Anda di halaman 1dari 15

Reaktor nuklir adalah suatu tempat atau perangkat yang digunakan untuk

membuat, mengatur, dan menjaga kesinambungan reaksi nuklir berantai pada


laju yang tetap. Berbeda dengan bom nuklir, yang reaksi berantainya terjadi
pada orde pecahan detik dan tidak terkontrol.
Reaktor nuklir digunakan untuk banyak tujuan. Saat ini, reaktor nuklir paling
banyak digunakan untuk membangkitkan listrik. Reaktor penelitian digunakan
untuk pembuatan radioisotop (isotop radioaktif) dan untuk penelitian. Awalnya,
reaktor nuklir pertama digunakan untuk memproduksi plutonium sebagai
bahan senjata nuklir.
Saat ini, semua reaktor nuklir komersial berbasis pada reaksi fisi nuklir, dan
sering dipertimbangkan masalah risiko keselamatannya. Sebaliknya, beberapa
kalangan menyatakan bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir merupakan cara
yang aman dan bebas polusi untuk membangkitkan listrik. Daya fusimerupakan
teknologi ekperimental yang berbasi pada reaksi fusi nuklir. Ada beberapa
peranti lain untuk mengendalikan reaksi nuklir, termasuk di
dalamnya pembangkit thermoelektrik radioisotop dan baterai atom, yang
membangkitkan panas dan daya dengan cara memanfaatkan peluruhan
radioaktif pasif, seperti halnya Farnsworth-Hirsch fusor, di mana reaksi fusi nuklir
terkendali digunakan untuk menghasilkan radiasi neutron.

Daftar isi

 1Aplikasi
 2Sejarah
 3Masa depan industri nuklir
 4Proses Kerja Pusat Listrik Tenaga Nuklir
 5Komponen dasar reaktor nuklir
 6Klasifikasi Reaktor
 7Klasifikasi berdasarkan type reaksi nuklir
o 7.1Reaktor Nuklir Fisi
o 7.2Reaktor Nuklir Fusi
 8Reaktor Nuklir dari generasi ke generasi
o 8.1Generasi I
o 8.2Generasi II
o 8.3Generasi III
o 8.4Generasi III +
o 8.5Generasi IV
 9Teknologi reaktor nuklir saat ini
 10Generator termoelektrik radioisotop
 11Kapal pemecah es bertenaga nuklir
 12Kapal selam nuklir
 13Galeri
 14Fakta menarik mengenai PLTN
 15Lihat pula
 16Referensi
 17Pranala luar

Aplikasi[sunting | sunting sumber]

Pressurized Water Reactor untuk kapal. Reaktor ini menggunakan air laut sebagai
kondenser pendingin reaktor.

 Daya nuklir:
 Panas untuk pembangkit listrik
 Panas untuk perumahan dan pemanas industri
 Desalinasi
 Propulsi nuklir:
 Propulsi nuklir kelautan
 Usulan roket panas nuklir
 Transmutasi unsur:
 Produksi plutonium, yang biasa digunakan dalam senjata nuklir
 Produksi beragam isotop radioaktif, seperti americium yang digunakan
dalam detektor asap, dan cobalt-60, molybdenum-99 dan lainnya yang
digunakn untuk pencitraan dan perawatan medis
 Aplikasi penelitian :
 Penyediaan sumber neutron dan radiasi positron (misalnya Analisis
Aktivasi Neutron dan Penanggalan potassium-argon)
 Pengembangan teknologi nuklir

Sejarah[sunting | sunting sumber]


Gambar dari paten "reaktor neutron" Fermi-Szilárd.

Range of possible CANDU fuel cycles: CANDU reactors can accept a variety of fuel types,
including the used fuel from light-water reactors
Nuclear Fuel Process
Meskipun umat manusia telah menguasai daya nuklir baru-baru ini, reaktor nuklir
yang pertama muncul dikendalikan oleh alam. Lima belas reaktor fisi nuklir alami
telah ditemukan di tambang Oklo, Gabon, West Africa. Pertama ditemukan pada
tahun 1972 oleh ahli fisika Perancis Francis Perrin. Reaktor alami ini dikenal
dengan sebutan Reaktor Fossil Oklo. Reaktor-reaktor ini diperkirakan aktif
selama 150 juta tahun, dengan daya keluaran rata-rata 100 kW. Bintang-bintang
juga mengandalkan fusi nuklir guna membangkitkan panas, cahaya dan radiasi
lainnya. Konsep reaktor nuklir alami diajukan pertama kali oleh Paul
Kuroda pada tahun 1956 saat di Universitas Arkansas[1].
Enrico Fermi dan Leó Szilárd, pertama kali membangun reaktor nuklir Chicago
Pile-1saat mereka di Universitas Chicago pada 2 Desember, 1942.
Reaktor nuklir generasi pertama digunakan untuk menghasilkan plutonium
sebagai bahan senjata nuklir. Selain itu, reaktor nuklir juga digunakan oleh
angkatan laut Amerika (lihat Reaktor Angkatan Laut Amerika Serikat) untuk
menggerakkan kapal selam dan kapal pengangkut pesawat udara. Pada
pertengahan 1950-an, baik Uni Sovyet maupun negara-negara barat
meningkatkan penelitian nuklirnya termasuk penggunaan atom di luar militer.
Tetapi, sebagaimana program militer, penelitian atom di bidang non-militer juga
dilakukan dengan rahasia.
Pada 20 Desember 1951, listrik dari generator yang digerakkan oleh tenaga
nuklir pertama kali dihasilkan oleh Experimental Breeder Reactor-I (EBR-1) yang
berlokasi di Arco, Idaho. Pada 26 Juni 1954, pukul 5:30 pagi, PLTN pertama
dunia utnuk pertama kalinya mulai beroperasi di Obninsk, Kaluga Oblast, USSR.
PLTN ini menghasilkan 5 megawatt, cukup untuk melayani daya 2,000
rumah.[2][3].
PLTN skala komersial pertama dunia adalah Calder Hall, yang mulai beroperasi
pada 17 Oktober 1956 [4]. Reaktor generasi pertama lainnya adalah Shippingport
Reactor yang berada di Pennsylvania (1957).
Sebelum Musibah Pulau Three Mile pada tahun 1979, sebenarnya permintaan
akan PLTN baru di Amerika Serikat sudah menurun karena alasan ekonomi. Dari
tahun 1978 sampai dengan 2004, tidak ada permintaan PLTN baru di Amerikat
Serikat [5], meskipun hal itu mungkin akan berubah pada tahun 2010 ( lihat Masa
depan industri nuklir).
Tidak seperti halnya kecelakaan Three Mile Island, bencana Chernobyl pada
tahun 1986 tidak berpengaruh pada peningkatan standar reaktor nuklir negara
barat. Hal ini dikarenakan memang reaktor Chernobyl dikenal mempunyai desain
yang tidak aman , menggunakan reaktor jenis RBMK, tanpa kubah
pengaman (containment building) dan dioperasikan dengan tidak aman, dan
pihak barat memetik pelajaran dari hal ini [6].
Pada tahun 1992 topan Andrew menghamtam Turkey Point Nuclear Generating
Station. Lebih dari US$90 juta kerugian yang diderita, sebagian besar menimpa
tangki penampungan air dan cerobong asap pembangkit listrik berbahan bakar
fossil (minyak/batubara) yang ada dilokasi, tapi containment building tidak
mengalami kerusakan [7][8].

Masa depan industri nuklir[sunting | sunting sumber]


Hingga tahun 2006, Watts Bar 1, yang akan beroperasi pada tahun 1997, adalah
PLTN komersial Amerika Serikat terakhir yang akan beroperasi. Hal ini biasanya
dijadikan bukti berhasilnya kampanye anti nuklir dunia. Tetapi, penolakan politis
akan nuklir hanya berhasil terjadi di sebagian Eropa, Selandia Baru, Filipina dan
Amerika Serikat. Bahkan di Amerika Serikat dan seluruh Eropa, investasi pada
penelitian daur bahan bakar nuklir terus berlanjut, dan dengan prediksi beberapa
ahli akan kelangkaan listrik , peningkatan harga bahan bakar fosil dan perhatian
akan emisi gas rumah kaca akan memperbarui kebutuhan PLTN.
Banyak negara yang tetap aktif mengembangkan energi nuklirnya termasuk
diantaranya Jepang, China dan India, kesemuanya aktif mengembangkan
teknolgi reaktor termal dan reaktor cepat. Korea Selatan dan Amerika Serikat
hanya mengembangkan teknolgi reaktor thermasSouth, Afrika Selatan dan China
mengembangkan versi baru Pebble Bed Modular Reactor (PBMR). Finlandia dan
Perancis aktif mengembangkan energi nuklir; Finladia mempunyai European
Pressurized Reactor yang sedang dibangun oleh Areva. Jepang membangun
unit yang beroperasi pada tahun 2005.
Pada 22 September 2005 telah diumumkan dua lokasi baru di Amerika Serikat
yang telah dipilih sebagai lokasi PLTN.

Proses Kerja Pusat Listrik Tenaga Nuklir[sunting | sunting sumber]


Proses kerja PLTN sebenarnya hampir sama dengan proses kerja pembangkit
listrik konvensional seperti pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), yang umumnya
sudah dikenal secara luas. Yang membedakan antara dua jenis pembangkit
listrik itu adalah sumber panas yang digunakan. PLTN mendapatkan suplai
panas dari reaksi nuklir, sedang PLTU mendapatkan suplai panas dari
pembakaran bahan bakar fosil seperti batubara atau minyak bumi.
Reaktor daya dirancang untuk memproduksi energi listrik melalui PLTN. Reaktor
daya hanya memanfaatkan energi panas yang timbul dari reaksi fisi, sedang
kelebihan neutron dalam teras reaktor akan dibuang atau diserap menggunakan
batang kendali. Karena memanfaatkan panas hasil fisi, maka reaktor daya
dirancang berdaya thermal tinggi dari orde ratusan hingga ribuan MW. Proses
pemanfaatan panas hasil fisi untuk menghasilkan energi listrik di dalam PLTN
adalah sebagai berikut :

1. Bahan bakar nuklir melakukan reaksi fisi sehingga dilepaskan energi


dalam bentuk panas yang sangat besar.
2. Panas hasil reaksi nuklir tersebut dimanfaatkan untuk menguapkan air
pendingin, bisa pendingin primer maupun sekunder bergantung pada tipe
reaktor nuklir yang digunakan.
3. Uap air yang dihasilkan dipakai untuk memutar turbin sehingga dihasilkan
energi gerak (kinetik).
4. Energi kinetik dari turbin ini selanjutnya dipakai untuk memutar generator
sehingga dihasilkan arus listrik.

Komponen dasar reaktor nuklir[sunting | sunting sumber]


Komponen dasar dari reaktor nuklir adalah sebagai berikut:

1. Bahan bakar nuklir, berbentuk batang logam berisi bahan radioaktif yang
berbentuk pelat
2. Moderator, berfungsi menyerap energi neutron
3. Reflektor, berfungsi memantulkan kembali neutron
4. Pendingin, berupa bahan gas atau logam cair untuk mengurangi energi
panas dalam reaktor
5. Batang kendali, berfungsi menyerap neutron untuk mengatur reaksi fisi
6. Perisai, merupakan pelindung dari proses reaksi fisi yang berbahaya

Klasifikasi Reaktor[sunting | sunting sumber]


Macam reaktor dibedakan berdasarkan kegunaan, tenaga neutron dan nama
komponen serta parameter operasinya.
Menurut kegunaan:

1. Reaktor daya
2. Reaktor riset termasuk uji material dan latihan
3. Reaktor produksi isotop yang kadang-kadang digolongkan juga kedalam
reaktor riset
Ditinjau dari tenaga neutron yang melangsungkan reaksi pembelahan, reaktor
dibedakan menjadi:

1. Reaktor cepat: GCFBR, LMFBR, SCFBR


2. Reaktor thermal: PWR, BWR, PHWR, GCR.
Berdasarkan parameter yang lain dapat disebut:

1. Reaktor berreflektor grafit: GCR, AGCR


2. Reaktor berpendingin air ringan: PWR, BWR
3. Reaktor suhu tinggi: HTGR

Klasifikasi berdasarkan type reaksi nuklir[sunting | sunting sumber]


Reaktor Nuklir Fisi[sunting | sunting sumber]
Semua PLTN komersial yang ada di dunia menggunakan reaksi nuklir fisi. Pada
umumnya reaktor jenis ini menggunakan bahan bakar nuklir Uranium dan reaktor
jenis ini akan menghasilkan Plutonium, meskipun dimungkinkan juga
menggunakan siklus bahan bakar Thorium. Reaktor fisi dapat dibagi menjadi 2
kelompok besar berdasarkan energy neutron yang digunakan dalam proses fisi,
yaitu:

 Reaktor thermal (lambat) menggunakan neutron lambat atau neutron thermal.


Reaktor ini bercirikan mempunyai moderator neutron / material pelambat
yang ditujukan untuk melambatkan neutron sampai mempunyai energi kinetik
rerata partikel yang ada disekitarnya, dengan kata lain, sampai mereka
"dithermalkan". Reaktor termal, reaktor jenis ini menggunakan neutron lambat
atau neutron thermal. Hampir semua reaktor yang ada saat ini adalah reaktor
jenis reaktor termal. Reaktor ini mempunyai bahan moderasi neutron yang
dapat memperlambat neutron hingga mencapai energy termal. Kemungkinan
(propabilitas) lebih besar terjadinya reaksi fisi antara neutron termal dan
bahan fisil seperti Uranium 235, Plutonium 239 dan Plutonium 241 dan akan
mempunyai kemungkinan lebih kecil terjadinya reaksi fisi dengan Uranium
238. Dalam reaktor jenis ini, biasanya pendingin juga berfungsi sebagai
moderator neutron, reaktor jenis ini umumnya menggunakan pendingin air
dalam tekanan tinggi untuk meningkatkan titik didih air pendingin. Reaktor ini
diwadahi dalam suatu tanki reaktor yang didalamnya dilengkapi dengan
instrumentasi pemantau dan pengendali reaktor, pelindung radiasi dan
gedung containment
 Reaktor cepat, reaktor jenis ini menggunakan neutron cepat untuk
menghasilkan fisi dalam bahan bakar reaktor nuklir. reaktor jenis ini tidak
memiliki moderator neutron, dan menggunakan bahan pendingin yang kurang
memoderasi neutron. Untuk tetap menjaga agar reaksi nuklir berantai tetap
berjalan maka diperlukan bahan bakar yang mempunyai bahan belah (fissile
material) dengan kandungan uranium 235 yang lebih tinggi (lebih dari 20 %).
Reaktor cepat mempunyai potensi menghasilkan limbah trasnuranic yang
lebih kecil karena semua aktinida dapat terbelah dengan menggunakan
neutron cepat, namun reaktor ini sulit untuk dibangun dan mahal dalam
pengoperasiannya.
Reaktor Nuklir Fusi[sunting | sunting sumber]
Reaktor jenis ini merupakan teknologi reaktor nuklir yang masih dalam tahap
eksperimental, secara umum menggunakan hydrogen sebagai bahan bakarnya.

Reaktor Nuklir dari generasi ke generasi[sunting | sunting sumber]


Desain reaktor nuklir biasanya dikategorikan "generasi", yaitu, Generasi I, II, III,III
+, dan IV. Atribut kunci karakteristik pembangunan dan penyebaran reaktor nuklir
menerangi perbedaan penting antara berbagai generasi reaktor. Analisis saat ini
konsep reaktor yang ada berfokus pada enam faktor kunci reaktor
Efektivitas biaya
Dari perspektif pelanggan, reaktor nuklir di lihat dari sisi harganya, yang mana
dapat dibedakan dari energi terbarukan ataufosil-fired kilowatt - jam. Oleh karena
itu tenaga nuklir harus ekonomis kompetitif.
Keselamatan
Beberapa sistem nuklir yang menggabungkan fitur desain pasif untuk menjamin
keselamatan operasi reaktor nuklir, dibandingkan dengan sistem keselamatan
aktif memerlukan intervensi oleh agen manusia. Ini karena berbagai alasan
teknis dan kebijakan publik, termasuk pengurangan risiko kuantitatif. Apa
langkah-langkah keamanan yang diusulkan untuk reaktor baru? Apakah mereka
mempertahankan atau memajukan langkah-langkah saat ini.
Keamanan dan nonproliferasi
Sistem tenaga nuklir harus meminimalkan risiko pencurian nuklir dan terorisme.
Desain yang akan bermain di pasar internasional juga harus meminimalkan risiko
yang disponsori negara proliferasi senjata nuklir. Kekhawatiran tentang teknologi
penggunaan ganda (yaitu, teknologi yang awalnya dikembangkan untuk militer
atau lainnya tujuan dan sekarang dalam penggunaan komersial) yang
memperkuat ancaman ini. Desain Apa yang mungkin mengurangi risiko ini.
Kesesuaian Jaringan
Kedua kemampuan baik lokal dan nasional jaringan listrik harus sesuai dengan
tenaga listrik reaktor yang diusulkan akan menyampaikan ke jaringan. Jaringan
kesesuaian ditentukan oleh kombinasi dari kapasitas terpasang dan eksternalitas
yang didefinisikan oleh masih ada jaringan listrik. Bagaimana kapasitas jaringan
listrik berdampak pada persyaratan keuangan, kelayakan ekonomi jangka
panjang, dan ketersediaan dari reaktor.
Komersialisasi roadmap
Menurut sejarah, perpindahan dasar sumber daya oleh sumber alternatif telah
menjadi proses evolusi bukan pergeseran tiba-tiba, mengganggu, dan radikal.
Mencoba untuk "mendorong amplop"dengan memaksa pergeseran ke arah
ekonomis yang tidak layak karena investor jarang bersedia menanggung biaya,
misalnya, biaya modal terkait dengan penyebaran teknologi alternatif ke dalam
arsitektur jaringan yang ada. Karena itu komersialisasi roadmap harus mencakup
waktu yang masuk akal untuk penyebaran (terutama di negara berkembang
teknologi powerhouses seperti Cina, India, dan Republik Korea) Akankah praktik
konstruksi modular merampingkan komersialisasi reaktor nuklir dan mengurangi
semalam biaya beban.
Siklus bahan bakar
Rincian siklus bahan bakar reaktor yang diberikan itu adalah unsur yang sangat
penting dalam menentukan tingkat risiko untuk keselamatan nuklir, keamanan,
dan penjamin. Dengan kedua bagian depan dan belakang ujung siklus bahan
bakar, intrinsik sifat reaktor pasangan desain erat dengan eksternalitas seperti
kemungkinan internasionalisasi depan dan ujung belakang proses.

 Bagian depan. Sejauh mana sebuah reaktor nuklir membutuhkan terus


pengisian bahan bakar diperkaya dengan bahan bakar segar merupakan
faktor penting dalam menentukan risiko. Faktor yang terkait adalah tingkat
dan cara di dimana pasokan bahan bakar (terutama pengayaandan fabrikasi).
Bergerak menuju desain fitur reaktor - seperti pemanfaatan bahan bakar yang
tinggi dan derajat bakar BBM (ukuran berapa banyak energi yang diekstrak
dari bahan bakar segar, misalnya,dalam membakar desain reaktor umumnya
≥ 20 persen) dan disegel panjang-hidup desain-bisa inti secara signifikan
mengurangi risiko tersebut.
 Disposisi bahan bakar yang digunakan (“Bagian belakang"). Mengingat
institusional tantangan yang disajikan oleh penyimpanan jangka panjang dan
pembuangan akhir bahan bakar yang digunakan,sistem reaktor masa depan
harus meminimalkan jumlah dan toksisitas limbah nuklir. Ini adalah masalah
kelembagaan, bukan keselamatan jangka pendek atau jangka menengah
atau masalah keamanan.Penggunaan penyimpanan tong kering (biasanya
silinder baja)-terbukti,Pendekatan aman untuk menyimpan limbah akan
menyediakan jendela60-80 tahun kesempatan di mana untuk melakukan
kuat, inovasi program penelitian dan pengembangan pada siklus bahan bakar
majusistem.
Generasi I[sunting | sunting sumber]
PLTN generasi pertama dikembangkan pada rentang waktu tahun 50-an hingga
tahun 60-an. PLTN generasi pertama ini merupakan prototipe awal dari reaktor
pembangkit daya yang bertujuan untuk membuktikan bahwa energi nuklir dapat
dimanfaatkan dengan baik untuk tujuan damai. Contoh PLTN generasi pertama
ini adalah Shippingport (tipe PWR), Dresden (tipe BWR), Fermi I (tipeFBR) dan
Magnox (tipe GCR).
Enrico Fermi dan Leó Szilárd, pertama kali membangun reaktor nuklir Chocago
Pile-1 saat mereka di Universitas Chicago pada 2 Desember 1942. Reaktor
nuklir generasi pertama digunakan untuk menghasilkan plutonium sebagai bahan
senjata nuklir. Selain itu, reaktor nuklir juga digunakan oleh angkatan laut
Amerika (lihat Reaktor Angkatan Laut Amerika Serikat) untuk menggerakkan
kapal selam dan kapal pengangkut pesawat udara. Pada pertengahan 1950-an,
baik Uni Sovyet maupun negara-negara barat meningkatkan penelitian nuklirnya
termasuk penggunaan atom di luar militer. Tetapi, sebagaimana program militer,
penelitian atom di bidang non-militer juga dilakukan dengan rahasia.
Pada 20 Desember 1951, listrik dari generator yang digerakkan oleh tenaga
nuklir pertama kali dihasilkan oleh Experimental Breeder Reaktor-I (EBR-1) yang
berlokasi di Arco, Idaho. Pada 26 Juni 1954, pukul 5:30 pagi, PLTN pertama
dunia utnuk pertama kalinya mulai beroperasi di Obninsk, Kaluga Oblast,USSR.
PLTN ini menghasilkan 5 megawatt, cukup untuk melayani daya 2,000 rumah.
PLTN skala komersial pertama dunia adalah Calder Hall, yang mulai beroperasi
pada 17 Oktober 1956. Reaktor ini menghasilkan listrik untuk disambungkan ke
jaringan listrik, sekaligus menghasilkan energi panas yang dibutuhkan oleh
pabrik proses olah ulang bahan bakar di wilayah itu.
Setelah lebih dari 40 tahun, empat unit reaktor Calder Hall dengan kapasitas
masing-masing 50 MWe masih beroperasi sampai sekarang. Di Swedia, Reaktor
Agesta menyediakan air panas untuk 'district heating' daerah pinggiran kota
Stockhlom selama 1 dasawarsa, yang dimulai pada tahun 1963. Reaktor
generasi pertama lainnya adalah Shippingsport Reactor yang berada
diPennsylvania (1957).
Generasi II[sunting | sunting sumber]
Gen II mengacu pada kelas reaktor komersial yang dirancang untuk menjadi
ekonomis dan handal. Dirancang untuk khas operasional seumur hidup 40 tahun,
2 prototipikal Reaktor Gen II termasuk reaktor air bertekanan (PWR), Kanada
Deuterium Reaktor uranium (CANDU), reaktor air mendidih (BWR), reaktor gas
maju didinginkan (AGR), dan Vodo-Vodyanoi EnergeticheskyReaktor (VVER).
Reaktor Gen II di Amerika Serikat diatur oleh NRC sesuai 10CFR Part 50.
Sistem Gen II mulai beroperasi pada akhir tahun 1960 dan terdiri massal dari
PWR 400 + komersial dunia dan BWR. Reaktor-reaktor ini, biasanya disebut
sebagai reaktor air ringan (LWR), gunakan fitur keselamatan aktif tradisional
melibatkan operasi listrik atau mekanik yang dimulai secara otomatis dan dalam
banyak kasus, dapat diprakarsai oleh operator reaktor nuklir.
Beberapa sistem rekayasa masih beroperasi secara pasif
(misalnya,menggunakan tekanan katup relief) dan berfungsi operator tanpa
kendali atau kehilangan daya tambahan. Sebagian besar instalasi Gen II masih
beroperasi di Barat yang diproduksi oleh salah satu dari tiga perusahaan:
Westinghouse, 3Framatome4 (sekarang bagian dari AREVA5), dan General
Electric (GE).
Generasi III[sunting | sunting sumber]
Reaktor nuklir Gen III adalah reaktor Gen II yang berevolusi, desain
improvements state-of-the-art. Perbaikan ini berada di daerah teknologi bahan
bakar, efisiensi termal, termodulasi konstruksi, sistem keselamatan (terutama
penggunaan pasif daripada sistem aktif), dan standar design. Perbaikan
teknologi reaktor Gen III telah ditujukan pada operasional yang lebih lama,
biasanya beroperasi 60tahun, berpotensi untuk lebih melebihi 60 tahun, sebelum
menyelesaikan perbaikan dan tekanan reaktor pengganti.
Penelitian Konfirmatori untuk menyelidiki penuaan instalasi nuklir melampaui 60
tahun diperlukan untuk memungkinkan reaktor tersebut untuk beroperasi selama
masa hidup diperpanjang tersebut. Tidak seperti Gen I dan reaktor Gen II,
reaktor Gen III diatur oleh Peraturan NRC berdasarkan 10 CFR Part 52.
Generasi III +[sunting | sunting sumber]
Desain reaktor Gen III + merupakan perkembangan evolusi dari reaktor Gen III,
menawarkan perbaikan yang signifikan dalam keamanan atas desain reaktor
Gen III disertifikasi oleh NRC pada 1990-an. Di Amerika Serikat, Desain Gen III +
harus disertifikasi oleh NRC sesuai dengan 10 CFR Part 52.
Produsen memulai pengembangan sistem Gen III + pada 1990-an dengan
membangun pada pengalaman operasi Armada LWR dari Amerika, Jepang, dan
Eropa Barat. Mungkin peningkatan yang paling signifikan dari desain sistem Gen
III + over-generasi kedua adalah penggabungan dalam beberapa desain fitur
keselamatan pasif yang tidak memerlukan kontrol aktif atau intervensi operator
melainkan bergantung pada gravitasi atau konveksi alami untuk mengurangi
dampak peristiwa abnormal.
Dimasukkannya fitur keselamatan pasif, antara perbaikan lain, dapat membantu
mempercepat proses sertifikasi reaktor dan dengan demikian memperpendek
konstruksi schedules. Reaktor ini, sekali on line, diharapkan untuk mencapai
derajat bakar bahan bakar lebih tinggi dari pendahulu evolusioner mereka
(sehingga mengurangi konsumsi bahan bakar dan produksi limbah). Lebih dari
dua lusin reaktor Gen III + didasarkan pada lima teknologi direncanakan untuk
Amerika Serikat .
Generasi IV[sunting | sunting sumber]
PLTN generasi IV adalah reaktor daya hasil pengembangan inovatif dari PLTN
generasi sebelumnya. PLTN generasi IV terdiri dari enam tipe reaktor daya yang
diseleksi dari sekitar 100 buah desain. Kriteria seleksi adalah aspek ekonomi
yang tinggi, tingkat keselamatan lanjut, menghasilkan limbah dengan kuantitas
yang sangat rendah, dan tahan terhadap aturan NPT. PLTN generasi IV
dirancang tidak hanya berfungsi sebagai instalasi pemasok daya listrik saja,
tetapi dapat pula digunakan untuk pemasok energi termal kepada industri
proses.
Oleh karena itu PLTN generasi IV tidak lagi disebut sebagai PLTN, tetapi disebut
sebagai Sistem Energi Nuklir (SEN) atau Nuclear Energy System (NES). Enam
tipe dari reaktor daya generasi IV adalah: Very High Temperature Reactor
(VHTR), Sodium-cooled Fast Reactor (SFR), Gas-cooled Fast Reactor (GFR),
Liquid metal cooled Fast Reactor (LFR), Molten Salt Reactor (MSR), dan Super
Critical Water-cooled Reactor (SCWR).
Secara konseptual, reaktor Gen IV memiliki semua fitur dari unit Gen III +, serta
kemampuan, ketika beroperasi pada suhu tinggi, untuk mendukung ekonomi
produksi hidrogen, energi panas terambil, dan bahkan mungkin desalinasi air.
Selain itu, desain ini termasuk manajemen aktinida canggih.
Reaktor Gen IV akan sampai dua sampai empat dekade ke depan, meskipun
beberapa desain bisa akan tersedia dalam satu dekade. Seperti dalam kasus
desain Gen III dan Gen III + dalam Amerika Serikat, Gen IV desain harus
disertifikasi oleh NRC sesuai dengan 10 CFR Part 52, sesuai dengan peraturan
diperbarui dan panduan peraturan. Departemen Energi AS (DOE) Kantor Energi
nuklir memilikidan mengambil tanggung jawab untuk mengembangkan ilmu yang
dibutuhkan selama lima Gen teknologi . Tingkat pendanaan untuk setiap konsep
teknologi mencerminkan penilaian DOE konsep ini tahap pengembangan
teknologi dan potensinya untuk memenuhi kebutuhan energi nasional. The Next
Generation Tenaga Nuklir ( NGNP ) proyek sedang mengembangkan satu
contoh dari sistem reaktor Gen IV, Reaktor Suhu Sangat Tinggi , yang
dikonfigurasi untuk menyediakan panas suhu tinggi (sampai 950 °C ) untuk
varietas co - produk , termasuk produksi hidrogen . NRC bekerjadengan DOE
pada pendekatan lisensi . Awal potensial tanggal aplikasi COL adalah
pertengahan dekade ini .
Secara umum, sistem Gen IV meliputi penuh aktinida daur ulang dan ditempat
fasilitas daur bahan bakar berdasarkan pada maju berair , pirometalurgi ,atau
lainnya. Penelitian reaktor cepat telah aktif di Amerika Serikat dan lebih aktif di
China, Prancis, India, dan negara-negara bekas Soviet Union. Satu alasan untuk
menutup siklus bahan bakar dengan reaktor cepat adalah berpotensi
mengurangi keterbatasan pasokan uranium. Namun, mengingat ekonomi saat ini
pasokan uranium, dari toko primer dan sekunder, tujuan pemuliaan plutonium
sipil tidak dapat didasarkan pada kebutuhan komersial saat ini.

Teknologi reaktor nuklir saat ini[sunting | sunting sumber]


 Pressurized water reactor (PWR)
 Boiling water reactor (BWR)
 Pressurized Heavy Water Reactor (PHWR)
 Reaktor Bolshoy Moschnosti Kanalniy (High Power Channel Reactor) (RBMK)
 Gas-cooled reactor (GCR) and advanced gas-cooled reactor (AGR)
 Liquid-metal Fast breeder reactor (LMFBR)
 Lead-cooled fast reactor
 Sodium-cooled fast reactor
 Pebble-bed reactor (PBR)
 Molten salt reactor
 Aqueous Homogeneous Reactor (AHR)

Generator termoelektrik radioisotop[sunting | sunting sumber]


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Generator termoelektrik radioisotop
Generator termoelektrik radioisotop atau radioisotope thermoelectric generator
(RTG, RITEG) adalah sebuah generator listrik yang menggunakan sebuah array
dari termokopel untuk mengubah panas yang dilepaskan oleh peluruhan bahan
radioaktif yang cocok menjadi listrik oleh efek Seebeck.
RTGS telah digunakan sebagai sumber listrik di satelit, pesawat antariksa
berawak dan seperti fasilitas remote sebagai serangkaian mercusuar Uni Soviet
yang didirikan di dalam Lingkaran Arktik.

Inspection of Cassini spacecraft RTGs before launch

New Horizons in assembly hall

Soviet RTG

Kapal pemecah es bertenaga nuklir[sunting | sunting sumber]


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kapal pemecah es bertenaga nuklir
Nuclear icebreaker Yamal
Kapal pemecah es / icebreaker bertenaga nuklir adalah kapal bertenaga
nukliryang dibangun dengan tujuan untuk digunakan di perairan yang tertutup es.
Satu-satunya negara pembangun kapal pemecah es bertenaga nuklir adalah
Rusia. Kapal pemecah es bertenaga nuklir telah dibangun oleh Uni Soviet dan
kemudian Rusia terutama untuk membantu pengiriman sepanjang Rute Laut
Utara di perairan Arktik beku utara Siberia.
Kapal pemecah es bertenaga nuklir jauh lebih kuat daripada rekan-rekan diesel
mereka, dan meskipun propulsi nuklir mahal untuk menginstal dan memelihara,
dengan tuntutan bahan bakar sangat berat dan keterbatasan pada jangkauan
dapat membuat kapal diesel kurang praktis dan ekonomis secara keseluruhan
untuk tugas-tugas kapal pemecah es.

Kapal selam nuklir[sunting | sunting sumber]


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kapal selam nuklir
Kapal selam bertenaga nuklir adalah kapal selam yang menggunakan reaktor air
bertekanan atau PWR (pressurizer water reactor) sebagai sumber tenaga
memutar turbin utama yang menggerakkan baling-baling serta motor elektrik
pengisi baterai yang menghasilkan listrik untuk berbagai keperluan.
Tidak seperti kapal selam diesel yang harus muncul ke permukaan untuk
menghisap udara yang dibutuhkan mesin diesel, keunggulan kapal selam nuklir
adalah masa operasionalnya serta lebih bertenaga meskipun kapal selam
mempunyai ukuran besar dan harus dalam kondisi menyelam, uranium sebagai
bahan bakar dari reaktor dapat diganti setelah 3 tahun pemakaian. Faktor
penghambat masa operasional hanya kebutuhan suplai awak kapal.

Anda mungkin juga menyukai