Disusun oleh :
2017
LEMBAR PERSETUJUAN
Mengetahui:
PENGABDIAN MASYARAKAT
Ketua Kelompok
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ka Prodi S1 Keperawatan
NIDNPENGANTAR
KATA 07-0903-7101
Rasa syukur Alhamdulillah hanya untuk Allah SWT, berkat curahan rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan dengan judul
”PELAKSANAAN PROGRAM P3K DI MAN 3 KEDIRI” dengan baik dan
tepat pada waktunya. Sholawat dan salam tidak lupa penulis sampaikan kepada
beliau Nabi Muhammad SAW, para sahabat, dan keluarganya. Laporan ini
disusun dalam rangka menyelesaikan tugas Promosi Kesehatan dengan melakukan
pengabdian masyarakat melalui pendidikan kesehatan pada remaja di SMA yang
bertujuan untuk melatih mahasiswa dapat menyusun suatu laporan dengan baik.
Dalam menyusun laporan ini, penulis telah dibantu oleh banyak pihak. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
yang tulus kepada yang terhormat :
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................iii
KATA PENGANTAR.......................................................................................iv
DAFTAR ISI.....................................................................................................vi
DAFTAR TABEL.............................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................viii
A. PROPOSAL
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah..........................................................
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum..............................................................
1.2.2 Tujuan Khusus ............................................................
1.3 Manfaat ...................................................................................
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Definsi P3K.............................................................................
2.2. TujuanP3K .............................................................................
2.3. Prinsip P3K ...........................................................................
2.4. Cara Memindahakan Paisen ..................................................
2.5. Bantuan Hidup Dasar (BDH) ................................................
2.6. Pembalutan dan Pembidaian .................................................
BAB III STRATEGI PELAKSANAAN
3.1 Susunan Keanggotaan ............................................................
3.2 Satuan Acara Pembelajaran (SAP)..........................................
3.3 Anggaran Kegiatan..................................................................
3.4 Evaluasi...................................................................................
B. PELAKSANAAN
BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN
4.1 Realisasi Kegiatan....................................................................
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan...............................................................................
5.2 Saran.........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
1.2. RumusanMasalah
1. Apa pengertian dari P3K ?
2. Apa saja tujuan P3K ?
3. Apa saja Prinsip P3K ?
4. Apa saja jenis P3K ?
5. Bagaimana pertolongan pertama RJP ?
6. Bagaimana pertolongan pertama Balut & Bidai ?
1.3. Tujuan
1.3.1 TujuanUmum :
Tujuan umum pembuatan proposal ini adalah untuk memahami
tentang P3K dan menerapkanya sesuai dengan konsep dan teori yang
didapatkan selama proses pembelajaran.
1.3.2 TujuanKhusus :
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari P3K ?
2. Untuk mengetahui dan memahami tujuan P3K ?
3. Untuk mengetahui dan memahami prinsip P3K ?
4. Untuk mengetahui dan memahami jenis P3K ?
5. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana pertolongan pertama
RJP ?
6. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana pertolongan pertama
Balut & Bidai ?
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Aplikatif
1. Menambah tingkat pengetahuan tentang cara-cara penanganan
pertolongan pertama pada kecelakaan di sekolah.
2. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memberikan pertolongan
kepada orang lain dan diri sendiri mengenai RJP dan Balut & Bidai,
serta menanamkan nilai saling tolong menolong dan keberanian.
1.4.2 Manfaat Metodologi
1. Memberikan gambaran kepada semua pelajar mengenai
pentingnya memiliki pengetahuan khusus tentang P3K.
2. Memberikan kemudahan bagi masyarakat khususnya para
pelajar dalam memahami tindakan penanganan dalam
pertolongan pertama RJP dan Balut & Bidai
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.4.1. Shock
Yaitu suatu keadaan yang timbul yang disebabkan oleh kehilangan darah,
perasaan sakit yang luar biasa, psikis yang terganggu.
Keluarnya darah dari pembuluh darah yang rusak baik didalam maupun
diluar tubuh, pendarahan ini sangat umum yang dapat disebabkan oleh
berbagai kejadian atau kondisi.
2.4.4. Pingsan
2.4.6. Pembalutan
Suatu tindakan medis untuk menyangga atau menahan bagian tubuh
tertentu agar tidak bergeser atau berubah dari posisi yang dikehendaki.
2.4.7. Dehidrasi
Suatu keadaan dimana tubuh mengalami kekurangan cairan. Hal ini terjadi
apabila cairan yang dikeluarkan tubuh melebihi cairan yang masuk.
Keluarnya cairan ini biasanya disertai dengan elektrolit (K,Na,Cl,Ca).
2.4.10. Asma
2.4.11. Mimisan
2.4.12. Memar
Pendarahan yang terjadi dilapisan bawah kulit akibat dari benturan keras
2.4.13. Luka
1. CIRCULATION
2. AIRWAY MANAJEMEN
Saluran pernafasan harus dibuka terlebih dahulu sebelum diberikan
bantuan pernafasan, yaitu dengan membuka saluran nafas menggunakan
teknik chin lift/head tilt.
3. BREATHING
Cara napas buatan :
1. Posisi bebas jalan nafas
2. Jepit hidung
3. Buka mulut
4. Tiup 1,5 – 2 detik
5. Lepas / ekshalasi
Bila napas buatan kurang efektif :
1. Bersihkan dari sumbatan
2. Head tilt – chin lift à benar
3. Coba 5 x nafas buatan
Jika ada luka terbuka, maka sebelum dibalut perlu diberi desinfektan atau
dibalut dengan pembalut yang mengandung desinfektan. Demikian pula
jika terjadi dislokasi, maka perlu dilakukan tindakan reposisi terlebih
dahulu.
2. Bentuk silinder seperti leher, lengan atas, jari tangan dan tubuh
1. Berdasar pada besar bagian tubuh yang akan dibalut, maka dipilih
pembalut pita dengan ukuran Iebar yang sesuai.
3. Salah satu ujung lainnya yang bebas ditarik dan dapat diikatkan
pada ikatan (b) diatas, atau diikatkan pada tempat lain atau
dapat dibiarkan bebas, hal ini tergantung tempat dan
kepentingannya.
2. Menggendong lengan
1) Pilihlah jenis dan ukuran pembalut mitella yang sesuai dengan
keadaan luka dan postur pasien b. Letakkan kain segitiga di depan
dada dan di bawah lipatan ketiak, dengan puncak alas kain
mengarah ke sisi lengan yang cedera dan salah satu sudut alas kain
ujungnya mencapai belakang leher dari sisi yang berlawanan
dengan lengan yang cedera
2) Dalam posisi badan tegak, lekukkan siku dan letakkan lengan
bawah yang patah di atas kain dalam posisi datar
3) Untuk mengurangi perdarahan atau pembengkakan, letakkan jari
tangan lebih tinggi daripada siku
4) Lipatlah ke atas sudut alas lain dengan ujung mencapai belakang
leher dari arah sisi yang cedera sehingga membungkus lengan
bawah seperti menggendong
5) Simpul kedua ujung alas kain di belakang leher, dengan posisi
tidak boleh terletak di tengah untuk menghindari simpul menekan
kulit ke tulang belakang, dan juga tidak boleh diletakkan diatas
pleksus brakialis
6) Tarik puncak kain di lateral siku ke arah ventral dan lekatkan
dengan peniti.
Tulang lengan atas hanya ada sebuah dan berbentuk tulang panjang.
Tanda-tanda patah pada tulang panjang baik lengan maupun tungkai antara
lain: nyeri tekan pada tempat yang patah dan terdapat nyeri sumbu. Nyeri
sumbu adalah rasa nyeri yang timbul apabila tulang itu ditekan dari ujung
ke ujung.
Tindakan pertolongan :
1. Pasanglah bidai di sepanjang lengan atas
dan berikan balutan untuk mengikatnya.
Kemudian dengan siku terlipat dan lengan bawah merapat ke dada, lengan
digantungkan ke leher.
2. Apabila patah tulang terjadi di dekat sendi siku, biasanya siku tidak dapat
dilipat. Dalam hal ini dipasang juga bidai yang meliputi lengan bawah, dan
biarkan lengan dalam keadaan lurus tanpa perlu digantungkan ke leher
Lengan bawah memiliki dua batang tulang panjang, satu di sisi yang
searah dengan ibu jari dan yang satu lagi di sisi yang searah dengan jari
kelingking. Apabila salah satu ada yang patah maka yang yang lain dapat
bertindak sebagai bidai, sehingga tulang yang patah itu tidak beranjak dari
tempatnya. Meski demikian tanda-tanda patah tulang panjang tetap ada.
Tindakan pertolongan:
2. Berikan alas perban antara lengan dan bidai untuk mengurangi rasa sakit.
4. Periksa apakah ikatan longgar atau terlalu keras menjepit lengan sehingga
pasien merasa lengannya menjadi lebih sakit.
Seperti pada tulang lengan atas maka paha hanya memiliki sebatang tulang
panjang, sehingga tanda-tanda patah tulang paha tidak jauh berbeda
dengan pada lengan atas.
Tindakan pertolongan:
2. Apabila bagian yang patah berada di bagian bawah paha maka bidai cukup
sampai panggul.
Seperti pada lengan bawah, betis memiliki dua buah tulang panjang, yakni
tulang kering dan tulang betis. Karena letaknya tidak begitu terlindungi
maka tulang kering lebih mudah patah. Apabila hanya salah satu yang
patah maka tulang yang lain dapat berfungsi bidai. Karena itu meskipun
sepintas tampak utuh, kemungkinan patah tetap harus dipikirkan. Tanda-
tanda patah tulang betis adalah nyeri tekan di tempat yang patah, nyeri
sumbu, dan rasa sakit bila kaki digerakkan. Nyeri tekan disini dapat pula
diperiksa dengan menekan betis dari arah depan dan belakang sekaligus.
Tindakan pertolongan:
1. Dengan dua bidai, betis dibidai dari mata kaki sampai beberapa jari di atas
lutut. Papan bidai dibungkus dengan kain atau selimut untuk tempat
menempatkan betis. Di bawah lutut dan mata kaki diberi bantalan.
2. Selama menunggu pengangkutan kaki diletakkan lebih tinggi dari bagian
tubuh lainnya, untuk menghambat pembengkakan dan mengurangi rasa
sakit.
BAB 3
STRATEGI PELAKSANAAN
4. Menyampa Menyimak,
ikan judul menjawab
topik yang
Pendahulua akan
1
n dibahas
5. Menguraik Menyimak,
an Tujuan menjawab
Pembelajar
an Umum
dan Tujuan
Pembelajar
an Khusus
6. Menyampa Menyimak
ikan Pokok dan mencatat
Bahasan
2 Penyajian 1. Melakukan Menyimak 25 Cerama
apersepsi dan menit h
menjawab
2. Menanyak
an kepada Menyimak
peserta dan
tentang menjawab
P3K di
sekolah
3. Menjelask Menyimak,
an tentang bertanya &
pengertian menjawab
P3K di
sekolah,
tujuan
P3K, Bertanya dan
prinsip Menjawab
P3K, jenis
P3K, cara
melakukan
RJP, cara
melakukan
balut dan
bidai, dan Melakukan
cara simulasi
memindah
kan pasien.
4. Menampil
kan video
tentang
RJP, Balut
Bidai, dan
cara
memindah
kan pasien.
5. Memperag
akan RJP,
Balut
Bidai, dan
memindah
kan pasien.
6. Memberi
kesempata
n bertanya
kepada
peserta
7. Melaksana
kan
evaluasi
pembelajar
an dengan
meminta 3
orang
peserta
menjawab
pertanyaan
yang
diberikan
dan
memperag
akan RJP,
Balut
Bidai, dan
memindah
kan pasien.
1. Membuat Menyimak & 2 menit Cerama
kesimpula menjawab h
n
2. Memberik Menyimak
an
Menerima
motivasi
kepada Menyimak &
peserta menjawab
3. Memberik
an
3 Penutup Cinderama
ta salam
4. Menutup
acara
dengan
ucapan
terima
kasih dan
apresiasi
kepada
peserta.
Tabel 1. Satuan Acara Penuyuluhan
8. EVALUASI
9. REFERENSI
Total Pengeluaran
1. pre pelaksanaan
67% peserta dapat Menjelaskan tentang definisi P3K
45% peserta dapat Mengerti tujuan dari P3K
60 % peserta dapat Mengetahui prinsip dari P3K
47% peserta dapat Mengerti sistematika dari P3K
16% peserta dapat Mengerti simulasi dari P3K
2. post pelaksanaan
80% peserta dapat Menjelaskan tentang definisi P3K
80% peserta dapat Mengerti tujuan dari P3K
75% peserta dapat Mengetahui prinsip dari P3K
70% peserta dapat Mengerti sistematika dari P3K
75% peserta dapat Mengerti simulasi dari P3K
BAB 4
PELAKSANAAN KEGIATAN
BAB 5
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
5.2. SARAN
LAMPIRAN
Lampiran 4. BookLeat