Anda di halaman 1dari 22

MICROTEACHING

PROSEDUR PEMASANGAN AKDR

DOSEN PENGAMPUH :
JUMRAH SST, M.Kes

Disusun :
IMELDA MAGDALENA POKAI
Nim: 183145301152

UNIVESRSITAS MEGAREZKY

FK. KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

TAHUN 2019
PENUNTUN BELAJAR PEMASANGAN IUD

Nama : Imelda Magdalena Pokai


Nim : 1831 45 301 152
Mata Kuliah : Metodik Khusus (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
Waktu : 150 Menit
Objektif perilaku mahasiswa

1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau di
hilangkan

2. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih
perlu membantu / mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu
berarti.

3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu-ragu atau


tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.

PENUNTUN BELAJAR
KETERAMPILAN PEMASANGAN AKDR

NO LANGKAH / KEGIATAN KET


KONSELING AWAL
1. Sapa klien dengan ramah, perkenalkan diri anda dan tanyakan tujuan kedatangannya
2. Berikan konseling umum tentang Keluarga Berencana
3. Berikan informasi tentang jenis kontrasepsi yang tersedia dan resiko serta keutungan dari
masing-masing kontrasepsi termasuk perbedaan antara kontap dan metode reversible :
- Tunjukkan dimana dan bagaimana alkon tersebut digunakan
- Jelaskan bagaimana cara kerjanya
- Jelaskan kemungkinan efek samping dan masalah kesehatan lain yang mungkin
akan dialami
4. Jelaskan apa yang bisa diperoleh
KONSELING METODE KHUSUS
1. Berikan jaminan akan kerahasian yang diperlukan klien
2. Kumpulkan data – data pribadi klien (nama, alamat, dsb)
3. Tanyakan tujuan KB yang diinginkan (apakah klien ingin mengatur jarak kelahiran atau
ingin membatasi jumlah anaknya)
4. Tanyakan agama / kepercayaan yang dianut klien yang mungkin menentang penggunaan
salah satu metode KB
5. Diskusikan kebutuhan, pertimbangan dan kekhawatiran klien dengan sikap yang simpatik
6. Bantulah klien untuk memilih metode yang tepat
7. Bila klien memilih AKDR Jelaskan kemungkinan – kemungkinan efek samping AKDR Cu
T 380 A, sampai benar –benar dimengerti oleh klien
KONSELING PRA PEMASANGAN & SELEKSI KLIEN
1. Lakukan seleksi klien (anamnese) secara cermat untuk memastikan tidak ada masalah
kondisi kesehatan sebagai pemakai AKDR
2. Tanyakan Riwayat kesehatan Reproduksi :
- Tanggal haid terakhir, lama haid, pola perdarahan haid
- Paritas dan riwayat persalinan yang terakhir
- Riwayat kehamilan ektopik
- Nyeri yang hebat setiap haid
- Anemia yang berat (Hb < 9 gr % atau HM < 30 )
- Riwayat infeksi sistem genital (ISG), penyakit hubungan seksual (PHS) atau infeksi
panggul
- Berganti – ganti pasangan (Risiko ISG tinggi)
- Kanker serviks
3. Jelaskan bahwa perlu dilakukan pemeriksaan fisik dan panggul dan jelaskan apa yang akan
dilakukan dan persilahkan klien untuk mengajukan pertanyaan
4. Pastikan klien sudah mengosongkan kandung kencingnya dan mencuci kemaluannya
menggunakan sabun
5. Cuci tangan dengan air dan sabun keringkan dengan kain bersih
6. Tolong klien naik kemeja pemeriksaan
7. Palpasi daerah perut dan periksa apakah ada nyeri, benjolan atau kelainan lainnya di daerah
supra pubik
PEMERIKSAAN PANGGUL
1. Kenakan kain penutup pada klien untuk pemeriksaan panggul
2. Atur lampu yang terang untuk melihat serviks
3. Pakai sarung tangan yang sudah di DTT
4. Atur peralatan dan bahan – bahan yang akan dipakai dalam wadah steril atau DTT
5. Lakukan inspeksi pada Genitalia Eksterna
6. Palpasi kelenjar Skene dan Bartolini, amati adanya nyeri atau “discharge”
7. Masukkan speculum vagina
8. Lakukan pemeriksaan spekulum :
- Periksa adanya lesi atau keputihan pada vagina
- Inspeksi serviks
Bila ada secret vagina yang mencurigakan, dilakukan pemeriksaan specimen. Bila tidak,
dilakukan pembersihan vagina, porsio dan sekitarnya dengan kasa + larutan betadine.
9. Keluarkan spekulum dengan hati-hati dan letakkan kembali pada tempat semula dengan
tidak menyentuh peralatan lain yang belum digunakan.
10. Lakukan pemeriksaan bimanual :
- Pastikan gerakan srviks bebas
- Tentukan besar dan posisi uterus
- Pastikan tidak ada kehamilan
- Pastikan tidak ada infeksi atau tumor pada adneksa.
11. Lakukan pemeriksaan retrovaginal bila ada indikasi :
- Kesulitan menentukan besar uterus retroversi
- Adanya tumor pada cavum douglasi
12. Celupkan sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5% kemudian buka dan rendam dalam
keadaan terbalik
TINDAKAN PRA PEMASANGAN
1. Jelaskan proses pemasangan AKDR dan apa yang akan klien rasakan pada saaat proses
pemasangan dan setelah pemasangan dan persilahkan klien untuk mengajukan pertanyaan.
2. Masukkan lengan AKDR Cu T380A di dalam kemasan sterilnya :
- Buka sebagian plastik penutupnya dan lipat kebelakang
- Masukkan pendorong ke dalam tabung inserter tanpa menyentuh benda tidak steril
- Letakkan kemasan pada tempat yang datar
- Selipkan karton pengukur dibawah lengan AKDR
- Pengang kedua ujung lengan AKDR dan dorong tabung inserter, tarik tabung
inserter dari bawah lipatan lengan
- Angkat sedikit tabung inserter, dorong dan putar untuk memasukkan lengan AKDR
yang sudah terlipat tersebut ke dalam tabung inserter.
- Pastikan cincin biru sejajar dengan arah lengan AKDR, cocokkan dengan ukuran
kavum uteri
- Pastikan ujung pendorong menyentuh ujung AKDR
- AKDR siap diinsersikan ke kavum uteri
TINDAKAN PEMASANGAN AKDR
1. Pakailah sarung tangan yang baru
2. Pasanglah spekulum vagina untuk melihat serviks
3. Usap vagina dan serviks dengan larutan antiseptik 2 sampai 3 kali
4. Jepit serviks dengan tenakulum secara hati-hati (takik pertama)
5. Masukkan sonde uterus dengan tehnik “Tidak Menyentuh” yaitu secara hati-hati
memasukkan sonde uterus ke dalam cavum uteri dengan sekali masuk tanpa menyentuh
dinding vagina ataupun bibir spekulum.
6. Tentukan posisi dan kedalaman kavum uteri dan keluarkan sonde.
7. Ukur kedalaman kavum uteri pada tabung inserter yang masih berada di dalam kemasan
sterilnya dengan menggeser leher biru pada tabung inserter, kemudian buka seluruh plastic
penutup kemasan.
8. Angkat tabung AKDR dari kemasannya tanpa menyentuh permukaan yang tidak steril, hati
– hati jangan sampai pendorongnya terdorong.
9. Pegang tabung AKDR dengan leher biru dalam posisi horizontal (sejajar lengan AKDR).
Sementara melakukan tarikan hati – hati pada tenakulum, masukkan tabung inserter ke
dalam uterus sampai leher biru menyentuh serviks atau sampai terasa adanya tahanan.
10. Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong dengan satu tangan.
11. Lepaskan lengan AKDR dengan menggunakan tehnik withdrawl yaitu menarik keluar
tabung inserter sampai pangkal pendorong dengan tetap menahan pendorong.
12. Keluarkan pendorong, kemudian tabung inserter didorong kembali ke serviks sampai leher
biru meyentuh serviks atau terasa adanya tahanan.
13. Keluarkan sebagian dari tabung inserter dan gunting benang AKDR kurang lebih 3-4 cm.
14. Keluarkan seluruh tabung inserter, buang ke tempat sampah terkontaminasi
15. Lepaskan tenaculum dengan hati – hati, rendam dalam larutan klorin 0,5%
16. Periksa serviks dan bila ada perdarahan dari tempat bekas jepitan tenakulum, tekan dengan
kasa selama 30-60 detik
17. Keluarkan spekulum dengan hati – hati, rendam dalam larutan klorin 0,5%
TINDAKAN PASCA PEMASANGAN
1. Rendam semua peralatan yang sudah dipakai dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
untuk dekontaminasi.
2. Buang bahan – bahan yang sudah tidak di pakai lagi ( kasa, sarung tangan sekali pakai) ke
tempat yang sudah disediakan (tempat sampah medik)
3. Celupkan kedua tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%,
buka dalam keadaan terbalik dan rendam dalam klorin 0,5%
4. Cuci tangan dengan air dan sabun
5. Pastikan klien tidak mengalami kram hebat dan amayi selama 15 menit sebelum
memperbolehkan klien pulang
KONSELING PASCA PEMASANGAN
1. Ajarkan klien bagaimana cara memeriksa sendiri benang AKDR dan kapan harus dilakukan
2. Jelaskan pada klien apa yang harus dilakukan bila mengalami efek samping
3. Beritahu kapan klien harus datang kembali ke klinik untuk kontrol
4. Ingatkan kembali masa pemakaian AKDR Cu T 380A adalah sepuluh tahun
5. Yakinkan klien bahwa ia dapat dating ke klinik setiap saat bila memerlukan konsultasi,
pemeriksaan medic atau bila menginginkan AKDR tersebut di cabut.
6. Minta klien untuk mengulangi kembali penjelasan yang telah diberikan
7. Lengkapi rekam medik dan kartu AKDR untuk klien
BUKU ACUAN : Pelatihan Keterampilan AKDR, JNPK-KS Mei 2014.
JOB SHEET

JOB SHEET PEMASANGAN AKDR

Nama : Imelda Magdalena Pokai


Nim : 183145301152
Nama Pekerjaan : Pemasangan IUD copper T 380 A
Unit Pelayanan : Klinik KB
Waktu : 150 Menit
Referensi : 1. Saifuddin Abdul bari, Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta : YBPSP 2011, PK-4
s/d Pk-7
2. Mochtar Rustam, Sinopsis Obstetri, Jakarta : EGC.
1998. Hal 292-307.
3. Hartanto Hanafi, Keluarga Berencana Dan
Kontrasepsi, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan,2002.
Hal 203-242.

Obyektif Perilaku Siswa

Setelah mempelajari job sheet, mahasiswa dapat :


1. Tanpa melihat job sheet mahasiswa mampu mempersiapkan peralatan dan bahan yang
diperlukan dalam tehnik pemasangan IUD copper T 380 A yang benar dan tepat.
2. Setelah mempelajari job sheet mahasiswa mampu melakukan tehnik pemasangan IUD
copper T 380 A secara sistematis
Dasar Teori

IUD (intra uterin device) merupakan alat kontrasepsi yang digunakan dalam rahim sebagai
pencegah kehamilan. Cara kerjanya sebagai benda asing dalam rahim menimbulkan reaksi peradangan
setempat, tembaga yang terdapat pada IUD mempengaruhi reaksi biokimia dalam rahim yang
menyebabkan disfungsi sperma sehingga tidak mampu melakukan pembuahan. IUD relatif aman dan
efektif dalam mencegahan kehamilan.

Kontra indikasi IUD yaitu adanya tanda-tanda kehamilan ,infeksi panggul, erosi servik,
perdarahan pervaginam yang tidak diketahui penyebabnya, alergi logam dan kelainan pada rahim. Efek
samping IUD yaitu mules, perdarahan setelah pemasangan, spotting, keputihan, keluhan suami,
kehamilan ektopik, ekspulsi, translokasi. IUD jenis copper T 380 A merupakan salah satu bentuk IUD
yang digunakan dalam program KB Nasional.

Petunjuk

1. Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia.


2. Siapkan alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan dimulai.
3. Ikutilah petunjuk instruktur.
4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti.

Keselamatan Kerja

1. Jagalah kesterilan alat dan bahan yang digunakan, serta letakkan peralatan sesuai dengna
fungsinya.
2. Pakailah peralatan sesuai dengan fungsinya.
3. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan keadaan ibu.
4. Perhatikan teknik pemasangan IUD
Pekerjaan Laboratorium

1. Peralatan :
A. Bak Instrumen yang berisi :
 Duk Steril 1buah
 Bivalue speculum (spekulum cocor bebek)1buah
 Tena kulum 1buah
 Sonde Uterus 1 buah
 Gunting benang 1 buah
 Kassa 3-5 buah
 Handscoon 1 Pasang
B. Alat & Bahan diluar Bak Instrumen:
1. IUD Copper T 380 A
2. Phantoom panggul dan uterus
3. Meja gynekologi
4. Lampu sorot/lampu senter
5. Kursi duduk
6. Tempat klorin 0,5 %
7. Tempat sampah basah
8. Nierbeken
9. Korentang
10. Mangkuk untuk larutan antiseptik
11. Cairan Antiseptik (Bethadine)
12. Kapas cebok
2. Prosedur Tindakan :
a. Persiapan :

1) Siapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan, serta susunlah secara ergonomis.
2) Siapkan lingkungan untuk menjaga privacy pasien.
3) Persiapan pasien :
Informed consent
Pastikan klien telah mengerti prosedur dan tujuan.
Langkah-langkah tindakan :

No Langkah-langkah Gambar

1 Jelakan proses pemasangan AKDR Cu


T 380 A dan apa yang akan klien
rasakan pada saat proses pemasangan
dan setelah pemasangan dan
mempersilahkan pasien untuk bertanya.

Key point :

Lakukan dengan ramah dan


komunikasi dua arah
Pastikan klien mengerti apa yang
sudah dijelaskan
2 Masukkan lengan IUD Cu T 380 A di
dalam kemasan sterilnya

Key point :

Jangan dilakukan lebih dari 5


menit sebelum AKDR masuk ke
dalam uterus
Tidak menggunakan sarung
tangan

3 Pakai sarung tangan baru dan steril

Key point :

Jaga kesterilan sarung tangan dan


jangan sampai terkontaminasi
4 Lakukan Vulva hygiene dan
Pemeriksaan Dalam ( VT)

Key point :

Satu kapas untuk satu sisi bagian


vagina.

Pemeriksaan dalam untuk memeriksa


keadaan Vagina ibu.

5 Pasang spekulum

Key Point :

Pastikan spekulum dalam keadaan


tertutup, dan masukkan secara miring.
6

Usap serviks dengan larutan antiseptik 2


sampai 3 kali.

Key Point :

Satu kassa digunakan untuk satu kali


usapan.

7 Jepit servik dengan tenakulum

Key point :

Pastikan tenakulum pada posisi


vertikal (jam 10 atau jam 11).

8 Masukkan sonde uterus dan ukur


kedalaman kavum uteri serta tentukan
posisi uterus.

Key Point :

Dengan teknik ”tidak menyentuh”


atau ”no touch techniqaue”.

9 Keluarkan sondeuterus dan ukur


kedalaman kavum uteri pada tabung
inserter dengan menggeser leher biru
pada tabung inserter.
Key point:

Sonde uterus tidak menyentuh


kemasan Cu T 380 A

10 Masukkan tabung inserter kedalam


uterus sampai leher biru menyentuh
serviks atau sampai terasa ada tahanan.

Key point:

Tanpa menyentuh permukaan yang


tidak steril

11 Pegang serta tahan tenakulum dan


pendorong dengan satu tangan.

Lepaskan lengan IUD Cu T 380 A


dengan menggunakan teknik
withdrawal.

Key point :

Jangan mendorong IUD dengan


pendorong.

12 Keluarkan pendorong kemudian tabung


inserter didorong kembali ke serviks
sampai leher biru menyentuh serviks
atau terasa ada tahanan

Key point :

Pastikan IUD telah terpasang sampai


fundus, jangan memaksa pemasangan
jika ada tahanan

13 Keluarkan sebagian dari tabung inserter


dan gunting benang AKDR kurang lebih
3-4 cm

Key point :

Lakukan dengan hati-hati agar


gunting tidak mengenai bagian tubuh
klien.

14 Keluarkan seluruh tabung inserter dan


buang ke tempat sampah
terkontaminasi.

Key point :
Gunakan prinsip pencegahan infeksi

15 Keluarkan tenakulum dengan hati-hati,


dan memeriksa serviks, bila ada
perdarahan dari tempat bekas jepitan
tenakulum, tekan dengan kassa selama
30 – 60 detik.

Key point:

Lakukan dengan hati-hati agar


tenakulum tidak mengenai bagian
tubuh klien.

Mengeluarkan spekulum dengan hati-


16 hati.

Key point:

Pastikan mulut spekulum dalam


keadaan tertutup, dan miring.
17 Memeriksa benang IUD

18 Rendam alat-alat dalam larutan klorin


0,5 %, celupkan kedua tangan yang
masih memakai sarung tangan kedalam
larutan klorin dan lepaskan dalam
keadaan terbalik lalu rendam dalam
larutan klorin 0,5 %.

Key point:

Cuci sarung tangan dengan bersih dan


lepaskan dalam keadaan terbalik

19 Cuci tangan dan keringkan

Key point:

Mencuci tangan sesuai dengan standar


Pencegahan Infeksi

( 7 langkah )
20 Ajarkan pada pasien untuk memeriksa
benang IUD

Key point :

Lakukan secara hati-hati dan


perhatikan kebersihan tangan

21 Buat catatan medik


DAFTAR TILIK
PEMASANGAN IUD

Tanggal Penilaian :
Nama Mahasiswa :

PENILAIAN :

 Nilai 3 ( Sangat Memuaskan ) : Memperagakan langkah-langkah


Sesuai dengan prosedur yang
Benar.
 Nilai 2 ( Memuaskan ) : Memperagakan langkah-langkah
Tidak sesuai dengan prosedur /
Tidak sesuai dengan urutan.
 Nilai 1 ( Tidak Memuaskan ) : Langkah-langkah tidak dilakukan
Oleh mahasiswa

Berilah tanda ceklis ( √ ) pada kolom penilaian :


NO LANGKAH NILAI
1 2 3

1 Menyambut klien dengan sopan dan ramah

Memperkenalkan diri kepada klien


2

Menjelaskan prosedur pelaksanaan kepada klien


3

Memposisikan pasien dengan benar


4
Menjaga Privasi Klien
5

Mempersilahkan klien menuju ke bed ginekolog


6

Memastikan kondisi kandung kencing kosong dan

7 tidak ada pembesaran rahim

8 Melakukan Cuci tangan.


Masukkan lengan IUD Cu T 380 A di dalam kemasan
9
sterilnya.
Pakai sarung tangan baru dan steril dan memasang

10 celemek

Lakukan Vulva Hygiene


11

12 Melakukan VT untuk memeriksa keadaan vagina

Pasang Spekulum dalam keadaan tertutup, dan


masukkan secara miring.
13

Usap Serviks dengan larutan antiseptic 2-3 kali.( satu

14 kasa untuk satu kali usapan ).

Jepit serviks dengan tenakulum. (Pastikan tenakulum

15 pada posisi vertical ).

Masukkan sonde uterus dan ukur kedalaman kavum


16 uteri serta tentukan posisi uterus.
(Dengan teknik ”tidak menyentuh” atau ”no touch
technique”)

Keluarkan sonde uterus dan ukur kedalaman kavum


uteri pada tabung inserter dengan menggeser leher
biru pada tabung inserter.
17
( Sonde uterus tidak menyentuh kemasan Cu T 380 A
)

Masukkan tabung inserter kedalam uterus sampai


leher biru menyentuh serviks atau sampai terasa ada
tahanan.
18
( Tanpa menyentuh permukaan yang tidak steril )

Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong dengan


satu tangan.

Lepaskan lengan IUD Cu T 380 A dengan


19 menggunakan teknik withdrawal.

( Jangan mendorong IUD dengan pendorong )

Keluarkan pendorong kemudian tabung inserter


didorong kembali ke serviks sampai leher biru
menyentuh serviks atau terasa ada tahanan
20
( Pastikan IUD telah terpasang sampai fundus, jangan
memaksa pemasangan jika ada tahanan).

21 Keluarkan sebagian dari tabung inserter dan gunting


benang AKDR kurang lebih 3-4 cm

( Lakukan dengan hati-hati agar gunting tidak


mengenai bagian tubuh klien.)

Keluarkan seluruh tabung inserter dan buang ke


tempat sampah terkontaminasi.

(Gunakan prinsip pencegahan infeksi)

Keluarkan tenakulum dengan hati-hati, dan


memeriksa serviks, bila ada perdarahan dari tempat
bekas jepitan tenakulum, tekan dengan kassa selama
30 – 60 detik.
22
( Lakukan dengan hati-hati agar tenakulum tidak
mengenai bagian tubuh klien.)

Mengeluarkan spekulum dengan hati-hati.

( Pastikan mulut spekulum dalam keadaan tertutup,


23
dan miring.)

Rendam alat-alat dalam larutan klorin 0,5 %,


celupkan kedua tangan yang masih memakai sarung
tangan kedalam larutan klorin dan lepaskan dalam
keadaan terbalik lalu rendam dalam larutan klorin 0,5

24 %.

( Cuci sarung tangan dengan bersih dan lepaskan


dalam keadaan terbalik.)
Ajarkan pada pasien untuk memeriksa benang IUD

( Lakukan secara hati-hati dan perhatikan kebersihan


25 tangan)

26 Membuat Pendokumentasian.

Memberikan konseling kepada ibu untuk datang

27 dalam waktu seminggu untuk memeriksa keadaan


benang AKDR

Nilai = Jumlah nilai yang diperoleh x 100


27

Pembimbing

(JUMRAH S,ST .M.Keb)

Anda mungkin juga menyukai