Cover B.indonesia
Cover B.indonesia
KARYA ILMIAH
TENTANG
LUBUK SIKAPING
1. APRILA YUWINDA
2. FAUZAN HADI
3. NADHIFA PUTRI
4. WAIS AL QARNIE
5. YESTI ARGA
Kelas XI IPA 2
TP 2014/2015
KATA PENGANTAR
”Puji syukur kami sampaikan ke hadirat Allah SWT. karena berkat-Nya lah kami dapat
menyelesaikan karya ilmiah ini. Karya ilmiah yang berjudul “Kurangnya Minat Belajar Siswa
SMAN 1 Lubuk Sikaping yang ditulis untuk persyaratan mendapatkan nilai Bahasa Indonesia.”
“Penulis mengucapkan terimakasih kepada guru Bahasa Indonesia Ibu Murliaty, S.Pd. yang telah
membimbing kami dalam menyelesaikan karya ilmiah ini. Selanjutnya kepada teman-teman satu
tim yang telah bekerja sama dalam menyelesaikan karya ilmiah ini. Dan kepada semua pihak
yang telah memdukung dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.”
“Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak termasuk bagi para pembaca. Akhir kata kami
ucapkan terima kasih. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat dan dapat menjadi motivasi
bagi siswa untuk meningkatkan minatnya dalam belajar. Amin..”
Penulis
Daftar is
.
Bab III PEMBAHASAN
A. Temuan penelitian……………………………………………………………….
B. Analisis data………………………………………………………………………
C. Cara mengatasi…………………………………………………………………..
Bab IV PENUTUP
A. Kesimpulan ..............................................................................................
B. Saran ........................................................................................................
C.Kepustakaan……………………………………………………………………….
D.Lampiran…………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
Belajar merupakan kewajiban bagi setiap siswa. Belajar bisa dilakukan dimana saja,
tidak hanya di sekolah, tapi juga bisa dilakukan di rumah, ataupun di tempat umum.
Setiap manusia mempunyai kemampuan otak yang sama, akan tetapi semua itu
bergantung pada bagaimana kita menggunakan potensi otak yang kita miliki. Setelah
mengetahui bagaimana cara yang tepat dalam mengoptimalkan potensi otak pasti semua
orang dapat menjadikan proses belajar itu menjadi aktivitas yang sangat menyenangkan,
bahkan menjadi makanan sehari-hari yang sulit untuk ditinggalkan. Dengan melatih otak
yang kita miliki, akan terbentuk saraf baru yang dapat melindungi terhadap gejala
dimensi atau kepikunan.
Namun mengapa minat belajar dikalangan siswa SMAN 1 Lubuksikaping masih
relative rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Yang pertama faktor internal,
seperti kurangnya kesadaran betapa pentingnya belajar. Kadang kala banyak orang yang
malas belajar dikarenakan pengalaman buruk di sekolah. Nilai yang tidak bagus, bahkan
selalu bewarna-warni, ada yang merah dan ada yang hitam. Hal ini menyebabkan mereka
sering bolak-balik ke ruang bimbingan konseling sekolah ( ruangBP ).Faktor eksternal,
seperti lingkungan yang kurang mendukung proses belajar, baik tempat maupun
pergaulan antar siswa. Mungkin juga hal lain seperti malas, hp, pacaran, games,
kurangnya sarana dan prasarana sekolah, guru yang pemarah, dan lain sebagainya.
Memang sudah menjadi kenyataan sekarang ini. Belajar menjadi tidak
menyenangkan. Bahkan seorang jenius dalam bidang bisnis, Bob Sadino mengatakan
bahwa sekolah itu penjara bagi pelajarnya. Dan itu terbukti. Ketika duduk dibangku SMA
misalnya, kita selalu merasa ingin cepat pulang, menunggu-nuggu kapan bel pulang
berbunyi. Suara bel bisa dibilang merupakan irama yang sangat menyenangkan bagi para
siswa. Banyak siswa sepakat dengan perkataan Bob Sadino . Sekolah adalah penjara
karena sistem yang digunakannya membuat siswa merasa seperti terpenjara. Oleh
karenanya, betapa banyak siswa yang akhirnya ketika lulus dari sekolah merasa sangat
bebas.
Seharusnya belajar di sekolah sebagai institusi formal bisa menjadi sesuatu yang
sangat menyenangkan. Akan tetapi, karena sistem yang digunakan di sekolah hanya
mendukung otak kiri, maka kejenuhan akan sangat sering datang menghampiri.
Dilatarbelakangi oleh fenomena tersebut, penulis tertarik untuk membuat karya
ilmiah ini dengan judul “Kurangnya Minat Belajar Siswa SMAN 1 Lubuksikaping”.
Penulis tertarik membuat karya ilmiah ini dikarenakan dua alasan (1) Penulis ingin
memotivasi para siswa SMAN 1 Lubuksikaping untuk dapat meningkatkan minat
belajarnya. (2) Mengubah presepsi para siswa bahwa belajar itu bukanlah sesuatu yang
membosankan tetapi menyenangkan.
B. Fokus Masalah
Zaman sekarang ini banyak siswa yang tidak menggunakan kemampuan otaknya
semaksimal mungkin. Karena keterbatasan pengetahuan penulis, maka karya ilmiah ini di
fokuskan kepada penyebab kurangnya minat belajar siswa, pengaruh kurangnya minat
belajar siswa, dan upaya mengatasi kurangnya minat belajar siswa SMAN 1
Lubuksikaping.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan focus masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah. (1) Apa
penyebab kurangnya minat belajar siswa SMAN 1 Lubuksikaping (2) Bagaimana
pengaruh kurangnya minat belajar siswa SMAN 1 Lubuksikaping (3) Bagaimana cara
mengatasi kurangnya minat belajar siswa SMAN 1 Lubuksikaping.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan deskripsi tentang (1) Penyebab
kurangnya minat belajar siswa SMAN 1 Lubuksikaping (2) Pengaruh dan dampak
kurangnya minat belajar siswa SMAN 1 Lubuksikaping (3) Cara mengatasi kurangnya
minat belajar siswa SMAN 1 Lubuksikaping
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak berikut. Bagi guru, agar
bisa menbantu siswa untuk meningkatkan minat belajar siswa SMAN 1 Lubuksikaping.
Bagi siswa, agar siswa dapat termotivasi untuk meningkatkan minat belajarnya. Bagi
penulis, agar bisa mengembangkan kemampuannya dalam membuat sebuah karya yang
sesuai dengan masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari dan dapat
mengungkapkan segala pendapatnya mengenai suatu masalah, serta mampu menemukan
penyelesaian dari masalah tersebut.
BAB II
KAJIAN TEORETIS
Minat sering dihubungkan dengan keinginan atau ketertarikan terhadap sesuatu yang
datang dari dalam diri seseorang tanpa ada paksaan dari luar.The LiangGie (1994:28)
mengungkapkan bahwa minat berarti sibuk, tertarik, atau terlibat sepenuhnya dengan suatu
kegiatan karena menyadari pentingnya kegiatan itu. Menurut Slameto (dalam Djaali
2006:121) minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas,
tanpa ada yang menyuruh. Sedangkan menurut Crow and Crow (dalam Djaali 2006:121)
mengatakan bahwa minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk
menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang diransang oleh
kegiatan itu sendiri.
Ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh para ahli tentang belajar, pada umumnya
mereka memberikan penekanan pada unsur perubahan dan pengalaman. Menurut
Witherington (dalam Sukmadinata 2007:155) menyatakan bahwa belajar merupakan
perubahan dalam kepribadian, yang dimanifestasikan sebagai pola respon yang baru yang
berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan. Crow-crow (dalam
Sukmadinata 2007:155) mengemukakan bahwa belajar adalah diperolehnya kebiasaan-
kebiasaan, pengetahuan, dan sikap baru. Sedangkan menurut Hilgar (1962:252) menjelaskan
bahwa belajar adalah suatu proses di mana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya
respon terhadap sesuatu situasi.
Besar kecilnya minat sangat tergantung pada penerimaan akan suatu hubungan antara diri
sendiri dengan sesuatu di luar dirinya. Seseorang yang berminat terhadap sesuatu tentu akan
lebih memperhatikan dengan perasaan senang tanpa ada tekanan. Suatu minat dapat
diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal
daripada hal lainnya. Siswa memiliki minat terhadap objek tertentu cenderung untuk
memberikan perhatian yang lebih besar terhadap objek tersebut. Karena itu minat belajar
adalah kecenderungan hati untuk belajar untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan
melalui usaha, pengajaran, atau pengalaman.
B. Faktor Yang Menyebabkan Kurangnya Minat Belajar Siswa
Kurangnya minat belajar siswa SMA Negeri 1 Lubuk Sikaping dapat mengakibatkan
kurangnya rasa ketertarikan pada suatu bidang tertentu, bahkan dapat melahirkan sikap
penolakan kepada guru. Jika seorang siswa memiliki minat pada pelajaran tertentu dia akan
memperhatikannya. Namun sebaliknya, jika siswa tidak berminat pada mata pelajaran yang
sedang diajarkan biasanya dia malas untuk belajar. Demikian juga dengan siswa yang tidak
menaruh perhatian yang pada mata pelajaran yang diajarkan, maka sukarlah diharapkan siswa
tersebut dapat belajar dengan baik. Hal ini tentu berpengaruh terhadap hasil belajarnya. Jadi,
dapat dikatakan bahwa minat berhubungan erat dengan hasil belajar yang selanjutnya dapat
digunakan sebagai pendorong untuk meningkatkan hasil belajar.
Minat siswa-siswi SMA Negeri 1 Lubuk Sikaping dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik
dari dalam maupun dari luar . Dilihat dari dalam diri siswa, minat dipengaruhi oleh cita-cita,
keinginan, kebutuhan, bakat dan kebiasaan. Sedangkan bila dilihat dari faktor luar, minat
dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi lingkungan. Faktor luar tersebut dapat berupa
kelengkapan sarana dan prasarana, pergaulan dengan orang tua, dan anggpan masyarakat
terhadap suatu objek serta latar belakang sosial budaya. Penulis dapat berpendapat bahwa
seperti batasan masalah diatas minat belajar siswa dapat mempegaruhi beberapa faktor dari
dalam maupun dari luar .
Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya kurangnya minat belajar siswa menurut Syah
(2003) terdiri dari dua macam yaitu :
Faktor intern siswa meliputi gangguan atau kekurangmampuan psikofisik siswa, yakni :
1. Ranah Kognitif (cipta), antara lain seperti rendahnya kapasitas atau inteligensi siswa.
2. Ranah Afektif (rasa), antara lain seperti labilnya emosi dan sikap.
3. Ranah Psikomotor (karsa), antara lain seperti terganggunya alat-alat indera penglihatan dan
pendengaran (mata dan telinga).
Faktor Ekstern siswa meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak
mendukung aktivitas belajar siswa. Faktor ini meliputi :
1. Lingkungan keluarga, misalnya ketidak harmonisan hubungan antara ayah dengan ibu, dan
rendahnya kehidupan ekonomi keluarga.
2. Lingkungan perkampungan atau masyarakat, misalnya wilayah perkampungan kumuh
(slum area) dan teman sepermainan (peer group) yang nakal.
3. Lingkungan sekolah, misalnya kondisi dan letak gedung sekolah yang buruk seperti dekat
pasar, kondisi guru dan alat-alat belajar yang berkualitas rendah.[1]
Secara umum, faktor yang mempengaruhi kurangnya minat belajar siswa adalah :
1. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan dapat
memengaruhi hasil belajar siswa. Faktor-faktor internal ini meliputi faktor fisiologis dan
faktor psikologis.
a. Faktor fisiologis
b. Faktor psikologis
Faktor – faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat memengaruhi
proses belajar. Beberapa faktor psikologis yang utama memngaruhi proses belajar adalah
kecerdasan siswa, motifasi , minat, sikap dan bakat.
2. Faktor Eksternal
a. Lingkungan sosial
Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman-teman sekelas dapat
memengaruhi proses belajar seorang siswa.
Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa.
Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sangat memengaruhi kegiatan belajar.
Ketegangan keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga (letak rumah), pengelolaan
keluarga, semuannya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa.
b. Lingkungan non social.
· Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin,
sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dan
tenang. Gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan olahraga dan lain
sebagainya. Faktor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa). Faktor ini hendaknya
disesuaikan dengan usia perkembangan siswa begitu juga dengan metode mengajar guru,
disesuaikan dengan kondisi perkembangan siswa.
Selain faktor-faktor yang bersifat umum diatas, ada pula faktor lain yang juga
menimbulkan kesulitan belajar anak didik. Faktor ini dipandang sebagai factor khusus.
Misalnya sindrom psikologis berupa learning disability (ketidak mampuan belajar), sindrom
berarti satuan gejala yang muncul sebagai indicator adanya keabnormalan psikis yang
menimbulkan kesulitan belajar anak didik. Sindrom ini misalnya disleksia yaitu ketidak
mampuan belajar membaca, disgrafia yaitu ketidak mampuan belajar menulis, diskalkulia
yatu ketidak mampuan belajar matematika.
Berdasarkan penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa timbul
karena adanya rasa sayang, ketertarikan pada suatu hal atau ketrampilan sehingga berdampak
positif terhadap kegiatan belajar, serta keinginan atau cita-cita untuk menjadi lebih baik.
Disamping minat untuk melanjutkan prestasi belajar yang baik harus ada dukungan, perhatian
dan motivasi dari orang tua, guru, teman, lingkungan dalam mendukung proses belajar.
Minat seseorang berhubungan erat denga prestasinya sehingga untuk mencapai prestasi
belajar yang tinggi tidak cukup hanya didukung minat. Minat belajar merupakan
kecenderungan yang menetap pada diri seseorang dan merasa senang pada kegiatan belajar,
diikuti dengan perubahan perilaku positif pada kegiatan belajar. Minat belajar ditimbulkan
karena berbagai hal antara lain karena keinginan yang kuat untuk menaikkan martabat dan
memperoleh pekerjaan yang baik serta ingin hidup senang dan bahagia. Minat belajar yang
besar menghasilkan prestasi yang tinggi. Sebaliknya minat belajar yang kurang akan
menghasilkan prestasi yang rendah.
Perasaan tidak senang akan menghambat dalam belajar karena tidak melakukan sikap
yang positif dan tidak menunjang minat belajar sehingga motivasi juga sukar untuk
berkembang. Kenyataannya tidak semua siswa memulai bidang studi baru karena faktor
minatnya sendiri, ada yang mengembangkan pelajaran karena pengaruh gurunya, teman, atau
orang tuanya. Walaupun demikian dalam jangka waktu tertentu siswa yang demikian akan
mampu mengembangkan minatnya dengan segala upayanya untuk menguasai mata pelajaran
tersebut sehingga siswa tersebut mampumemperoleh prestasi yang baik.
Dalam kontek itulah, yang dapat memicu turunnya minat belajar siswa serta diyakini
bahwa minat mempengaruhi proses dan hasil belajar anak didik. Tidak banyak yang dapat
diharapkan untuk menghasilkan prestasi belajar yang baik dari seorang anak yang tidak
berminat untuk mempelajari sesuatu.
Beberapa hal penting yang dapat dijadikan alasan untuk mendorong tumbuhnya minat belajar
siswa Bintang Timur yaitu :
1. Suatu keinginan untuk memperoleh nilai-nilai yang lebih baik dalam semua mata
pelajaran.
2. Suatu dorongan untuk memuaskan rasa ingin tahu dalam satu atau lain bidang studi.
3. Keinginan siswa untuk meningkatkan siswa dalam meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan pribadi.
4. Keinginan siswa untuk menerima pujian dari orang tua, guru atau teman-teman.
5. Gambaran diri dimasa mendatang untuk meraih sukses dalam suatu bidang khusus tertentu
BAB III
HASIL PENELITIAN
A. Temuan Penelitian
Pengumpulan data dilakukan sebanyak enam kali terhadap 16 siswa., yaitu tiga orang
di kelas XII IPA 1, dua orang di kelas XI IPA 2, dua orang di kelas XI IPA 3, tiga
orang di kelas X.1, tiga orang di kelas X.2 dan tiga orang di kelas X.5
B. ANALISIS DATA
Bagian hasil penelitian berisi uraian tentang penyebab kurangnya minat belajar,akibat
kurangnya minat belajar siswa dan cara mengatasi kurangnya minat belajar siswa
SMAN 1 Lubukskaping.
C. CARA MENGATASI
Beberapa hal penting yang dapat dijadikan alasan untuk mendorong tumbuhnya minat belajar
siswa yaitu :
1. Suatu keinginan untuk memperoleh nilai-nilai yang lebih baik dalam semua mata
pelajaran.
2. Suatu dorongan untuk memuaskan rasa ingin tahu dalam satu atau lain bidang studi.
4. Keinginan siswa untuk menerima pujian dari orang tua, guru atau teman-teman.
5. Gambaran diri dimasa mendatang untuk meraih sukses dalam suatu bidang khusus tertentu
KURANGNYA MINAT BELAJAR SISWA SMAN 1 LUBUK SIKAPING
1. Menurut Anda apakah adanya kantin di dalam kelas akan mengurangi minat siswa dalam belajar? Ya……
Alasan : Karena dengan adanya kantin di dalam kelas akan menganggu konsentrasi siswa dan pikiran siswa
akan tertuju pada kantin tersebut.
Akibat: Siswa akan terus ingin belanja dan menurunkan konsentrasi siswa.
2. Menurut Anda apakah pembelajaran dengan menggunakan in focus akan menambah semangat belajar
siswa atau sebaliknya?.Ya.....
Alasan: Karena dengan adanya infocus maka siswa semakin berminat belajar apalagi jika materi yang
dipelajari di kemas dengan semenarik mungkin.
Akibat: Siswa akan semangat belajar.
3. Menurut Anda apakah mapel penjaskes/olah raga pada jam pertama(pagi hari) membuat siswa malas
belajar untuk jam pelajaran selanjutnya? Ya.....
Alasan : Karena jika jam olahraga pada jam pertama,siswa akan kehabisan energy pada saat setelah
olahraga dan belajar harus menggunakan banyak energy.
Akibat: Siswa akan malas belajar.
4. Menurut Anda apakah dengan dibawanya laptop ke sekolah mempengaruhi konsentrasi dan mengurangi
minat belajar siswa?.Ya....
Alasan: Karena apabila laptop tersebut ada game atau video yang menarik maka pikiran siswa hanya
tertuju ke laptop tersebut.
Akibat: Akan mengurangi konsentrasi siswa dalam belajar.
5. Menurut Anda apakah PR yang terlalu banyak dari guru membuat siswa kurang minat belajar?Ya…
Alasan : Karena PR yang banyak akan membuat siswa stress dan malas belajar mata pelajaran tersebut.
6. Menurut Anda apakah guru yang cerewet dan pemarah dalam mengajar membuat siswa kurang minat
belajar?Ya….
Alasan : Karena siswa akan kurang menyukai guru tersebut dan mengurangi minat siswa dalam belajar.
8. Menurut Anda apakah dukungan dari orang tua dan keluarga di rumah mempengaruhi minat belajar
siswa?Ya.....
Alasan: Karena orang tua adalah penyemangat siswa dalam belajar.
9. Menurut Anda apakah jam pulang siang itu terlalu lama dan membuat siswa jadi malas pergi ke sekolah
untuk melanjutkan pelajaran di sekolah?Ya.....
Alasan: Apabila jam pulang sekolah terlalu lama,siswa hanya ingin berdiam di rumah karena lelah.
10. Menurut Anda apakah kasmaran dan galau membuat minat belajar siswa menjadi berkurang?Ya.....
Alasan: Karena galau akan membuat pikiran siwa melayang-layang.
11. Menurut Anda apakah kegagalan masa lalu seperti mendapat nilai rendah pada saat UH membuat siswa
menjadi kurang berminat untuk belajar lagi?Ya...
Alasan: Karena nilai tersebut berpengaruh pada pemikiran siswa dan menyebabkan siswa kurang
berminat dalam belajar.
Akibat: Siswa malas belajar.
12. Menurut Anda apakah kurangnya fasilitas, sarana, dan buku-buku belajar menyebabkan siswa menjadi
kurang berminat untuk belajar?Ya....
Alasan: Karena apabila fasilitas tidak ada,siswa akan malas belajar karena materi pembelajaran di kemas
menarik.
13. Menurut Anda apakah sistem diskusi dalam kelompok membuat siswa kurang berminat untuk
belajar?Ya....
Alasan: Karena siswa akan berbicara dengan teman kelompok dan tidak memperhatikan pelajaran .
14. Menurut Anda apakah menonton sampai larut malam di rumah membuat siswa kurang berminat untuk
belajar?Ya….
Alasan : Karena siswa lelah pada esok harinya dan mengantuk saat akan belajar.
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan uraian pada bab pembahasan diatas disimpulkan bahwa Minat belajar siswa
itu lebih mengarah dan mengacu pada kemauan setiap masing-masing siswa untuk belajar dan
untuk maju dimasa depan . Minat belajar siswa yang tinggi, itu dapat dilakukankan dengan
beberapa hal atau solusi yang dapat membuat siswa menjadi tertarik untuk belajar .Seperti
beberapa strategi belajar tuntas, artinya untuk belajar sebagai penguasaan (hasil belajar siswa
secara penuh) terhadap pembelajaran yang diperbaharui . ada beberapa faktor yang
mempengaruhi minat belajar siswa yaitu Suatu hasrat untuk memperoleh nilai-nilai yang lebih
baik dalam semua mata pelajaran, Suatu dorongan batin untuk memuaskan rasa ingin tahu
dalam satu atau lain bidang studi, dan lain – lain .
A. Saran
KEPUSTAKAAN
Hassan , fuat .1988 . kamus besar bahasa indonesia . jakarta : pustaka abadi
Santoso, ananda.1996.kamus pintar bahasa indonesia. Jakarta :fajar mulia
http://rezky93.blogspot.com/2013/01/masalah-masalah-belajar-internal.html
http://juprimalino.blogspot.com/2013/05/definisi-pengertian-minat-menurut-para.html
http://belajarpsikologi.com/pengertian-minat/
Tambunan,Janwar.2008 . Belajar dan Pembelajaran .Medan : Universitas HKBP
Nomensen