Preeklampsia adalah penyakit kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah sebesar 140/90
Mmhg atau lebih pada dua kali pemeriksaan setelah usia kehamilan 20 minggu pada ibu yang
sebelumnya normotensif. Preeklampsia ini di sertai dengan proteinuria yang signifikan.
B. Perdarahan Antepartum
Perdarahan yang berlebihan dari saluran genital pada suatu waktu setelah kelahiran bayi
yang berlangsung sampai 6 minggu setelah kelahiran didefinisikan sebagai hemoragi pascapartum.
Jika hemoragi pascapartum terjadi selama kala tiga persalinan atau dalam 24 jam pertama kelahiran,
hemoragi ini dikelompokkan sebagai hemoragi pascapartum primer. Jika hemoragi pasca partum
terjadi setelah 24 jam pertama dan berlanjut sampai 6 minggu pascapartum perdarahan ini
didefinisikan sebagai hemoragi pascapartum sekunder.
a) Solusio Plasenta
Solusio palsenta adalah pelepasan plasenta yang terletak normal dari dinding uterus.
Pelepasan mencapai tepi plasenta, terus ke serviks, dan dimanifestasikan kedalam
perdarahan pervagina. Kasus yang lain menunjukan nyeri uterus tanpa perdarahan yang
nyata (tersembunyi).ibu berisiko mengalami syok hipovolemik, gangguan pembekuan darah,
dan akibatnya terjadi kerusakan organ yang lebih meluas, sedangkan janin berisiko
mengalami hipoksia akibat pemisahan plasenta dan kelahiran prematur.
b) Plasenta Previa
Plasenta Previa adalah plasenta yang sebagian atau seluruhnya, tertanam di segmen
bawah uterus pada dinding anterior atau posterior. Ketika segmen bawah tumbuh dan
meregang plasenta previa dapat memisah yang menyebabkan perdarahan terjadi pada lebih
dari satu kejadian.
Kelahiran pervagina mungkin dilakukan pada tingkat plasenta previa yang lebih
rendah asalkan kondisi ibu dan janin memuaskan dan setiap kehilangan darah tidak
mengancam jiwa. Akan tetapi pada tingkat plasenta previa, mayor, seksio sesaria biasa
dilakukan oleh dokter obstetri senior pada sekitar gestasi 37-38 minggu sebnelum serviks
mulai membuka
Risiko pada janin sebagian besar adalah prematuritas karena seksio sesario
dilakukan lebih dini. Ada juga hipoksia berat pada janin karena pelepasan plasenta dan juga
syok maternal akibat hemoragi berat.
Perbandingan hemoragi akibat solusio plasenta dengan hemoragi yang terjadi akibat plasenta
previa :
1. Solusio plasenta
a. Nyeri
b. Ibu mengalami distres
c. Abdomen tegang dan nyeri tekan
d. Letak dan presentasi normal
e. Kemungkinan kardiotokograf (CTG)
f. Abnormal
g. Mungkin berkaitan dengan preeklampsia
h. Defek koagulasi dapat terjadi lebih dini
2. Plasenta previa
a. Tidak nyeri
b. Ibu tidak distres
c. Abdomen lunak
d. Letak dan presentasi abnormal
e. CTG biasanya normal
f. Tidak ada hubungan khusus dengan preeklampsia
g. Tidak efek koagulasi pada awalnya