Latar belakang. Kejang demam adalah penyakit yang sering dijumpai pada anak. Rekurensi kejang
demam sering terjadi pada anak dan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor ini
dapat membantu untuk meramalkan terjadinya rekurensi kejang demam pada pasien.
Tujuan. Mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi rekurensi kejang demam.
Metode. Desain penelitian kohort retrospektif. Data diambil dari rekam medis Rumah Sakit Anak dan
Bunda Harapan Kita pada tahun 2008-2010. Responden penelitian adalah anak dengan kejang demam
yang dirawat di rumah sakit.
Hasil. Terdapat 86 pasien dengan kejang demam, 41 (47,7%) pasien di antaranya mengalami kejang demam
berulang. Hasil penelitian mendapatkan rekurensi kejang demam terjadi 2,7 kali pada pasien yang menderita
kejang pertama kali pada usia kurang dari 12 bulan, 3,2 kali pada pasien yang mempunyai riwayat keluarga
dengan kejang demam, 4,4 kali pada pasien yang demam dengan suhu kurang dari 39OC, dan 1,4 kali pada
pasien dengan kejang demam kompleks.
Kesimpulan. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi rekurensi kejang demam, di antaranya adalah
suhu pasien ketika kejang, riwayat keluarga dengan kejang demam, usia pertama kali kejang, dan tipe
kejang pasien. Sari Pediatri 2012;14(1):57-61.
K
ejang demam adalah kejang yang di yang sering terjadi pada anak. Kejang demam
sertai demam/terjadi pada kenaikan umumnya terjadi pada anak yang berusia 6 bulan
suhu tubuh (suhu rektal >38OC) yang sampai 5 tahun. Kejang demam merupakan kelainan
disebabkan suatu proses ekstrakranium. neurologis yang paling sering dijumpai pada anak-
Kejang demam merupakan salah satu penyakit anak, terutama pada golongan umur 3 bulan sampai
5 tahun.1,2 Kejang demam dikelompokkan menjadi
dua, yaitu kejang demam sederhana dan kejang
demam kompleks.3
Alamat korespondensi:
Dr. Attila Dewanti, Sp.A, Staf Divisi Neurologi Anak RS Anak dan Setelah kejang demam pertama, 33% anak akan
Bunda Harapan Kita Jakarta, Jl. Letjen S. Parman Kav. 87, Slipi. Telp. mengalami satu kali rekurensi (kekambuhan), dan 9%
(021) 5668284 anak mengalami rekurensi 3 kali atau lebih.4 Beberapa
pasien yang tidak mengalami rekurensi usia kejang penelitian didapatkan bahwa anak dengan usia
demam pertama terbanyak pada usia 13-36 bulan 29%. kejang demam pertama kali sebelum usia 12 bulan
Hal tersebut menunjukkan jenis kelamin pasien baik mempunyai kemungkinan untuk mengalami kejang
yang mengalami rekurensi kejang demam maupun demam kembali 2,7 kali lebih besar daripada anak
yang tidak mengalami rekurensi, sebagian besar adalah yang mengalami kejang demam pertama pada usia
laki-laki, yaitu 25,6% dan 27,9%. lebih dari 12 bulan. Penelitian yang telah dilakukan
Terdapat riwayat kejang pada keluarga pasien sebe oleh Verity dkk,11 Reza dkk4 menunjukkan hal yang
sar 16,2%, yaitu 11,6% pada pasien yang mengalami sama bahwa rekurensi dari kejang demam meningkat
rekurensi kejang demam dan 4,6 % pasien yang tidak pada anak yang mengalami kejang demam pada usia
mengalami rekurensi kejang demam. Sebanyak 51,1% lebih muda. Demikian juga dengan penelitian yang
pasien mengalami kejang ketika suhu pasien lebih dari dilakukan oleh Pavlidou dkk12 mendapatkan anak
390C. Secara umum tipe kejang demam pada pasien, dengan usia muda lebih mudah mengalami kejang
37,2% yang mengalami rekurensi kejang demam dan demam berulang.
43,0% yang tidak mengalami rekurensi kejang demam, Pada usia kurang dari 12 bulan, keadaan otak
merupakan kejang demam simpleks belum matang, reseptor untuk asam glutamate baik
Anak dengan usia pertama kali kejang kurang inotropik maupun metabotropik sebagai reseptor
dari 12 bulan lebih rentan mengalami rekurensi eksitator padat dan aktif, sebaliknya reseptor GABA
kejang demam, 2,7 kali dibandingkan dengan anak sebagai inhibit or kur ang aktif, sehingga pada
yang mengalami kejang demam pada usia lebih dari otak yang belum matang eksitasi lebih dominan
12 bulan. Anak dengan riwayat keluarga kejang disbanding inhibisi. Corticotropin releasing hormone
mempunyai 3,2 kali kemungkinan untuk mengalami (CRH) merupakan neuropeptid eksitator, berpotensi
rekurensi kejang demam kembali. Anak yang kejang sebagai prokonvulsan. Pada otak yang belum matang
pada suhu kurang dari 390C , dan dengan tipe kejang kadar CRH di hipokampus tingg i, berpotensi
demam kompleks mempunyai 4,4 kali, dan 1,4 kali terjadi bangkitan kejang apabila terpicu oleh
kemungkinan untuk mengalami rekurensi kejang demam. Mekanisme homeostasis pada otak belum
demam kembali (Tabel 3). matang masih lemah, akan berubah sejalan dengan
perkembangan otak dan pertambahan umur, oleh
Tabel 2. Univariat analisis karena pada otak belum matang neural Na+/K+ATP
Variabel OR 95% CI ase masih kurang. Pada otak yang belum matang
Usia pertama kali kejang < 12 bulan 1,98 0,8-4,9 regulasi ion Na+ , K+ , dan Ca++ belum sempurna,
Jenis kelamin 0,99 0,4-2,3
sehingga mengakibatkan gangguan repolarisasi
Riwayat keluarga 3,31 0,9-11,5
pasca depolarisai dan meningkatkan eksitabilitas
neuron.13 Oleh karena itu pada masa otak belum
Suhu <390C 2,99 0,5-16,3
matang mempunyai eksitabilitas neural lebih tinggi
Tipe kejang demam kompleks 1,93 0,8-4,7
dibandingkan otak yang sudah matang, sehingga pada
masa ini rentan terhadap bangkitan kejang. 13
Tabel 3. Multivariat analisis Tidak ada perbedaan signifikan terhadap rekurensi
Variabel OR 95% CI kejang demam menurut jenis kelamin. Hal tersebut
Usia pertama kali kejang < 12 bulan 2,7 1,001-7,265 juga didapatkan pada penelitian yang dilakukan oleh
Riwayat keluarga 3,2 0,892-13,837 Verity dkk11 dan Chung dkk.14
Suhu <390C 4,4 0,752-26,204 Rekurensi kejang demam 3,2 kali lebih banyak
Tipe kejang demam: kompleks 1,4 0,528-3,771 pada anak dengan riwayat kejang di keluarga.
Penelitian yang dilakukan oleh Verity dkk dan Reza
dkk4,11 juga menunjukkan hal yang sama. Peneliti lain
mendapatkan bahwa rekurensi kejang meningkat pada
Pembahasan anak dengan onset awal lebih muda dan juga pada anak
dengan riwayat keluarga kejang demam.15
Terdapat faktor-faktor yang berperan dalam terjadi Rekurensi kejang demam berkaitan dengan jenis
nya rekurensi kejang demam pada anak. Dari hasil kelamin, infeksi pernafasan, riwayat keluarga yang
of age. Diunduh dari: http://www.jstor.org/pss/29519078. and implications. Int J Med Sci 2007;4:110-14.
Diakses pada tanggal 3 Januari 2011. 20. Karande S. Febrile seizures: A review for family
12. Pavlidou E, Tzitiridou M, kontopoulos E, Panteliadis physicians. Indian J Med Sci 2007;61:161-72.
CP. Which factors determine febrile seizure recurrence? 21. Singh R, Sceffer IE, Crossland K, Bercovic SF.
A prospective study. Brain dev 2008;30:7-13. Generalized epilepsy with febrile seizure plus: A common
13. Chen Y, Beder RA, Baram TZ. Novel and transient childhood-onset genetic epilepsy syndrome. Ann Neurol
population of corticotrophin releasing hormone 1999;45:75-81.
expressing neurons in developing hippocampus suggest 22. Menkes JH, Sankar R. Paroxysmal Disorders. Dalam:.
unique functional roles: a quantitative spatiotemporal Menkes JH, Sarnat BH, penyunting. Child neurology.
analysis. J Neurosc;15:7171-81 Edisi ke-6. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins
14. Chung B, Wat LC, Wong V. Febrile seizures in southern JR; 2000.h.987-91.
Chinese children: incidence and recurrence. Pediatr 23. Fetveit A. Assessment of febrile seizures in children. Eur
Neurol 2006;34:121-6. J Pediatr 2008;167:17-27.
15. Martin-Fernandez JJ, Molto-Jorda JM, Villaverde R, 24. Armon K, Stephenson T, MacFaul R, Hemingway P,
Salmeron P, Prieto-Munoz I, Fernández-Barreiro A. Werneke U, Smith S. An evidence and consensus based
Risk factors in recurrent febrile seizures. Rev Neurol guideline for the management of a child after a seizure.
1996;24:1520-4. Emerg Med J 2003;20:13-20.
16. Talebian A, Mohammadi M. Febrile seizure: recurrence 25. Tanjung C, Mangunatmadja I, Sastroasmoro S, Budiman
and risk factors. Iran J Child Neurol 2006;1:43-8. I. Predictors for the recurrent febrile seizures after the
17. Siddiqui TS. Febrile convulsions in children: first complex febrile seizures. Paediatr Indones 2006;46:
relationship of family history to type of convulsions 204-8.
and age at presentation. J Ayub Med Coll Abbottabad 26. El-Radhi AS, Barry W. Do antipyretics prevent febrile
2002;14:26-8. convulsion? Arch Dis Child 2003;88:641-2.
18. Durá-Travé T, Yoldi-Petri ME. A long-term followup 27. Habib Z, Akram S, Ibrahim S, Hasan B. febrile seizure:
of 234 children with febrile seizures. Rev Neurol factors affecting risk of recurrence in Pakistani children
2004;39:1104-8. presenting at the Aga Khan University hospital. J Pak
19. Jones T, Jacobsen SJ. Childhood febrile seizures: overview Med Assoc 2003;53:11-7.