BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN .................................................................. 14
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemasaran memegang kunci keberhasilan dalam menggali, memelihara
(mempertahankan), dan mengembangkan sumber-sumber penghasilan perusahaan.
Berbagai upaya pemasaran yang dilakukan mulai dari identifikasi dan analisis
peluang besar, memilih pasar sasaran, mengembangkan bauran pemasaran
(marketing mix), dan pengelolaan terhadap upaya pemasaran (marketing effort)
dilakukan secara terintegrasi dengan strategi pencapaian perusahaan.
Audit pemasaran adalah suatu tinjauan formal dan sistematis pada strategi
dan rencana pemasaran yang diambil. Audit dapat dilakukan secara eksternal oleh
auditor independen atau secara internal yang dilakukan oleh bagian pemasaran.
2
B. Rumusan Masalah
Dengan ringkasan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa definisi Audit Pemasaran.
2. Apa tujuan dan manfaat Audit Pemasaran.
3. Apa saja tipe Audit Pemasaran.
4. Apa saja bentuk Audit Pemasaran.
5. Bagaimana tahap-tahap Audit Pemasaran.
C. Tujuan Penulisan
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
B. Tujuan dan Manfaat Audit Pemasaran
Tujuan diadakannya audit pemasaran, yaitu bertujuan untuk mencari dan
mengidentifikasikan masalah-masalah atau ancaman-ancaman pemasaran
yang mungkin akan atau sedang dihadapi oleh perusahaan dan membuat
sebuah perencanaan perbaikkan yang perlu dilakukan untuk mengatasi dan
menghiangu masalah-masalah tersebut, sehingga diharapkan aktifitas
pemasaran dapat menjadi lebih efektif dan efisien
Sedangkan manfaat yang dapat kita peroleh dari diadakannya audit
pemasaran ini adalah hasil audit dapat memberikan sebuah gambaran yang
objektif tentang kinerja pemasaran perusahaan dan berbagai kekurangan yang
terjadi dalam pengelolaan upaya pemasaran yang masih memerlukan
perbaikan.
Arti penting pelaksanaan audit pemasaran bagi suatu perusahaan akan
semakin dirasakan oleh suatu perusahaan ketika mereka memahmi sejumlah
manfaat yang akan dipetik dengan melaksanakannya dengan baik. Karena
dengan melaksanakan audit pemasaran dengan baik dan benar maka akan
memberikan banyak sekali manfaat, sepert:
1. Memberikan suatu evaluasi yang independen dan tidak bias terhadap
progam-progam pemsaran, termasuk strategi, penawaran dan
kreatifitas suatu perusahaan.
2. Dapat mengidentifikasi area-area yang dibutuhkan dalam
meningkatkan dan menghasilkan saran-saran dan ide-ide yang spesifik
serta bagaimana memperbaikinya.
3. Identifikasi tersebut termasuk beberapa cara untuk memperbaiki
respons pemasaran.
4. Memberikan sebuah perusahaan ide-ide baru yang segar, teknik-teknik
dan new direction pada masa mendatang.
5. Membantu perusahaan secara periodic dalam menganalisis upaya
pemasaran, menciptakan serta merevisi pendekatan pemasaran untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik.
5
C. Tipe Audit Pemasaran
Didalam Audit Pemasaran terdapat dua tipe audit pemasaran, yaitu:
1. Audit Fungsional (vertical) merupakan audit yang dilakukan terhadap
beberapa aktivitas dari departemen pemsarasan seperti periklanan dan
penjualan dan membuat analisis terhadap bagian-bagian yang diaudit
tersebut.
2. Audit Menyeluruh (horizontal) yang melakukan audit terhadap
keseluruhan dari fungsi pemasaran perusahaan.
6
dihasilkan, melakukan peninjauan terhadap produksi, layout pabrik, sistem
komputer yang digunakan dalam upaya menunjang keberhasilan fungsi ini
dalam mencapai tujuan. Setelah melakukan tahap ini auditor dapat
memperkirakan kelemahan-kelemahan yang mungkin terjadi pada fungsi
produksi dan operasi perusahaan audit.
2. Review dan pengujian pengendalian manajemen
Auditor melakukan review dan pengujian terhadap beberapa
perubahan yang tejadi pada struktur perusahaan, sistem manajemen
kualitas, fasilitas yang digunakan dan/atau personalia kunci dalam
perusahaan, sejak hasil audit terakhir. Pada tahap ini auditor juga
mengindentifikasi dan mengklasifikasikan penyimpangan dan gangguan-
gangguan yang mungkin terjadi yang mengakibatkan terhambatnya
pencapaian tujuan audit produksi dan operasi.
Berdasar review dan pengujian yang dilakukan pada tahap ini
auditor mendapatkan keyakinan tentang dapat diperolehnya data yang
cukup dan kompeten serta tidak terhambatnya akses untuk melakukan
pengamatan yang lebih dalam terhadap tujuan audit sementara yang telah
ditetapkan pada tahapan audit sebelumnya.
3. Audit Lanjutan (Terinci)
Auditor melakukan audit yang lebih dalam dan pengembangan
temuan terhadap fasilitas, prosedur, catatan-catatan yang berkaitan dengan
produksi dan operasi. Konfirmasi kepada pihak perusahaan selama audit
dilakukan untuk mendapatkan penjelasan dari pejabat yang berwenang
tentang adanya hal-hal yang merpuakan kelemahan yang ditemukan
auditor.
Untuk mendapatkan informasi yang lengkap, relevan dan dapat
dipercaya, auditor menggunakan daftar pertanyaan yang ditujukan kepada
berbagai pihak yang berweang dan berkompeten berkaitan dengan masalah
yang diaudit.
4. Pelaporan
Laporan audit disajikan dengan format :
I. Informasi latar belakang
7
Menyajikan gambaran umum fungsi produksi dan operasi dari
perusahaan yang diaudit, tujuan dan strategi pencapaiannya serta
ketersediaan sumber daya yang mendukung keberhasilan
implementasi strategi tersebut.
II. Kesimpulan Audit dan Ringkasan Temuan Audit
Menyajikan kesimpulan atas hasil audit yang telah dilakukan
auditor dan ringkasan temuan audit sebagai pendukung kesimpulan
yang dibuat.
III. Rumusan Rekomendasi
Menyajikan rekomendasi yang diajukan auditor sebagai alternatif
solusi atas kekurangan yang masih terjadi.
IV. Ruang Lingkup Audit
Ruang lingkup audit menjelaskan tetang cakupan (luas) audit yang
dilakukan sesuai dengan penugasan yang diterima dengan pemberi
tugas audit
5. Tindak Lanjut
Rekomendasi yang disajikan auditor dalam laporannya merupakan
alternatife perbaikan yang ditawarkan untuk meningkatkan berbagai
kelemahan yang masih terjadi pada perusahaan.Tindak lajut yang
dilakukan merupakan bentuk komitmen manajemen untuk menjadikan
organisasinya menjadi lebih baik dari yang sebelumnya.
F. Ruang Lingkup Audit Pemasaran
Menurut (IBK Bayangkara, 2010), Audit pemasaran dapat mencakup
enam wilayah utama dalam pemasaran sebagai berikut:
1. Audit Lingkungan Pemasaran
Audit terhadap lingkungan pemasaran mencaku penilaian
terhadap pelanggan, pesaing, dan berbagai faktor lain yang
memiliki pengaruh terhadap perusahaan. Audit ini meliputi aspek
lingkungan makro seperti ekonomi, teknologi, sosia dan politik.
Lingkungan pemasaran (marketing environment) terdiri
atas para pelaku dan kekuatan-kekuatan di luar pemasaran yang
mempengaruhi kemampuan pemasaran perusahaan untuk
8
mengembangkan dan mempertahankan transaksi yang berhasil
dengan konsumen sasarannya. Untuk mampu bertahan dan berhasil
dalam kondisi persaingan yang sangat ketat ini, perusahaan harus
menyesuaikan bauran pemasarannya untuk mengikuti tren dan
perkembangan di dalam lingkungan ini. Lingkungan pemasaran
terdiri atas dua kelompok besar yaitu:
1. Lingkungan mikro, terdiri atas kekuatan-kekuatan di sekitar
perusahaan yang mempengaruhi kemampuannya dalam
melayani pelanggannya. Berikut adalah para pelaku utama
dalam lingkungan mikro, yaitu perusahaan, pemasok,
perantara pemasaran, pelanggan, bisnis/komersial, dan
terdapat pesaing utama yaitu konstruksi BUMN.
Perusahaan mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dengan
melakukan analisa pasar dan telah menetapkan saluran
distribusi yang tepat untuk menyalurkan produk/jasa
kepada pelanggan, sehingga memiliki tingkat efisiensi dan
potensi pertumbuhan yang baik dalam masing-masing
saluran distribusi.
2. Lingkungan makro, merupakan kekuatan-kekuatan
kemasyarakatan yang lebih luas yang mempengaruhi
segenap ligkungan mikro perusahaan dan keputusan-
keputusan strategis pemasaran. Lingkungan ini meliputi
lingkungan alam, demografi, ekonomi, teknologi, politik,
dan budaya.
Dalam lingkungan makro, perkembangan dan kecenderungan
demografis utama tidak memberikan peluang ataupun ancaman
bagi perusahaan karena perusahaan dapat memanfaatkan
kecenderungan tersebut dengan adanya kantor cabang dan
perwakilan untuk kemajuan perusahaan. Untuk menanggapi
perkembangan dan kecenderungan tersebut, perusahaan menambah
atau memperluas wilayah. Perusahaan memiliki ketersediaan
sumber daya alam serta energi yang cukup baik, dan dapat
9
mengantisipasi perkembangan utama dalam pendapatan, harga,
penghematan, kredit yang dapat mempengaruhi perusahaan dengan
meningkatkan kinerja sumber daya keuangan.
Perusahaan mendapat tanggapan baik dari masyarakat mengenai
bisnis dan produk/jasa yang ditawarkan perusahaan, disamping itu
perusahaan melakukan peningkatan kinerja Direktorat Teknik &
Pengembangan dalam upaya meningkatkan upaya pemasaran
terhadap gaya hidup dan nilai-nilai pelanggan.
10
3. Audit Organisasi Pemasaran
Audit ini menilai kemampuan organisasi pemasaran dalam
mencapai tujuan perusahaan. Audit ini menentukan kemampuan
tim pemasaran untuk secara efektif berinteraksi dengan bagian-
bagian lain seperti litbang, keuangan, pembelian, dan sebagainya.
Dalam sistem pemasaran perusahaan, sistem intelijen
pemasaran menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu dan
memadai mengenai perkembangan pasar yang berkaitan dengan
pelanggan, calon pelanggan, pesaing dan masyarakat.
Sistem informasi perusahaan adalah orang, peralatan, dan
prosedur untuk mengumpulkan, memilah, menganalisis,
mengevaluasi, dan mendistribusikan informasi yang dibutuhkan
pengambil keputusan pemasaran secara akurat dan tepat waktu.
Sistem informasi pemasaran dirancang untuk menghubungkan
kebutuhan manajemen terhadap informasi berbagai aktivitas
pemasaran yang telah dilakukan dan memenuhi kebutuhan
informasi tersebut dalam menjalankan fungsi manajerialnya. Suatu
informasi pemasaran yang bermanfaat memiliki karakteristik
sebagai berikut:
1. Relevan, informasi ini dapat mempengaruhi keputusan
manajemen (memiliki dmpak yang berbeda pada
pengambilan keputusan bisnis)
2. Cukup, informasi ini tersedia dalam jumlah yang cukup
dan teruji keakuratannya.
3. Kompeten, diperoleh dari sumber yang dapat dipercaya dan
dari proses pengolahan (analisis) data yang tepat.
4. Efisien, informasi harus diperoleh secara efisien.
Pertimbangan biaya dan manfaat harus dijadikan dasar
untuk menilai suatu informasi.
11
Audit ini menganalisis prosedur yang digunakan
perusahaan untuk memperoleh informasi perencanaan dan
pengendalian operasi pemasaran. Hal ini berhubungan dengan
penilaian apakah perusahaan telah memiliki metode yang memadai
atau tidak, untuk digunakan mengerjakan tugas-tugas rutin di
bidang pemasaran.
Pemasaran pada dasarnya adalah keseluruhan dari
perusahaan karena pemenuhan kepuasan pelanggan adalah
tanggung jawab keseluruhan bagian atau fungsi yang terdapat di
perusahaan. Secara ideal tanggung jawab peningkatan nilai
pelanggan yang menjadi pemicu kepuasan pelanggan adalah
tanggung jawab semua bagian atau fungsi yang ada di dalam
perusahaan. Konsep pemasaran tidak terbatas pada penjualan
danpromosi saja, pemasaran memegang fungsi yang sangat
kompleks dan menyangkut secara keseluruhan kepentingan
perusahaan. Pemasaran harus secara intensif menjalin kerja sama
dengan berbagai bagian dan fungsi, membentuk suatu sinergi
dalam meningkatkan nilai pelanggan.
Oleh karena itu, kesuksesan kinerja pemasaran perusahaan
bukan sesuatu yang berdiri sendiri, tetapi lebih pada kerja sama
antarfungsi dan bagian yang membentuk suatu rangkaian rantai
nilai dalam pecapaian tujuan perusahaan. Dalam organisasi
pemasaran, wakil direktur bidang pemasaran memiliki wewenang
dan tanggung jawab yang memadai dalam merencanakan,
mengelola dan mengendalikan upaya pemasaran perusahaan dan
otoritas final decision terdapat di wakil direktur. Di dalam
perusahaan terdapat komunikasi dan hubungan kerja yang baik
antara pemasaran dan tenaga penjualan.
12
pemasaran. Analisis biaya pemasaran adalah salah satu metode
untuk menganalisis profitabilitas dan produktivitas pemasaran.
6. Audit Fungsi Pemasaran
Audit fungsi pemasaran merupakan pengujian yang
sistematis dan terdokumentasi terhadap bagaimana perusahaan
menentukan bauran pemasarannya dan apakah bauran pemasaran
tersebut secara efektif dan mencapai tujuan pemasaran dan tujuan
perusahaan secara keseluruhan. Fungsi pemasaran melibatkan
kebijakan penting dalam bauran pemasaran untuk mencapai tujuan
pemasaran. Kebijakan tersebut meliputi:
1) kebijakan produk,
2) kebijakan harga,
3) kebijakan promosi, dan
4) kebijakan saluran distribusi.
.
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sejumlah penelitian dan fakta empiris menunjukkan bahwa audit
pemasaran yang baik dan benar mampu memberi manfaat besar bagi
perusahaan dalam meningkatkan efektivitas dan kinerja pemasaran.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa audit pemasaran merupakan
kunci sukses bisnis di era milenium baru.
Hal-hal yang dapat dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk dapat
meningkatkan pemasarannya adalah :
1) Menggunakan strength untuk memanfaatkan opportunities dan
menggunakan strengths untuk menghindari treaths. Strength
perusahaan memiliki keunggulan kompetitif yang tidak mudah
ditiru oleh pesaing membuka opportunities bagi perusahaan untuk
memasuki segmen market baru, dan mengantisipasi apabila
perusahaan mendapat serangan pesaing baru. Sehingga
opportunities yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal dan
threats yang timbul dapat diatasi dengan baik.
2) Mengatasi weakness dengan memanfaatkan opportunities, dan
meminimalkan weakness dan menghindari treaths, yaitu mengatasi
profit yang plus-minus dengan memanfaatkan kondisi ekonomi
yang sampai saat ini secara umum cukup menggairahkan, dan
perusahaan memprediksikan sampai saat ini posisi pasar tidak
akan menurun, sehingga apabila suatu saat kebijakan pemerintah
mempengaruhi bisnis yang sedang dijalankan perusahaan, maka
posisi pasar tetap tumbuh secara signifikan. Sehingga
opportunities yang diharapkan dan treaths yang akan terjadi dapat
dimanfaatkan serta diatasi berdasarkan strength yang ada.
Hasil dari Audit pemasaran menjadi gambaran perusahaan untuk
ditindak lanjuti dengan melakukan tindakan-tindakan korektif yang
dibutuhkan oleh perusahaan, sesuai dengan hasil atau rekomendasi yang
14
didapat dari pelaksanaan audit pemasaran. Kini saatnya segenap
organisasi bisnis mulai melirik, mempelajari, mendalami, dan
melaksanakan audit pemasaran dengan baik dan benar sehingga suatu
perusahaan yang mengimplementasikan dapat memetik manfaat sehingga
mampu meningkatkan efektivitas pemasaran yang pada gilirannnya dapat
meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
15
DAFTAR PUSTAKA
16