Anda di halaman 1dari 3

BAB 1.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Mie merupakan Makanan berbentuk adonan tipis panjang yang telah


digulung, dikeringkan dan dimasak dalam air mendidih ini merupakan salah satu
makanan popular di kawasan Asia, terutama China karena diperkirakan mie
pertama kali dibuat di China sebagai symbol kehidupan panjang.Mie kemudian
berkembang ke negara-negara Asia seperti Jepang, Korea dan Taiwan dan
Indonesia. Mie mulai dipasarkan pada tahun 700-an Di pasaran.
(Mesinmie.biz,2013). Mie dibagi ke dalam 3 jenis berdasarkan tingkat
kematangannya, yaitu mie kering, mie basah, dan mie instant. Sesuai namanya,
mie basah dijual dalam keadaan basah. Mie basah adalah mie yang belum
dimasak, memiliki kandungan air cukup tinggi yaitu sekitar 52%, cepat basi dan
hanya bisa bertahan satu hari. Mie basah biasa digunakan sebagai bahan
bakupembuatan mie ayam. Mie kering adalah mie yang dipasarkan dalam bentuk
kering. Mie yang disebut juga mie telur ini memiliki kandungan air rendah, hanya
sekitar 13%. Berbahan baku dasar telur dan tepung terigu mie kering proses
pengolahannya dikeringkan dengan oven atau dijemur hingga kering sebelum
dikemas dan dipasarkan. Mie jenis ini sering digunakan sebagai bahan baku mie
rebus atau mie goreng.

Mie instant Mie paling praktis dan paling popular ini sudah menjadi
pelengkap wajib persediaan makanan masyarakat kini. Kandungan air yang hanya
sekitar 5-8% membuatnya bisa awet lebih lama dibanding jenis mie lainnya. Mie
instant sebenarnya adalah mie yang sudah matang, karena mie ini dikemas setelah
proses pengeringan dengan digoreng atau dipanaskan. Pengolahannya sederhana,
cukup dimasukkan ke dalam air mendidih selama 4 menit dan Anda bisa
menambahkan bumbu pelengkap lain sebagai penambah rasa. (Astawan, 2006).
Dan terakhir, mie sehat adalah jenis mie yang dalam proses pembuatannya
menyertakan aneka sayuran serta tentunya juga bahan pokok adalah tepung. Mie
sehat juga biasanya bewarna-warni yang berasal dari warna sayuran pembuatanya.

1
Tanpa adanya penambahan zak adiktif dan pengawet. Di Indonesia mie
merupakan makanan pokok kedua pengganti nasi yang mana kaya akan
karbohidrat. Mie pada umumnya dibuat dari tepung terigu dengan atau tanpa
penambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan (food additives).
Itulah mengapa banyak mie yang dibuat dengan menggunakan jenis tepung lain
yang dapat dijadikan alternatif yang sangat baik dalam pembuatan mie. Selain
dapat menekan penggunaan tepung terigu juga dapat meningkatkan
pengoptimalan jenis tepung lain seperti tepung sukun.

1.2 Perumusan Masalah


Dalam Penelitian ini akan dilihat:
1. Bagaimana hasil produk berupa mie menggunakan tepung Sukun?
2. Bagaimana pengaruh penambahan ubi jalar dalam pembuatan mie?
3. Bagaimana komposisi tepung sukun untuk pembuatan mie?
4. Berapa lama rentang waktu mie saat pengeringan agar mie tahan lama?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Membuat hasil produk mie menggunakan tepung sukun
2. Mengetahui pengaruh penambahan ubi jalar dalam pembuatan mie
3. Mengetahui komposisi tepung sukun untuk pembuatan mie
4. Mengetahui rentang waktu mie saat pengeringan agar mie tahan lama

1.4 Luaran yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Membuat jobsheet untuk praktikum rekayasa bioproses
2. Memberikan informasi bahwa selain tepung terigu, tepung sukun juga
dapat dimanfaatkan untuk pembuatan mie dan di kreasikan dengan
penambahan buah naga.
3. Sebagai salah satu inovatif untuk meningkatkan nilai guna tepung sukun .

2
2

Anda mungkin juga menyukai