Anda di halaman 1dari 1

Korupsi Ekstortif adalah korupsi yang dilakukan seseorang secara terpaksa dengan menyogok para untuk

mendapat keuntungan untuk dirinya sendiri seperti perlindungan atau kepentingan ekonomi atau hak
lainnya yang dibutuhkan.

Contoh kasus di Indonesia : Kasus suap KPUD Garut pada bulan februari 2018 tahun lalu. Kasus ini
dilakukan oleh anggota KPU yaitu Garut Ade Sudrajat. Ketua panwaslu Garut Heri Hasan Basri sebagai
penerima suap dan Didin Wahyudin sebagai pihak yang menyuap. Didin merupakan tim sukses dari
kelompok Soni Sondari dan Usep nurdin. Ia melakukan penyuapan ke ade dan heri agar memuluskan
sehingga bisa lolos. Tetapi ternyata mereka gagal. Bahkan didin juga memberi uang 100 juta dan mobil
sigra dengan plat Z 1784 DY ke HDD agar dapat diloloskan. Setelah penyelidikan ditemukan 3 barang
bukti yaitu 3 telepon, 1 mobil sigra dan 12 lembar bukti transfer ATM BCA dan 3 lembar bukti transfer
ATM BRI dan BNI atas nama Ade Sudrajat. Sehingga mereka langsung ditangkap dan pasangan
tersebut dianggap gugur.

Solusi untuk kasus ini adalah : pertama pihak yang disuap harus meningkat imannya. Karena kita tidak
boleh terjerumus hanya karena mendapat uang atau harta benda tapi dapat membahayakan diri kita
di hukum. Lalu hukum di Indonesia harus lebih tegas. Karena jika melihat hukum di Indonesia itu
sangat lemah dan tidak adil. Dimana ada kasus orang yang mencuri sandal atau ayam di penjara
bertahun-tahun tetapi pejabat yang melakukan korupsi besar-besaran bisa lolos dengan menyuap
hukum. Sehingga disini koruptor tidak merasa kapok dan akan terus mengulangi hal tersebut. Bahkan
hukum bisa membuat ancaman penjara seumur hidup agar mereka tidak berani melakukannya.

Anda mungkin juga menyukai