Disusun Oleh
Nama : Argadia Yuniriyadi
NIP : 198606092019021001
Angkatan/ No Presensi : XXVII / 09
Jabatan : Dokter Spesialis Anak Ahli Pertama
Unit Kerja : RSUD Pandanarang Boyolali
Coach : Muchamad Rizal, ST, M.Sc, M.Eng.
Mentor : dr. Astrid Fitrian Purwandari
Menyetujui
Coach, Mentor,
i
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN HASIL AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI DASAR DAN
PERAN KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA
Menyetujui
Coach, Mentor,
Narasumber,
ii
KATA PENGANTAR
iii
10. Istri tersayang Swesti Siswaningrum dan segenap keluarga bapak-
ibu dan kakak-adik tercinta
11. Teman seperjuangan peserta Diklatsar CPNS angkatan 27 atas
dukungan dan semangatnya.
12. Pihak-pihak lain yang telah membantu dan penulis tidak dapat
menyebutkan satu persatu
Penulis sadar bahwa laporan aktualisasi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karenanya penulis berharap masukan dari berbagai
pihak agar laporan ini dapat menjadi sempurna dan dijadikan dasar dalam
bekerja PNS, serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi
semua pihak yang membutuhkan.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan.................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Identifikasi Isu .................................................................................. 2
C. Dampak Jika Isu Tidak Terselesaikan.............................................. 8
D. Rumusan Masalah ........................................................................... 9
E. Tujuan .............................................................................................. 9
F. Manfaat ............................................................................................ 9
BAB II Landasan Teori ................................ Error! Bookmark not defined.
A. Sikap Perilaku Bela Negara .............. Error! Bookmark not defined.
1. Wawasan Kebangsaan .................. Error! Bookmark not defined.
2. Isu Kontemporer ............................. Error! Bookmark not defined.
B. Nilai Dasar CPNS.............................. Error! Bookmark not defined.
1. AKUTABILITAS .............................. Error! Bookmark not defined.
2. NASIONALISME ............................ Error! Bookmark not defined.
3. ETIKA PUBLIK ............................... Error! Bookmark not defined.
4. KOMITMEN MUTU......................... Error! Bookmark not defined.
5. ANTI KORUPSI .............................. Error! Bookmark not defined.
C. Kedudukan dan Peran CPNS dalam NKRIError! Bookmark not
defined.
1. Manajemen ASN ............................ Error! Bookmark not defined.
2. Pelayanan Publik ........................... Error! Bookmark not defined.
3. Whole Of Government.................... Error! Bookmark not defined.
BAB III Tugas Unit Kerja dan Tugas Peserta ........................................... 11
A. Profil Unit Kerja .............................................................................. 11
1. Dasar hukum pembentukan Rumah Sakit ................................... 12
2. Visi, Misi, Motto dan Tujuan Pelayanan Rumah Sakit ................. 12
v
3. Struktur Organisasi Rumah Sakit ................................................ 14
4. Deskripsi Sumber Daya Manusia, Sarana Prasarana dan Sumber
Daya lain ..................................................................................... 16
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat ........................................................ 19
C. Role Mode ...................................................................................... 20
BAB IV Rancangan Kegiatan Aktualisasi ................................................. 22
A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai
ANEKA .......................................................................................... 22
B. Rancangan Aktualisasi 30 Hari ...................................................... 27
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi KendalaError! Bookmark not
defined.
BAB V Penutup ........................................................................................ 28
A. Kesimpulan .................................................................................... 48
B. Saran ................................................ Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 53
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................... 54
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Hasil Identifikasi Isu di RSUD Pandan Arang Boyolali ........ 10
Tabel 1.2 Identifikasi isu dengan metode APKL.................................. 13
Tabel 1.3 Identifikasi Tapisan Isu dengan metode USG ..................... 15
Tabel 4.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi ........................................ 44
Tabel 4.2 Jadwal Rancangan Aktualisasi 30 hari................................ 48
Tabel 4.3 Antisipasi dan Strategi Menghadapi Gejala ........................ 49
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Foto tampak depan Rumah Sakit Umum Daerah Pandan
Arang Boyolali ................................................................. 31
Gambar 3.2 Struktur organisasi RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali
........................................................................................ 34
Gambar 3.3 Penjabaran Struktur Organisasi RSUD Pandan Arang
Kabupaten Boyolali ......................................................... 35
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) mempunyai 3 tugas utama,
yaitu: melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas, serta mempererat persatuan dan kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tidak terkecuali bagi seorang
PNS yang berkerja di sebuah instansi rumah sakit (RS) milik
pemerintah, tetap harus menjalankan tiga tugas sebagai seorang PNS
tersebut serta menjalankan tugas pelayanan kesehatan publik di rumah
sakit.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandan Arang Boyolali,
merupakan sebuah institusi milik Pemerintah Kabupaten Boyolali yang
memberikan pelayanan kesehatan upaya penyembuhan dan pemulihan
penyakit. Sebagai sebuah organisasi milik pemerintahan, RSUD
Pandan Arang Boyolali tentu tidak lepas dari masalah baik masalah
medis maupun non-medis yang dapat menghambat fungsi rumah sakit
itu sendiri.
Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) nomor 27 tahun 2017
RSUD Pandan Arang Boyolali diharuskan untuk berupaya menurunkan
penularan infeksi di dalam rumah sakit yang disebut sebagai Infeksi
Rumah Sakit (IRS). Upaya penurunan IRS tersebut dilakukan dengan
dikeluarkannya Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
RSUD Pandan Arang Boyolali. Di dalam program tersebut terdapat
kegiatan-kegiatan PPI antara lain: pencegahan dengan kewaspadaan
standar, surveilans IRS, penggunaan antibiotik empiris yang seragam,
serta manamejem risiko infeksi. Beberapa kegiatan program tersebut
sudah berjalan di RSUD Pandan Arang Boyolali semenjak dibentuknya
1
tim dan komite PPI di RSUD Pandan Arang Boyolali, namun beberapa
kegiatan masih belum berjalan dengan baik.
Dari hasil pengamatan, salah satu kegiatan yang belum berjalan
dengan baik adalah kegiatan surveilans IRS. Surveilans IRS merupakan
upaya pengumpulan data surveilan insidensi dan faktor risiko IRS yang
terjadi di suatu RS dan kemudian dengan data tersebut akan dibuat
laporan evaluasi program PPI di RS. Apabila data yang diperlukan tidak
adekuat, program PPI di RSUD Pandan Arang Boyolali akan berjalan
dengan tidak efektif. Kegiatan surveilans tersebut sebenarnya sudah
berjalan di RSUD Pandan Arang Boyolali sejak tahun 2015, namun
belum berjalan dengan baik dikarenakan beberapa hal. Yang pertama
adalah target pembuatan laporan surveilans IRS yang seharusnya
dilakukan tiap 3 bulan sekali, namun kenyataanya laporan tersebut baru
dibuat satu kali pada tahun 2015 lalu. Kemudian input data tim
surveilans yang belum rutin yang masih belum lengkap dan bisa
disebabkan oleh menurunnya pengetahuan tim surveilan, sistem
manajem informasi Informasi yang masih belum lengkap, serta kurang
disiplinnya tim surveilans RS. Evaluasi kegiatan guna mencari
permasalah saat surveilans juga belum pernah dilakukan. Dengan
beberapa permasalah kompleks tersebut, kegiatan surveilans IRS di
RSUD pandan arang belum bisa berjalan dengan baik.
Keberadaan seorang PNS di RSUD Pandan Arang yang mempunyai
nilai-nilai dasar diperlukan sebagai pengembang pelaksana kebijakan
negara terkait penurunan IRS tersebut. Sebagai pelayan publik, RSUD
Pandan Arang mempunyai tugas dalam mengoptimalkan kegiatan
surveilans tersebut dengan didasari oleh nilai-nilai sebagai seorang
PNS.
B. Identifikasi Isu
Beberapa isu di RSUD Pandan Arang Boyolali yang terkait degan
penurunan IRS telah diamati selama melakukan tugas di RSUD Pandan
Arang Boyolali. Isu-isu yang diidentifikasi bisa bersumber baik dari
2
aspek pelayanan publik, Whole of Goverment (WoG), maupun aspek
manajemen ASN. Hasil identifikasi isu yang ada di RSUD Pandan Arang
Boyolali dituangkan dalam tabel 1.1 di bawah.
Kondisi yang
No Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini
Diharapkan
Hasil identifikasi isu yang tertuang dalam tabel 1.1 di atas merupakan
isu-isu yang berkaitan dengan program penurunan IRS di RSUD Pandan
3
Arang Boyolali. Didapatkan 5 isu utama yaitu kurang optimalnya kegiatan
surveilans IRS, kurangnya kedisiplinan staf RS dalam mencuci tangan,
belum optimalnya sarana-prasarana ventilasi pengendalian infeksi,
penggunaan antibiotik empiris yang belum seragam oleh dokter, serta
kurangnya sosialisasi kepada pasien tentang etika batuk
Kegiatan surveilans IRS ditujukan untuk mendapatkan data aktual
tentang insidensi IRS di RSUD Pandan Arang dimana data tersebut bisa
digunakan sebagai modal dasar perecanaan manajemen RS. Data-data
yang dikumpulkan di dalam satu rumah sakit sangat bervariasi dan
dilakukan harian, sehingga diperlukan adanya tim Survei yang terdiri dari
1 orang petugas survei di masing-masing unit pelayanan. Tim tersebut
bertugas dalam pencatatan dan input data terkait infeksi RS tersebut.
Menurut hasil pengamatan, kurang optimalnya kegiatan surveilans ini
akan mengakibatnya kurangnya data yang valid untuk evaluasi program
PPI. Kurang optimalnya surveilans ini disebabkan karena belum
dilakukan kajian ulang pedoman survyeilans lama yang belum
disesuaikan dengan kondisi kemampuan Rumah Sakit. Sosialisasi dan
atau pelatihan ulang tim surveilans juga sudah lebih dari 3 tahun belum
pernah dilakukan. Kegiatan supervisi monitoring kegiatan surveilans
yang dilakukan oleh komite PPI RSUD Pandan Arang Boyolali kepada
tim survei di masing-masing unit pelayanan masih berjalan sampai
sekarang. Namun saat ini supervisi belum optimal karena tidak dilakukan
oleh tenaga yang kompeten, ceklist supervisi belum disusun untuk
memudahkan proses supervisi, serta belum adanya SOP supervisi.
Fasilitas Information Tehnology (IT) tentang surveilans IRS sudah
disusun sebelumnya dan masih digunakan sampai sekarang. Namun
fasilitas IT yang lama tersebut belum mencakup semua data-data yang
diperlukan sehingga kegiatan surveilans belum berjalan optimal. Motivasi
tim survei dalam melakukan input data juga belum optimal yang dapat
terlihat dari input data survei yang belum lengkap. Evaluasi program
surveilans belum pernah dilakukan semenjak pertama kali dijalankan,
sehingga komite PPI belum bisa menentukan letak permasalahan-
4
permasalah yang terjadi selama proses surveilans. Isu ini bersumber dari
kurang optimalnya manajemen ASN.
Mencuci tangan merupakan salah satu dari pencegahan infeksi, yaitu
bertujuan untuk memutus rantai transmisi kuman penyebab infeksi.
Pencegahan ini merupakan langkah yang paling mudah, paling murah,
dan paling efektif dalam menurunkan ISK. Menurut hasil pengamatan
sekitar 50% staf RS masih belum melakukan cuci tangan sesuai SOP
cuci tangan. Isu ini bersumber dari aspek manajemen ASN
Dukungan ventilasi mekanik juga dapat membantu menurunkan IRS
tertutama peyakit yang ditularkan lewat udara. Kondisi saat ini yang
diamati adalah berkisar 50-60% ruangan di RSUD Pandan Arang belum
membuat sistem ventilasi udara yang sesuai standar dari PMK nomor 27
tahun 2017. Isu permasalah pengadaan sarana prasarana ventilasi
berasal dari aspek WoG dan isu output kepuasan pelanggan dengan
adanya sarana prasana ini berasal dari aspek pelayanan publik.
Antibiotik merupakan senyawa yang digunakan untuk membunuh
kuman bakteri penyebab infeksi. Tren di dunia kesehatan sudah
memberikan peringatan terhadap bahaya penggunaan antibiotik yang
tidak terkontrol oleh dokter, yaitu antibiotik lama kelamaan akan menjadi
tidak efektif membunuh kuman bakteri. Penggunaan antibiotik empiris
oleh dokter di RSUD Pandan Arang Boyolali diharapkan seragam
dengan cara dibuat sebuah pedoman penggunaan antibiotik. Pedoman
tersebut belum disusun dan belum dilakukan sosialisasi. Isu ini
bersumber dari aspek manajemen ASN.
Isu kurangnya sosialisi kepada pasien tentang etika batuk bersumber
dari aspek pelayanan publik. Staf RS mempunyai kewajiban memberikan
edukasi etika batuk kepada pasien. Namun dari hasil pengamatan di
RSUD Pandan Arang Boyolali belum ada SOP tentang cara pemberian
edukasi tersebut, belum ada sosialisasi ke seluruh staf, serta kurangnya
media edukasi.
Isu-isu tersebut di atas kemudian dilakukan identifikasi analisis lebih
dalam menggunakan metode APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan,
5
an Kelayakan). Metode ini memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual,
Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan.
1. AKTUAL artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
di kalangan masyarakat.
2. PROBLEMATIK artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya.
3. KHALAYAK artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak
4. LAYAK artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta relevan
untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Hasil analisis isu-isu dengan metode APKL ditampilakn dalam tabel
1.2 di bawah.
6
mencakup hajat hidup orang banyak (khalayak), serta layak untuk
dicarikan solusinya (Layak).
Isu tentang etika batuk juga mememuhi syarat karena isu ini sedang
terjadi (aktual), memiliki dimensi masalah yang cukup (problematik),
mencakup hajat hidup orang banyak (khalayak), serta bisa dicarikan
solusinya (Layak). Dua isu lainnya dinilai tidak memenuhi syarat karena
keduanya memerlukan koordinasi dan perencanaan yang lama.
Hasil analisis tersebut di atas kemudian dilakukan penapisan
prioritas isu dengan metode Urgency, Seriousness, dan Growth (USG).
Analisis USG mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, serta
perkembangan. Masing-masing isu diberikan skor 1-5 sesuai dengan
skala likert. Dimana skor 1 berarti isu tersebut TIDAK urgent, serius, dan
berkembang, skor 2 berarti KURANG, skor 3 berarti cukup, skor 4 berarti
isu tersebut urgent, serius dan berkembang, serta skor 5 berarti SANGAT
USG.
1. URGENCY (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak
atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2. SERIOUSNESS (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah
tersebut terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap
keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak, dan sebagainya.
3. GROWTH (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah
tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.
7
Tabel 1.3 Identifikasi Tapisan Isu dengan Metode USG
KRITERIA USG
No SUMBER ISU
U S G Tot Peringkat
Manajemen Kurang optimalnya
1 5 5 5 15 1
ASN kegiatan surveilans IRS
Manajemen Kurangnya kedisiplinan staf
2 ASN RS dalam melakukan cuci 4 3 4 11 3
tangan
Pelayanan Kurangnya sosialisasi
3 publik kepada pasien tentang etika 4 4 4 12 2
batuk
Keterangan: U = Urgency; S = Seriousness; G = Growth; Tot = Total
8
rumah sakit kurang optimal dalam meningkatkan nilai
persyaratan akreditasi RS.
4. Meningkatnya IRS secara tidak disadari oleh pihak RS sehingga
menurunkan mutu RS.
Ketiadaan surveilans IRS akan membuat RS tidak mengetahui
perkembangan IRS yang sedang terjadi baik sedang terjadi
peningkatan maupun penurunan.
D. Rumusan Masalah
Dari hasil analisis isu di atas ditetapkan isu yang dipilih dan akan
ditindaklanjuti dengan gagasan rencana kegiatan adalah isu tentang
KURANG OPTIMALNYA KEGIATAN SURVEILANS IRS.
E. Tujuan
Berdasarkan identifikasi isu dan rumusan masalah yang telah
ditemukan, tujuan yang akan dicapai dengan pelaksanaan aktualisasi
dan habituasi ini adalah untuk meningkatkan kegiatan surveilans Infeksi
Rumah Sakit (IRS) di RSUD Pandan Arang Boyolali
F. Manfaat
Manfaat kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagi Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Meningkatkan pengetahuan dan implementasi nilai dasar ANEKA,
kedudukan, tugas, dan peran PNS sebagai landasan dalam
menjalankan profesi di tempat kerja melalui kegiatan optimalisasi
kegiatan surveilans IRS di RSUD Pandan Arang Boyolali
2. Bagi RSUD Pandan Arang Boyolali
a. Membantu terwujudnya visi dan misi RSUD Pandan Arang
Boyolali.
b. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di RSUD Pandan
Arang Boyolali.
9
c. Terwujudnya akreditasi rumah sakit yang Paripurna
3. Bagi Masyarakat
a. Mendapatkan pelayanan kesehatan di RSUD Pandan Arang
Boyolali yang bermutu dan terakreditasi sebagai wujud
aktualisasi nilai dasar ANEKA.
b. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas
pelayanan kesehatan di RSUD Pandan Arang Boyolali.
10
BAB II
TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
Gambar 3.1 Foto tampak depan Rumah Sakit Umum Daerah Pandan
Arang Boyolali
11
melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 009-
G/MENKES/SK/I/1993.
12
b. Misi
Berikut adalah misi Rumah Sakit Umum Pandan Arang Kabupaten
Boyolali:
i. Menjadi Rumah Sakit yang berorientasi pada pelayanan pada
pelayanan paripurna dan bermutu bagi seluruh lapisan
masyarakat,
ii. Mendukung Boyolali sehat, produktif, dan berdaya saing dalam
rangka Boyolali Pro Investasi,
iii. Mewujudkan Boyolali yang maju dan lebih sejahtera ditunjang
dengan sumber daya manusia yang professional, produktif, dan
berkomitmen serta manajemen mandiri, efektif, dan efisien.
c. Tujuan
i. Tujuan Umum Rumah Sakit adalah terwujudnya derajad
kesehatan secara optimal setiap pasien dirawat di Rumah Sakit
dengan pelayanan kesehatan dasar sampai dengan
spesialistik, dan subspesialistik secara professional, holistic,
paripurna, dan terjangkau masyarakat.
ii. Tujuan Khusus Rumah Sakit adalah memberikan pelayanan
medis spesialistik dan pelayanan rujukan spesialistik yang
professional, pelayanan kesehatan tepat waktu, tepat sarana,
dan penuh empati, penurunan angka kesakitan dan kematian
di Rumah Sakit, meningkatkan keouasan, dan kenyamanan
pasien, serta terjangkau masyarakat, dan meningkatkan
kesejahteraan karyawan Rumah Sakit.
13
3. Struktur Organisasi Rumah Sakit
14
Gambar 3.3 Penjabaran Struktur Organisasi RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali
(Sumber : Tata Usaha RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali)
15
4. Deskripsi Sumber Daya Manusia, Sarana Prasarana dan Sumber
Daya lain
Dalam 57 tahun perjalanannya Rumah sakit Umum Daerah Pandan
Arang Kabupaten Boyolali terus menerus memberikan pelayanan
kesehatan terbaik, ditunjang dengan sumber daya manusia yang
professional dan manajemen mandiri sebagai Badan Layanan Umum
Daerah Pandan Arang Kabupaten Boyolali.
Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Rumah Sakit
Umum Daerah Pandan Arang Kabupaten Boyolali adalah sebagai
berikut:
a. Ketenagaan Struktural
Direktur : 1 orang
KABAG/KABID : 4 orang
KASI/KASUBAG : 9 orang
b. Ketenagaan Fungsional Umum
Pengadministrasi Pelayanan : 17 orang
Pengadministrasi Penunjang : 11 orang
Pengadministrasi Umum : 31 orang
Pengadministrasi Keuangan : 35 orang
Petugas Kamar Mayat : 4 orang
Petugas IPSRS : 14 orang
Pengemudi : 9 orang
Satpam : 18 orang
Kebersihan, kebun taman : 41 orang
CSSD, Laundry : 9 orang
Tenaga Dorong : 6 orang
Petugas Gizi : 36 orang
c. Ketenagaan Fungsional Khusus
Dokter Spesialis Penyakit Dalam : 3 orang
Dokter Spesialis Anak : 3 orang
Dokter Spesialis Obsgin : 3 orang
Dokter Spesialis Bedah : 2 orang
16
Dokter Spesialis Paru : 1 orang
Dokter Spesialis Syaraf : 2 orang
Dokter Spesialis Jiwa : 1 orang
Dokter Spesialis THT : 2 orang
Dokter Spesialis Mata : 2 orang
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin : 1 orang
Dokter Spesialis Urologi : 1 orang
Dokter Spesialis Ortopedi : 1 orang
Dokter Spesialis Patologi Anatomi : 1 orang
Dokter Spesialis Patologi Klinik : 2 orang
Dokter Spesialis Radiologi : 2 orang
Dokter Spesialis Anestesi : 1 orang
Dokter Spesialis Rehabilitasi : 2 orang
Medik
Dokter Spesialis Gigi : 3 orang
Dokter Umum : 9 orang
Dokter Gigi : 3 orang
Perawat : 267 orang
Bidan : 44 orang
Perawat Gigi : 3 orang
Teknisi Elektromedik : 2 orang
Sanitarian : 2 orang
Perekam Medik : 33 orang
Nutrisionis : 12 orang
Fisioterapis : 5 orang
Terapis Wicara : 2 orang
Psikolog : 1 orang
Okupasi terapis : 2 orang
Pranata lab (Analisis Kesehatan) : 25 orang
Apoteker : 12 orang
Asistenn Apoteker : 19 orang
Radiografer : 7 orang
17
Jenis pelayanan yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah
Pandan Arang Kabupaten Boyolali adalah :
a. Instalasi Rawat Jalan:
i. Penyakit Dalam
ii. Penyakit Anak
iii. Penyakit Bedah Umum, Orthopaedi, Urologi,
iv. Obstetri dan Ginekologi
v. Penyakit Syaraf
vi. Penyakit Mata
vii. Penyakit THT
viii. Penyakit Paru
ix. Kejiwaan
x. Gigi Umum, Bedah Mulut, Konservasi Gigi, Orthodonti
xi. Penyakit Kulit & Kelamin
xii. Medical Check Up, Kir Kesehatan
b. Hemodialisa
c. HCT/VCT
d. Instalasi Rawat Inap
e. Instalasi Gawat Darurat terpadu
f. Instalasi Rawat Intensif:
g. ICU / NICU / HCU
h. Instalasi Bedah Sentral
i. Instalasi Rehabilitasi Medik
j. Instalasi Laboratorium
k. Instalasi Radiologi
l. Instalasi Farmasi
m. Instalasi Gizi
n. Instalasi CSSD
18
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat
Di unit tempat bekerja, peserta diklat bekerja sebagai PNS dengan
jabatan Dokter Spesialis Anak Ahli Pertama. Selain itu peserta didik juga
mendapatkan amanah sebagai koordinator tim akreditasi PPI RSUD
Pandan Arang.
Menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Apartur Negara nomor
139/Kep/M.PAN/11/2003 tentang Jabatan Fungsional Dokter Dan
Angka Kreditnya Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, jabatan
dokter ahli pertama mempunyai tugas, yaitu:
1. Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama;
2. Melakukan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat pertama;
3. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh Dokter umum;
4. Melakukan tindakan khusus tingkat sedang oleh Dokter umum;
5. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederahana;
6. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sedang;
7. Melakukan tindakan darurat medik/pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K) tingkat sederhana;
8. Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap;
9. Melakukan Pemulihan mental tingkat sederhana;
10. Melakukan Pemulihan mental kompleks tingkat I;
11. Melakukan Pemulihan fisik tingkat sederhana;
12. Melakukan Pemulihan fisik kompleks tingkat I;
13. Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu;
14. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita;
15. Melakukan Pemeliharaan kesehatan anak;
16. Melakukan pelayanan keluarga berencana;
17. Melakukan pelayanan imunisasi;
18. Melakukan pelayanan gizi;
19. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi
penyakit;
20. Melakukan penyuluhan medik;
21. Membuat catatan Medik rawat jalan;
19
22. Membuat catatan Medik rawat inap;
23. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar;
24. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam;
25. Menguji kesehatan individu;
26. Menjadi Tim Penguji Kesehatan;
27. Melakukan Visum et repertum tingkat sederhana;
28. Melakukan Visum et repertum kompleks tingkat I;
29. Menjadi saksi ahli;
30. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan;
31. Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium;
32. Melakukan Tugas jaga panggilan/on call;
33. Melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit;
34. Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien;
35. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat
sederhana.
Peserta didik juga diberikan tugas lain yaitu sebagai koordinator tim
akreditasi PPI melalui SK direktur RSUD tahun 2019 dan bekerja di
bawah pimpinan Ketua Tim Akreditasi RSUD Pandan Arang. Tugas
sebagai koordinator tim akreditasi, antara lain:
1. Mengkoordinasi anggota tim akreditasi PPI dalam mempersiapkan
elemen-elemen penilaian akreditasi RS bagian PPI
2. Membuat usulan regulasi terkait PPI yang diperlukan
3. Melakukan sosialisasi dan pelatihan PPI.
4. Memberikan usulan atau rekomendasi terkait PPI.
5. Membuat Tim / Komite PPI RS.
C. Role Mode
Seorang tokoh PNS dari kota Boyolali yang bernama dr. Budiyanto,
SpPD yang penulis jadikan sebagai tokoh role mode. Beliau , sekarang
bekerja sebagai PNS dokter spesialis dalam di RSUD Waras Wiris di
Andong, Boyolali. Sebagai seorang yang pernah bekerja di satu RS yang
sama dengan beliau, penulis banyak mengambil pelajaran yang berharga.
20
Sebagai seorang PNS, beliau adalah orang yang taat dan beriman kepada
Tuhan YME serta rajin beribadah sebagai wujud sila pertama pancasila.
Belau selalu memberikan pelayanan terbaik bagi pasien dengan senyum
dan keramahannya. Beliau selalu menaati peraturan yang berlaku, bersikap
jujur, dan netral dalam urusan politik.
21
BAB III
RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI - HABITUASI
22
Tabel 4.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi Misi
Kegiatan Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Menyusun revisi Meminta arahan Menerima Dalam meminta persetujuan direktur, Kegiatan Penyusunan
Pedoman kepada direktur RS arahan dari komunikasi dilakukan dengan sopan penyusunan pedoman
Surveilan IRS direksi terkait dan santun sehingga dapat pedoman digunakan agar
kegiatan mengamalkan nilai NASIONALISME surveilans IRS kegiatan lebih
surveilans pancasila sila 4. merupakan bentuk seragam dan
Menghimpun Tersusunnya Sikap ketelitian, keefektifitas, dan komitmen terhadap teratur sehingga
referensi untuk draft revisi keefisiensi penulisan pedoman sesuai mutu rumah sakit menguatkan nilai
penyusunan draft pedoman dengan nilai KOMITMEN MUTU. dalam melayani TERTIB dalam
revisi pedoman surveilans Selain itu tidak dengan sengaja masyarakat yang organisasi.
surveilans membuat pedoman yang sesuai dengan visi
menguntungkan diri sendiri atau RS yaitu Melayani
golongan juga sesuai dengan nilai Dengan Sepenuh
ANTI KORUPSI. Hati.
Meminta Disetujuinya Sikap patuh dan taat dengan apapun Dan juga sesuai
persetujuan usulan rivisi Pedoman keputusan direktur saat meminta dengan misi
ke direktur surveilans persetujuan akan mengamalkan nilai pertama RSUD
AKUNTABILITAS Pandan Arang
Mencetak dan Tersusunnya Dalam menyerahkan pedoman ke Boyolali yaitu
menyerahkan Pedoman bagian hukum, penulis akan Menjadi Rumah
pedoman surveilans menerapkan nilai patuh terhadap Sakit Yang
surveilans yang sudah ketentuan yang berlaku (ANTI- Berorientasi Pada
disetujui KORUPSI) Pelayanan Pada
Pelayanan
Paripurna Dan
Bermutu Bagi
Seluruh Lapisan
Masyarakat
23
Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi Misi
Kegiatan Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2 Menyusun SOP Menghimpun Tersusunnya Sikap ketelitian, keefektifitas, dan Kegiatan ini sesuai Penyusunan SOP
surveilans IRS referensi untuk draft SOP keefisiensi penulisan SOP sesuai dengan visi RS digunakan agar
penyusunan draft surveilans IRS dengan nilai KOMITMEN MUTU yaitu Melayani kegiatan lebih
SOP kegiatan Dengan Sepenuh seragam dan
surveilans Hati. teratur sehingga
Meminta Disetujuinya Sikap patuh dan taat dengan apapun Kegiatan ini sesuai menguatkan nilai
persetujuan usulan SOP keputusan direktur saat meminta dengan visi RS TERTIB dalam
SOP ke direktur surveilans IRS persetujuan akan mengamalkan nilai yaitu Melayani organisasi.
RS AKUNTABILITAS Dengan Sepenuh
Mencetak dan Tersusunnya Dalam menyerahkan SOP ke bagian Hati.
menyerahkan SOP Pedoman hukum, penulis akan menerapkan nilai
ke bagian hukum surveilans patuh terhadap ketentuan yang
RS yang sudah berlaku (ANTI-KORUPSI)
disetujui
3 Mengadakan Mengadakan rapat Persiapan Dalam memimpin rapat, peserta akan Kegiatan sosialisasi Sosialisasi
sosialisasi pembentukan kegiatan menerapkan nilai musyawarah dalam Surveilans IRS digunakan agar
surveilans IRS panita sosialisasi sosialisasi mengambil keputusan sehingga dilakukan sesuai kegiatan lebih
ulang ke tim surveilans yang matang mengamalkan nilai NASIONALISME jadwal dan tidak seragam dan
surveilans pancasila sila ke-4 mengganggu teratur sehingga
Membuat Undangan Dalam membuat dan menyebarkan pelayanan kepada menguatkan nilai
undangan telah dibuat undangan, peserta akan pasien sesuai TERTIB dalam
sosialisasi dan dan disebar mengembangkan keefektiftas dan dengan visi RS organisasi.
disebarkan efisiensi komunikasi (KOMITMEN yaitu Melayani
MUTU) Dengan Sepenuh
Menyiapkan materi Tersusunnya Materi sosialisasi akan Hati.
materi mengedepankan cara komunikasi
sosialisasi yang efektif dan efisien sehingga Sosialisasi IRS
kegiatan materi dapat diterima dengan baik oleh bertujuan untuk
surveilans IRS peserta (KOMITMEN MUTU) meningkatkan
24
Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi Misi
Kegiatan Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Melaksanakan Peserta (tim Saat kegiatan sosialisasi berlangsung keamanan pasien
kegiatan sosialisasi surveilans) rasa kebersamaan tim akan yang bermutu
memperoleh dikembangkan sehingga sehingga sesuai
pengetahuan mengamalkan sila persatuan indonesia dengan misi
tentang (NASIONALISME) pertama RSUD
surveilans IRS Pandan Arang
Boyolali yaitu
Menjadi Rumah
Sakit Yang
Berorientasi Pada
Pelayanan Pada
Pelayanan
Paripurna Dan
Bermutu Bagi
Seluruh Lapisan
Masyarakat
4 Montoring Menghimpun Tersusunnya Sikap ketelitian, keefektifitas, dan Perbaikan Kegiatan supervisi
surveilans IRS referensi untuk form ceklist keefisiensi penulisan ceklist sesuai pelayanan yang dilakukan agar
dengan menyusun formulir yang dengan nilai KOMITMEN MUTU terus menerus kegiatan lebih
kegiatan ceklist supervisi digunakan melalui kegiatan seragam dan
supervisi untuk supervisi sesuai bermutu sehingga
mempermudah dengan visi RS menguatkan nilai
Mengadakan rapat Terbentuknya Dalam memimpin rapat, peserta akan yaitu Melayani TERTIB dalam
koordinasi dengan pehamanan menerapkan nilai musyawarah dalam Dengan Sepenuh organisasi.
tim PPI untuk yang sama mengambil keputusan sehingga Hati serta misi
kegiatan supervisi tentang mengamalkan nilai NASIONALISME RSUD Pandan
supervisi pancasila sila ke-4 Arang Boyolali
kegiatan yaitu Menjadi
surveilans Rumah Sakit Yang
25
Berorientasi Pada
Kontribusi
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi Misi
Kegiatan Pelatihan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Pelayanan Pada
Pelayanan
Paripurna Dan
Bermutu Bagi
Seluruh Lapisan
Masyarakat
5 Menyusun draft Mengumpulkan Terkumpulnya Pengumpulan data akan dilakukan Perbaikan Penyusunan
laporan data surveilans data surveilans secara teliti (KOMITMEN MUTU) dan pelayanan yang laporan diharapkan
surveilans IRS tidak melakukan manipulasi data terus menerus akan menghasilkan
(ANTI KORUPSI) melalui kegiatan data untuk
Mengadakan rapat Terbentuknya Dalam memimpin rapat, peserta akan pelaporan kegiatan peningkatan mutu
koordinasi dengan pehamanan menerapkan nilai musyawarah dalam surveilans sesuai kesehatan pasien
tim PPI untuk yang sama mengambil keputusan sehingga dengan visi RS sehingga
menentukan tentang mengamalkan nilai NASIONALISME yaitu Melayani menguatkan nilai
rekomendasi supervisi pancasila sila ke-4 Dengan Sepenuh SEHAT dalam
kegiatan Hati serta misi organisasi.
surveilans RSUD Pandan
Menyusun draft Tersusunnya Menyusun laporan surveilans sebagai Arang Boyolali yaitu
laporan surveilans draft laporan bentuk rasa pertanggungjawaban Menjadi Rumah
IRS yang berisi surveilans IRS peserta dalam melakukan kegiatan Sakit Yang
rekomendasi surveilans (AKUNTABILITAS) Berorientasi Pada
Pelayanan Pada
Pelayanan
Paripurna Dan
Bermutu Bagi
Seluruh Lapisan
Masyarakat
26
B. Jadwal Rencana Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di Rumah Sakit Umum
Daerah Pandan Arang Kabupaten Boyolali mulai tanggal 4 Mei 2019 - 16
Juni 2019.
Tabel 4.2 Jadwal Rancangan Aktualisasi 30 hari
Minggu / bulan ke-
Portofolio / Bukti
No Kegiatan Mei Juni
Kegiatan
1 2 3 4 1 2
27
BAB IV
HASIL KEGIATAN AKTUALISASI - HABITUASI
28
d. Mencetak dan menyerahkan pedoman surveilans
IRS yang sudah disetujui
4 Nilai-nilai a. Dalam meminta persetujuan direktur, komunikasi
ANEKA dilakukan dengan sopan dan santun sehingga
dapat mengamalkan nilai NASIONALISME
pancasila sila 4.
b. Sikap ketelitian, keefektifitas, dan keefisiensi
penulisan pedoman sesuai dengan nilai
KOMITMEN MUTU. Selain itu tidak dengan
sengaja membuat pedoman yang
menguntungkan diri sendiri atau golongan juga
sesuai dengan nilai ANTI KORUPSI.
c. Sikap patuh dan taat dengan apapun keputusan
direktur saat meminta persetujuan akan
mengamalkan nilai AKUNTABILITAS
d. Dalam menyerahkan pedoman nilai merupakan
bentuk tanggung jawab dalam menyelesaikan
tugas (AKUNTABILITAS)
5 Kontribusi / Kegiatan penyusunan pedoman surveilans IRS
manfaat merupakan bentuk komitmen terhadap mutu rumah
kegiatan sakit dalam melayani masyarakat yang sesuai
tersebut dengan visi RS yaitu Melayani Dengan Sepenuh
bagi pihak Hati. Dan juga sesuai dengan misi pertama RSUD
lain dan Pandan Arang Boyolali yaitu Menjadi Rumah Sakit
terhadap Yang Berorientasi Pada Pelayanan Pada
pencapaian Pelayanan Paripurna Dan Bermutu Bagi Seluruh
visi – misi Lapisan Masyarakat
organisasi
29
6 Penguatan Pedoman dibuat agar pelaksanaan kegiatan rumah
nilai – nilai sakit berjalan dengan seragam dan teratur sehingga
organisasi menguatkan nilai TERTIB dalam organisasi
7 Uraian a. Kendala: Penyusunan pedoman harus
kendala menyesuaikan antara kebutuhan jenis IRS yang
yang timbul diperlukan dengan kondisi rumah sakit.
dan strategi Strategi: Melakukan rapat koordinasi dengan tim
mengatasi PPI RS untuk membahas pedoman yang efektif
kendala dan lebih teliti dalam penyusunan.
30
8 Dukungan a. Meminta arahan kepada direktur
bukti – bukti - Foto bukti kegiatan
capaian
aktualisasi
31
- Foto bukti undangan, absensi, dan notulensi
rapat (lampiran 3)
d. Rapat koordinasi dengan komite medik 16 Mei
2019
- Foto Bukti kegiatan
32
- Foto bukti undangan, absensi, dan notulensi
rapat (lampiran 8)
f. Penyusunan Draft Pedoman Surveilans
- Foto bukti Draft Pedoman (lampiran 10)
g. Meminta persetujuan direktur
- Foto bukti kegiatan
33
sebagai ketua Komite PPI RSUD Pandan Arang
Boyolali.
2 Tanggal
6 Mei – 11 Juni 2019
Pelaksanaan
3 Tahapan a. Menghimpun referensi untuk penyusunan draft
Kegiatan SOP Surveilans
b. Meminta persetujuan usulan SOP ke direktur
c. Mencetak dan menyerahkan SOP surveilans yang
sudah disetujui
4 Nilai-nilai a. Dalam meminta persetujuan direktur, komunikasi
ANEKA dilakukan dengan sopan dan santun sehingga
dapat mengamalkan nilai NASIONALISME
pancasila sila 4.
b. Sikap ketelitian, keefektifitas, dan keefisiensi
penulisan SOP sesuai dengan nilai KOMITMEN
MUTU.
c. Sikap patuh dan taat dengan apapun keputusan
direktur saat meminta persetujuan akan
mengamalkan nilai AKUNTABILITAS
d. Dalam menyerahkan pedoman nilai merupakan
bentuk tanggung jawab dalam menyelesaikan
tugas (AKUNTABILITAS)
5 Kontribusi / Kegiatan penyusunan SOP surveilans IRS
manfaat merupakan bentuk komitmen terhadap mutu rumah
kegiatan sakit dalam melayani masyarakat yang sesuai
tersebut dengan visi RS yaitu Melayani Dengan Sepenuh
bagi pihak Hati. Dan juga sesuai dengan misi pertama RSUD
lain dan Pandan Arang Boyolali yaitu Menjadi Rumah Sakit
terhadap Yang Berorientasi Pada Pelayanan Pada
pencapaian
34
visi – misi Pelayanan Paripurna Dan Bermutu Bagi Seluruh
organisasi Lapisan Masyarakat
6 Penguatan SOP dibuat agar pelaksanaan kegiatan rumah sakit
nilai – nilai berjalan dengan seragam dan teratur sehingga
organisasi menguatkan nilai TERTIB dalam organisasi
7 Uraian a. Kendala: Belum dilakukan pemilihan prosedur
kendala yang akan disusun SOP
yang timbul Strategi: Melakukan konsultasi dengan mentor
dan strategi
mengatasi b. Kendala: Penyusunan SOP tidak sesuai sesuai
kendala dengan target jadwal.
Strategi: Tetap melaksanaan kegiatan aktualisasi
lain dengan tetap menyusun pedoman surveilans.
8 Dukungan a. Berkonsultasi dengan mentor untuk pemilihan
bukti – bukti prosedur SOP
capaian - Form Catatan Bimbingan (Lampiran 2)
aktualisasi b. Rapat Tanggal dengan tim PPI 27 Mei 2019
membahas pedoman dan SOP final sebelum
dilakukan persetujuan
- Foto bukti kegiatan (gambar 4.1.4)
- Foto bukti undangan, absensi, dan notulensi
rapat (lampiran 7)
c. Penyusunan Draft SOP Surveilans
- Foto bukti Draft SOP Surveilans (lampiran 11)
d. Meminta persetujuan direktur
- Foto bukti kegiatan (gambar 4.1.5)
- Form Pengendalian Akualisasi oleh Mentor
(Lampiran 1)
- Foto bukti dokumen SOP Surveilans IRS yang
sudah disetujui (lampiran 11)
35
C. Kegiatan 3. Mengadakan sosialisasi ulang surveilans ke tim
surveilans (SKP)
Tabel 4.3 Capaian kegiatan aktualisasi sosialisasi ulang surveilans IRS
1 Deskripsi Sosialisasi ulang kegiatan surveilans dilakukan
kegiatan untuk peningkatan kemampuan kognitif tim PPI
terutama perawat IPCLN dalam menjalankan kegiatan
surveilans IRS. Kegiatan sosialisasi juga dilakukan
untuk mensosialisasi pedoman dan kriteria IRS RSUD
Pandan Arang Boyolali yang terbaru. Kegiatan ini
merupakan rangkaian tugas jabatan tambahan sebagai
ketua Komite PPI RSUD Pandan Arang Boyolali.
2 Tempat Ruang Kepodang RSUD Pandan Arang Boyolali
3 Tanggal 23 Mei 2019
Pelaksanaan Mulai pukul 08.10, selesai jam 9.55
4 Tahapan a. Rapat panitia sosialisasi
Kegiatan b. Membuat undangan sosialisasi dan menyebarkan
undangan
c. Menyiapkan materi sosialisasi
d. Melaksanakan kegiatan sosialisasi
5 Nilai-nilai a. Dalam memimpin rapat, peserta akan menerapkan
ANEKA nilai musyawarah dalam mengambil keputusan
sehingga mengamalkan nilai NASIONALISME
pancasila sila ke-4
b. Dalam membuat dan menyebarkan undangan,
peserta akan mengembangkan keefektiftas dan
efisiensi komunikasi (KOMITMEN MUTU)
c. Materi sosialisasi akan mengedepankan cara
komunikasi yang efektif dan efisien sehingga
materi dapat diterima dengan baik oleh peserta
(KOMITMEN MUTU)
36
d. Saat kegiatan sosialisasi berlangsung rasa
kebersamaan tim akan dikembangkan sehingga
mengamalkan sila persatuan indonesia
(NASIONALISME)
6 Kontribusi / Kegiatan sosialisasi Surveilans IRS dilakukan
manfaat sesuai jadwal dan tidak mengganggu pelayanan
kegiatan kepada pasien sesuai dengan visi RS yaitu Melayani
tersebut Dengan Sepenuh Hati. Sosialisasi IRS bertujuan
bagi pihak untuk meningkatkan keamanan pasien yang bermutu
lain dan sehingga sesuai dengan misi pertama RSUD Pandan
terhadap Arang Boyolali yaitu Menjadi Rumah Sakit Yang
pencapaian Berorientasi Pada Pelayanan Pada Pelayanan
visi – misi Paripurna Dan Bermutu Bagi Seluruh Lapisan
organisasi Masyarakat
7 Penguatan Sosialiasi dilakukan agar pelaksanaan kegiatan rumah
nilai – nilai sakit berjalan dengan seragam dan teratur sehingga
organisasi menguatkan nilai TERTIB dalam organisasi
8 Uraian a. Kendala: Jumlah peserta hadir kurang memenuhi
kendala target
yang timbul Strategi: Undangan tepat waktu, meminta ijin dari
dan kepala ruangan, melakukan sosialiasi privat kepada
strategi anggota tim yang tidak hadir
mengatasi
kendala b. Kendala: Kegiatan sosialisasi tidak tepat waktu.
Strategi: Disiplin waktu menyesuaikan materi
dengan target waktu.
37
9 Dukungan a. Rapat koordinasi tanggal 13 Mei 2019
bukti – - Foto bukti kegiatan
bukti
capaian
aktualisasi
b. Undangan sosialisasi
- Foto bukti undangan tertulis
38
- Foto bukti undangan disebarkan serta meminta
ijin kepada kepala ruangan
c. Materi Sosialisasi
- Foto bukti materi (lampiran 12)
d. Kegiatan Sosialisasi
- Foto bukti kegiatan
39
e. Sosialisasi susulan
- Foto bukti sosialisasi susulan kepada anggota
yang tidak hadir
40
tim PPI RS (IPCN) akan melihat langsung
permasalahan yang terjadi di bawah. Hasil dari
kegiatan supervisi akan mempercepat proses evaluasi
perbaikan surveilans IRS. Kegiatan ini merupakan
rangkaian tugas jabatan tambahan sebagai ketua
Komite PPI RSUD Pandan Arang Boyolali.
2 Tanggal
27 Mei – 15 Juni 2019
Pelaksanaan
3 Tahapan a. Menghimpun referensi untuk menyusun formulir
Kegiatan ceklist supervisi
b. Mengadakan rapat koordinasi dengan tim PPI untuk
kegiatan supervisi
4 Nilai-nilai a. Sikap ketelitian, keefektifitas, dan keefisiensi
ANEKA penulisan ceklist sesuai dengan nilai KOMITMEN
MUTU
b. Dalam memimpin rapat, peserta akan menerapkan
nilai musyawarah dalam mengambil keputusan
sehingga mengamalkan nilai NASIONALISME
pancasila sila ke-4
5 Kontribusi / Perbaikan pelayanan yang terus menerus melalui
manfaat kegiatan supervisi sesuai dengan visi RS yaitu
kegiatan Melayani Dengan Sepenuh Hati serta misi RSUD
tersebut Pandan Arang Boyolali yaitu Menjadi Rumah Sakit
bagi pihak Yang Berorientasi Pada Pelayanan Pada Pelayanan
lain dan Paripurna Dan Bermutu Bagi Seluruh Lapisan
terhadap Masyarakat
pencapaian
visi – misi
organisasi
41
6 Penguatan Kegiatan supervisi dilakukan agar pelaksanaan
nilai – nilai kegiatan rumah sakit berjalan dengan seragam dan
organisasi teratur sehingga menguatkan nilai TERTIB dalam
organisasi
7 Uraian a. Kendala: Beberapa anggota tim PPI berbeda
kendala persepsi tentang format ceklist supervisi yang
yang timbul efektif dan efisien.
dan Strategi: melakukan beberapa rapat koordinasi
strategi penyusunan ceklist supervisi yang efektif dan
mengatasi efisiensi
kendala
b. Kendala: Tim supervisi belum terbiasa
Strategi: Melakukan pengenalan ceklist,
melakukan evaluasi dan perbaikan ceklist.
8 Dukungan a. Rapat koordinasi membahas supervisi dengan
bukti – Komite PPI
bukti - Rapat 7 Mei 2019 (gambar 4.1.2 dan lampiran
capaian 3)
aktualisasi - Rapat 14 Mei 2019 (gambar 4.3.1 dan lampiran
4)
- Rapat 20 Mei 2019 (lampiran 6)
42
E. Kegiatan 5. Penyusunan draft laporan surveilans IRS (SKP)
43
tersebut misi RSUD Pandan Arang Boyolali yaitu Menjadi
bagi pihak Rumah Sakit Yang Berorientasi Pada Pelayanan
lain dan Pada Pelayanan Paripurna Dan Bermutu Bagi
terhadap Seluruh Lapisan Masyarakat
pencapaian
visi – misi
organisasi
6 Penguatan Penyusunan laporan diharapkan akan menghasilkan
nilai – nilai data untuk peningkatan mutu kesehatan pasien
organisasi sehingga menguatkan nilai SEHAT dalam organisasi.
7 Uraian Kendala: Ada permasalahan terkait akses input data
kendala sehingga data surveilans tidak lengkap
yang timbul Strategi: Berkonsultasi dengan mentor
dan
strategi
mengatasi
kendala
8 Dukungan a. Pengumpulan data surveilans
bukti – - Screenshot layar computer
bukti
capaian
aktualisasi
44
b. Rapat penyusunan rekomendasi dengan Komite
PPI 15 Juni 2019
- Foto Bukti kegiatan
45
F. Matriks Rekapitulasi Aktualisai Dan Habituasi Nilai – Nilai Dasar ANEKA
Tabel 4.6 Matrik Rekapitulasi Aktualisai Dan Habituasi Nilai – Nilai Dasar ANEKA
Nilai ANEKA
No Nama Kegiatan Komitmen
Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Anti Korupsi Jumlah
Mutu
1 Menyusun revisi Pedoman Patuh dan Taat Sopan santun - Teliti, Tidak 4
Surveilans IRS dengan arahan Pancasila sila 4 efektif, menguntungkan
pimpinan, efiesien diri sendiri
Tanggung
jawab
2 Menyusun SOP Surveilans Patuh dan Taat Sopan santun - Teliti, - 3
IRS dengan arahan Pancasila sila 4 efektif,
pimpinan, efiesien
Tanggung
jawab
3 Mengadakan sosialisasi - Musyawarah - Teliti, - 2
surveilans IRS ulang ke tim Pancasila sila 4; efektif,
surveilans Rasa efiesien
kebersamaan
4 Montoring surveilans IRS - Musyawarah - Teliti, - 2
dengan kegiatan supervisi Pancasila sila 4; efektif,
efiesien
5 Menyusun draft laporan Patuh dan Taat Musyawarah - Teliti, Tidak 4
surveilans IRS dengan arahan Pancasila sila 4 efektif, memanipulasi
pimpinan, efiesien data
Tanggung
jawab
Jumlah 3 5 0 5 2 15
Prosentase 20% 33% 0% 33% 13% 100%
46
47
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan aktualisasi peserta didik dilaksanakan di Rumah Sakit
Umum Daerah Pandan Arang Kabupaten Boiyolali dengan menerapkan
nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi). Aktualisasi menghasilkan 8 kegiatan
yang dimulai tanggal 4 Mei 2019 sampai dengan 16 Juni 2019. Kegiatan
aktualisasi ini mampu meningkatkan kinerja peserta latsar dalam
menjalankan tugas dan fungsinya di instansi unit kerja, dan seluruh
kegiatan dapat mendukung visi dan misi instansi unit kerja.
48
Penyusunan draft Belum ada laporan Sudah ada laporan
5. laporan surveilans surveilans yang valid surveilans IRS yang
IRS valid.
B. Rekomendasi
Program pelatihan dasar CPNS dengan menggunakan metode baru
bertujuan untuk mempersiapkan aparatur sipil negara yang memiliki
nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, Anti Korupsi). Menerapkan ANEKA pada saat nanti
bekerja di penempatan masing-masing memberikan manfaat yang luar
biasa. Nilai-nilai dasar ANEKA tersebut menjadi pedoman bagi
seseorang ASN untuk melaksanakan tugas sehari-hari dengan memiliki
karakter yang lebih baik. Untuk meningkatkan kinerja para ASN,
hendaknya para pimpinan setiap unit kerja mendorong para
pegawainya untuk lebih mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA
pada semua lini.
Untuk mempertahanakan kualitas sumber daya manusia badan
diklat harus mampu menjaga akreditasi dan prestasi yang didapat.
Latihan dasar CPNS dengan menggunakan model on campus dan off
campus memberikan manfaat yang dinilai dapat meningkatkan
internalisasi terhadap nilai-nilai dasar ANEKA. Dengan penerapan nilai-
nilai dasar ANEKA, penulis berharap kedapan dapat bekerja lebih baik,
lebih bertanggung jawab, lebih berani dalam mengambil sikap sehingga
dapat pencapaian visi dan misi organisasi
49
C. Rencana Aksi
Tabel 5.2. Rencana Aksi
Rencana Tindak
No Kegiatan Nilai-Nilai Dasar
Lanjut
(1) (2) (3) (4)
1. Menyusun - Dalam meminta persetujuan Selalu
revisi direktur, komunikasi mengutamakan
Pedoman dilakukan dengan sopan keefektifitas dan
Surveilans dan santun sehingga dapat efisiensi dalam
IRS mengamalkan nilai setiap menyusun
NASIONALISME pancasila sebuah
sila 4. kebijakan
- Sikap ketelitian, pedoman.
keefektifitas, dan
keefisiensi penulisan
pedoman sesuai dengan nilai
KOMITMEN MUTU. Selain
itu tidak dengan sengaja
membuat pedoman yang
menguntungkan diri sendiri
atau golongan juga sesuai
dengan nilai ANTI KORUPSI.
- Sikap patuh dan taat dengan
apapun keputusan direktur
saat meminta persetujuan
akan mengamalkan nilai
AKUNTABILITAS
- Dalam menyerahkan
pedoman nilai merupakan
bentuk tanggung jawab
dalam menyelesaikan tugas
(AKUNTABILITAS)
2. Menyusun - Dalam meminta persetujuan Selalu
SOP direktur, komunikasi mengutamakan
Surveilans dilakukan dengan sopan dan keefektifitas dan
IRS santun sehingga dapat efisiensi dalam
mengamalkan nilai setiap menyusun
NASIONALISME pancasila sebuah
sila 4. kebijakan SOP.
- Sikap ketelitian,
keefektifitas, dan
keefisiensi penulisan SOP
sesuai dengan nilai
KOMITMEN MUTU. Selain
50
itu tidak dengan sengaja
membuat pedoman yang
menguntungkan diri sendiri
atau golongan juga sesuai
dengan nilai ANTI KORUPSI.
- Sikap patuh dan taat dengan
apapun keputusan direktur
saat meminta persetujuan
akan mengamalkan nilai
AKUNTABILITAS
- Dalam menyerahkan
pedoman nilai merupakan
bentuk tanggung jawab
dalam menyelesaikan tugas
(AKUNTABILITAS)
3. Mengadakan - Dalam memimpin rapat, Melakukan
sosialisasi peserta akan menerapkan kegiatan
surveilans nilai musyawarah dalam pelatihan terkait
IRS ulang ke mengambil keputusan PPI
tim sehingga mengamalkan nilai berkelanjutan
surveilans NASIONALISME pancasila dengan
sila ke-4 menerapkan nilai
- Dalam membuat dan nasionalisme
menyebarkan undangan, dan komitmen
peserta akan mutu
mengembangkan
keefektiftas dan efisiensi
komunikasi (KOMITMEN
MUTU)
- Materi sosialisasi akan
mengedepankan cara
komunikasi yang efektif dan
efisien sehingga materi dapat
diterima dengan baik oleh
peserta (KOMITMEN MUTU)
- Saat kegiatan sosialisasi
berlangsung rasa
kebersamaan tim akan
dikembangkan sehingga
mengamalkan sila persatuan
indonesia (NASIONALISME)
4. Montoring - Sikap ketelitian, Supervisi akan
surveilans keefektifitas, dan dilakukan secara
IRS dengan keefisiensi penulisan ceklist berkelanjutan
kegiatan sesuai dengan nilai menggunakan
supervisi KOMITMEN MUTU ceklist yang
51
- Dalam memimpin rapat, efektif (komitmen
peserta akan menerapkan mutu) dan
nilai musyawarah dalam mengamalkan
mengambil keputusan nilai
sehingga mengamalkan nilai nasionalisme
NASIONALISME pancasila dalam setiap
sila ke-4 rapat.
5. Menyusun - Pengumpulan data akan Laporan
draft laporan dilakukan secara teliti surveilans akan
surveilans (KOMITMEN MUTU) dan dilakukan secara
IRS tidak melakukan manipulasi berkelanjutan
data (ANTI KORUPSI) dengan tetap
- Dalam memimpin rapat, menerapkan nilai
peserta akan menerapkan komitmen mutu,
nilai musyawarah dalam dan antikorupsi
mengambil keputusan
sehingga mengamalkan nilai
NASIONALISME pancasila
sila ke-4
- Menyusun laporan surveilans
sebagai bentuk rasa
pertanggungjawaban
peserta dalam melakukan
kegiatan surveilans
(AKUNTABILITAS)
52
DAFTAR PUSTAKA
53
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
54
Lampiran 1
Form Pengendalian Akualisasi oleh Mentor
55
Lampiran 2
Form Catatan Bimbingan
56
Lampiran 3
Bukti Kegiatan Rapat 7 Mei 2019
57
Lampiran 4
Bukti Kegiatan Rapat 13 Mei 2019
58
Lampiran 5
Bukti Kegiatan Rapat 16 Mei 2019
59
Lampiran 6
Bukti Kegiatan Rapat 20 Mei 2019
Gambar 10. Bukti absensi, notulensi dan undangan rapat koordinasi TIM
PPI pada tanggal 20 Mei 2019
60
Lampiran 7
Bukti Kegiatan Sosialisasi Surveilans IRS Tanggal 23 Mei 2019
Gambar 11. Bukti absensi dan notulensi Sosialisasi Surveilans IRS pada
tanggal 16 mei 2019
61
Lampiran 8
Bukti Kegiatan Rapat 27 Mei 2019
Gambar 12. Bukti absensi, notulensi, dan undangan rapat tanggal 27 Mei
2019
62
Lampiran 9
Bukti Kegiatan Rapat 15 Juni 2019
Gambar 13. Bukti absensi, notulensi, dan undangan rapat tanggal 15 Juni
2019
63
Lampiran 10
Bukti Dokumen Pedoman Surveilans IRS
64
Lampiran 11
Bukti Dokumen SOP Surveilans IRS
Gambar 15. Bukti dokumen SOP Surveilans IRS yang sudah disetujui
65
Lampiran 12
Bukti Dokumen Materi Sosialisasi Surveilans IRS
66
Lampiran 13
Bukti Dokumen Ceklist Supervisi
67
Lampiran 14
Bukti Dokumen Draft Laporan Surveilans IRS
Gambar 18. Bukti beberapa lembar dokumen draft laporan surveilans IRS
68
69