Anda di halaman 1dari 3

Berbagai masalah gastrointestinal dan nutrisional:

- Refleks pengisapan dan penelanan yang buruk, terutama pada usia kehamilan < 34
minggu
- Penurunan motilitas usus
- Penundaan pengosongan lambung
- Penurunan pencernaan dan absorpsi berbagai vitamin yang larut dalam lemak
Pada bayi ini mengalami kehilangan berat badan kira-kira 20% karena ada masalah
gastrointestinal dan nutrisional oleh karena reflex menghisap dan menelan yang buruk. Dan
penundaan pengosongan lambung, penurunan pencernaan dan absorpsi vitamin yang larut
dalam lemak.

Masalah-masalah neurologis
- Refleks mengisap dan menelan yang kurang berkembang
- Penurunan motilitas usus
- Apneu dan bradikardia berulang
- Perdarahan intraventrikuler dan leukomalacia periventrikuler
Pada bayi mengalami refleksi mengisap dan menelan yang menurun. Jadi bayi ini mengalami
masalah neurologis. Tetapi tidak mengalami masalah kejang.

Pada bayi ini, pasien tidak mengalami masalah kardiovaskkular ditandai dengan tidak
mengalami masalah jantung/ PDA

Pada bayi ini terdapat masalah hematologis karena mengalami hyperbilirubinemia

Tidak ada masalah metabolism yang ditandai dengan glukosa darah yang normal.

Lanjutkan pemberian O2 2-3 liter/menit dengan kateter nasal, bila masih sesak dapat
diberikan O2 4-5 liter/menit dengan sungkup
- Bayi jangan diberikan minum.
- Berikan antibiotika (ampisilin dan gentamisin) untuk terapi Kemungkinan besar
sepsis:
o Suhu aksiler < 34 oC atau > 39 oC;
o Air ketuban bercampur mekonium;
o Riwayat infeksi intrauterin, demam curiga infeksi berat atau ketuban pecah
dini (> 18 jam)
Tatalaksana hiperbilirubin

Pada kasus ini, tatalaksana dari hyperbilirubinemia dengan terapi sinar.

Hipotermi pada neonatus adalah suatu keadaan dimana terjadi penurunan suhu tubuh
yang disebabkan oleh berbagai keadaan terutama karena tingginya konsumsi oksigen dan
penurunan suhu ruangan. Mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal sangat penting
untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan bayi baru lahir terutama bagi bayi prematur.
Pengaturan suhu tubuh tergantung pada faktor penghasil panas dan pengeluarannya, sedang
produksi panas sangat tergantung pada oksidasi biologis dan aktifitas metabolisme dari sel-sel
tubuh waktu istirahat.4,5
Suhu normal adalah suhu tubuh yang menjamin kebutuhan oksigen bayi secara
individual (dapat terpenuhi dengan suhu bayi stabil dengan suhu aksila antara 36,5ºC – 37,5ºC.
Hipotermi dapat terjadi karena kemampuan untuk mempertahankan panas dan kesanggupan
menambah produksi panas sangat terbatas karena pertumbuhan otot-otot yang belum cukup
memadai, lemak subkutan yang sedikit, belum matangnya sistem saraf yang mengatur suhu
tubuh, luas permukaan tubuh relatif lebih besar dibanding dengan berat badan sehingga mudah
kehilangan panas.4
Kehilangan panas……………………………………
Sepsis neonatal merupakan sindrom klinis penyakit sistemik akibat infeksi yang terjadi
dalam satu bulan pertama kehidupan. Bakteri, virus, jamur, dan protozoa dapat menyebabkan
sepsis pada neonatus. Mekanisme daya tahan tubuh neonatus masih imatur sehingga
memudahkan invasi mikroorganisme, sehingga infeksi mudah menjadi berat dan dapat
menimbulkan kematian dalam waktu beberapa jam atau beberapa hari bila tidak mendapat
pengobatan yang tepat.4,5
Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan dibawah normal. Adapun suhu normal
bayi adalah 36,5-37,5 °C. Suhu normal pada neonatus 36,5-37,5°C (suhu ketiak). Gejala awal
hipotermi apabila suhu <36,5°C atau kedua kaki & tangan teraba dingin. Bila seluruh tubuh
bayi terasa dingin maka bayi sudah mengalami hipotermi sedang (suhu 32-36,4°C). Disebut
hipotermi berat bila suhu <32°C. 3

Anda mungkin juga menyukai