Anda di halaman 1dari 7

KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting. Bukan hanya dalam
bidang keperawatan, namun dalam kehidupan manusia secara umum. Komunikasi
merupakan hal yang esensial dalam kehidupan kita. Kita semua berinteraksi dengan
sesama dengan cara melakukan komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan dengan cara
yang sederhana sampai yang kompleks, dan teknologi kini telah merubah cara manusia
berkomunikasi secara drastis.
Komunikasi tidak terbatas pada kata-kata yang terucap belaka, melainkan bentuk
dari apa saja interaksi, senyuman, anggukan kepala yang membenarkan hati, sikap
badan, ungkapan minat, sikap dan perasaan yang sama. Diterimanya pengertian yang
sama adalah merupakan kunci dalam komunikasi. Tanpa penerimaan sesuatu dengan
pengertian yang sama, maka yang terjadi adalah “dialog antara orang satu”.
Komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang atau beberapa orang ,
kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan , dan menggunakan informasi agar
terhubung dengan lingkungan dan orang lain. (Ruben Brent D dan Lea P Stewart, 2006)
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas kita dapat mengetahui bahwa komunikasi itu
sangat penting didalam kehidupan, karena dengan komunikasilah kita dapat
menyampaikan maksud dan dengan komunikasi pula kita bisa mendapatkan jawaban
atau reaksi dari orang-orang disekeliling kita.

B. Pokok Permasalahan
Untuk memudahkan proses penjabaran dan penjelasan, makalah ini memiliki
beberapa rumusan masalah, yaitu :
1. Apa pengertian dari komunikasi?
2. Apa komponen dari komunikasi
3. Bagaimana proses komunikasi?
4. Apa saja jenis-jenis komunikasi?
5. Apa saja yang menjadi hambatan komunikasi?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penulis mampu mengetahui konsep komunikasi.

2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu mengetahui pengertian dari komunikasi
b. Penulis mampu mengetahui komponen dari komunikasi
c. Penulis mampu mengetahui bagaimana proses komunikasi.
d. Penulis mampu mengetahui jenis-jenis komunikasi
e. Penulis mampu mengetahui apa saja yang menjadi hambatan komunikasi.

STIKES KARYA KESEHATAN TAHUN 2019 1


KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti
sama. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama ( make
to common). Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara
penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Komunikasi adalah bentuk
interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja
dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka,
lukisan, seni, dan tehnologi ( Shanon dan Weaver, 1949. Deddy mulyana, 2007. Syaiful
Rohim, 2009)

B. Komponen Komunikasi
Menurut Lasswell (1948), Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar
komunikasi bisa berlangsung dengan baik. komponen –komponen komunikasi adalah:
1. Pengirim atau komunikator ( sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan pada
pihak lain.
2. Pesan ( message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak
kepada pihak lain
3. Saluran ( chanel ) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan
4. Penerima atau komunikan (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak
lain
5. Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerima pesan atas isi pesan yang
diterimanya
6. Aturan yang disepakati bagaimana komunikasi itu akan dijalankan ( Protokol)

C. Proses Komunikasi
Menurut Lasswell (1948), Proses komunikasi adalah bagaimana sang komunikator
menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat dapat menciptakan suatu
persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses Komunikasi ini
bertujuan untuk menciptakan komunikasi yag efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi
pada umumnya).
Proses Komunikasi, banyak melalui perkembangan. Pada penjelasan ini, akan
dijelaskan berbagai proses komunikasi melalui model-model komunikasi itu sendiri:
1. Model Komunikasi Aristoteles
Aristoteles menerangkan tentang model komunikasi dalam bukunya Rhetorica,
bahwa setiap komunikasi akan berjalan jika terdapat 3 unsur utama :
a. Pembicara, yaitu orang yang menyampaikan pesan
b. Apa yang akan dibicarakan (menyangkut Pesan nya itu sendiri)
c. Penerima, orang yang menerima pesan tersebut.

2. Model Komunikasi David K. Berlo


Menurut Berlo David K, 1960, Diketahui bahwa komunikasi terdiri dari 4
Proses Utama yaitu SMRC (Source, Message, Channel, dan Receiver) lalu ditambah
3 Proses sekunder, yaitu Feedback, Efek, dan Lingkungan.
a. Source (Sumber), Sumber adalah seseorang yang memberikan pesan atau dalam
komunikasi dapat disebut sebagai komunikator. Walaupun sumber biasanya
melibatkan individu, namun dalam hal ini sumberjuga melibatkan banyak individu.
Misalnya, dalam organisasi, Partai, atau lembaga tertentu. Sumber juga sering
dikatakan sebagai source, sender, atau encoder.
b. Message (Pesan), pesan adalah isi dari komunikasi yang memiliki nilai dan
disampaikan oleh seseorang (komunikator). Pesan bersifat menghibur, informatif,
edukatif, persuasif, dan juga bisa bersifat propaganda. Pesan disampaikan melalui
2 cara, yaitu Verbal dan Nonverbal. Bisa melalui tatap muka atau melalui sebuah

STIKES KARYA KESEHATAN TAHUN 2019 2


KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN
media komunikasi. Pesan bisa dikatakan sebagai Message, Content, atau
Information
c. Channel (Media dan saluran komunikasi), Sebuah saluran komunikasi terdiri atas 3
bagian. Lisan, Tertulis, dan Elektronik. Media disini adalah sebuah alat untuk
mengirimkan pesan tersebut. Misal secara personal (komunikasi interpersonal),
maka media komunikasi yang digunakan adalah panca indra atau bisa memakai
media telepon, telegram, handphone, yang bersifat pribadi. Sedangkan komunikasi
yang bersifat massa (komunikasi massa), dapat menggunakan media cetak (koran,
suratkabar, majalah, dll) , dan media elektornik(TV, Radio). Untuk Internet,
termasuk media yang fleksibel, karena bisa bersifat pribadi dan bisa bersifat massa.
Karena, internet mencakup segalanya. Jika anda membuka
www.kuliahkomunikasi.com < maka media ini bersifat massal, namun jika anda
chattingh melalui yahoo messenger, maka media ini bersifat interpersonal, dan jika
anda menuliskan Blog (blogging atau menulis diary), media ini bisa berubah
menjadi media yang bersifat Intrapersonal (kepada diri sendiri).
d. Receiver (Penerima Pesan), Penerima adalah orang yang mendapatkan pesan dari
komunikator melalui media. Penerima adalah elemen yang penting dalam
menjalankan sebuah proses komunikasi. Karena, penerima menjadi sasaran dari
komunikasi tersebut. Penerima dapat juga disebut sebagai public, khalayak,
masyarakat, dll.
Elemen Tambahan :
a. Feedback (Umpan Balik), Umpan balik adalah suatu respon yang diberikan oleh
penerima. Penerima disini bukan dimaksudkan kepada penerima sasaran
(khalayak), namun juga bisa didapatkan dari media itu sendiri. Misal, kita sebagai
seorang penulis mengirimkan sebuah artikel kepada suatu media massa. Lalu, bisa
saja kita artikel kita ternyata bagus, namun ada beberapa hal yang harus di edit.
Sehingga, pihak media mengembalikan artikel kita untuk di edit ulang.
b. Efek, sebuah komunikasi dapat menyebabkan efek tertentu. Efek komunikasi
adalah sebuah respon pada diri sendiri yang bisa dirasakan ketika kita mengalami
perubahan (baik itu negatif atau positif) setelah menerima pesan. Efek ini adalah
sebuah pengaruh yang dapat mengubah pengetahuan, perasaan, dan perilaku
(Kognitif, afektif, dan konatif)
c. Lingkungan, adalah sebuah situasi yang dapat mempengaruhi terjadinya suatu
komunikasi. Situasi Lingkungan terjadi karena adanya 4 faktor :
1) Lingkungan Fisik(Letak Geografis dan Jarak)
2) Lingkungan Sosial Budaya (Adat istiadat, bahasa, budaya, status sosial)
3) Lingkungan Psikologis (Pertimbangan Kejiwaan seseorang ketika menerima
pesan)
4) Dimensi Waktu (Musim, Pagi, Siang, dan Malam)

3. Model Komunikasi Bovee dan Thill


Menurut Courland L Bovee dan John V. Thill, 1986. Terdapat 5 tahapan dalam
kegiatan komunikasi:
a. Pengirim memiliki sebuah Ide/Gagasan. Komunikasi diawali dengan adanya gagasan
dari seorang pengirim, yang ingin disampaikan pada penerima pesan tersebut.
b. Ide Dirubah Menjadi Pesan. Ide bersifat abstrak dan tidak terstruktur, sehingga tidak
dapat dibaca oleh oraglain. Maka dari itu, pengirim harus mengubah idenya tersebut
menjadi sebuah pesan agar dapat dimengerti oleh orang lain. Perubahan ide menjadi
suatu pesan dinamakan ENCODING.
c. Pemindahan Pesan. Setelah sebuah ide diubah menjadi pesan, maka pesan
teresebut harus dipidahkan kepada penerima dengan berbagai bentuk komunikasi
(Verbal, Nonverbal, Lisan atau Tertulis), dan media komunikasinya (Tatap muka,
telepon, surat, laporan, dll)
d. Penerima menerima pesan. Penerima pesan menginterpretasikan pesan yang
diterima.

STIKES KARYA KESEHATAN TAHUN 2019 3


KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN
e. Penerima pesan mengirimkan umpan balik. Umpan balik merupakan sebuah elemen
perantai pesan. Sebagai pengirim pesan, kita harus mengevaluasi apa yang
sebenarnya dipikirkan oleh penerima pesan. Apakah pesan kita efektif apa tidak. Jika
pesan kita ternyata tidak efektif, maka pesan harus diulang.

D. Jenis-jenis komunikasi
Pada dasarnya komunikasi digunakan untuk menciptakan atau meningkatkan
aktifitas hubungan antara manusia atau kelompok.
Jenis komunikasi terdiri dari:
1. Komunikasi Verbal mencakup aspek-aspek berupa ;
a. Vocabulary (perbendaharaan kata-kata). Komunikasi tidak akan efektif bila pesan
disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti, karena itu olah kata menjadi
penting dalam berkomunikasi.
b. Racing (kecepatan). Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan
bicara dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.
c. Intonasi suara: akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehinggapesan
akan menjadi lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda.
Intonasi suara yang tidak proposional merupakan hambatan dalam berkomunikasi.
d. Humor: dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989), memberikan
catatan bahwa dengan tertawa dapat membantu menghilangkan stress dan nyeri.
Tertawa mempunyai hubungan fisik dan psikis dan harus diingat bahwa humor
adalah merupakan satu-satunya selingan dalam berkomunikasi.
e. Singkat dan jelas. Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat dan
jelas, langsung pada pokok permasalahannya sehingga lebih mudah dimengerti.
f. Timing (waktu yang tepat) adalah hal kritis yang perlu diperhatikan karena
berkomunikasi akan berarti bila seseorang bersedia untuk berkomunikasi, artinya
dapat menyediakan waktu untuk mendengar atau memperhatikan apa yang
disampaikan.
2. Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal adalah penyampaian pesan tanpa kata-kata dan
komunikasi non verbal memberikan arti pada komunikasi verbal.
Yang termasuk komunikasi non verbal :
a. Ekspresi wajah
Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah
cerminan suasana emosi seseorang.
b. Kontak mata, merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan
mengadakan kontak mata selama berinterakasi atau tanya jawab berarti orang
tersebut terlibat dan menghargai lawan bicaranya dengan kemauan untuk
memperhatikan bukan sekedar mendengarkan. Melalui kontak mata juga
memberikan kesempatan pada orang lain untuk mengobservasi yang lainnya
c. Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih bersifat
spontan dari pada komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti perhatian yang
sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih sayang atau simpati dapat
dilakukan melalui sentuhan.
d. Postur tubuh dan gaya berjalan. Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan
bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan
merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatannya.
e. Sound (Suara). Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu
ungkapan perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi. Bila
dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi non verbal lainnya sampai
desis atau suara dapat menjadi pesan yang sangat jelas.
f. Gerak isyarat, adalah yang dapat mempertegas pembicaraan . Menggunakan
isyarat sebagai bagian total dari komunikasi seperti mengetuk-ngetukan kaki atau
mengerakkan tangan selama berbicara menunjukkan seseorang dalam keadaan
stress bingung atau sebagai upaya untuk menghilangkan stress

STIKES KARYA KESEHATAN TAHUN 2019 4


KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN

E. Hambatan Komunikasi
Menurut cruden dan Sherman, 1976. Hambatan –hambatan dalam komunikasi
adalah:
1. Hambatan Teknis
Keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi. Dari sisi teknologi, semakin
berkurang dengan adanya temuan baru dibidang kemajuan teknologi komunikasi dan
informasi, sehingga saluran komunikasi dapat diandalkan dan efesien sebagai media
komunikasi. Jenis hambatan teknis dari komunikasi :
a. Tidak adanya rencana atau prosedur kerja yang jelas
b. Kurangnya informasi atau penjelasan
c. Kurangnya ketrampilan membaca
d. Pemilihan media [saluran] yang kurang tepat.
2. Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian
atau secara secara efektif. Definisi semantik sebagai studi idea atas pengertian, yang
diungkapkan lewat bahasa. Kata-kata membantu proses pertukaran timbal balik arti
dan pengertian (komunikator dan komunikan), tetapi seringkali proses penafsirannya
keliru. Tidak adanya hubungan antara Simbol (kata) dan apa yang disimbolkan (arti
atau penafsiran), dapat mengakibatkan kata yang dipakai ditafsirkan sangat berbeda
dari apa yang dimaksudkan sebenarnya. Untuk menghindari mis komunikasi semacam
ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat sesuai dengan
karakteristik komunikannya, dan melihat kemungkinan penafsiran terhadap kata-kata
yang dipakainya.
3. Hambatan Manusiawi
Terjadi karena adanya faktor, emosi dan prasangka pribadi, persepsi, kecakapan
atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat-alat pancaindera
seseorang, dll.
a. Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia.
Perbedaan persepsi, perbedaan umur, perbedaan keadaan emosi, ketrampilan
mendengarkan, perbedaan status, pencairan informasi, penyaringan informasi
b. Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi.
Suasana iklim kerja dapat mempengaruhi sikap dan perilaku staf dan efektifitas
komunikasi organisasi.

STIKES KARYA KESEHATAN TAHUN 2019 5


KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat disampaikan dalam tulisan ini antara lain
pentingnya seorang pemimpin dan bawahan untuk dapat membuka komunikasi secara
efektif dan efisien sehingga roda organisasi dapat berjalan dengan lancar dalam
mencapai tujuan (goal) yang telah ditentukan. Kemudian seluruh individu yang tergabung
dalam sistem organisasi hendaknya menyadari perlunya ketanggapsegeraan untuk
meminimalisir hambatan komunikasi yang terjadi dengan melakukan beberapa
pendekatan / solusi yang ditawarkan yaitu menciptakan hubungan yang lebih baik. Maka
itu dikatakan bahwa inti dari kepemimpinan adalah adanya komunikasi yang berjalan
dengan baik.

B. Saran
Diperlukan referensi dan pengalaman yang lebih banyak untuk mengembangkan
komunikasi yang baik atau melalui pendidikan yang formal pada jurusan Komunikasi.

STIKES KARYA KESEHATAN TAHUN 2019 6


KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN
DAFTAR PUSTAKA

Ruben Brent D dan Lea P Stewart. 2006. Communication and Human behavior. United
States : Allyn and Bacon
Claude shannon dan Weaver. 1949. The Mathematical Theory of Communication
Deddy Mulyana. Komunikasi suatu pengantar. PT Remaja rosdakarya. 2007
Syaiful Rihim. 2009. Teori komunikasi dan perspektif ragam, dan aplikasi. Jakarta Rineka
Cipta, 2016
Berlo David K, 1960. The Process of Communication: an introduction to. Theory and
practice.Holt and winston , New York.
Courtland L Bovee, John V. Thill. 1986. Business Communication Today

STIKES KARYA KESEHATAN TAHUN 2019 7

Anda mungkin juga menyukai