Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Belajar dari Perilaku Angsa (swan) dan Angsa


Berleher Pendek (goose)

Oleh:

Arief Aulia Rahman


1402101010155

Pendidikan Dokter Hewan


Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Syiah Kuala
Banda Aceh
2016
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Mahapengasih lagi
Mahapenyayang, puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ilmiah perilaku hewan dengan baik.
Adapun makalah ilmiah perilaku tentang angsa telah penulis usahakan
semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya tidak lupa
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa
ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh
karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka penulis membuka selebar-
lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik sehingga dapat
memperbaiki makalah ilmiah perilaku ini.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga dari makalah ilmiah perilaku
tentang angsa ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat
memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Banda Aceh, 4 Januari 2016

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Makalah ini dibuat dengan mengambil fakta yang sudah ada, fakta yang
merupakan perilaku dari suatu hewan. Saya ingin menjelaskan dan memaparkan
apa yang dapat kita pelajari dari perilaku hewan angsa, angsa berleher pendek di
Indonesia dan angsa dari belahan dunia lain. Pelajaran yang bisa kita ambil dari
kehidupan burung sebetulnya sangat banyak, namun saya lebih memilih
kehidupan angsa. Angsa memiliki keanggunan pada dirinya, kebijaksanaan,
ketangguhan, serta pandangan tentang kebaikan yang terpancar dari hewan
tersebut. Dari sudut pandang itulah saya memilih angsa sebagai objek yang baik
untuk dibahas dalam tugas saya.

Angsa berleher pendek (Inggris: goose) adalah jenis burung yang


termasuk ke dalam famili Anatidae. Famili ini termasuk angsa dan bebek. Angsa
berleher pendek berbeda dengan angsa (swan). Angsa berleher pendek masuk ke
dalam subfamili Anserinae suku Anserini, namun angsa masuk ke dalam suku
Cygnini.
Angsa berleher pendek adalah monogami, hidup berpasangan secara
permanen sepanjang tahun, tetapi biasanya hanya berlangsung selama musim
bersarang. Namun pada umumnya mereka berpasangan cukup lama karena angsa
berleher pendek yang berpasangan lebih dominan dan makan lebih banyak.
Jenis burung yang tidak disebut sebagai angsa berleher pendek (goose)
namun masuk ke dalam famili Anatidae adalah shelduck. Mereka memiliki
subfamili sendiri, yaitu Tadorninae.
BAB II
PEMBAHASAN
Layaknya manusia yang hidup bermasyarakat, kelompok angsa pun punya
aturan sendiri dalam mengatur kehidupan berkelompoknya. Bahkan ada beberapa
kebiasaan-kebiasaan angsa tersebut yang bisa kita teladani. Bila kita tinggal di
negara 4 musim, maka saat musim gugur, akan terlihat rombongan angsa terbang
ke arah selatan untuk menghindari musim dingin. Angsa-angsa tersebut terbang
dengan formasi berbentuk huruf “V”. Dari perilaku angsa tersebut kita dapat
memperoleh beberapa pelajaran yang baik.

Perilaku pertama, saat setiap angsa mengepakkan sayapnya, hal itu


memberikan “daya dukung” bagi angsa yang terbang tepat di belakangnya. Ini
terjadi karena angsa yang terbang di belakang tidak perlu bersusah-payah untuk
menembus ‘dinding udara’ di depannya. Dengan terbang dalam formasi “V”,
seluruh kawanan dapat menempuh jarak terbang 71% lebih jauh daripada jika
setiap angsa terbang sendirian. Dari hal ini kita dapat belajar bahwa orang-orang
yang bergerak dalam arah dan tujuan yang sama serta saling membagi dalam
komunitas mereka dapat mencapai tujuan mereka dengan lebih cepat dan lebih
mudah. Ini terjadi karena mereka menjalaninya dengan saling mendorong dan
mendukung satu dengan yang lain.

Perilaku selanjutnya, Bila seekor angsa terbang keluar dari formasi


rombongan, ia akan merasa berat dan sulit untuk terbang sendirian. Dengan cepat
akan kembali ke dalam formasi untuk mengambil keuntungan dari daya dukung
yang diberikan angsa di depannya. Pelajarannya yaitu : Bila kita memiliki cukup
logika umum seperti seekor angsa, kita akan tinggal dalam formasi dengan
mereka yang berjalan di depan. Kita akan mau menerima bantuan dan
memberikan bantuan kepada yang lainnya. Lebih sulit untuk melakukan sesuatu
seorang diri daripada melakukannya bersama-sama.

Perilaku, Ketika angsa pemimpin yang terbang di depan menjadi lelah, ia


terbang memutar ke belakang formasi, dan angsa lain akan terbang menggantikan
posisinya. Hal ini adalah masuk akal untuk melakukan tugas-tugas yang sulit dan
penuh tuntutan secara bergantian dan memimpin secara bersama. Seperti halnya
angsa, manusia saling bergantung satu dengan lainnya dalam hal kemampuan,
kapasitas, dan memiliki keunikan dalam karunia, talenta atau sumber daya
lainnya.

Perilaku, Angsa-angsa yang terbang dalam formasi ini mengeluarkan suara


riuh rendah dari belakang untuk memberikan semangat kepada angsa yang
terbang di depan sehingga kecepatan terbang dapat dijaga. Kita harus memastikan
bahwa suara kita akan memberikan kekuatan, bukan melemahkan. Dalam
kelompok yang saling menguatkan, hasil yang dicapai menjadi lebih besar.
Kekuatan yang mendukung (berdiri dalam satu hati atau nilai-nilai utama dan dan
saling menguatkan) adalah kualitas suara yang kita cari. Kita harus memastikan
bahwa suara kita akan menguatkan dan bukan melemahkan.

Perilaku, Ketika seekor angsa menjadi sakit, terluka, atau ditembak jatuh,
dua angsa lain akan ikut keluar dari formasi bersama angsa tersebut dan
mengikutinya terbang turun untuk membantu dan melindungi. Mereka tinggal
dengan angsa yang jatuh itu sampai ia mati atau dapat terbang lagi. Setelah itu
mereka akan terbang dengan kekuatan mereka sendiri atau dengan membentuk
formasi lain untuk mengejar rombongan mereka. Bila kita punya perasaan,
setidaknya seperti seekor angsa, kita akan tinggal bersama sahabat dan sesama
kita dalam saat-saat sulit mereka, sama seperti ketika segalanya baik!

Angsa dalam simbolisme Cina merepresentasikan sebuah keperjakaan dan


kegadisan dan mencerminkan kecantikan serta kesucian. Angsa juga digambarkan
sebagai wahana dewi Saraswati yang melambangkan kebijaksanaan, kecantikan,
dan keindahan. Sebelumnya telah dibahas bahwa angsa membentuk ikatan
monogami yang dapat berlangsung selama bertahun-tahun, monogami adalah
kondisi hanya memiliki satu pasangan pada hubungan yang membentuk suatu
pasangan. Dari sifat angsa tersebut kita juga dapat mengambil pelajaran bahwa
kita semestinya hidup berpasangan dengan satu orang saja. Manusia hendaknya
hidup berdampingan dalam kesetiaan sampai seumur hidupnya.

Begitulah contoh beberapa perilaku dari angsa, dan juga pelajaran-


pelajaran baik yang dapat diambil. Semoga tugas mata kuliah Perilaku Hewan ini
dapat lebih mengasah kemampuan saya dalam berkomunikasi dan
mengimplementasikan keadaan lingkungan sekitar menjadi sebuah tulisan yang
baik.

Penanaman (imprinting) adalah pembelajaran yang terbatas pada suatu


periode waktu kritis

Beberapa kasus yang paling menarik dimana pembelajaran berinteraksi


sangat erat dengan perilaku bawaan, melibatkan suatu fenomena yang dikenal
sebagai penanaman. Pembelajaran ini terbatas pada waktu dan tidak dapat balik.
Anak itit atau angsa akan mengikuti cara induknya pada masa kritis dalam
reproduksi. Jika ikatan ini gagal, maka induk tidak mau memelihara anaknya
hasilnya adalah kematian dan hilangnya kelestarian reproduksi. Dalam kajian
yang paling terkenal oleh Konrad Lorentz membagi sarang telur angsa kaki abu-
abu, meninggalkan beberapa telur dengan induknya dan beberapa di inkubator.
Anak yang dierami induknya hidup dengan normal seperti angsa lainnya.
Menirukan perilaku dan mengikuti gerak induknya. Ketika telur yang ditetasi
dengan inkubator menentas, angsa itu menghabiskan jam pertamanya dengan
peneliti. Sejak hari pertama hingga seterusnya anak angsa mengikuti Lorentz
tanpa ada pengenalan dengan induk atau angsa spesies mereka. Sebagai angsa
dewasa, angsa tersebut lebih menyukai berada dekat manusia dibandingkan angsa
lainnya.

Nyatanya angsa tidak memiliki perasaan bawaan “induk” atau “saya


seekor angsa, dan Anda adalah seekor angsa.” Malahan, angsa tersebut hanya
memberikan respon dan mengidentifikasi benda pertama yang mereka hadapi
yang memiliki karakteristik tertentu. Apa yang dibawa oleh burung tersebut
adalah kemampuan memberikan respon. Stimulus yang ditanamkan yang paling
penting pada angsa berkaki abu-abu pada percobaan Lorentz adalah pergerakan
suatu benda yang menjauhi anak angsa tersebut, meskipun pengaruhnya lebih
besar jika benda tersebut mengeluarkan berupa suara. Suara tersebut tidak harus
suara angsa; Lorents menemukan bahwa sebuah kotak dengan jam yang berdetak
di dalamnya dengan mudah dan secara permanen diterima sebagai “induk”.
BAB III
PENUTUP
Angsa sudah legendaris menjadi lambang kesetiaan selama berpuluh
tahun. Leher angsa berlainan jenis yang saling merekatkan dahi dan membentuk
lambang hati terkenal di mana-mana. Tak jarang lambang angsa selalu ditemukan
di undangan pernikahan, sampai pahatan es batu hiasan di resepsi pernikahan.
Angsa memang binatang monogami, tahan setia pada pasangannya selama
bertahun-tahun, bahkan beberapa kasus, kesetiaan angsa sampai seumur hidupnya.
Angsa binatang setia kendati perilaku romantis itu menggebu-gebu di awal
mereka berpasangan.
DAFTAR PUSTAKA

Erin. 2012. https://sharingdisini.com/2012/12/21/hewan-ter-setia-di-dunia/.


Diakses pada 4 Januari 2016

Campbell, Neil A. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga

https://id.wikipedia.org/wiki/Angsa_berleher_pendek. Diakses pada 4 Januari


2016

Anda mungkin juga menyukai

  • Pemeriksaan Penunjang Klasifikasi Tumor Laring
    Pemeriksaan Penunjang Klasifikasi Tumor Laring
    Dokumen6 halaman
    Pemeriksaan Penunjang Klasifikasi Tumor Laring
    Siti Bellia Arafah Xnd
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen1 halaman
    COVER
    Siti Bellia Arafah Xnd
    Belum ada peringkat
  • Sastra Indonesia
    Sastra Indonesia
    Dokumen13 halaman
    Sastra Indonesia
    Siti Bellia Arafah Xnd
    Belum ada peringkat
  • Reduplikasi
    Reduplikasi
    Dokumen21 halaman
    Reduplikasi
    Siti Bellia Arafah Xnd
    Belum ada peringkat
  • Kata Baku
    Kata Baku
    Dokumen11 halaman
    Kata Baku
    Siti Bellia Arafah Xnd
    Belum ada peringkat
  • Anatomi
    Anatomi
    Dokumen1 halaman
    Anatomi
    Siti Bellia Arafah Xnd
    Belum ada peringkat
  • Gudang Soal UKDI
    Gudang Soal UKDI
    Dokumen85 halaman
    Gudang Soal UKDI
    Mohammad Izza Naufal Fikri
    Belum ada peringkat
  • Anatomi
    Anatomi
    Dokumen1 halaman
    Anatomi
    Siti Bellia Arafah Xnd
    Belum ada peringkat