Anda di halaman 1dari 15

[Type the document title]

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji serta syukur saya haturkan kepada Allah SWT karena telah
memberikan saya rahmat sehingga pembuatan makalah yang berjudul “spectrophotometer UV-
VIS” selesai tepat pada waktunya.
Makalah ini saya buat untuk memberikan informasi mengenai spectrophotometer UV-VIS
mencakup prinsip kerja, penggunaan dan penerapan UV-VIS.
Diharapkan setelah pembuatan makalah ini kita semua mendapat informasi serta
pengetahuan baru yang membuat kita semakin kompeten, terutama dalam pengoperasian
spectrophotometer UV-VIS.
Saya juga berterima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu dan terlibat dalam
penyusunan makalah ini, dan juga saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun karena
tak ada gading yang tak retak, kesempurnaan hanya milik Allah, namun kita harus terus berusaha
untuk menjadi insan yang lebih baik lagi.

Bontang, 23 Desember 2014

Penyusun

Muhammad Rifki Ryanto – Gas Processing III Page 1


[Type the document title]

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... 1


DAFTAR ISI.................................................................................................................. 2
BAB I Pendahuluan ...................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 3
1.3 Tujuan .............................................................................................................. 4
BAB II Pembahasan ..................................................................................................... 5
2.1 Pengenalan Spectrophotometer .................................................................... 5
2.2 Kegunaan Spektrofotometer UV-VIS .......................................................... 7
2.3 Instrumentasi Utama Pada UV-VIS ............................................................. 8
2.4 Tipe UV-VIS ................................................................................................... 10
2.5 Prinsip Kerja UV-VIS .................................................................................... 12
2.4 Aplikasi UV-VIS ............................................................................................. 12
BAB III Penutup ........................................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 15

Muhammad Rifki Ryanto – Gas Processing III Page 2


[Type the document title]

BAB 1
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Dengan semakin kompleksisitas berbagai keperluan saat ini, analisis kimia dengan
mempergunakan metoda fisik dalam hal identifikasi dari berbagai selektifitas fungsi polimer
campuran, pemodifikasi dan aditif digunakan untuk 3irri33 dan elastomer. Spektroskopi infra
merah, metoda pengukuran fotometer UV, gas dan liquid kromatografi dan spektroskopi masa
bersama sama dengan dari metoda pengukuran termoanalisis (DSC-TGA) merupakan alat yang
teliti sebagai pilihan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif bahan.

Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang digunakan untuk
menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada
interaksi antara materi dengan cahaya. Sedangkan peralatan yang digunakan dalam spektrofometri
disebut spektrofotometer. Cahaya yang dimaksud dapat berupa cahaya 3irri33, UV dan
inframerah, sedangkan materi dapat berupa atom dan molekul namun yang lebih berperan adalah
3irri33n yang adapada atom ataupun molekul yang bersangkutan.

Para kimiawan telah lama menggunakan bantuan warna sebagai bantuan dalam mengenali
zat-zat kimia. Spektrofotometri dapat dianggap sebagai suatu perluasan pemeriksaan visual yang
dengan studi lebih mendalam dari absorpsi 3irri3 radiasi oleh macam-macam zat kimia
memperkenankan dilakukannya pengukuran 3irri-ciri serta kuantitatifnya dengan ketelitian lebih
besar (Day dan Underwood, 1993)

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas dapat kami rumuskan masalah-masalah yang dapat diangkat
dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

Muhammad Rifki Ryanto – Gas Processing III Page 3


[Type the document title]

1. Bagaimanakah teori dasar spektrofotometri UV-VIS ?


2. Bagaimanakah prinsip kerja spektrofotometri UV-VIS ?
3. Bagaimanakah penggunaan atau penerapan spektrofotometri UV-VIS dalam
proses analisis kima?

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah :


1. Untuk mengetahui teori dasar spektrofotometri UV-VIS.
2. Untuk mengetahui prinsip kerja spektrofotometri UV-VIS
3. Untuk mengetahui penggunaan atau penerapan spektrofotometri UV-VIS dalam
proses analisis kima.

Muhammad Rifki Ryanto – Gas Processing III Page 4


[Type the document title]

BAB 2

Pembahasan

2.1 Pengenalan Spektrophotometer


Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spectrometer dan
fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu
dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang di transmisikan atau yang di absorpsi.
Pada umumnya ada beberapa jenis spektrofotometri yang sering digunakan dalam analisis
secara kimiawi, antara lain:
a. Spektrofotometri Vis (visibel)
b. Spektrofotometri UV (ultra violet)
c. Spektrofotometer UV-VIS.
Dan lain-lain tetapi yang akan dibahas dalam makalah ini adalah spektrofotometri UV-
VIS, tetapi untuk lebih jelasnya akan dijelaskan terlebih dahulu secara singkat spektrofotometri di
atas.
a. Spektrofotometri Visibel
Pada spektrofotometri ini yang digunakan sebagai sumber sinar/energi adalah cahaya
tampak (visible). Cahaya visible termasuk spektrum elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh
mata manusia. Panjang gelombang sinar tampak adalah 380 sampai 750 nm. Sehingga semua sinar
yang dapat dilihat oleh kita, entah itu putih, merah, biru, hijau, apapun.. selama ia dapat dilihat
oleh mata, maka sinar tersebut termasuk ke dalam sinar tampak(visible).
Sumber sinar tampak yang umumnya dipakai pada spektro visible adalah lampu Tungsten.
Tungsten yang dikenal juga dengan nama Wolfram merupakan unsur kimia dengan simbol W dan
no atom 74. Tungsten mempunyai titik didih yang tertinggi (3422 ºC) dibanding logam lainnya.
karena sifat inilah maka ia digunakan sebagai sumber lampu.
Sample yang dapat dianalisa dengan metode ini hanya sample yang memiliki warna. Hal
ini menjadi kelemahan tersendiri dari metode spektrofotometri visible.
Oleh karena itu, untuk sample yang tidak memiliki warna harus terlebih dulu dibuat
berwarna dengan menggunakan reagent spesifik yang akan menghasilkan senyawa berwarna.

Muhammad Rifki Ryanto – Gas Processing III Page 5


[Type the document title]

Reagent yang digunakan harus betul-betul spesifik hanya bereaksi dengan analat yang akan
dianalisa. Selain itu juga produk senyawa berwarna yang dihasilkan stabil.
a. Spektrofotometri UV
Berbeda dengan spektrofotometri visible, pada spektrofotometri UV berdasarkan interaksi
sample dengan sinar UV. Sinar UV memiliki panjang gelombang 190-380 nm. Sebagai sumber
sinar dapat digunakan lampu deuterium. Deuterium disebut juga heavy hidrogen. Dia merupakan
isotop hidrogen yang stabil yang terdapat berlimpah di laut dan daratan. Inti atom deuterium
mempunyai satu proton dan satu neutron, sementara hidrogen hanya memiliki satu proton dan
tidak memiliki neutron. Nama deuterium diambil dari bahasa Yunani, deuteros, yang berarti ‘dua’,
mengacu pada intinya yang memiliki dua pertikel. Karena sinar UV tidak dapat dideteksi oleh
mata kita, maka senyawa yang dapat menyerap sinar ini terkadang merupakan senyawa yang tidak
memiliki warna. Bening dan transparan.Oleh karena itu, sample tidak berwarna tidak perlu dibuat
berwarna dengan penambahan reagent tertentu. Bahkan sample dapat langsung dianalisa meskipun
tanpa preparasi. Namun perlu diingat, sample keruh tetap harus dibuat jernih dengan filtrasi atau
centrifugasi. Prinsip dasar pada spektrofotometri adalah sample harus jernih dan larut sempurna.
Tidak ada partikel koloid apalagi suspensi.Spektrofotometri UV memang lebih simple dan mudah
dibanding spektrofotometri visible, terutama pada bagian preparasi sample. Namun harus hati-hati
juga, karena banyak kemungkinan terjadi interferensi dari senyawa lain selain analat yang juga
menyerap pada panjang gelombang UV. Hal ini berpotensi menimbulkan bias pada hasil analisa.
b. Spektrofotometri UV-VIS
Spektrofotometri ini merupakan gabungan antara spektrofotometri UV dan Visible.
Menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda, sumber cahaya UV dan sumber cahaya visible.
Meskipun untuk alat yang lebih canggih sudah menggunakan hanya satu sumber sinar sebagai
sumber UV dan Vis, yaitu photodiode yang dilengkapi dengan monokromator.
Untuk sistem spektrofotometri, UV-Vis paling banyak tersedia dan paling populer
digunakan. Kemudahan metode ini adalah dapat digunakan baik untuk sample berwarna juga untuk
sample tak berwarna. Spektroskopi ultraviolet-visible atau spektrofotometri ultraviolet-visible
(UV-Vis atau UV / Vis) melibatkan spektroskopi dari foton dalam daerah UV-terlihat. Ini berarti
menggunakan cahaya dalam terlihat dan berdekatan (dekat ultraviolet (UV) dan dekat dengan
inframerah (NIR)) kisaran. Penyerapan dalam rentang yang terlihat secara langsung
mempengaruhi warna bahan kimia yang terlibat. Di wilayah ini dari spektrum elektromagnetik,

Muhammad Rifki Ryanto – Gas Processing III Page 6


[Type the document title]

molekul mengalami transisi elektronik. Teknik ini melengkapi fluoresensi spektroskopi, di


fluoresensi berkaitan dengan transisi dari ground state ke eksited state.
Penyerapan sinar uv dan sinar tampak oleh molekul, melalui 3 proses yaitu :
a. Penyerapan oleh transisi electron ikatan dan electron anti ikatan.
b. Penyerapan oleh transisi electron d dan f dari molekul kompleks
c. Penyerapan oleh perpindahan muatan.
Interaksi antara energy cahaya dan molekul dapat digambarkan sbb :
E = hv
Dimana , E = energy (joule/second)
h = tetapan plank (6,6261x10-34 J.s)
v = frekuensi foton
Penyerapan sinar uv-vis dibatasi pada sejumlah gugus fungsional/gugus kromofor
(gugus dengan ikatan tidak jenuh) yang mengandung electron valensi dengan tingkat eksitasi yang
rendah. Dengan melibatkan 3 jenis electron yaitu : sigma, phi dan non bonding electron. Kromofor-
kromofor organic seperti karbonil, alken, azo, nitrat dan karboksil mampu menyerap sinar
ultraviolet dan sinar tampak. Panjang gelombang maksimalnya dapat berubah sesuai dengan
pelarut yang digunakan. Auksokrom adalah gugus fungsional yang mempunyai elekron bebas,
seperti hidroksil, metoksi dan amina. Terikatnya gugus auksokrom pada gugus kromofor
akan mengakibatkan pergeseran pita absorpsi menuju ke panjang gelombang yang lebih besar
(bathokromik) yang disertai dengan peningkatan intensitas (hyperkromik).

2.2 Kegunaan spektrofotometri UV-VIS


UV / Vis spektroskopi secara rutin digunakan dalam kuantitatif penentuan larutan dari
logam transisi ion dan sangat dikonjugasikan senyawa organik.
a. Larutan ion logam transisi dapat berwarna (misalnya, menyerap cahaya) karena d
elektron dalam atom logam dapat tertarik dari satu negara elektronik lainnya. Warna larutan ion
logam sangat dipengaruhi oleh kehadiran spesies lain, seperti anion tertentu atau ligan. Sebagai
contoh, warna larutan encer tembaga sulfat adalah biru yang sangat terang; menambahkan amonia
meningkat dan perubahan warna panjang gelombang serapan maksimum (λ m a x).
b. Senyawa organik, terutama mereka yang memiliki tingkat tinggi konjugasi, juga
menyerap cahaya pada daerah UV atau terlihat dari spektrum elektromagnetik. Pelarut untuk

Muhammad Rifki Ryanto – Gas Processing III Page 7


[Type the document title]

penentuan ini sering air untuk senyawa larut dalam air, atau etanol untuk senyawa organik yang
larut. (Pelarut organik mungkin memiliki penyerapan sinar UV yang signifikan; tidak semua
pelarut yang cocok untuk digunakan dalam spektroskopi UV. Ethanol menyerap sangat lemah di
paling panjang gelombang.).Polaritas pelarut dan pH dapat mempengaruhi penyerapan spektrum
senyawa organik. Tirosin, misalnya, peningkatan penyerapan maksimum dan koefisien molar
kepunahan ketika pH meningkat 6-13 atau ketika polaritas pelarut berkurang.
c. Sementara kompleks transfer biaya juga menimbulkan warna, warna sering terlalu
kuat untuk digunakan dalam pengukuran kuantitatif. Hukum Beer-Lambert menyatakan bahwa
absorbansi larutan berbanding lurus dengan konsentrasi spesies menyerap dalam larutan dan
panjang jalan. Jadi, untuk tetap jalan panjang, UV / VIS spektroskopi dapat digunakan untuk
menentukan konsentrasi dalam larutan penyerap. Perlu untuk mengetahui seberapa cepat
perubahan absorbansi dengan konsentrasi. Ini dapat diambil dari referensi (tabel koefisien molar
kepunahan), atau lebih tepatnya, ditentukan dari kurva kalibrasi.

2.3 Instrumentasi utama pada UV-VIS


Spektroskofi UV-VIS memiliki instrumentasi yang terdiri dari lima komponen utama,
yaitu ;

Gambar 2.1 instrumentasi UV-VIS

Ø Sumber radiasi
sumber energy cahaya yang biasa untuk daerah tampak dari spectrum itu maupun daerah
ultraviolet dekat dan inframerah dekat adalah sebuah lampu pijar dengan kawat ranbut terbuat dari

Muhammad Rifki Ryanto – Gas Processing III Page 8


[Type the document title]

wolfram. Pada kondisi operasi biasa, keluaran lampu wolfram ini memadai dari sekitar 235 atau
350 nm ke sekitar 3 µm. energy yang dipancarkan olah kawat yang dipanaskan itu beraneka ragam
menurut panjang gelombangnya. Panas dari lampu wolfram dapat merepotkan; sringkali rumah
lampu itu diselubungi air atau didinginkan dengan suatu penghembus angin untuk mencegah agar
sampel ataupun komponen lain dari instrument itu menjadi hangat.
Ø Wadah sampel (cuvet)
kebanyakan spektrofotometri melibatkan larutan dan karenanyan kebanyakan wadah
sampel adalah sel untuk menaruh cairan ke dalam berkas cahaya spektrofotometer. cuvet itu
haruslah meneruskan energy cahaya dalam daerah spektral yang diminati: jadi cuvet kaca melayani
daerah tampak, cuvet kuarsa atau kaca silica tinggi istimewa untuk daerah ultraviolet. Dalam
instrument, tabung reaksi silindris kadang-kadang diginakan sebagai wadah sampel. Penting
bahwa tabung-tabung semacam itu diletakkan secara reprodusibel dengan membubuhkan tanda
pada salah satu sisi tabung dan tanda itu selalu tetap arahnya tiap kali ditaruh dalam instrument.
cuvet lebih baik bila permukaan optisnya datar. Cuvet harus diisi sedemikian rupa sehingga berkas
cahaya menembus larutan, dengan meniscus terletak seluruhnya diatas berkas. Umumnya cuvet
ditahan pada posisinya dengan desain kinematik dari pemegangnya atau dengan jepitan berpegas
yang memastikan bahwa posisi tabung dalam ruang cuvet (dari) instrument itu reprodusibel.
Ø Monokromator
Monokromator ini adalah piranti optis untuk memencilkan suatu berkas radiasi dari sumber
berkesinambungan, berkas mana mempunyai kemurnian spectral yang tinggi dengan panjang
gelombang yang diinginkan. Radiasi dari sumber difokuskan ke celah masuk, kemudian
disejajarkan oleh sebuah lensa atau cermin sehingga suatu berkas sejajar jatuh ke unsure
pendispersi, yang berupa prisma atau suatu kisi difraksi. Dengan memutar prisma atau kisi itu
secara mekanis, aneka porsi spectrum yang dihasilkan oleh insur disperse dipusatkan pada celah
keluar, dari situ, lewat jalan optis lebih jauh, porsi-porsi itu menjumpai sampel.

Ø Detektor
Detector dapat memberikan respons terhadap radiasi pada berbagai panjang gelombang
Ada beberapa cara untuk mendeteksi substansi yang telah melewati kolom. Metode umum yang
mudah dipakai untuk menjelaskan yaitu penggunaan serapan ultra-violet. Banyak senyawa-
Muhammad Rifki Ryanto – Gas Processing III Page 9
[Type the document title]

senyawa organik menyerap sinar UV dari beberapa panjang gelombang. Jika anda menyinarkan
sinar UV pada larutan yang keluar melalui kolom dan sebuah detektor pada sisi yang berlawanan,
anda akan mendapatkan pembacaan langsung berapa besar sinar yang diserap. Jumlah cahaya yang
diserap akan bergantung pada jumlah senyawa tertentu yang melewati melalui berkas pada waktu
itu. Anda akan heran mengapa pelarut yang digunakan tidak mengabsorbsi sinar UV. Pelarut
menyerapnya! Tetapi berbeda, senyawa-senyawa akan menyerap dengan sangat kuat bagian-
bagian yang berbeda dari specktrum UV. Misalnya, metanol, menyerap pada panjang gelombang
dibawah 205 nm dan air pada gelombang dibawah 190 nm. Jika anda menggunakan campuran
metanol-air sebagai pelarut, anda sebaiknya menggunakan panjang gelombang yang lebih besar
dari 205 nm untuk mencegah pembacaan yang salah dari pelarut.
Ø Rekorder
Dan di dalam rekorder signal tersebut direkam sebagai spektrum yang berbentuk puncak-
puncak. Spektrum absorpsi merupakan plot antara absorbans sebagai ordinat dan panjang
gelombang sebagai absis.

2.4 Tipe UV-VIS


Pada umumnya terdapat dua tipe instrumen spektrofotometer, yaitu single-beam dan
double-beam.

1. Single-beam instrument

Single-beam instrument dapat digunakan untuk kuantitatif dengan mengukur absorbansi


pada panjang gelombang tunggal. Single-beam instrument mempunyai beberapa keuntungan yaitu
sederhana, harganya murah, dan mengurangi biaya yang ada merupakan keuntungan yang nyata.
Beberapa instrumen menghasilkan single-beam instrument untuk pengukuran sinar ultra violet dan
sinar tampak. Panjang gelombang paling rendah adalah 190 sampai 210 nm dan paling tinggi
adalah 800 sampai 1000 nm (Skoog, DA, 1996).

Muhammad Rifki Ryanto – Gas Processing III Page 10


[Type the document title]

Gambar 2.2 single beam instrument

2. Double-beam instrument
Double-beam dibuat untuk digunakan pada panjang gelombang 190 sampai 750 nm.
Double-beam instrument dimana mempunyai dua sinar yang dibentuk oleh potongan cermin yang
berbentuk V yang disebut pemecah sinar. Sinar pertama melewati larutan blangko dan sinar kedua
secara serentak melewati sampel, mencocokkan foto detektor yang keluar menjelaskan
perbandingan yang ditetapkan secara elektronik dan ditunjukkan oleh alat pembaca (Skoog, DA,
1996).

Gambar 2.3 double beam instrument

2.5 Prinsip Kerja UV-VIS

Pada prinsipnya spektroskopi UV-Vis menggunakan cahaya sebagai tenaga yang


mempengaruhi substansi senyawa kimia sehingga menimbulkan cahaya.Cahaya yang digunakan
merupakan foton yang bergetar dan menjalar secara lurus dan merupakan tenaga listrik dan magnet
yang keduanya saling tagak lurus. Tenaga foton bila mmepengaruhi senyawa kimia, maka akan
menimbulkan tanggapan (respon), sedangkan respon yang timbul untuk senyawa organik ini hanya

Muhammad Rifki Ryanto – Gas Processing III Page 11


[Type the document title]

respon fisika atau Physical event. Tetapi bila sampai menguraikan senyawa kimia maka dapat
terjadi peruraian senyawa tersebut menjadi molekul yang lebih kecil atau hanya menjadi radikal
yang dinamakan peristiwa kimia atau Chemical event.
Spektroskopi UV-Vis digunakan untuk cairan berwarna. Sehingga sampel yang akan
diidentifikasi harus diubah dalam senyawa kompleks. Analisis unsur berasal dari jaringan
tanaman, hewan, manusia harus diubah dalam bentuk larutan, misalnya destruksi campuran asam
(H2SO4+ HNO3 + HClO4) pada suhu tinggi. Larutan sample diperoleh dilakukan preparasi tahap
berikutnya dengan pereaksi tertentu untuk memisahkan unsur satu dengan lainya, misal analisis
Pb dengan ekstraksi dithizon pada pH tertentu. Sampel Pb direaksikan dengan amonium sitrat dan
natriun fosfit, pH disesuaikan dengan penambahan amonium hidroksida kemudian ditambah KCN
dan NH2OH.HCl dan ekstraksi dengan dithizon.
Cara kerja alat spektrofotometer UV-Vis yaitu sinar dari sumber radiasi diteruskan menuju
monokromator, Cahaya dari monokromator diarahkan terpisah melalui sampel dengan sebuah
cermin berotasi, Detektor menerima cahaya dari sampel secara bergantian secara berulang – ulang,
Sinyal listrik dari detektor diproses, diubah ke digital dan dilihat hasilnya, perhitungan dilakukan
dengan komputer yang sudah terprogram.

2.6 Aplikasi UV-VIS


Contoh salah satu aplikasi penggunaan UV-VIS adalah sebagai berikut :

Ø Meneliti Pengaruh Kelembaban Terhadap Absorbansi Optik Lapisan Gelatin


Penelitian ini menyajikan studi tentang pengaruh kelembaban terhadap absorbansi optik
lapisan gelatin. Cahaya yang melewati atau diserap film gelatin dideteksi menggunakan
spektrometer dengan panjang gelombang antara 292 nm sampai 591 nm dalam rentang daerah
ultraungu (UV) – cahaya tampak (visible). Absorbansi optik lapisan gelatin dipindai (di-scan)
dengan perlakuan variasi kelembaban udara (kelembaban nisbi, RH). Film gelatin dideposisi
menggunakan spin-coater pada kecepatan putar tertentu di atas substrat kaca.
Absorbansi optik lapisan gelatin diamati menggunakan teknik spektroskopi dengan
mengukur absorbansi dalam rentang UV-Vis. Absorbansi optik lapisan gelatin dipindai (scan) dari
panjang gelombang 292 nm sampai dengan 591 nm yaitu dalam rentang cahaya ultra ungu (UV)
– cahaya tampak (visible). Hasil pengukuran nilai absorbansi untuk setiap panjang gelombang
Muhammad Rifki Ryanto – Gas Processing III Page 12
[Type the document title]

dalam rentang pengukuran. Dari spektrum absorbansi tersebut diketahui serapan optik lapisan
gelatin berada pada daerah ultraungu (UV), antara 292 nm sampai 355 nm.

Muhammad Rifki Ryanto – Gas Processing III Page 13


[Type the document title]

Penutup
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa spektrofotometer Uv-Vis
merupakan spektrofotometer yang digunakan untuk pengukuran didaerah ultra violet dan didaerah
tampak. Semua metode spektrofotometri berdasarkan pada serapan sinar oleh senyawa yang
ditentukan, sinar yang digunakan adalah sinar yang semonokromatis mungkin. Spektrofotometer
UV-Vis (Ultra Violet-Visible) adalah salah satu dari sekian banyak instrumen yang biasa
digunakan dalam menganalisa suatu senyawa kimia. Spektrofotometer umum digunakan karena
kemampuannya dalam menganalisa begitu banyak senyawa kimia serta kepraktisannya dalam hal
preparasi sampel apabila dibandingkan dengan beberapa metode analisa. Spektrofotometri UV-vis
adalah pengukuran serapan cahaya di daerah ultraviolet (200–350 nm) dan sinar tampak (350 –
800 nm) oleh suatu senyawa. Serapan cahaya uv atau cahaya tampak mengakibatkan transisi
elektronik, yaitu promosi elektron-elektron dari orbital keadaan dasar yang berenergi rendah ke
orbital keadaan tereksitasi berenergi lebih tinggi.
Dengan cara kerja alat spektrofotometer UV-Vis yaitu sinar dari sumber radiasi diteruskan
menuju monokromator, Cahaya dari monokromator diarahkan terpisah melalui sampel dengan
sebuah cermin berotasi, Detektor menerima cahaya dari sampel secara bergantian secara berulang
– ulang, Sinyal listrik dari detektor diproses, diubah ke digital dan dilihat hasilnya, perhitungan
dilakukan dengan komputer yang sudah terprogram

Muhammad Rifki Ryanto – Gas Processing III Page 14


[Type the document title]

Daftar Pustaka

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/instrumen_analisis/
Sudjadi.2000.Kimia Farmasi Analisis.Pustaka Pelajar : Yogyakarta

Anggraini et. al: Seminar Nasional I Opto Elektronika dan Aplikasi Laser
Underwood,A.L. 1986. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga

http://www.jurnal.lipi.go.id

http://wahyuriyadi.blogspot.com/2009/07/macam-spektrofotometri-dan-perbedaannya html.

http://www.scribd.com/doc/25536927/Spektrofotometri-Spektrofotometer-UV-Vis

http://www.scribd.com/doc/37706799/Spektrofotometer-UV-Vis

Muhammad Rifki Ryanto – Gas Processing III Page 15

Anda mungkin juga menyukai