Sukrosa
Sukrosa adalah oligosakarida
yang mempunyai peran penting dalam
pengolahan makanan dan banyak
terdapat pada tebu. Untuk industri-
industri makanan biasa digunakan
sukrosa dalam bentuk kristal halus
atau kasar, dan dalam jumlah yang
Gambar 6 banyak dipergunakan dalam bentuk
Tingkat Kadar Abu Permen Kulit Pisang cairan sukrosa (sirup). Pada pembuatan
Kepok dengan Penambahan Sari Buah sirup, gula pasir (sukrosa) dilarutkan
Naga dalam air dan dipanaskan, sebagian
Kadar Gula Reduksi sukrosa akan terurai menjadi glukosa
Gula pereduksi merupakan dan fruktosa, yang disebut gula invert
salah satu parameter penting dalam (Winarno, 2004).
persyaratan mutu permen. Kadar gula Pada pembuatan permen kulit
reduksi permen ditentukan oleh pisang dapat dilihat pada Gambar 8
komposisi rasio sukrosa dan sirup bahwa perlakuan terendah terdapat
glukosa. Semakin banyak sukrosa yang pada perlakuan kontrol dengan nilai
mengalami inversi menjadi glukosa dan 19,26 (tanpa penambahan sari buah
fruktosa maka gula reduksi semakin naga) sedangkan pada perlakuan
meningkat. Winarno (2004) dalam tertinggi tedapat pada perlakuan
mengemukakan bahwa sukrosa yang penambahan sari buah naga 300 gram
dilarutkan dalam air yang dipanaskan, dengan nilai 27,16.
maka sebagian sukrosa akan terurai
menjadi glukosa dan fruktosa yang
disebut gula invert.
Kadar gula reduksi dapat dilihat
pada Gambar 7 perlakuan dengan
penambahan sari buah naga 300 gram
dengan nilai 34,4 sedangkan pada
perlakuan terendah terdapat pada
perlakuan kontrol dengan nilai 30,5 yaitu Gambar 8
tanpa penambahan sari buah naga. Tingkat Kadar Sukrosa Permen Kulit
Pisang Kepok dengan Penambahan Sari
Buah Naga
Antioksidan
Antioksidan adalah senyawa
yang mampu menangkal atau meredam
efek negatif oksidan dalam tubuh,
bekerja dengan cara mendonorkan
satu elektronnya kepada senyawa
Gambar 7 yang bersifat oksidan sehingga aktifitas
Nilai Rata-Rata Kadar Gula Reduksi senyawa oksidan tersebut dapat
Permen Kulit Pisang Kepok dengan dihambat, (Winarsih, 2007).
Penambahan Sari Buah Naga
Afriandi, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 4 (2018) : 119-125 124
A. Kesimpulan
Gambar 9 Berdasarkan hasil penelitian
Nilai Rata-Rata Antioksidan Permen Kulit yang dilakukan, maka dapat diperoleh
Pisang Kepok dengan Penambahan Sari kesimpulan yaitu sebagai berikut :
Buah Naga 1. Pembuatan permen kulit pisang
Vitamin C dengan penambahan sari buah
Asam askorbat (Vitamin C) naga memberikan pengaruh nyata
adalah suatu heksosa dan terhadap setiap perlakuan,
diklasifikasikan sebagai karbohidrat perlakuan terbaik terdapat pada
yang erat kaitannya dengan permen kulit pisang dengan
monosakarida. Vitamin C mudah penambahan sari buah naga 300g.
diabsorbsi secara aktif dan mungkin 2. Hasil uji organoleptik secara
pula secara difusi pada bagian atas hedonik terhadap permen kulit
usus halus lalu masuk ke peredaran pisang dengan penambahan sari
darah melalui vena porta. Rata-rata buah naga yang disukai panelis
absorpsi adalah 90% untuk konsumsi dengan melihat parameter warna,
diantara 20 dan 120 mg sehari. Tubuh aroma, rasa, dan tekstur perlakuan
dapat menyimpan hingga 1500 mg terbaik terdapat pada permen kulit
vitamin C, bila konsumsi mencapai 100 pisang dengan penambahan sari
mg sehari. buah naga 300g yang sangat
Pada hasil pembuatan permen disukai panelis.
kulit pisang dapat dilihat Gambar 10 3. Pada hasil pembuatan permen
bahwa perlakuan terendah terdapat menunjukan bahwa kandungan
pada perlakuan tanpa penambahan sari tertinggi yang terdapat pada
buah naga dengan nilai 0,2 sedangkan permen kulit pisang tersebut yaitu
pada perlakuan tertinggi dengan nilai antioksidan.
0,5 merupakan perlakuan dengan B. Saran
penambahan sari buah naga 300 gram. 1. Perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut tentang karakteristik masa
simpan produk serta cara
pengemasan yang digunakan
Afriandi, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 4 (2018) : 119-125 125
DAFTAR PUSTAKA