Buku Informasi Konstruksi PU PDF
Buku Informasi Konstruksi PU PDF
BUKU INFORMASI
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Produksi Campuran Aspal Panas FKK.PS.01.002.02
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
STANDAR KOMPETENSI
BAB III
1 2 3 4 5 6 7
dinasikan aspal panas. 01/MEN/19
pengisian daftar 80 tentang
simak potensi Konstruksi
kecelakaan kerja Bangunan
dan pelaksanaan 6. Permen
K3 dengan Tenaga
kelompok kerja Kerja 04
produksi th1985
campuran aspal tentang
panas. Pesawat
Tenaga dan
Produksi
7. Permen
Tenaga
Kerja No 05
tahun 1985
tentang
Pesawat
Angkat dan
Angkut
8. PP No 29
tahun 2000
tentang
Penyelengg
araan Jasa
Konstruksi
9. Permen PU
No
09/PER/M/2
008 tentang
Pedoman
Sistem
Manajemen
Keselamata
n dan
Kesehatan
Kerja (K3)
Konstruksi
Bidang PU
10. Kpts
Bersama
Menteri
Tenaga
Kerja dan
Menteri PU
No Kep
174/Men/19
86 dan No
104/KPTS/1
986
Tentang
Keselamata
n dan
Kesehatan
Kerja (K3)
pada
tempat
kegiatan
konstruksi
11. Permen
Tenaga
Kerja
05/MEN/19
96 tentang
Sistem
Manajemen
Keselamata
n dan
Kesehatan
Kerja
(SMK3)
12. Buku
Judul Modul: Penerapan Ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan
Lingkungan (K3L) Halaman: 14 dari 88
Buku Informasi Edisi: 2-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Produksi Campuran Aspal Panas FKK.PS.01.002.02
1 2 3 4 5 6 7
Petunjuk
dari institusi
terkait untuk
tata cara
pelaksanaa
n produksi
13. Buku
Petunjuk
dari institusi
terkait untuk
pembuatan
jadwal
produksi
1 2 3 4 5 6 7
n dan
Kesehatan
Kerja (K3)
Konstruksi
Bidang PU
10. Kpts
Bersama
Menteri
Tenaga
Kerja dan
Menteri PU
No Kep
174/Men/19
86 dan No
104/KPTS/1
986
Tentang
Keselamata
n dan
Kesehatan
Kerja (K3)
pada
tempat
kegiatan
konstruksi
11. Permen
Tenaga
Kerja
05/MEN/19
96 tentang
Sistem
Manajemen
Keselamata
n dan
Kesehatan
Kerja
(SMK3)
12. Buku
Petunjuk
dari institusi
terkait untuk
tata cara
pelaksanaa
n produksi
13. Buku
Petunjuk
dari institusi
terkait untuk
pembuatan
jadwal
produksi
1 2 3 4 5 6 7
-Mampu menyusun pencampur pem-buatan rjaan
program aspal program pelatihan 5. Permen
pelatihan/ untuk menyosialisa- Tenaga
penyuluhan sikan penanggu- Kerja
untuk langan kecelakaan 01/MEN/19
menyosialisasi kerja, bahaya keba- 80 tentang
K3 dengan karan dan bahaya Konstruksi
bekerja sama lainnya. Bangunan
dengan petugas 4. Menjelaskan dan 6. Permen
K3. memberikan contoh Tenaga
cara pelaksanaan Kerja 04
-Mampu menyusun pelatihan untuk th1985
program menyo-sialisasikan tentang
pelatihan untuk pelaksanaan K3, Pesawat
menyosialisasika penanggulangan Tenaga dan
n penanggu- kecelakaan kerja, Produksi
langan bahaya kebakaran 7. Permen
kecelakaan dan bahaya lainnya Tenaga
kerja, bahaya sesuai dengan Kerja No 05
kebakaran dan program yang telah tahun 1985
bahaya lainnya. disusun. tentang
5. Peragaan: Pesawat 10 mnt**
- Cara menyusun Angkat dan
-Mampu program pelatihan/ Angkut
melaksanakan penyuluhan untuk 8. PP No 29
pelatihan untuk menyosialisasi K3 tahun 2000
menyo- dengan bekerja tentang
sialisasikan sama dengan Penyelengg
pelaksanaan K3, petugas K3. araan Jasa
penanggulangan Konstruksi
kecelakaan 9. Permen PU
kerja, bahaya - Cara menyusun
program pelatihan No
kebakaran dan 09/PER/M/2
bahaya lainnya untuk
menyosialisasikan 008 tentang
sesuai dengan Pedoman
program yang penanggu-langan
kecelakaan kerja, Sistem
telah disusun. Manajemen
bahaya kebakaran
dan bahaya Keselamata
lainnya. n dan
Kesehatan
Kerja (K3)
- Cara Konstruksi
melaksanakan Bidang PU
pelatihan untuk 10. Kpts
menyo-sialisasikan Bersama
pelaksanaan K3, Menteri
penanggulangan Tenaga
kecelakaan kerja, Kerja dan
bahaya kebakaran Menteri PU
dan bahaya lainnya No Kep
sesuai dengan 174/Men/19
program yang telah 86 dan No
disusun. 104/KPTS/1
986
Tentang
Keselamata
n dan
Kesehatan
Kerja (K3)
pada
tempat
kegiatan
konstruksi
11. Permen
Tenaga
Kerja
05/MEN/19
96 tentang
Sistem
Manajemen
Keselamata
n dan
Judul Modul: Penerapan Ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan
Lingkungan (K3L) Halaman: 17 dari 88
Buku Informasi Edisi: 2-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Produksi Campuran Aspal Panas FKK.PS.01.002.02
1 2 3 4 5 6 7
Kesehatan
Kerja
(SMK3)
12. Buku
Petunjuk
dari institusi
terkait untuk
tata cara
pelaksanaa
n produksi
13. Buku
Petunjuk
dari institusi
terkait untuk
pembuatan
jadwal
produksi
Elemen Kompetensi 2 : Menganalisis bahaya dan risiko kecelakaan kerja dan pencemaran lingkungan
yang mungkin terjadi.
Metode
Kriteria Unjuk Sumber/ Jam
Tujuan Pelatihan Tahapan
No Kerja/Indikator Unjuk Referensi yang Pelajaran
Pembelajaran yang Pembelajaran
Kerja Disarankan Indikatif
Disarankan
1 2 3 4 5 6 7
2.1 Komponen yang Pada akhir 1. Ceramah 1. Menjelaskan 14. UU No 1 th
rusak dan dapat pembelajar-an 2. Diskusi/ kecelakaan kerja 1970
menimbul-kan sesi ini, diskusi akibat kerusakan Tentang
kecelaka-an diidentifi- peserta dapat kelompok komponen. Keselamata
kasi sesuai dengan mengidentifik 3. Peragaan 2. Menjelaskan cara n Kerja
prosedur. asi mengidentifikasi 1. UU No 23
1) Dapat komponen komponen yang th 1992
menjelaskan yang rusak rusak yang dapat Tentang
kecelakaan kerja dan dapat menim bulkan Kesehatan
akibat kerusakan menimbul-kan kecelaka an kerja 2. UU No 18
komponen. kecelaka-an, untuk th 1999
2) Dapat sesuai disosialisasikan Tentang
mengidentifikasi dengan kepada kelom pok Jasa
komponen yang prosedur kerja prod uksi Konstruksi
rusak yang dapat campuran aspal 3. UU No 13
menimbulkan panas. th 2003
kecelakaan kerja 3. Menjelaskan tata Tentang
untuk cara dan Ketenagake
disosialisasi-kan memberikan rjaan
kepada petunjuk tindak 4. Permen
kelompok kerja lanjut mengatasi Tenaga
produksi adanya komponen Kerja
campuran aspal yang rusak dan 01/MEN/19
panas. dapat menimbulkan 80 tentang
3) Mampu kecelakaan kerja. Konstruksi
memberikan 4. Peragaan: Bangunan 15 mnt**
petunjuk tindak - Cara memberikan 5. Permen
lanjut mengatasi petunjuk tindak Tenaga
adanya lanjut mengatasi Kerja 04
komponen yang adanya komponen th1985
rusak dan dapat yang rusak dan tentang
menimbulkan dapat menimbulkan Pesawat
kecelakaan kecelakaan kerja. Tenaga dan
kerja. Produksi
6. Permen
Tenaga
Kerja No 05
1 2 3 4 5 6 7
tahun 1985
tentang
Pesawat
Angkat dan
Angkut
7. PP No 29
tahun 2000
tentang
Penyelengg
araan Jasa
Konstruksi
8. Permen PU
No
09/PER/M/2
008 tentang
Pedoman
Sistem
Manajemen
Keselamata
n dan
Kesehatan
Kerja (K3)
Konstruksi
Bidang PU
9. Kpts
Bersama
Menteri
Tenaga
Kerja dan
Menteri PU
No Kep
174/Men/19
86 dan No
104/KPTS/1
986
Tentang
Keselamata
n dan
Kesehatan
Kerja (K3)
pada
tempat
kegiatan
konstruksi
10. Permen
Tenaga
Kerja
05/MEN/19
96 tentang
Sistem
Manajemen
Keselamata
n dan
Kesehatan
Kerja
(SMK3)
11. Buku
Petunjuk
dari institusi
terkait untuk
tata cara
pelaksanaa
n produksi
12. Buku
Petunjuk
dari institusi
terkait untuk
pembuatan
jadwal
produksi
1 2 3 4 5 6 7
2.2 Kondisi medan kerja Pada akhir 1. Ceramah 1. Menjelaskan kondisi 1. UU No 1 th 7 menit
yang memilki risiko pembelajar-an 2. Diskusi/ medan kerja yang 1970
kecelakaan kerja sesi ini, diskusi memiliki risiko Tentang
diidentifi-kasi sesuai peserta dapat kelompok kecelakaan kerja. Keselamata
dengan prosedur. mengidentifik 3. Peragaan 2. Menjelaskan tata n Kerja
1) Dapat asi Kondisi cara 2. UU No 23
menjelaskan medan kerja mengidentifikasi th 1992
kondisi medan yang memilki kondisi medan kerja Tentang
kerja yang risiko yang mempunyai Kesehatan
memiliki risiko kecelakaan risiko kecelakaan 3. UU No 18
kecelakaan kerja sesuai kerja untuk disosial- th 1999
kerja. dengan isasikan kepada Tentang
2) Dapat prosedur. kelompok kerja Jasa
mengidentifikasi produksi campuran Konstruksi
kondisi medan aspal panas. 4. UU No 13
kerja yang 3. Menjelaskan th 2003
mempunyai prosedur dan contoh Tentang
risiko kecelakaan melakukan tindak Ketenagake
kerja untuk lanjut sesuai dengan rjaan
disosial-isasikan prosedur bila 5. Permen
kepada teridentifikasi Tenaga
kelompok kerja adanya kondisi Kerja
produksi medan yang 01/MEN/19
campuran aspal mempunyai risiko 80 tentang
panas. kecelakaan kerja. Konstruksi
3) Mampu 4. Peragaan: Bangunan 8 mnt**
melakukan - Cara melakukan 6. Permen
tindak lanjut tindak lanjut sesuai Tenaga
sesuai dengan dengan prosedur Kerja 04
prosedur bila bila teridentifikasi th1985
teridentifikasi adanya kondisi tentang
adanya kondisi medan yang Pesawat
medan yang mempunyai risiko Tenaga dan
mempunyai kecelakaan kerja. Produksi
risiko kecelakaan 7. Permen
kerja. Tenaga
Kerja No 05
tahun 1985
tentang
Pesawat
Angkat dan
Angkut
8. PP No 29
tahun 2000
tentang
Penyelengg
araan Jasa
Konstruksi
9. Permen PU
No
09/PER/M/2
008 tentang
Pedoman
Sistem
Manajemen
Keselamata
n dan
Kesehatan
Kerja (K3)
Konstruksi
Bidang PU
10. Kpts
Bersama
Menteri
Tenaga
Kerja dan
Menteri PU
No Kep
174/Men/19
86 dan No
104/KPTS/1
Judul Modul: Penerapan Ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan
Lingkungan (K3L) Halaman: 20 dari 88
Buku Informasi Edisi: 2-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Produksi Campuran Aspal Panas FKK.PS.01.002.02
1 2 3 4 5 6 7
986
Tentang
Keselamata
n dan
Kesehatan
Kerja (K3)
pada
tempat
kegiatan
konstruksi
11. Permen
Tenaga
Kerja
05/MEN/19
96 tentang
Sistem
Manajemen
Keselamata
n dan
Kesehatan
Kerja
(SMK3)
12. Buku
Petunjuk
dari institusi
terkait untuk
tata cara
pelaksanaa
n produksi
13. Buku
Petunjuk
dari institusi
terkait untuk
pembuatan
jadwal
produksi
1 2 3 4 5 6 7
dampak yang tentang dampak Produksi
mungkin terjadi yang dapat terjadi 7. Permen
dari setiap dari potensi Tenaga
potensi bahaya kecelakaan kerja. Kerja No 05
dan kecelakaan 5. Peragaan: tahun 1985
kerja. - Cara menentukan tentang
4) Dapat langkah Pesawat
menginformasika pencegahan untuk Angkat dan
n kepada mengurangi Angkut
petugas lain dampak yang 8. PP No 29
yang terlibat mungkin terjadi dari tahun 2000
dalam kegiatan setiap potensi tentang
sejenis tentang bahaya dan Penyelengg
dampak yang kecelakaan kerja. araan Jasa
dapat terjadi dari Konstruksi
potensi 9. Permen PU
kecelakaan No
kerja. 09/PER/M/2
008 tentang
Pedoman
Sistem
Manajemen
Keselamata
n dan
Kesehatan
Kerja (K3)
Konstruksi
Bidang PU
10. Kpts
Bersama
Menteri
Tenaga
Kerja dan
Menteri PU
No Kep
174/Men/19
86 dan No
104/KPTS/1
986
Tentang
Keselamata
n dan
Kesehatan
Kerja (K3)
pada
tempat
kegiatan
konstruksi
11. Permen
Tenaga
Kerja
05/MEN/19
96 tentang
Sistem
Manajemen
Keselamata
n dan
Kesehatan
Kerja
(SMK3)
12. Buku
Petunjuk
dari institusi
terkait untuk
tata cara
pelaksanaa
n produksi
13. Buku
Petunjuk
dari institusi
terkait untuk
pembuatan
Judul Modul: Penerapan Ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan
Lingkungan (K3L) Halaman: 22 dari 88
Buku Informasi Edisi: 2-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Produksi Campuran Aspal Panas FKK.PS.01.002.02
1 2 3 4 5 6 7
jadwal
produksi
2.4 Dampak yang Pada akhir 1. Ceramah 1. Menjelaskan 1. UU No 1 th 10 mnt
mungkin terjadi pembelajar-an 2. Diskusi/ dampak yang 1970
karena adanya sesi ini, diskusi mungkin terjadi Tentang
potensi pencemaran peserta dapat kelompok akibat adanya Keselamata
dianalisis sesuai menganalisa 3. Peragaan potensi pencemaran n Kerja
dengan prosedur. Dampak yang lingkungan. 2. UU No 23
1) Dapat mungkin 2. Menjelaskan tata th 1992
menjelaskan terjadi karena cara mengidentifi- Tentang
dampak yang adanya kasi dampak yang Kesehatan
mungkin terjadi potensi mungkin terjadi dari 3. UU No 18
akibat adanya pencemaran setiap potensi th 1999
potensi sesuai pencemaran Tentang
pencemaran dengan lingkungan. Jasa
lingkungan. prosedur. 3. Menjelaskan dan Konstruksi
2) Dapat memberi contoh tata 4. UU No 13
mengidentifi-kasi cara menentukan th 2003
dampak yang langkah Tentang
mungkin terjadi pencegahan untuk Ketenagake
dari setiap mengurangi dampak rjaan
potensi pencemaran 5. Permen
pencemaran lingkungan Tenaga
lingkungan. 4. Menjelaskan dan Kerja
3) Mampu memperagakan tata 01/MEN/19
menentukan cara menginforma- 80 tentang
langkah sikan dampak Konstruksi
pencegahan pencemaran Bangunan
untuk lingkungan kepada 6. Permen
mengurangi petugas Tenaga
dampak lain yang terkait Kerja 04
pencemaran dengan kegiatan th1985
lingkungan sejenis. tentang
4) Mampu 5. Peragaan: Pesawat 10 mnt**
menginforma- - Cara menentukan Tenaga dan
sikan dampak langkah Produksi
pencemaran pencegahan untuk 7. Permen
lingkungan mengurangi dampak Tenaga
kepada petugas pencemaran Kerja No 05
lain yang terkait lingkungan tahun 1985
dengan kegiatan - Cara tentang
sejenis. menginformasikan Pesawat
dampak Angkat dan
pencemaran Angkut
lingkungan kepada 8. PP No 29
petugas lain yang tahun 2000
terkait dengan tentang
kegiatan sejenis. Penyelengg
araan Jasa
Konstruksi
9. Permen PU
No
09/PER/M/2
008 tentang
Pedoman
Sistem
Manajemen
Keselamata
n dan
Kesehatan
Kerja (K3)
Konstruksi
Bidang PU
10. Kpts
Bersama
Menteri
Tenaga
Kerja dan
Menteri PU
No Kep
174/Men/19
86 dan No
Judul Modul: Penerapan Ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan
Lingkungan (K3L) Halaman: 23 dari 88
Buku Informasi Edisi: 2-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Produksi Campuran Aspal Panas FKK.PS.01.002.02
1 2 3 4 5 6 7
104/KPTS/1
986
Tentang
Keselamata
n dan
Kesehatan
Kerja (K3)
pada
tempat
kegiatan
konstruksi
11. Permen
Tenaga
Kerja
05/MEN/19
96 tentang
Sistem
Manajemen
Keselamata
n dan
Kesehatan
Kerja
(SMK3)
12. Buku
Petunjuk
dari institusi
terkait untuk
tata cara
pelaksanaa
n produksi
13. Buku
Petunjuk
dari institusi
terkait untuk
pembuatan
jadwal
produksi
Elemen Kompetensi 3 : Pengendalian bahaya dan risiko kecelakaan kerja dengan bekerja sama
dengan operator dan mekanik mesin pencampur aspal.
Metode
Kriteria Unjuk Sumber/ Jam
Tujuan Pelatihan Tahapan
No Kerja/Indikator Unjuk Referensi yang Pelajaran
Pembelajaran yang Pembelajaran
Kerja Disarankan Indikatif
Disarankan
1 2 3 4 5 6 7
3.1 Pemasangan dan Pada akhir 1. Ceramah 1. Menjelaskan 1. UU No 1 th 10 mnt
pemeliharaan rambu- pembelajar-an 2. Diskusi/ prosedur 1970
rambu K3 sesi ini, diskusi pemasangan dan Tentang
dikoordinasikan peserta dapat kelompok pemeliharaan Keselamata
dengan kelompok mengkoordina 3. Peragaan rambu-rambu K3. n Kerja
kerja mesin si kan 2. Menjelaskan dan 2. UU No 23
pencampur aspal pemasangan memberikan contoh th 1992
1. Dapat dan tata cara Tentang
menjelaskan pemeliharaan menentukan dan Kesehatan
prosedur rambu-rambu memasang rambu- 3. UU No 18
pemasangan K3 dengan rambu K3 yang th 1999
dan kelompok dikoordinasikan Tentang
pemeliharaan kerja mesin dengan operator Jasa
rambu-rambu pencampur dan mekanik mesin Konstruksi
K3. aspal pencamur aspal. 4. UU No 13
2. Mampu 3. Menjelaskan dan th 2003
menentukan dan memperagakan tata Tentang
memasang cara melakukan Ketenagake
Judul Modul: Penerapan Ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan
Lingkungan (K3L) Halaman: 24 dari 88
Buku Informasi Edisi: 2-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Produksi Campuran Aspal Panas FKK.PS.01.002.02
1 2 3 4 5 6 7
rambu-rambu K3 kerjasama untuk rjaan
yang memelihara rambu- 5. Permen
dikoordinasi-kan rambu K3 yang telah Tenaga
dengan operator terpasang pada alat Kerja
dan mekanik agar dapat berfungsi 01/MEN/19
mesin pencamur dengan baik. 80 tentang
aspal. 4. Menjelaskan dan Konstruksi
3. Mampu memperagakan tata Bangunan
melakukan cara 6. Permen
kerjasama untuk menyosialisasikan Tenaga
memelihara jenis dan fungsi Kerja 04
rambu-rambu K3 rambu-rambu K3 th1985
yang telah kepada kelompok tentang
terpasang pada kerja untuk dipatuhi Pesawat
alat agar dapat sesuai ketentuan Tenaga dan
berfungsi 5. Peragaan: Produksi 10 mnt**
dengan baik. - Cara menentukan 7. Permen
4. Mampu dan memasang Tenaga
menyosialisa- rambu-rambu K3 Kerja No 05
sikan jenis dan yang dikoordinasi- tahun 1985
fungsi rambu- kan dengan operator tentang
rambu K3 dan mekanik mesin Pesawat
kepada pencamur aspal. Angkat dan
kelompok kerja - Cara melakukan Angkut
untuk dipatuhi kerjasama untuk 8. PP No 29
sesuai ketentuan memelihara rambu- tahun 2000
rambu K3 yang telah tentang
terpasang pada alat Penyelengg
agar dapat berfungsi araan Jasa
dengan baik. Konstruksi
- Menyosialisasikan 9. Permen PU
jenis dan fungsi No
rambu-rambu K3 09/PER/M/2
kepada kelompok 008 tentang
kerja untuk dipatuhi Pedoman
sesuai ketentuan Sistem
Manajemen
Keselamata
n dan
Kesehatan
Kerja (K3)
Konstruksi
Bidang PU
10. Kpts
Bersama
Menteri
Tenaga
Kerja dan
Menteri PU
No Kep
174/Men/19
86 dan No
104/KPTS/1
986
Tentang
Keselamata
n dan
Kesehatan
Kerja (K3)
pada
tempat
kegiatan
konstruksi
11. Permen
Tenaga
Kerja
05/MEN/19
96 tentang
Sistem
Manajemen
Keselamata
n dan
Judul Modul: Penerapan Ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan
Lingkungan (K3L) Halaman: 25 dari 88
Buku Informasi Edisi: 2-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Produksi Campuran Aspal Panas FKK.PS.01.002.02
1 2 3 4 5 6 7
Kesehatan
Kerja
(SMK3)
12. Buku
Petunjuk
dari institusi
terkait untuk
tata cara
pelaksanaa
n produksi
13. Buku
Petunjuk
dari institusi
terkait untuk
pembuatan
jadwal
produksi
1 2 3 4 5 6 7
yang menjadi Pedoman
tanggung jawab Sistem
kelompok kerja. Manajemen
Keselamata
n dan
Kesehatan
Kerja (K3)
Konstruksi
Bidang PU
10. Kpts
Bersama
Menteri
Tenaga
Kerja dan
Menteri PU
No Kep
174/Men/19
86 dan No
104/KPTS/1
986
Tentang
Keselamata
n dan
Kesehatan
Kerja (K3)
pada
tempat
kegiatan
konstruksi
11. Permen
Tenaga
Kerja
05/MEN/19
96 tentang
Sistem
Manajemen
Keselamata
n dan
Kesehatan
Kerja
(SMK3)
12. Buku
Petunjuk
dari institusi
terkait untuk
tata cara
pelaksanaa
n produksi
13. Buku
Petunjuk
dari institusi
terkait untuk
pembuatan
jadwal
produksi
3.3 Alat Pengaman Kerja Pada akhir 1. Ceramah 1. Menjelaskan 1. UU No 1 th 10 mnt
(APK) disiapkan pembelajar-an 2. Diskusi/ penggunaan APK 1970
dalam kondisi laik sesi ini, diskusi sesuai ketentuan Tentang
pakai. peserta dapat kelompok dalam keselamatan Keselamata
1. Dapat menyiapkan 3. Peragaan kerja. n Kerja
menjelaskan Alat 2. Menjelaskan dan 2. UU No 23
penggunaan Pengaman memberikan contoh th 1992
APK sesuai Kerja (APK) langkah untuk Tentang
ketentuan dalam dalam kondisi menyiapkan APK Kesehatan
keselamatan laik pakai. sesuai dengan jenis 3. UU No 18
kerja. dan kondisi th 1999
2. Mampu pekerjaan. Tentang
menyiapkan APK 3. Menjelaskan dan Jasa
sesuai dengan memberikan contoh Konstruksi
jenis dan kondisi prosedur untuk 4. UU No 13
pekerjaan. menyosialisa-sikan th 2003
3. Mampu penggunaan APK Tentang
Judul Modul: Penerapan Ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan
Lingkungan (K3L) Halaman: 27 dari 88
Buku Informasi Edisi: 2-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Produksi Campuran Aspal Panas FKK.PS.01.002.02
1 2 3 4 5 6 7
menyosialisa- pada kondisi yang Ketenagake
sikan tepat sesuai dengan rjaan
penggunaan prosedur. 5. Permen
APK pada 4. Menjelaskan dan Tenaga
kondisi yang memberikan contoh Kerja
tepat sesuai langkah-langkah 01/MEN/19
dengan untuk memantau 80 tentang
prosedur. penggunaan Konstruksi
4. Mampu dan/atau Bangunan
memantau penempatan APK di 6. Permen
penggunaan tempat kerja. Tenaga
dan/atau 5. Peragaan: Kerja 04 10 mnt**
penempatan - Cara menyiapkan th1985
APK di tempat APK sesuai dengan tentang
kerja. jenis dan kondisi Pesawat
pekerjaan. Tenaga dan
- Menyosialisa-sikan Produksi
penggunaan APK 7. Permen
pada kondisi yang Tenaga
tepat sesuai Kerja No 05
dengan prosedur. tahun 1985
- Cara memantau tentang
penggunaan Pesawat
dan/atau Angkat dan
penempatan APK Angkut
di tempat kerja. 8. PP No 29
tahun 2000
tentang
Penyelengg
araan Jasa
Konstruksi
9. Permen PU
No
09/PER/M/2
008 tentang
Pedoman
Sistem
Manajemen
Keselamata
n dan
Kesehatan
Kerja (K3)
Konstruksi
Bidang PU
10. Kpts
Bersama
Menteri
Tenaga
Kerja dan
Menteri PU
No Kep
174/Men/19
86 dan No
104/KPTS/1
986
Tentang
Keselamata
n dan
Kesehatan
Kerja (K3)
pada
tempat
kegiatan
konstruksi
11. Permen
Tenaga
Kerja
05/MEN/19
96 tentang
Sistem
Manajemen
Keselamata
Judul Modul: Penerapan Ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan
Lingkungan (K3L) Halaman: 28 dari 88
Buku Informasi Edisi: 2-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Produksi Campuran Aspal Panas FKK.PS.01.002.02
1 2 3 4 5 6 7
n dan
Kesehatan
Kerja
(SMK3)
12. Buku
Petunjuk
dari institusi
terkait untuk
tata cara
pelaksanaa
n produksi
13. Buku
Petunjuk
dari institusi
terkait untuk
pembuatan
jadwal
produksi
1 2 3 4 5 6 7
menimbulkan tindak lanjut dalam 008 tentang
kecelakaan mengatasi Pedoman
kerja. terjadinya Sistem
kerusakan Manajemen
komponen yang Keselamata
berpo-tensi n dan
menimbulkan Kesehatan
kecelakaan kerja. Kerja (K3)
- Cara melakukan Konstruksi
bimbingan kepada Bidang PU
kelompok kerja 10. Kpts
untuk mencegah Bersama
timbulnya Menteri
kerusakan Tenaga
komponen yang Kerja dan
berpotensi Menteri PU
menimbulkan No Kep
kecelakaan kerja. 174/Men/19
86 dan No
104/KPTS/1
986
Tentang
Keselamata
n dan
Kesehatan
Kerja (K3)
pada
tempat
kegiatan
konstruksi
11. Permen
Tenaga
Kerja
05/MEN/19
96 tentang
Sistem
Manajemen
Keselamata
n dan
Kesehatan
Kerja
(SMK3)
12. Buku
Petunjuk
dari institusi
terkait untuk
tata cara
pelaksanaa
n produksi
13. Buku
Petunjuk
dari institusi
terkait untuk
pembuatan
jadwal
produksi
1 2 3 4 5 6 7
4.1 Sosialisasi ketentuan Pada akhir 1. Ceramah 1. Menjelaskan 15 mnt
K3 dan lingkungan pembelajar-an 2. Diskusi/ prosedur sosialisasi
dikoordinasikan sesi ini, diskusi ketentuan K3 dan
pelaksanaannya. peserta dapat kelompok lingkungan.
1. Dapat mengkoordina 3. Peragaan 2. Menjelaskan dan
menjelaskan sikan memberikan contoh
prosedur pelaksanaan langkah-langkah
sosialisasi sosialisasi untuk melakukan
ketentuan K3 ketentuan K3 koordinasi dalam
dan lingkungan. dan pelaksanaan
2. Mampu lingkungan sosialisasi ketentuan
melakukan K3 dan lingkungan
koordinasi dalam dalam lingkup
pelaksanaan kelompok kerja
sosialisasi produksi campuran
ketentuan K3 aspal panas.
dan lingkungan 3. Menjelaskan
dalam lingkup langkah-langkah
kelompok kerja untuk memfasilitasi
produksi pelaksanaan
campuran aspal sosialisasi ketentuan
panas. K3 dan lingkungan.
3. Dapat 4. Peragaan: 15 mnt**
memfasilitasi - melakukan
pelaksanaan koordinasi dalam
sosialisasi pelaksanaan
ketentuan K3 sosialisasi
dan lingkungan. ketentuan K3 dan
lingkungan dalam
lingkup kelompok
kerja produksi
campuran aspal
panas.
4.2 Ketentuan K3 dan Pada akhir 1. Ceramah 1. Menjelaskan 10 mnt
Lingkungan pembelajar-an 2. Diskusi/ prosedur penerapan
dikoordinasikan sesi ini, diskusi ketentuan K3 dan
penerapannya peserta dapat kelompok lingkungan.
dengan kelompok mengoordinas 3. Peragaan 2. Menjelaskan dan
kerja. ikan memberikan contoh
-Dapat menjelaskan penerapan langkah-langkah
prosedur Ketentuan K3 untuk menerapkan
penerapan dan ketentuan K3 di
ketentuan K3 Lingkungan tempat kerja secara
dan lingkungan. dengan konsisten yang
-Mampu menerapkan kelompok dikoordinasikan
ketentuan K3 di kerja dengan semua
tempat kerja anggota kelompok
secara konsisten kerja.
yang 3. Menjelaskan dan
dikoordinasikan memberikan contoh
dengan semua prosedur untuk
anggota melaksanakan
kelompok kerja. pencegahan
-Mampu pencemaran
melaksanakan lingkungan secara
pencegahan konsisten yang
pencemaran dikoordi-nasikan
lingkungan dengan semua
secara konsisten anggota kelompok
yang dikoordi- kerja.
nasikan dengan 4. Peragaan: 15 mnt**
semua anggota - menerapkan
kelompok kerja. ketentuan K3 di
tempat kerja secara
konsisten yang
dikoordinasikan
dengan semua
anggota kelompok
kerja.
- Mampu
melaksanakan
1 2 3 4 5 6 7
pencegahan
pencemaran
lingkungan secara
konsisten yang
dikoordi-nasikan
dengan semua
anggota kelompok
kerja.
4.3 Tata cara pengisian Pada akhir 1. Ceramah 1. Menjelaskan 10 mnt
daftar simak potensi pembelajar-an 2. Diskusi/ tatacara pengisian
kecelakaan kerja dan sesi ini, diskusi daftar simak potensi
pelaksanaan K3-L peserta dapat kelompok kecelakaan kerja
disiapkan sesuai menyiapkan 3. Peragaan dan pelaksanaan
dengan prosedur. tata cara K3-L.
1) Dapat pengisian 2.
Menjelaskan
menjelaskan daftar simak langkah-langkah
tatacara potensi untuk menyiapkan
pengisian daftar kecelakaan prosedur dan tata
simak potensi kerja dan cara pengisian daftar
kecelakaan kerja pelaksanaan simak sesuai
dan pelaksanaan K3-L sesuai dengan TATA
K3-L. dengan LAKSANA BAKU
2) Dapat prosedur. (STANDARD
menyiapkan OPERATION
prosedur dan PROCEDURE,
tata cara SOP) perusahaan
pengisian daftar 3.
Menjelaskan cara
simak sesuai melakukan
dengan TATA bimbingan pengisian
LAKSANA BAKU daftar simak
(STANDARD 4.
Menjelaskan dan
OPERATION memberikan
PROCEDURE, peragaan untuk
SOP) menghimpun daftar
perusahaan simak yang dibuat
3) Dapat operator mesin
melakukan pencampur aspal
bimbingan sebagai bahan
pengisian daftar laporan pelaksanaan
simak K3.
4) Mampu 5.
Peraagaan: 15 mnt**
menghimpun menghimpun daftar
-
daftar simak simak yang dibuat
yang dibuat operator mesin
operator mesin pencampur aspal
pencampur aspal sebagai bahan
sebagai bahan laporan pelaksanaan
laporan K3.
pelaksanaan K3.
Diskusi kelompok: 10 mnt
Dilakukan setelah selesai penjelasan dan peragaan yang mencakup seluruh materi sub bab
”Menerapkan K3 dan lingkungan di tempat kerja”. Pelaksanaan diskusi kelompok dibimbing
langsung oleh instruktur dengan pembagian kelompok disesuaikan dengan kondisi peserta.
1 2 3 4 5 6 7
berpotensi lingkungan anggota kelompok
menimbulkan sesuai kerja untuk
pencemaran dengan mengidentifikasi
lingkungan. ketentuan. kondisi lingkungan
2) Mampu yang berpotensi
melakukan menimbulkan
koordinasi pencemaran
dengan anggota lingkungan.
kelompok kerja 3. Menjelaskan tata
untuk cara melakukan
mengidentifikasi tindak lanjut sesuai
kondisi dengan ketentuan
lingkungan yang bila teridentifikasi
berpotensi adanya kondisi
menimbulkan lingkungan yang
pencemaran berpotensi
lingkungan. menimbulkan
3) Dapat pencemaran
melakukan lingkungan.
tindak lanjut 4. Peragaan: 10 mnt**
sesuai dengan - Cara melakukan
ketentuan bila koordinasi dengan
teridentifikasi anggota kelompok
adanya kondisi kerja untuk
lingkungan yang mengidentifikasi
berpotensi kondisi lingkungan
menimbulkan yang berpotensi
pencemaran menimbulkan
lingkungan. pencemaran
lingkungan.
1 2 3 4 5 6 7
tempat kerja yang sesi ini, diskusi yang berpotensi
berpotensi peserta dapat kelompok menimbulkan
menimbulkan memeriksa 3. Peragaan pencemaran
pencemaran kemungkinan lingkungan
lingkungan diperiksa adanya 2. Menjelaskan tata
sesuai dengan material cara
ketentuan. produksi di mengidentifikasi
-Dapat menjelaskan tempat kerja kegiatan produksi
material produksi yang campuran aspal
yang berpotensi berpotensi panas yang
menimbulkan menimbulkan berpotensi
pencemaran pencemaran menimbulkan
lingkungan lingkungan pencemaran
-Dapat sesuai lingkungan
mengidentifikasi dengan 3. Menjelaskan dan
kegiatan ketentuan. memberikan contoh
produksi prosedur
campuran aspal pemeriksaan kondisi
panas yang lingkungan kerja dari
berpotensi kemungkinan
menimbulkan adanya material
pencemaran yang tercecer
lingkungan. dampak dari
-Mampu memeriksa kegiatan produksi
kondisi campuran aspal
lingkungan kerja panas
dari 4. Menjelaskan dan
kemungkinan memberikan contoh
adanya material tata cara melakukan
yang tercecer tindakan
dampak dari pencegahan untuk
kegiatan menghilangkan atau
produksi mengurangi
campuran aspal pencemaran
panas lingkungan akibat
-Mampu melakukan kegiatan produksi
tindakan campuran aspal
pencegahan panas
untuk 5. Peragaan: 10 mnt**
menghilangkan - Cara memeriksa
atau mengurangi kondisi lingkungan
pencemaran kerja dari
lingkungan kemungkinan
akibat kegiatan adanya material
produksi yang tercecer
campuran aspal dampak dari
panas kegiatan produksi
campuran aspal
panas
- Cara melakukan
tindakan
pencegahan untuk
menghilangkan
atau mengurangi
pencemaran
lingkungan akibat
kegiatan produksi
campuran aspal
panas
5.4 Kondisi gas buang Pada akhir 1. Ceramah 1. Menjelaskan teknik 15 mnt
yang keluar dari pembelajar-an 2. Diskusi/ pemantauan gas
cerobong asap sesi ini, diskusi buang yang keluar
dipantau sesuai peserta dapat kelompok dari cerobong asap.
prosedur untuk memantau 3. Peragaan 2. Menjelaskan dan
mencegah terjadinya Kondisi gas memberikan contoh
pencemaran udara. buang yang langkah prosedur
1) Dapat keluar dari pemantauan jika
menjelaskan cerobong terjadi kemungkinan
teknik asap sesuai adanya gas buang
pemantauan gas prosedur yang pekat yang
buang yang untuk keluar dari cerobong
Judul Modul: Penerapan Ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan
Lingkungan (K3L) Halaman: 34 dari 88
Buku Informasi Edisi: 2-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Produksi Campuran Aspal Panas FKK.PS.01.002.02
1 2 3 4 5 6 7
keluar dari mencegah asap ke udara bebas
cerobong asap. terjadinya dan akan
2) Mampu pencemaran menimbulkan
memantau udara. pencemaran udara.
kemungkinan 3. Menjelaskan dan
adanya gas memberikan contoh
buang yang untuk melakukan
pekat yang tindak lanjut sesuai
keluar dari dengan prosedur
cerobong asap bila terjadi
ke udara bebas pencemaran akibat
dan akan gas buang yang
menimbulkan keluar dari cerobong
pencemaran asap.
udara. 4. Peragaan: 10 mnt**
3) Mampu - Cara memantau
melakukan kemungkinan
tindak lanjut adanya gas buang
sesuai dengan yang pekat yang
prosedur bila keluar dari
terjadi cerobong asap ke
pencemaran udara bebas dan
akibat gas buang akan menimbulkan
yang keluar dari pencemaran udara.
cerobong asap. - Cara melakukan
tindak lanjut sesuai
dengan prosedur
bila terjadi
pencemaran akibat
gas buang yang
keluar dari
cerobong asap.
5.5 Apabila terjadi Pada akhir 1. Ceramah 1. Menjelaskan cara 15 mnt
kelainan yang pembelajar-an 2. Diskusin penanggulangan
mengakibatkan sesi ini, kelompok pencemaran
pencemaran peserta dapat 3. Peragaan lingkungan akibat
lingkungan menanggulan terjadinya kelainan
ditanggulangi sesuai gi apabila pada proses
dengan prosedur. terjadi produksi.
1) Dapat kelainan yang 2. Menjelaskan tata
menjelaskan mengakibatka cara mendeteksi
penanggulangan n pencemaran terjadinya
pencemaran lingkungan pencemaran
lingkungan sesuai lingkungan akibat
akibat terjadinya dengan adanya kelainan
kelainan pada prosedur. pada komponen
proses produksi. mesin pencampur
2) Dapat aspal selama
mendeteksi dioperasikan
terjadinya 3. Menjelaskan tata
pencemaran cara mendeteksi
lingkungan terjadinya
akibat adanya pencemaran
kelainan pada lingkungan akibat
komponen mesin adanya kelainan
pencampur aspal pada proses
selama produksi campuran
dioperasikan aspal panas
3) Dapat (hotmix).
mendeteksi 4. Menjelaskan dan
terjadinya memberikan contoh
pencemaran tindak lanjut bila
lingkungan terjadi pada proses
akibat adanya produksi hotmix
kelainan pada yang berdampak
proses produksi kepada pencemaran
campuran aspal lingkungan.
panas (hotmix). 5. Peragaan: 10 mnt**
4) Mampu - Cara melakukan
melakukan tindak lanjut bila
tindak lanjut bila terjadi pada proses
terjadi pada produksi hotmix
Judul Modul: Penerapan Ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan
Lingkungan (K3L) Halaman: 35 dari 88
Buku Informasi Edisi: 2-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Produksi Campuran Aspal Panas FKK.PS.01.002.02
1 2 3 4 5 6 7
proses produksi yang berdampak
hotmix yang kepada
berdampak pencemaran
kepada lingkungan.
pencemaran
lingkungan.
Diskusi kelompok: 10 mnt*
Dilakukan setelah selesai penjelasan dan peragaan yang mencakup seluruh materi sub bab
”Melaksanakan pengendalian pencemaran dampak lingkungan”. Pelaksanaan diskusi kelompok
dibimbing langsung oleh instruktur dengan pembagian kelompok disesuaikan dengan kondisi
peserta.
Instruktur yang diusulkan untuk Materi Pelatihan “Menyiapkan Produksi Campuran Aspal Panas”
Instruktur Teori: …………………………………………………………………………………………
Instruktur Praktek: ………………………………………………………………………………………
Catatan :
1. Jam pelajaran indikatif dalam menit
2. *) Pelaksanaan diskusi kelompok dilaksanakan pada akhir penyajian setiap elemen
kompetensi.
**) Pelaksanaan peragaan langsung pada penyajian setiap KUK.
***) Pelaksanaan praktik dilakukan pada akhir penyajian setiap elemen kompetensi, atau
pada akhir penyajian seluruh elemen kompetensi, tergantung pada metoda yang
diterapkan.
BAB IV
4.1 Umum
Pada dasarnya keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan (K3L) adalah :
1) Usaha dalam melakukan pekerjaan tanpa terjadi adanya kecelakaan. Atau dengan lain
perkataan untuk mencegah atau mengadakan usaha pencegahan agar karyawan dari
perusahaan terkait tidak mendapat luka/cidera/mati. Juga tidak kalah pentingnya
adalah mencegah terjadinya kerugian / kerusakan pada alat /material/produksi
2) Memberikan suasana atau lingkungan kerja yang aman. Termasuk membuat
lingkungan yang tidak menyalahi peraturan yang berlaku. Upaya pengawasan
terhadap 4 M yaitu : manusia, material, mesin, metode kerja yang dapat memberikan
lingkungan kerja aman dan nyaman sehingga tidak terjadi kecelakaan
3) Untuk mencapai hasil yang menguntungkan dan bebas dari segala macam bahaya.
Sebab dengan banyaknya kecelakaan akan memerlukan biaya yang sangat mahal
TIDAK ADA
CIDERA
MANUSIA
MESIN LINGKUNGAN
PENGAWASAN MATERIAL KERJA AMAN
METODE
TIDAK ADA
KERUSAKAN/
KERUGIAN
10) Pada waktu bekerja disekitar ketel aspal, harus dengan kewaspadaan yang
sangat tinggi, karena ketel aspal itu sangat panas (temperatur tinggi).
11) Pada waktu bekerja disekitar burner dan dryer, harus dengan kewaspadaan
yang sangat tinggi, karena burner dan dryer itu sangat panas (temperatur
tinggi).
12) Alat pemadam kebakaran, harus diletakkan pada sekitar pipa bahan bakar,
sekitar tanki bahan bakar, dan pada lokasi-lokasi yang rawan kebakaran.
13) Penutup telinga untuk menahan suara bising dari mesin. Suara bising dapat
menyebabkan sakit pada telinga dan mengganggu kesadaran dari petugas.
14) Kondisi lapangan harus :
a) Bersih dari segala macam kotoran.
b) Kabel listrik.
c) Pipa-pipa.
d) Permukaan tanah yang basah.
15) Lambang dilarang merokok harus dipasang pada sekitar tanki bahan bakar
dan lokasi-lokasi lainnya.
Contoh :
DAFTAR SIMAK KESELAMATAN KERJA
Apakah safety valve (katup penyelamat) pada semua pipa uap sudah
19
dipasang
Apakah semua pulleys & belt dan peralatan yang bergerak sudah
22
diberi tutup pelindung
25 Apakah pipa overflow dari bin di terima dengan wadah yang sesuai
Diketahui oleh :
Setiap pertanyaan (pada kolom pertanyaan) harus dijawab Ya atau Tidak sesuai
dengan kenyataannya, oleh baik operador maupun Pelaksana Lapangan dengan
memberi tanda √ pada kotak yang sesuai dari form (daftar simak) masing-
masing.
4.2.2 Prosedur pelaksanaan K3.
a. Pelaksanaan K3 dan pengendalian bahaya.
Secara individu setiap petugas akan mengusahakan agar penerapan K3 untuk
dirinya selalu terpenuhi karena akan menyangkut keselamatannya, sedangkan
yang menyangkut kewajiban orang atau pejabat lain, maka sebagai wujud
kepedulian terhadap keselamatan kerja di tempat kerja, pejabat tersebut dapat
mengingatkan tentang kewajiban orang lain tersebut.
Pada waktu operator melaksanakan kegiatan pemeliharaan harian, pelaksana
produksi memeriksa kegiatan tersebut dan tetap harus memakai APD; dan
sekaligus memeriksa para operator apakah sudah memakai APD, diantaranya
adalah :
1) Memakai safety shoes untuk menghindarkan terjadinya luka akibat
menginjak material yang tajam dan panas selama melakukan pemeliharaan.
2) Memakai safety helmet untuk menghindarkan benturan langsung ke kepala
pada saat pemeriksaan dibawah ruang engine.
3) Memakai safety gloves, safety glasses dan masker pada saat memeriksa aki
(battery).
Selama pengoperasian pelaksana produksi harus memeriksa operator dan para
pekerja apakah sudah menerapkan ketentuan K3, antara lain:
1) Menggunakan APD sesuai kondisi lapangan (misalnya safety helmet dan
safety shoes).
2) Memperhatikan kondisi lingkungan, dari kemungkinan adanya orang atau
rintangan.
3) Memberikan isyarat setiap akan mulai melakukan kegiatan.
4) Lampu-lampu isyarat keselamatan kerja berfungsi dengan baik.
5) Harus disediakan platform (landasan) pada daerah pemuatan truk, dimana
campuran aspal panas dapat dipantau dan unruk pengambilan untuk contoh
benda uji, dan pengukuran temperatur
6) Harus ada bel pada operator mesin pencampur aspal, untuk memberi tanda
kepada pengemudi dump-truck.
7) Harus ada sakelar pemutus yang diletakkan pada mesin pencampur aspal
panas, untuk menghentikan semua operasioanal mesin pencampur aspal
pada waktu terjadi keadaan darurat.
8) Dilarang menyalakan api dan merokok pada sekitar tanki aspal dan tanki
bahan bakar.
9) Pekerja dilarang berada diatas stock pile, sementara ada kegiatan wheel
loader pada stock pile tersebut.
10) Tidak boleh ada kebocoran pada pipa uap pada pipa distribusi aspal.
11) Harus dipasang safety valve (katup penyelamat) pada semua pipa uap.
12) Tidak boleh ada kebocoran pada semua pipa oil heater .
13) Harus dipasang katup pengendali yang dapat dioperasikan dari jarak yang
aman pada pipa bahan bakar dryer.
14) Semua pulleys & belt dan peralatan yang bergerak harus diberi tutup
pelindung.
15) Pemadam kebakaran harus dipasang pada daerah yang rawan kebakaran.
16) Semua tangga dan platforms (landasan) harus diberi pagar handrails.
17) Pipa overflow dari bin harus di terima dengan wadah yang sesuai.
Penerapan pengendalian bahaya pada unit mesin pencampur aspal panas.
Dalam usaha membatasi terjadinya kecelakaan kerja, pelaksana produksi harus
memeriksa para operator, apakah sudah berusaha untuk menerapkan
pengendalian bahaya, diantaranya melalui :
1) Memeriksa kelengkapan dan kelaikan pakai APD yang akan digunakan
setiap ari.
2) Membersihkan ruang untuk operasional dari material yang mudah terbakar.
3) Membersihkan anak tangga (tempat pijakan) dan pegangan tangga (tempat
pegangan) agar tidak licin.
4) Memeriksa lingkungan kerja dari kemungkinan adanya orang atau halangan
selama pemeliharaan dan pengoperasian.
5) Memelihara, memperhatikan dan mengikuti petunjuk yang terdapat pada
label peringatan yang terpasang pada unit mesin pencampur aspal panas.
b. Pedoman pemeliharaan dan pengoperasian mesin pencampur aspal dan
wheel loader.
Banyak kecelakaan kerja terjadi karena kesalahan manusia yang tidak disiplin
menerapkan pedoman keselamatan kerja selama melaksanakan pemeliharaan
dan pengoperasian mesin pencampur aspal.
Untuk menghindarkan terjadinya kecelakaan kerja tersebut pelaksana produksi
mewajibkan kepada para operator untuk membaca dan memahami semua
petunjuk dan peringatan yang ada pada buku manual dan tanda peringatan yang
terpasang pada unit mesin pencampur aspal panas. Guna menjamin
keselamatan kerja tersebut maka operator yang mengoperasikan mesin
pencampur aspal panas adalah operator yang telah memiliki sertifikat kompetensi
operator atau setidaknya telah lulus dalam pelatihan operator.
Berdasarkan informasi dapat diidentifikasi potensi bahaya untuk para petugas
dari setiap tahapan kegiatan, diantaranya :
1) Kegiatan pemeliharaan harian :
- Kepala terbentur.
- Mata kemasukan kotoran.
- Terkena air accu dan terhisap uap air accu (bila menggunakan genset).
- Tersemprot air panas (bila menggunakan genset).
- Terjepit peralatan yang bergerak.
11) Bila meneruskan pekerjaan setelah hari hujan berhati-hatilah, karena kondisi
tanah mungkin berubah.
12) Ketika beroperasi dimalam hari, ingatlah hal-hal berikut :
a) Aturlah penerangan yang cukup.
b) Pada malam hari sangatlah mudah berbuat kesalahan dalam
memperkirakan jarak dan tinggi dari suatu sasaran dari tanah.
c. Prosedur pengendalian bahaya dalam pelaksanaan pemeliharaan dan
pengoperasian mesin pencampur aspal.
Hasil identifikasi potensi kecelakaan kerja akan menjadi acuan bagi pelaksana
produksi untuk pembuatan rencana pengendalian bahaya, dimana pada setiap
tahapan kegiatan telah teridentifikasi potensi bahaya yang mungkin terjadi.
Hasil identifikasi tersebut dituangkan ke dalam form daftar simak potensi bahaya
dan dengan adanya pemindahan data ke dalam laporan, akan menjadikan suatu
bentuk perhatian bagi operator dalam mengendalikan kemungkinan terjadinya
bahaya selama melakukan kegiatan pemeliharaan dan pengoperasian mesin
penggelar aspal.
Diharapkan dengan adanya pendeteksian potensi bahaya dan merupakan bahan
dalam pembuatan rencana menghilangkan atau setidaknya mengurangi resiko
bahaya, akan menghasilkan suatu kondisi kerja tanpa kecelakaan kerja atau zero
accident.
1) Pelaksana produksi membuat urutan item-item yang berpotensi bahaya
pelaksanaan pemeliharaan dan pengoperasian mesin pencampur aspal,
dengan berkoordinasi dengan safety engineer.
2) Urutan item-item yang berpotensi bahaya tersebut dimasukkan kedalam
daftar simak yang formatnya sudah ditentukan perusahaan.
3) Daftar simak dibagikan kepada para operator terkait, untuk diisi sesuai item-
item yang berpotensi bahaya tersebut.
4) Pelaksana produksi memeriksa satu item demi satu item untuk
kebenarannya.
4.2.3 Prosedur penanggulangan kecelakaan kerja
a. Penanggulangan kecelakaan kerja dan kebakaran.
Untuk menanggulangi bahaya kecelakaan kerja dan kebakaran di lokasi mesin
pencampur aspal panas, maka :
1) Daerah kerja harus bersih dari material yang menimbulkan
kecelakaan/bahaya (tumpahan minyak pelumas, bahan bakar).
2) Alat perlengkapan keselamatan kerja harus tersedia dengan cukup dan
kondisinya baik.
3) Alat pemadam kebakaran harus tersedia dan ditempatkan pada tempat yang
benar dan belum kadaluarsa dan siap pakai.
4) Peralatan P3K telah tersedia dan masih baik.
5) Pemasangan rambu-rambu kerja dan rambu-rambu lalu lintas yang
diperlukan telah benar.
6) Lantai kerja harus bersih dan tidak licin.
7) Bahan-bahan untuk pemeliharaan dan pengoperasian tersedia dengan
cukup dan masih baik.
Judul Modul: Penerapan Ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan
Lingkungan (K3L) Halaman: 46 dari 88
Buku Informasi Edisi: 2-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Produksi Campuran Aspal Panas FKK.PS.01.002.02
a) Agar tenaga kerja dan setiap orang lainnya yang berada dalam tempat
kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat.
b) Agar sumber-sumber produksi dapat dipakai dan digunakan secara
efisien.
c) Agar proses produksi dapat berajalan secara lancar tanpa hambatan
apapun.
2) Berkoordinasi dengan petugas K3, pelaksana produksi menyusun acara
untuk menyadarkan bahwa melanggar ketentuan K3 akan ditindak tegas oleh
perusahaan.
3) Berkoordinasi, petugas K3 dan bagian kepegawaian, pelaksana produksi
menyusun agenda program pelatihan/ penyuluhan untuk menyosialisasi K3,
dengan mempertimbangkan :
a) Kapan dilaksanakan.
b) Pemilahan personil yang diikut sertakan.
c) Akomodasi.
d) Biaya.
4) Pelatihan/ penyuluhan untuk menyosialisasi K3 dilaksanakan dengan :
a) Penyuluhan oleh pelaksana produksi dan petugas K3.
b) Diskusi kelompok.
c) Praktik K3.
c. Program pelatihan untuk menyosialisasikan penanggulangan kecelakaan
kerja, bahaya kebakaran dan bahaya lainnya.
Masalah keselamatan kerja dalam pengoperasian dan pemeliharaan mesin
pencampur aspal panas menjadi prioritas untuk selalu diperhatikan oleh
pelaksana produksi.
Hampir semua kecelakaan yang terjadi disebabkan oleh ketidak taatan dalam
melaksanakan peraturan yang mendasar dari keselamatan kerja dalam
pengoperasian dan pemeliharaan alat-alat berat.
Untuk mencegah terjadinya kecelakaan, pelaksanan produksi wajib memahami
dan melaksanakan segala ketentuan keselamatan kerja dan mengikuti petunjuk
yang terdapat pada buku petunjuk pemeliharaan dan pengoperasian (Operation
and Maintenance Manual) dan juga tanda-tanda peringatan sebelum melakukan
pengoperasian dan pemeliharaan. Dengan demikian pelaksana produksi wajib
membuat program pelatihan untuk menyosialisasikan penanggulangan
kecelakaan kerja, bahaya kebakaran dan bahaya lainnya, bagi semua petugas di
lingkungan mesin pencampur aspal.
Penyusunan program pelatihan untuk menyosialisasikan penanggulangan
kecelakaan kerja, bahaya kebakaran dan bahaya lainnya dilakukan dengan
berkoordinasi dengan petugas K3 dan bagian kepegawaian.
1) Merencanakan waktu, pemilahan pegawai, akomodasi dan biaya pelaksaan.
2) Mengidentifikasi semua penyebab terjadinya kecelakaan, bahaya kebakaran
dan bahaya lainnya.
3) Jika diperlukan untuk instruktur, dapat berkoordinasi dengan institusi terkait
yang berwenang menanganinya.
KECE-
LAKAAN
KERJA
TERHADAP KARYAWAN Target kerja Menurunkan
Luka Istirahat tidak performance
tercapai pribadi
Cacat Kemampuan Produktivitas
fungsi berkurang menurun
Cacat Produktivitas
tetap kecil/berhenti
pada silinder untuk menahan unit alat. Unit alat dapat rubuh bila terjadi
gerakan dari tuas kendali atau kerusakan/kebocoran pada sistem hidrolik.
11) Periksa alat pemadam kebakaran, apakah masih belum kadaluarsa.
12) Harus dapat menggunakan alat pemadam kebakaran dengan benar sesuai
prosedur.
13) Periksakan/service alat pemadam kebakaran secara berkala.
14) Ikuti petunjuk yang tercantum pada label yang melekat pada alat pemadam
kebakaran.
3) PERINGATAN!
Cairan pendingin dlm kondisi panas dan bertekanan. Jangan sentuh
permukaan radiator. Ikuti pedoman dalam Operation and Maintence Manual
untuk prosedur pemeriksaan radiator. Selain itu untuk operasional sehari-hari
juga pemasangan rambu-rambu diperlukan pada lokasi yang mempunyai
potensi kecelakaan kerja. Sebagai misal :
1) Dilarang merokok.
2) Pakailah APD sewaktu bertugas.
3) Dilarang masuk kecuali petugas yang berwenang.
4) Awas arus listrik tegangan tinggi.
Semua rambu-rambu K3 tersebut harus dipelihara.
Label peringatan ini terpasang pada pelindung kipas dari pendingin minyak
hidrolik.
2) Jika ada perbaikan peralatan listrik, maka perlu ada rambu-rambu jangan
“jangan menyalakan sakelar, sedang ada perbaikan”
Kedua contoh tersebut, harus ada koordinasi antara pelaksana produksi
dengan mekanik dan operator.
Pelaksana produksi bertanggung jawab untuk menginformasikan terhadap
semua petugas yang pekerjaannya terkait dengan komponen yang
sedang dalam perbaikan.
Pelaksana produksi mengharuskan semua petugas untuk mentaati
rambu-rambu K3.
Pelaksana produksi harus tegas melaksanakan pinalti bagi pelanggar
rambu-rambu K3, sesuai ketentuan dalam perusahaan.
pencampur aspal, selalu mempunyai kondisi udara yang dapat membuat rambu-
rambu menjadi kabur. Untuk itu perlu selalu ada perawatan.
Pelaksana produksi mempunyai beban tanggung jawab terhadap keberadaan
rambu-rambu K3 agar selalu exist dan dengan kondisi yang tetap baik. Untuk
rambu-rambu K3 berupa label-label yang melekat pada mesin, pelaksana harus
berkoordinasi dengan operator terkait untuk perawatannya. Secara random
(acak) pelaksana produksi setiap hari harus mengontrol. Pelaksana produksi
berwenang menegur operator terkait yang tidak melaksanakan pemeliharaan,
sesuai dengan ketentuan dan prosedur dari perusahaan.
Kotak kiri
Menggambarkan potensi bahaya yang bisa terjadi yaitu tersengat arus listrik;
Potensi bahaya tersebut bisa menjadi kecelakaaan yaitu sengatan listrik
yang dapat mengakibatkan kematian;
Gambar potensi bahaya dilukiskan dalam bingkai segitiga kewaspadaan.
Kotak kanan
Menjelaskan tingkat potensi bahaya yaitu “DANGER” yang mengandung
pesan dimana pada kegiatan ini terdapat kemungkinan yang tinggi terjadinya
kecelakaan berat bahkan sampai kematian apabila penyebabnya tidak dapat
dihindarkan;
Bahaya tegangan listrik, bisa terjadi kejutan listrik yang berbaya;
Petunjuk pencegahannya ”putuskan sambungan dan sumber daya listrik
sebelum melakukan kegiatan”
aspal, harus memakai APD (alat pelindung diri) sesuai fungsinya. Pelaksana
produksi mempunyai beban tanggung jawab untuk memeriksanya.
Untuk melakukan pemeliharaan dan pengoperasian mesin pencampur aspal,
maka setiap operator diwajibkan untuk memahami jenis dan fungsi dari APD yang
sering digunakan di lapangan. Berikut ini menggambarkan beberapa contoh :
d. Pemeliharaan APD.
Untuk menjaga kondisi dan kelengkapannya, APD harus dipelihara secara benar
dan disiplin dalam melaksanakannya. Setiap karyawan yang menggunakan APD
diwajibkan untuk memelihara APD tersebut dan memberi laporan bila terjadi
kerusakan disertai dengan kronologis terjadinya kerusakan.
Langkah-langkah cara pemeliharaan APD yang menjadi tanggung jawab
kelompok kerja dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Setelah selesai menggunakan diletakkan pada tempatnya;
2) Dibersihkan setiap selesai dipakai;
3) Periksa APD sebelum dan se-sudah dipakai, untuk mengetahui ada
kerusakan atau tidak layak pakai;
4) Tempatkan APD sesuai tempat yang ditentukan.
b) Label Peringatan
Label “YANG TIDAK BERKEPENTINGAN DILARANG MASUK”
mengandung arti bahwa adanya orang lain di dalam ruang atau tempat
kerja akan mengganggu petugas yang sedang bekerja di tempat kerja
tersebut.
3) Obat P3K.
Obat yang tersedia dalam kotak P3K terbatas pada obat yang diperlukan
dalam kondisi mendesak untuk pertolongan pertama, misalnya obat luka dan
pembalutnya
Langkah-langkah tata cara penyiapan APK sesuai dengan jenis dan kondisi
pekerjaan.
Setiap akan melakukan pengoperasian mesin pencampur aspal harus dapat
dipastikan bahwa APK dapat mencukupi untuk menunjang kelancaran
CONTOH FORM :
Apakah lokasi mesin pencampur aspal panas telah bersih dari material
1.
yang dapat menimbulkan bahaya/ kecelakaan
Apakah telah tersedia alat pemadam kebakaran yang masih laik pakai
4.
(belum kadaluarsa)
11. Apakah semua instrumen telah diperiksa dan dalam keadaan baik
kecelakaan kerja dan pencemaran yang tercantum dalam daftar simak, telah
disosialisasikan kepada operator wheel loader termasuk operator mesin
pencampur aspal panas, sehingga setiap operator telah memahami setiap
potensi kecelakaan kerja dan pencemaran lingkungan pada pekerjaan yang
dihadapinya dan mencatat datanya untuk bahan pengisian daftar simak.
1) Siapkan daftar simak yang harus diisi operator mesin pencampur aspal;
2) Lakukan pencatatan data yang diperlukan untuk pengisian daftar simak;
Dibuat oleh : Operator Mesin Pencampur Aspal Panas Nama : …………………….. Tanggal : ……………
Diperiksa oleh : Nama : …………………….. Tanggal : ……………
Disetujui oleh : Nama : …………………….. Tanggal : ……………
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Pelaksana Produksi Campuran Aspal Panas FKK.PS.01.002.02
c. Tindak lanjut sesuai dengan prosedur bila terjadi pencemaran akibat gas
buang yang keluar dari cerobong asap.
1) Prosedur tindak lanjut
a) Bila terjadi pencemaran udara akibat gas buang yang keluar dari
cerobong asap, operator harus mencatat chronology kejadian dan
melaporkan segera kepada pelaksana produksi;
BAB V
5.1.2. Penilai
Penilai melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat
kerja. Penilai akan :
1) Melaksanakan penilaian apabila peserta telah siap dan merencanakan proses
belajar dan penilaian selanjutnya dengan peserta.
2) Menjelaskan kepada peserta mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan
merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan peserta.
3) Mencatat pencapaian / perolehan peserta.
d. Format Laporan;
e. ATK
f. Format berita acara rapat koordinasi
g. Format permintaan perbaikan
h. Format laqporan produksi
i. Format pemakaian alat
j. Sistem dan prosedur sesuai peraturan perusahaan
k. Bahan bakar;
l. Bahan pelumas
LEMBAR PERUBAHAN
Data Penulis
4. Penulisan buku
a) Metode Kerja Bangunan Sipil - Penerbit di Graha Ilmu Yogyakarta
b) Kayu - proses penerbitan, di Graha Ilmu
c) Tata Laksana Bangunan Dam - untuk pelatihan karyawan PT Nindya Karya
(Pesero)
d) Konstruksi Bangunan I - untuk pengajaran
e) Konstruksi Bangunan II - untuk pengajaran
f) Bahan Beton - untuk pengajaran
g) Manajemen Konstruksi - untuk pengajaran
h) Instalasi Bangunan - untuk pengajaran
i) Mekanika Rekayasa I - untuk pengajaran
j) Mekanika Rekayasa II - untuk pengajaran
k) Pemeliharaan Bangunan - untuk pengajaran
l) Struktur Kayu I - untuk pengajaran
m) Struktur Kayu II - untuk pengajaran
n) Modul Pekerjaan Kayu - untuk Pelatihan Karyawan Perumnas
o) Modul Pekerjaan Konstr Bangunan - untuk Pelatihan Karyawan Perumnas
p) Modul Anggaran Biaya - untuk Pelatihan Karyawan KBN