Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PERCOBAAN

NO. PERCOBAAN : 02
JUDUL : DESAIN ANTENA MENGGUNAKAN SOFTWARE
HFFS
MATA KULIAH : ANTENA DAN PROPAGASI
NAMA : KHUSNUNNIA
KELAS : TE-2A
NIM : 4.31.17.0.14
PENGAMPU : THOMAS AGUNG S,S.T.,M,T.
NILAI :
KETERANGAN :

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2019
I. JUDUL
Desain Antena Menggunakan Software HFSS

II. TUJUAN
o Mahasiswa dapat mengetau cara mendesain antenna.
o Mahasiswa dapat membuat desain antenna menggunakan software HFSS.

III. DASAR TEORI


Konsep Dasar Antena Salah satu bagian penting dari suatu stasiun radio adalah antena.
Antena adalah transformator atau struktur transisi antara antena gelombang terbimbing
(saluran transmisi) dengan gelombang ruang bebas atau sebaliknya, ia adalah sebatang
logam yang berfungsi menerima getaran listrik dari transmitter dan memancarkannya
sebagai gelombang radio. Ia berfungsi pula sebaliknya ialah menampung gelombang
radio dan meneruskan gelombang listrik ke receiver. Secara umum, antena dibedakan
menjadi antena isotropis, antena omnidirectional, antena directional, antena phase array,
antena optimal dan antena adaptif. Antena isotropis (isotropic) merupakan sumber titik
yang memancarkan daya ke segala arah dengan intensitas yang sama, seperti permukaan
bola. Antena ini tidak ada dalam kenyataan dan hanya digunakan sebagai dasar untuk
merancang dan menganalisa struktur antena yang lebih kompleks. Antena
omnidirectional adalah antena yang memancarkan daya ke segala arah, dan bentuk pola
radiasinya digambarkan seperti bentuk donat (doughnut) dengan pusat berimpit. Antena
ini ada dalam kenyataan, dan dalam pengukuran sering digunakan sebagai pembanding
terhadap antena yang lebih kompleks. Contoh antena ini adalah antena dipole setengah
panjang gelombang. Antena directional merupakan antena yang memancarkan daya ke
arah tertentu. Gain antena ini relatif lebih besar dari antena omnidirectional. Contoh,
suatu antena dengan gain 10 dbi (kadang-kadang dinyatakan dengan dbic atau disingkat
db saja). Artinya antena ini pada arah tertentu memancarkan daya 10 db lebih besar
dibanding dengan antena isotropis. Ketiga jenis antena di atas merupakan antena tunggal,
dan bentuk pola radiasinya tidak dapat berubah tanpa merubah fisik antena atau memutar
secara mekanik dari fisik antena. informasi ini diharapkan akan tercipta sebuah efisiensi
dan efektifias kerja.
Scattering Parameter Antena Kinerja suatu antena dapat dilihat dari parameter antena.
Parameter-parameter antena yang biasanya digunakan untuk menganalisis suatu antena
adalah Voltage Wave Standing Ratio (VSWR), return loss dan axial ratio. ISSN: Voltage
Standing Wave Ratio (VSWR) VSWR adalah perbandingan antara amplitudo standing
wave maksimum ( V max) dengan minimum ( V min). Pada saluran transmisi ada dua
komponen gelombang tegangan, yaitu tegangan yang dikirimkan (V0+) dan tegangan
yang direfleksikan (V0-). Perbandingan antara tegangan yang direfleksikan dengan yang
dikirimkan disebut sebagai koefisien refleksi tegangan (T), yaitu : di mana ZL adalah
impedansi beban (load) dan Z0 adalah impedansi saluran lossless. Koefisien refleksi
tegangan (T) memiliki nilai kompleks, yang merepresentasikan besarnya magnitudo dan
fasa dari refleksi. Untuk beberapa kasus yang sederhana, ketika nilai imajiner adalah
nol, maka: a. T=-1 : refleksi negatif maksimum, ketika saluran terhubung
singkat b. T=0: tidak ada refleksi, ketika saluran dalam keadaan matched sempurna. c.
T=+1: refleksi positif maksimum, ketika saluran dalam rangkaian terbuka. Rumus untuk
mencari nilai VSWR adalah : Kondisi yang paling baik adalah ketika VSWR bernilai 1
(S=1) yang berarti tidak ada refleksi ketika saluran dalam keadaan matching sempurna.
Namun kondisi ini pada praktiknya sulit untuk didapatkan. Oleh karena itu, nilai standar
VSWR yang diijinkan untuk fabrikasi antena adalah VSWR 2. Return Loss Return loss
adalah perbandingan antara amplitudo dari gelombang yang direfleksikan terhadap
amplitudo gelombang yang dikirimkan. Simulasi Dan Analisis Antena UWB Trisula 2,4
GHz 13 Menggunakan Ansoft HFSS 13

3 Return loss dapat terjadi karena adanya diskontinuitas di antara saluran transmisi
dengan impedansi masukan beban (antena). Pada rangkaian gelombang mikro yang
memiliki diskontinuitas (mismatched), besarnya return loss bervariasi tergantung
pada frekuensi seperti yang ditunjukkan oleh : Nilai dari return loss yang baik adalah
di bawah - 9,54 db, nilai ini diperoleh dari nilai VSWR yaitu antara 1 VSWR 2. Nilai
parameter ini menjadi salah satu acuan untuk melihat apakah antena sudah dapat
bekerja pada frekuensi yang diharapkan atau tidak. Axial Ratio Nilai axial ratio
menentukan polarisasi sebuah antena. Axial ratio merupakan perbandingan antara
Emayor dan Eminor. Untuk circular polarization, perbandingan nilai antara Emayor
dan Eminor tidak boleh lebih besar dari 3 db. Sehingga batasan toleransi axial ratio
dalam db mempunyai circular polarization antara 0 < AR(dB) 3. Untuk nilai axial
ratio 3 db maka antena memiliki circular polarization. Bandwidth Bandwidth
merupakan rentang frekuensi kerja antena yang terbentuk setelah terpenuhinya
karakteristik antena yang didesain. Bandwidth dinyatakan sebagai perbandingan
antara frekuensi atas dan frekuensi bawah dalam level yang dapat diterima.

Nilai bandwidth dapat dicari dengan persamaan : Antena Mikrostrip Antena


mikrostrip merupakan antena yang berbentuk papan (board) tipis dan mampu bekerja
pada frekuensi yang sangat tinggi. Secara fisik antena ini terlihat sederhana karena
hanya berupa lempengan semacam PCB yang cukup dikenal dalam dunia elektronika.
Dalam bentuknya yang paling dasar, sebuah antena mikrostrip terdiri dari sebuah
bidang (patch) memancar salah satu sisi lapisan (substrate) dielektrik yang memiliki
bidang dasar (ground plane) di sisi lain. Gambar 1 Bagian-bagian Antena Mikrostrip
Keuntungan dan kekurangan Antena Mikrostrip Bentuk yang sederhana dan
ketebalan subtract yang hanya berukuran millimeter memudahkan antena ini untuk
dimontasikan hamper pada seluruh tempat. Dan kekurangannya adalah gain yang di
capai sangat kecilsekitar 6 dbi, mempunyai bandwidth yang kecil dan hanya bias
memancarkan sinyal dengan daya yang relative

Ansoft HFSS adalah suatu simulator medan elektromagnetika untuk pemodelan 3


dimensi perangkat pasif berstruktur frekuensi tinggi yang memiliki kelebihan sangat
mudah dan interaktif digunakan pada sistem operasi microsoft windows grafical user
interface.
Dalam telekomunikasi salah satu bagian utama dari telekomunikasi adalah antenna.
Antenna merupakan perangkat yang mengubah sinyal listrik menjadi gelombang
elektromagnetik dan memancarkannya ke udara bebas atau sebaliknya menangkap
gelombang elektromagnetik dari udara bebas dan mengubahnya menjadi sinyal listrik.

Salah satu jenis dari antenna adalah mikrostrip. Antenna mikrostrip merupakan suatu
antenna konduktor metal yang menempel di atas ground plane yang diantaranya
terdapat bahan dielektrik. Antenna mikrostrip terdiri atas 3 komponen, yaitu :
substrat, ground plane, dan patchI.

Antena microstrip adalah suatu konduktor metal yang menempel diatas ground
plane yang diantaranya terdapat bahan dielektrik seperti tampak pada Gambar 2.1.
Antena microstrip merupakan antena yang memiliki massa ringan, mudah untuk
difabrikasi, dengan sifatnya yang konformal sehingga dapat ditempatkan pada
hampir semua jenis permukaan dan ukurannya kecil dibandingkan dengan antena
jenis lain. Karena sifat yang dimilikinya, antena microstrip sangat sesuai dengan
kebutuhan saat ini sehingga dapat di-integrasikan dengan peralatan telekomunikasi
lain yang berukuran kecil, akan tetapi antenna microstrip juga memiliki beberapa
kekurangan yaitu: bandwidth yang sempit, gain dan directivity yang kecil, serta
efisiensi rendah.

IV. ALAT DAN BAHAN


1. PC yang mempunyai software HFFS 13.0

V.LANGKAH PERCOBAAN
1. Memulai Software HFSS
2. Perancangan Patch
i. Membuat patch menggunakan menu Draw Rectangle, kemudian drag pointer
untuk menggambar patch berbentuk kotak. Kemudian melakukan pemberian
nama tiap patch untuk memudahkan saat mengganti ukuran.
ii. Mengganti ukuran patch menjadi ukuran yang sesuai oleh penghitungan
dan mengatur posisi patch.
3. Perancangan Saluran Pencatu Antena
i. Buat jalur berbentuk persegi panjang dengan menggunaan menu Draw Rectangle
dan atur penamaan serta ukuran yang telah ditentukan.
ii. K
emudian duplikat jalur dan pasang ke patch – patch lain sehingga patch
terhubung.
4. Setelah itu pilih semua patch dan jalur dan pilih menu unite untuk
menggabungkan semua menjadi satu bagian auto block.
5. Pencetakan Antena Mikrotrip.

VI. HASIL PERCOBAAN


VII. ANALISIS

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa Ansoft HFSS adalah
suatu simulator medan elektromagnetika untuk pemodelan 3 dimensi perangkat pasif
berstruktur frekuensi tinggi yang memiliki kelebihan sangat mudah dan interaktif
digunakan pada sistem operasi microsoft windows grafical user interface.

Cara pertama dalam perancangan pembuatan desain antenna dengan membuka


aplikasi software HFSS 13.0 terlebih dahulu. Kemudian merancang patch, di dalam
praktikum ini membuat patch persegi dengan 4 patch dan 8 patch. Dalam software
HFSS ini membat patch menggunakan menu draw rectangle yang kemudian
mengatur posisi patch dan ukuran patch. Setelah patch telah selesai di rancang,
berikutnya adalah perancangan saluran pada antenna dengan membuat jalur dengan
menu draw rectangle dan mengatur ukrannya tentunya. Setelah perancangan patch
dan saluran selesai di lakukan kemudian pilih menu unite untuk menggabungkan
semua patch dan jalur antenna. Dalam hal ini sedikit mengalami kendala pada saat
penggabungan karena pelaksanaannya harus dilakukan secara teliti dan benar-benar
pas sesuai dengan perhitungan yang ada. Dalam pembuatan antenna mikrostrip
dengan bentuk persegi ini juga dilakukan perancangan ground. Cara merancang
ground dengan memutar tampilan hingga tampak posisi belakang substarte, dan
memilih rectangle untuk merancang ground. Dan memilih warna sesuai dengan warna
patch dan jalur antenna dan mempunyai ukuran yang sama dengan substarte. Setelah
semunya terbentuk, dapat dipastikan kembali dengan teliti mengenai desain antenna
tersebut, terutama pada ukuran antenna yang sudah ditentukan.
VIII. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpukan bahwa dalam
membuat desain antena mikrostrip dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan
software Ansoft HFSS pada windows yang sudah diinstal. Hasil yang didapatkan
akan lebih baik dan lebih rapi dibanding dengan desain yang dilakukan secara
manual, namun harus tetap berpacu pada perhitungan yang sudah dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai