I. Tujuan
1. Mengenal dan memahami cara pembuatan dan jenis – jenis basis sediaan suppositoria
2. Interval yang rendah antara titik lebur dan titik beku sehingga dapat membeku dengan cepat yang akan
memudahkan saat pembuatan dan mencegah pendinginan mendadak dalam cetakan.
3. Viskositas yang memadai yang akan berpengaruh pada saat pembuatan yaitu mengurangi sedimentasi
bahan tersuspensi serta lebih menjamin ketepatan takaran.
6. Stabilitas secara fisik yang baik karena akn berpengaruh saat penyimpanan
Pembuatan Supositoria
Seperti halnya salep maka pembuatan supositoria juga tergantung dari jenis basis yang digunakan. Pada
prinsipnya ada dua macam pembuatan supositoria yaitu dengan
1. Mencetak leburan
Pada metode ini maka bahan bahan dileburkan dalam basis sesuai dengan sifat bahannya. Setelah itu
ditambahkan bahan aktifnya dan diaduk sampai homogen. Setelah homogen maka masa lelehan siap
dituang ke dalam cetakan yang sebelumnya telah diolesi dengan pelumas.
2. Kompresi
Pada metode ini maka bahan yang siap dicetak diberikan tekanan sehingga tercetak supositoria
Bahan I II III IV
Na Salisilat 0,1 0,1 0,1 0,1
Oleum Cacao 2,9 2,81 - -
Cera Flava - 0,09 - -
PEG 6000 - - 2,61 2.32
PEG 400 - - 0,29 0,58
V. Cara Kerja
a. Formula 1
1. Lelehkan 1/3 oleum cacao dalam cawan porselin diatas penangas air dan dijaga sampai
jernih, lalu diangkat dari penangas air dan tambahkan sisa oleum cacao serta aduk hingga
homogen.
2. Massa oleum cacao dipindahkan kedalam mortir hangat dan tambahkan Na salisilat, diaduk hingga
homogen.
3. Pindahkan campuran kedalam cawan porselin dan hangatkan hingga dapat dituang ke dalam
cetakan (dijaga agar tidak sampai jernih)
4. Tuangkan massa ke dalam cetakan yang telah diolesi dengan paraffin cair, kemudian
dinginkan beberapa saat pada suhu kamar, tambahkan sisa oleum cacao aduk ad homogen.
5. Lepas suppositoria dari cetakan dan lakukan evaluasi sediaan.
b. Formula 2
1. Lelehkan cera flava dalam cawan porselin di atas penangas air. Tambahkan 1/3 oleum
cacao sedikit demi sedikit terus aduk hingga homogen dan dijaga jangan sampai jernih,
lalu diangkat dari penangas. Tambahkan sisa oleum cacao serta aduk hingga homogen.
2. Massa oleum cacao dan cera flava dipindahkan kedalam mortir hangat dan tambahkan Na
salisilat, diaduk hingga homogen.
3. Pindahkan campuran kedalam cawan porselin dan hangatkan hingga dapat dituang ke
dalam cetakan (dijaga agar tidak sampai jernih)
4. Tuangkan massa ke dalam cetakan yang telah diolesi dengan paraffin cair, kemudian
dinginkan beberapa saat pada suhu kamar, tambahkan sisa oleum cacao aduk ad homogen.
5. Lepas suppositoria dari cetakan dan lakukan evaluasi sediaan.
c. Formula 3 dan 4
1. Lelehkan kedua macam PEG, aduk hingga homogen dalam cawan porselin di atas
penangas air
2. Campurkan di dalam mortir hangat Na salisilat dan campuran PEG tersebut, digilas hingga benar-
benar homogen
3. Tuangkan massa ke dalam cetakan suppositoria. Dinginkan sampai beku.