari)
C. Sumber-sumber pinjamna jangka pendek dengan jaminan
1. Pinjaman bank merupakan sumber dana jangka pendek yang sangat penting.
Pinjaman tersebut hampir selalu menyertakan suatu surat perjanjian utang yang di
sebut PROMISSORY NOTES yang menyatakan kesanggupan perusahaan untuk
membayar pinjaman serta bunga yang telah disepakati. Dalam jenis pinjaman ini
bank juga mensyaratkan adanya jaminan (koleteral) yang memberikan hak pada
bank untuk menyita jaminan tersebut bila pinjaman tidak dapat dilunasi.

D. Sewa guna dan pendanaan jangka menengah

Leasing atau sewa guna usaha adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam
bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan dalam jangka waktu
tertentu, berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih bagi
perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang
jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa uang yang telah disepakati bersama. Dengan melakukan
leasing perusahaan dapat memperoleh barang modal dengan jalan sewa beli untuk dapat langsung
digunakan berproduksi, yang dapat diangsur setiap bulan, triwulan atau enam bulan sekali kepada pihak
lessor.

Melalui pembiayaan leasing perusahaan dapat memperoleh barang-barang modal untuk operasional
dengan mudah dan cepat.

• Jenis-jenis Leasing

1. Finance Leasing (Sewa Guna Usaha Pembiayaan)

Finance Leasing adalah suatu lease jangka panjang atas aktiva-aktiva tetap yang tidak boleh dibatalkan
oleh kedua belah pihak. Sebagai sumber dana, Financial Lease pada dasarnya adalah suatu jenis yang
sama dari alternative pembelanjaan utang jangka panjang.

Financial Lease terbagi 2, yaitu :

a. Direct Finance Lease à Jika pihak lease pada waktu sebelumnya belum memiliki barang modal yang
dijadikan obyek leasing tersebut.

b. Sale and Lease Back à Pihak lease yang sebelumnya telah memiliki barang modal tertentu, menjual
barang tersebut kepada lesor.

2. Operating lease (sewa menyewa biasa)

Suatu operasi lease tidak menyatakan adanya kewajiban jangka panjang baik bagi lessor maupun lessee
dan biasanya boleh dibatalkan oleh pemilik atau pengguna aktiva setelah setelah pemberitahuan
ketetapan umum (memiliki hak opsi)

3. Service Lease

Lease jenis ini, lessor menyediakan baik pembiayaan maupun service atas aktiva-aktiva selama periode
lease.

• PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM LEASING

a. Lessor, merupakan pihak yang memberikan pembiayaan dengan cara Leasing kepada pihak yang
membutuhkannya. Dalam hal ini Lessor biasanya merupakan Perusahaan Pembiayaan yang bersifat
multi finance, tetapi dapat juga perusahaan yang khusus bergerak di bidang Leasing.

b. Lessee, merupakan pihak yang memerlukan barang modal. Dimana barang modal dibiayai oleh
Lessor dan diperuntukkan kepada Lessee.

c. Supplier, merupakan pihak yang menyediakan barang modal yang menjadi objek Leasing , dimana
barang modal dibayar oleh Lessor kepada Supplier untuk kepentingan Lessee. Dapat juga Supplier ini
penjual biasa. Tetapi ada juga Leasing yang tidak melibatkan Supplier, misalnya dalam bentuk Sale and
Lease Back (disewagunausahakan kembali).

d. Asuransi, merupakan pihak dalam perjanjian Leasing yang akan memberikan ganti rugi apabila
objek Leasing yang diperjanjikan menagalami resiko ( misalnya kebakaran). Dalam hal ini, pihak
asuransi akan menerima premi dari pihak lessee sebagai pihak yang wajib mengasuransikan objek
Leasing yang diperjanjikan.

Anda mungkin juga menyukai