Anda di halaman 1dari 10

MASA BANI ABBASIYAH BAGHDAD

Karakteristik Bani Abbasiyah:

• Tali ikatan persatuan adalah agama, khalifah sebagai bayangan Tuhan di bumi.

• Pola pemerintahan mengikuti pemerintahan Persia Lama: bid. eksekutif dipegang oleh
Wazir atau perdana menteri, sementara khalifah sebagai pemimpin tertinggi bidang
agama.

• Pada awal pemerintahan bani Abbasiyah, tidak ada perbedaan antara bangsa Arab dan
mawali sebagai sesama muslim dan warga negara.

• Sistem pemerintahan: desentralisasi dengan memberi kewenangan penuh pada


pemerintahan tingkat propinsi/gubernuran.

Faktor Kejayaan Bani Abbasiyah:

Asimilasi bangsa Arab dgn bangsa lain yang lebih dulu berkembang ilmu pengetahuan:
Persia (pemerintahan & sastra), India (ilmu kedokteran, matematika dan astronomi) dan
Yunani(filsafat).

Wilayah menjadi propinsi-propinsi berotonomi penuh dibawah pimpinan Malik dan


Sultan yang dilantik oleh Khalifah.

Madzhab yang didukung negara pada masa Harun Al-Rasyid adalah Mu’tazilah.

2.Terjemahan dalam 3 fase:

- Masa khalifah Al-Mansur s.d khalifah Harun Al-Rasyid: astronomi dan ilmu mantiq.

-Masa khalifah Al-Makmun, terutama digalakkan terjemahan dalam bidang filsafat dan
kedokteran.

-Masa setelah khalifah Wathiq, dilakukan terjemahan dalam segala bidang ilmu
pengetahuan.

3.Mu’tazilah sebagai madzhab resmi negara masa Harun al Rasyid.

Hasil yang dicapai masa Abbasiyah:

• Terbentuknya tentara bayaran secara profesional.

• Wilayah menjadi propinsi-propinsi berotonomi penuh dibawah pimpinan Malik dan


Sultan yang dilantik oleh Khalifah.

• Madzhab yang didukung negara pada masa Harun Al-Rasyid adalah Mu’tazilah.

• Penerjemahan manuskrip-manuskrip ilmu pengetahuan dari penjuru dunia ke dalam


bahasa arab.
• Dibangunnya perpustakaan Baitul Hikmah sebagai pusat ilmu pengetahuan.

• Mendirikan laboratorium-laboratorium dan observatorium untuk kepentingan ilmu


pengetahuan.

Penyebab kemunduran Bani Abbasiyah:

• Lebih konsent pembinaan dari kekuasaan bani Abbas.

• Melebihkan bangsa asing Persia daripada bangsa Arab dalam pemerintahannya.

• Timbulnya persaingan syu’ubiyah.

• Luasnya wilayah kekuasaan bani Abbasiyah sementara komunikasi antara pusat dan
daerah sulit dilaksanakan.

• Dengan profesionalisasi angkatan bersenjata, ketergantungan khalifah terhadap


angkatan bersenjata sangat tinggi.

• Konflik pemikiran teologi.

• Timbulnya kerajaan-kerajaan kecil yang mandiri meski tetap mengakui khalifah bani
Abbasiyah karena jabatan khalifah adalah sakral dan tidak dapat diganggu gugat.

• Kecenderungan para khalifah hidup berfoya-foya.

• Penyebab langsung: serangan tentara Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan.

• peradaban dan kebudayaan Islam dari pada persoalan politik, berimplikasi : pemimpin
lokal melakukan pemberontakan, Gubernur melepaskan diri

KONTRIBUSI ISLAM TERHADAP BANGSA BARAT

Jasa Umat Islam dalam Ilmu Pengetahuan:

• Menyelamatkan kebudayaan klasik Yunani dari kemusnahan, sehingga penyelidikan


ilmu pengetahuan tetap berlangsung sampai sekarang

• Mengolah dan mengembangkan kebudayaan klasik Yunani dengan modifikasi unsur-


unsur baru

Pengembangan Dalam Bidang:

• Kedokteran: Al Kindi, Ibnu Sina

• Astronomi & Ilmu Pasti: Al Khawarizmi

• Filsafat: Ibnu Rusyd, Al Kindi

• Sejarah & Sosiologi: Ibnu Khaldun


• Dan lain-lain

Cara Ilmu Pengetahuan Ditransmissikan ke Barat:

• Orang-orang Eropa yang datang ke wilayah Islam (Andalusia) untuk menimba ilmu
dan membawa ke negerinya

• Kaum Muslimin yang datang ke negara Eropa untuk menyebarkan agama Islam dan
ilmu pengetahuan melalui diskusi, perdagangan dan penerjemahan

Sebab Renaissance (kebangkitan kembali pemikiran Yunani klasik):

• Adanya pengaruh dari perkembangan kebudayaan Islam Andalusia/Spanyol

• Kristen Spanyol mulai sadar dan mengakui keunggulan umat Islam

• Percampuran antara bangsa Arab Andalusia dengan bangsa Spanyol Kristen


menghubungkan kedua kebudayaan

Sifat Ajaran Renaissance:

• Individualisme (kepentingan pribadi)

• Skulerisme (lebih mementingkan aspek keduniawian)

• Materialisme

• Skeptisisme (percaya harus ada bukti)

• Rasionalisme

• Klassisisme (meniru yunani dan romawi klasik)

Penyebab perselisihan kaum Muslimin:

• Adanya fanatik kesukuan

• Perebutan kekuasaan

• Kaum muslim yang berinteraksi dengan pemeluk agama lain

• Penerjemahan buku-buku filsafat

• Adanya ayat-ayat mutasyabihat

• Yurisprudensi dalam hukum Islam mis hanafi, syafi’i, hambali dan maliki

Penyebab Islam Mundur:

• Romantisme Sejarah (mengagungkan kejayaan masa lalu)

• Kejumudan berfikir karena terpengaruh pada pola pemikiran yang jumud “jabariyah”.
• Umat Islam disibukkan oleh persoalan politik dan kekuasaan

MASA DINASTI FATHIMIYAH

Sejarah Berdiri:

• Dinasti Fathimiyah th 909–1171M

• Dinasti Fathimiyah adalah negara kecil yang memerdekakan diri dari Abbasiyah
Baghdad dan membentuk kekhalifahan sendiri

• Menganut madzhab Syi’ah Ismailiyah

• Pusat pemerintahan di Mesir .

• Pendiri: Ubaidillah al-Mahdi, pendiri kota al-Qohiroh Jauhar As-Siqili

Hasil Kebudayaan yang Dicapai:

• Mendirikan masjid Jami’ juga universitas: Al-Azhar di Kairo.

• Mengganti mata uang dari nama-nama khalifah Baghdad menjadi khalifah Fathimiyah
di Mesir.

• Masa khalifah Aziz membuat istana emas (al-qoshr Adz-Dzahab), istana Heliopolis
( al-qoshr ‘Ain Syam) dan istana sungai (al-Qoshr Al-Nahr).

• Mendirikan Akademi Darul Hikmah.

• Mendirikan perpustakaan Darul Ulum.

• Mendirikan teropong bintang di bukit Muqottam: Ar-Rashadul Hakimy.

• Bidang pemerintahan dipegang oleh wazir.

• Ada 2 peradilan tinggi yaitu Syi’ah dan Sunni karena mengakomodir kepentingan
masyarakat baik yang sunni maupun yang syi’ah.

Sebab Kemunduran Bani Fathimiyah:

• Banyaknya orang Kristen dalam pemerintahan.

• Datangnya orang Turki yang menghancurkan perpustakaan.

• Pecahnya umat Islam menjadi beberapa golongan: Musta’liyah, Nazariyah dan


Tayyibiyah.

• Khalifah bani Fathimiyah secara umum lemah, karena ketergantungan yang sangat
tinggi terhadap para mentri.
• Terjadinya perang melawan Bani Saljuk yang dibantu oleh tentara salib. Di pihak
Bani Fathimiyah, tentara perang dipimpin oleh Panglima perang Shalahudin Al-
Ayyubi.

• Pada masa berikutnya Shalahudin Al-Ayyubi menduduki jabatan perdana mentri


(wazir).

MASA DINASTI AYYUBIYAH

Sejarah Berdiri:

• Dinasti Ayyubiyah memerintah 1171 – 1248 M

• Pendiri : Shalahudin Al-Ayyubi.

• Karakteristik pemerintahannya: berjuang melawan orang salib dan bertujuan untuk


mengusir orang-orang salib dari wilayah Syria & Palestina, serta untuk membebaskan
Baitul Maqdis dari non muslim.

• Sultan Shalahuddin mendapat pengakuan dari khalifah Abbasiyah pada tahun 1175 M.

• Pada masa Ayyubiyah Baitul Maqdis dapat direbut oleh kaum Muslimin.

• Pusat pemerintahan di Mesir menggantikan dinasti Fathimiyah

Hasil yang dicapai Masa Ayyubiyah:

• Mendirikan benteng Kairo dibukit Muqattam.

• Mendirikan tembok besar sebagai benteng pertahanan negeri.

• Mendirikan lembaga pendidikan dan sekolahan.

• Menggantikan Madzhab Syi’ah menjadi madzhab Sunni.

• Berkembangnya sistem irigasi dan tanggul-tanggul pertanian.

• Membentuk persatuan kaum muslimin se Asia Barat.

• Munculnya jurnalis dan sastrawan yang masyhur, termasuk Syi’ir shalawat Badr.

• Membuat perjanjian berhenti perang (Verdrag/shulh) antara kaum muslimin dengan


kaum salib.

Sebab Kemunduran:

• Setelah wafatnya Shalahudin Al-Ayyubi, timbul perang saudara dalam keluarga istana
sendiri.

• Terjadinya perang salib yang terus-menerus tiada henti.

• Serangan dari Bani Mamluk yang bekerjasama dengan tentara Salib.


Perang Salib ?

• Penyebab: terjadinya peristiwa Manzikart 1071 M yaitu tentara Alp Arselan (Bani
Saljuk) mengalahkan tentara Romawi melahirkan perang salib yang bertujuan untuk
merebut Baitul Maqdis dari kekuasaan Bani Saljuk.

• Dinasti Ayyubiyah memasuki Baitul Maqdis dan berperang melawan kaum salib bln
september sd oktober th 1187M

Perbedaan Fathimiyah dan Ayyubiyah:

• Fathimiyah: Syi’ah, sedangkan Ayyubiyah: Sunni.

• Fathimiyah melepaskan diri (independen) dari Abbasiyah Baghdad dalam semua


aspek, sementara Ayyubiyah melepaskan dari Baghdad hanya di bidang
politik/pemerintahan saja.

• Gelar pemimpin tertinggi Fathimiyah adalah Khalifah, sementara Ayyubiyah bergelar


Sultan.

MASA TURKI USMANI

• Kerajaan Turki Usmani memerintah th 1290-1924 M

• Pendiri: Usman putra dari Artoghrol seorang panglima perang Bani Saljuk

• Ketika Bani Saljuk melawan Bizantium, Saljuk dibantu Altoghrol, menang dan
dihadiahi tanah di Turki

• Kejayaan pada masa Sultan Sulaiman Al-Qonuni

Konstantinopel Menjadi Rebutan, karena:

• Dorongan iman kepada Tuhan yang disemangati Hadits Nabi, bahwa kelak Umat
Islam akan mengalahkan Konstantinopel.

• Konstantinopel adalah pusat peradaban dan kebudayaan

• Letaknya yang strategis sebagai penghubung benua Eropa dan Asia.

Catatan:

• Bizantium (Romawi Timur) berpusat di Konstantinopel, ketika dikuasai Muhammad


Al Fatih berubah menjadi Turki Usmani berpusat di Istambul (tahta Islam)

• Istambul sangat strategis: diantara dua benua (Eropa-Asia), diantara dua selat
(Bosphaoras-Dardanala), pernah menjadi pusat kebudayaan dunia (Macedonia,
Yunani, Romawi Timur)

• Khalifah adalah pemimpin teringgi baik politik maupun agama, namun secara spesifik,
pembagian wilayah kepemimpinan di Turki Usmani adalah:
1.Khalifah sebagai pemimpin agama/ spiritual yang diwakili oleh Mufti (Syaikhul Islam)

2.Sultan sebagai Raja yang memimpin dalam bidang politik, diwakili oleh seorang perdana
mentri (Syadrul ‘Azham)

Faktor Turki Usmani Berkembang Pesat:

• Kemampuan tentara Turki dalam strategi perang sekaligus inginkan ghanimah

• Karakter orang Turki yang selalu ingin maju dengan hidup sederhana

• Semangat ingin mengembangkan Islam

• Letak Istambul yang strategis,

• Wilayah sekitar Turki yang lemah dan kacau

Hasil kebudayaan yang dicapai:

• Ekspansi sampai ke benua Eropa

• Militer 2: non Turki disebut pasukan jenissari/inki syari’ah dan pasukan thaujiyah
(kaum feodal)

• Sultan dibantu: shadr al’azham (perdana mentri), Pasha (gubernur) dan Al zanaziq
(bupati).

• UU/ Qonun: Multaqo Al Abhur

• Menganut paham sunni Asy’ariyah

• Kebudayaan Turki sinkretis dgn Persia (etika istana-politik), Bizantium (organisasi


pemerintahan dan kemiliteran) dan Arab (prinsip agama, hukum, ekonomi dan sosial
kemasyarakatan)

• Seni arsitektur dalam masjid aya sofia

• Dasar sosial politik adalah agama, syari’at dan fatwa sebagai hukum negara

• Ada 2 tarikat: bektasyi (dianut jenissari) dan maulawi (dianut sipil)

Sebab Kemunduran:

• Perebutan kekuasan di kalangan istana, karena tidak jelasnya sistim peralihan


kekuasaan

• Wilayah kekuasaan sangat luas

• Heterogenitas penduduk

• Terjadi pemberontakan jenissari 4 kali, padahal tentara jenissari inilah sebagai


penopang kekuatan negara
• Merosotnya perekonomian

• Setelah Sulaiman Al Qonuni wafat, lebih menekankan bidang militer sehingga ilmu
pengetahuan mandheg, juga para pemimpin lemah

• Serangan Sekutu tahun 1919 dan berdiri Republik Turki tahun 1924

Turki Modern:

• Mulai dari pembaharuan awal di abad 16, kemudian gerakan orde baru abad 17,
Tanzimat (reorganisasi) abad 18 sampai pada gerakan nasionalis Turki abad 19
dengan dihapuskan sistem kakhalifahan tanggal 3 Maret 1924 oleh Musthafa Kemal
Pasya.

• Pembaharuan Oleh Musthafa Kemal Pasha ini disebut Pembaharuan Kemalis.

6 Prinsip Dasar Nilai Kemalis:

• Republikanisme (Kedaulatan dan otoritas politik di tangan rakyat)

• Nasionalisme (tidak berdasarkan agama dan ras tapi berdasarkan cita-cita


kewarganegaraan menuju cita-cita nasional)

• Populisme (Kesamaan bidang hukum dan menolak kapitalisme)

• Etatisme (campur tangan negara untuk kemakmuran rakyat)

• Sekularisme (Memisahkan persoalan agama dengan negara)

• Revolusionerisme (menerima transformasi dalam segala bidang secara permanen)

MASA SAFAWIYAH DI PERSIA

Sejarah Berdiri:

• Mulai muncul th 1252 dan berakhir th1736

• Berasal dari gerakan tharekat safawiyah

• Pusat pemerintahan di Persia, ibukotanya: Isfahan

• Pendiri: Safi Al Din(Safiuddin) keturunan imam Syi’ah ke 6 Musa al Kadzim

• Syi’ah sebagai madzhab resmi negara

• Memasuki politik pada masa Junaed th 1460

Usaha Abbas I (kejayaan Safawi):

• Menghilangkan dominasi pasukan Qizilbash (baret merah)

• Membentuk pasukan baru yang terdiri dari budak-budak


• Mengadakan perjanjian damai dengan Turki Usmani

Hasil yang dicapai:

• Berkembang ilmu pengetahuan dan seni arsitektur

• Dalam bidang ekonomi perdagangan menguasai bandar Abbas yang menjadi rebutan
Perancis, Inggris dan Belanda

• Dibangun jembatan raksasa di Zende Rud

• Pembinaan dalam bidang militer

• Dibangun pusat pelayanan masyarakat

Sebab Kemunduran:

 Konflik tak henti dengan Turki Usmani

 Dekandensi moral pemimpin

 Pasukan ghulam/budak bentukan Abbas I tak lagi miliki semangat perang

 Perebutan kekuasaan di istana karena tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaan

Catatan:

• Syafi’udin: gerakan thoriqoh safawiyah yang bermadzhab syi’ah bertujuan untuk


memerangi kaum bid’ah.

• Junaid : mulai memasuki ranah politik, ditentang oleh kara koyunlu (domba hitam/pro
Turki). Junaid diasingkan, dalam pengasingan bekerja sama dengan uzun hasan dan
mereka besanan, yaitu haidar anak junaid menikah dengan anak uzun hasan.

• Ismail (anak haidar) dianggap sebagai pendiri kerajaan Safawiyah.

Sejarah Kebudayaan Islam di Indonesia

Islam Masuk Ke Indonesia:

• masa kerajaan Sriwijaya abad 7-8 M, di Selat Malaka


Abad 7 M: sudah ada penduduk muslim, blm terbentuk komunitas

•terbentuk komunitas muslim dan terjadi asimilasi


Abad 9 M: budaya & perkawinan

•sudah terbentuk kerajaan Islam (Perlak 918 M,


Abad 10-15 M: Samudra Pasai 1297 M, Aceh Darussalam 1511M)
Islamisasi di Indonesia menurut Rickleff, 3 Tahap:

• Masuknya Islam (pedagang muslim masuk ke


,Abad 7 M pelabuhan Indonesia)

• Penyebaran Islam (muncul barbagai komunitas muslim


abad 9 M di perkampungan Indonesia,)

• Perkembangan Islam (berdiri kerajaan Islam di


mulai abad
10 M
Indonesia,)

Saluran/pendekatan Islamisasi
di Indonesia:

• Asimilasi dan akulturasi budaya

• Perdagangan

• Pernikahan

• Sufistik

• Pendidikan pesantren

• Politik/kekuasaan

Hasil kebudayaan:

• Sebelum Kemerdekaan:

- Raja/ Sultan pemegang kekuasaan tertinggi, dibantu oleh mufti dalam bidang keagamaan

- Berdiri lembaga pendidikan tradisional (pesantren-dayah-surau)

- Berkembang sastra, filsafat, metafisika dll

- Bangunan perpaduan arsitek pra Islam dan Islam (masjid Demak)

• Sesudah Kemerdekaan:

- Departemen agama yang mewadahi masalah keagamaan

- Bidang pendidikan: kurikulum dan klasikal

- Pengadilan agama membidangi masalah mu’amalah

- MUI tahun 1962 M

Anda mungkin juga menyukai