Anda di halaman 1dari 1

Nama : Anisa Darma Briliant

NIM : I 0516006

Pertamina Refinery Unit IV Cilacap merupakan unit pengolahan dengan kapasitas produksi
terbesar dari 7 RU (jumlah total, tetapi 1 RU tidak beroperasi) yaitu sebesar 348.000 barel/hari
dan memiliki 8 Unit : Fuel Oil Complex (FOC I), Fuel Oil Complex II (FOC II), Lube Oil
Complex I (LOC I), Lube Oil Complex II dan III (LOC II dan III), Kilang Paraxylene Cilacap
(KPC), Sulfur Recovery Unit (SRU), Residue Fluid Catalytic Cracking (RFCC), dan Utilitas.
Refinery Unit IV Cilacap berdiri pertama kali pada tahun 1974 dengan proyek Grass Root
Refinery dengan tujuan memenuhi kebutuhan BBM dan Lube Base dalam negeri. Bahan baku
RU IV Cilacap : Arabian Light Crude, Iranian Light Crude, Basrah Light Crude, Arjuna Crude,
Attaka Crude. Produk RU IV Cilacap : BBM, produk liquid gas, non BBM (pelumas dan
turunannya), produk aromatik, produk sulphur.Produk BBM terdiri dari Premium, Pertalite,
Pertamax, Pertamax Plus, Pertamax Turbo, Pertamax Racing, Solar, Dexlite, Pertamina Dex,
Kerosene(Minyak Tanah) umumnya untuk keperluan industri dan bahan bakar rumah tangga,
Avtur sebagai bahan bakar transportasi udara yang memiliki mesin turbin, Diesel Oil untuk
bahan bakar mesin diesel, Avgas sebagai bahan bakar transportasi udara pada pesawat yang
menggunakan internal combustion engine, Biosolar campuran minyak solar dan minyak nabati
proses transesterifikasi menjadi FAME. Produk Liquid Gas seperti LPG produk gas ringan dari
penyulingan minyak bumi, Propylene didapatkan dari Propylene Recovery Unit. Non BBM
seperti produk pelumas dasar dan turunanya, seperti aspal, solvent minarex, slac wax, heavy
aromate, paraxylene, toluene, benzene, sulphur. Deskripsi proses di kilang minyak cilacap
terdiri dari 5 unit : kilang bbm(FOC), kilang pelumas(LOC), kilang aromatik(KPC), kilang
pengolah limbah sulphur, kilang recid fluid catalytic cracking(RFCC). Untuk Kilang BBM
atau disebut Fuel Oil Complex(FOC) terdiri dari I dan II yang menghasilkan bahan bakar baik
minyak maupun gas. Deskripsi proses pada FOC 1, crude oil dipompa dari tangki menuju
furnace untuk dipanaskan, kemudian diumpankan ke kolom distilasi yang akan terpisah
menjadi lima fraksi yaitu naptha, kerosene, light gas oil, heavy gas oil,dan long residue. Naptha
akan dioleh di Unit NHT I untuk dihilangkan sulphur yang bisa meracuni katalis pada unit
selanjutnya yaitu Unit Platformer I dengan mereaksikannya dengan hydrogen secara katalitik
sehingga menjadi hydrogen disulfida yang mudah dipisahkan dengan hidrokarbon. Unit
Platformer I berfungsi menaikkan bilangan oktan naptha dengan bantuan katalis dengan hasil
LPG yang akan dipisahkan menjadi fuel gas, gasoline/premium, dan diumpankan ke unit
Propane Manufacture Facility untuk memisahkan LPG menjadi LPG Propane dan LPG
Butane. Kerosene akan diolah pada unit Marcaptan Oxidation untuk mendapatkan kerosene
dengan smoke point yang memenuhi sebagai avtur. LGO dan HGO dihilangkan mercaptannya
pada unit Hydro Desulphurizer I direaksikan secara katalitik dengan hydrogen. Hasil bawah
distilasi long residue diumpankan ke unit Lube Oil Complex. Sedangkan FOC II perbedaanya
terletak pada pengolahan hasil produk kolom distilasi.Alat utama yang digunakan pada RU IV
Cilacap berupa kolom splitter, propylene driers, propylene treaters. Alat pendukung berupa
C3/C4 Splitter Receiver, Compressor Suction Drum, Heat Pump Compresor, Regenerant
Surge Drum, Mixer, HE, Pump. Untuk unit utilitas pada RU IV Cilacap dibangun pertama kali
pada tahun 1973. Unit ini terdiri dari pembangkit tenaga uap, pembangkit tenaga listrik,
distribusi air pendingin, pengadaan air bersih, distribusi bahan bakar cair dan gas, pengadaan
udara bertekanan, pengadaan air baku. Limbah yang dihasilkan RU IV Cilacap dapat
diklasifikasikan menjadi tiga yaitu : bahan buangan cari, gas, dan sludge.

Anda mungkin juga menyukai