Anda di halaman 1dari 5

ANALISA KANDUNGAN N-TOTAL PADA UREA

Ida Ratnasari1 , Ni Ketut Prihatin2.


Program Studi Kimia – Fakultas Sains dan Matematika
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 42-60, Salatiga 50711 Kota Salatiga, Jawa Tengah Indonesia 50711
Email:652016007@student.uksw.edu, 652016028@student.uksw.edu

ABSTRAK
Pada penelitian ini bertujuan untuk menentukan kandungan N total pada sampel urea dan
pengaruh variasi berat sampel terhadap kandungan N. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode Kjeldahl , dimana dalam metode khedjal terdapat 3 tahap yaitu destruksi, destilasi, dan
titrasi. Setelah dilakukan penelitian didapatkan volume rata-rata titrasi sampel urea yaitu pada massa
urea 0,05 gram sebesar 1,1 mL ,ada urea 0,3 gram sebesar 5,6 mL , dan urea 0,6 gram sebesar 11,1 mL.
Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan kadar nitrogen dalam sampel urea murni dari massa sampel
0,05; 0,3; dan 0,6 gram adalah sebasar 24,51% ; 30,35% ; 301,22% serta semakin besar sampel urea
tang digunakan maka nilai kadar N total yang diperoleh akan semakin besar.

Kata kunci : Destruksi, Destilasi ,Khedjal, Titrasi, Urea, Nitrogen

ABSTRACT
The aim of this study was to determine the total N content of the urea samples and their effects
varied by sample on the N content. The method used in this study was the Kjeldahl method, where in
the Khedjal method there were 3 stages: destruction, distillation, and titration. urea 0.05 grams at 1.1
mL, there were 0.3 grams of urea at 5.6 mL, and 0.6 grams of urea at 11.1 mL. From the results obtained
it can be concluded that nitrogen levels in pure urea samples from assassins were 0.05; 0.3; and 0.6
grams is 24.51%; 30.35%; 301.22% and the larger the urea sample used, the greater the total N value
obtained.

Keywords: Destruction, Distillation, Medication, Titration, Urea, Nitrogen

PENDAHULUAN
Pupuk merupakan kunci dari membeli pupuk adalah unsur yang
kesuburan tanah karena berisi satu atau dikandungnya (Lingga, 2004).
lebih unsur untuk menggantikan unsur yang
Pupuk didefinisikan sebagai
habis terisap tanaman. Pupuk mengenal
material yang ditambahkan ke tanah atau
istilah makro dan mikro. Meskipun
tajuk tanaman dengan tujuan untuk
belakangan ini jumlah pupuk cenderung
melengkapi ketersediaan unsur hara. Bahan
makin beragam dengan aneka merek, petani
pupuk yang paling awal digunakan adalah
tidak akan terkecoh. Sebagai patokan dalam
kotoran hewan, sisa pelapukan tanaman, Penelitian ini bertujuan untuk
dan arang kayu (Novizan, 2005). menguji parameter penyusun urea
khususnya kandungan kadar nitrogen dan
Nitrogen merupakan unsur hara
pengaruh massa dalam urea.
utama bagi pertumbuhan tanaman, yaitu
untuk pembentukan asam amino yang akan ALAT DAN BAHAN
diubah menjadi protein. Kekurangan
Alat yang digunakan dalam
nitrogen akan mengurangi efisiensi
penelitian ini yaitu neraca ohaus digital,
pemanfaatan sinar matahari dan
labu kjedhal, bunsen, alat distilasi, buret,
ketidakseimbangan serapan unsur hara.
erlenmeyer, gelas beker, spatula, pilius,
Tanaman yang kekurangan nitrogen
labu ukur, pipet ukur (1 ml, 5 ml, 10ml),
ditandai oleh daun-daun tua berwarna hijau
pipet tetes, statif dan klem.
pucat kekuning-kuningan dan kecepatan
produksi daun menurun. Sebaliknya Bahan yang digunakan dalam
kelebihan nitrogen menghasilkan daun penelitian yaitu urea, Na2SO4, CuSO4,
yang lebih besar, batang menjadi lunak dan H2SO4 pekat, H2O2, H3BO3 4%, NaOH
berair sehingga mudah rebah dan mudah 50%, Reagen Campuran, HCl 2N dan
diserang penyakit, serta pematangan buah Aquades.
juga terhambat (Lingga, 2004).
METODE PENELITIAN
Nitrogen dalam tanah dibagi
Metode Kjeldahl merupakan
menjadi dua bentuk, yaitu N-organik dan
metode yang digunakan untuk menentukan
N-anorganik. Bentuk Norganik meliputi
kadar nitrogen. Pada dasarnya analisa
asam amino atau protein, asam amino
nitrogen cara Kjeldahl dapat dibagi menjadi
bebas, gula amino, dan bentuk kompleks
tiga tahapan yaitu proses destruksi,
lainnya, sedangkan bentuk N-anorganik
destilasi, dan titrasi.
meliputi NH4 + , NO2 - , NO3 - , N2O, NO,
dan N2 - . N-organik keberadaannya lebih Tahap Destruksi
banyak dibandingkan dengan N-anorganik.
Ditimbang sampel urea murni
Untuk dapat diserap oleh tanaman,
sebanyak 0,05; 0,3; 0,6 gram. Sampel yang
Norganik harus diubah atau didekomposisi
telah ditimbang ditambahkan dengan 7,5
menjadi Nanorganik (Hardjowigeno 1987;
gram Na2SO4, 0,35 gram CuSO4, 10 ml
Tisdale et al. 1990).
H2SO4 pekat ke dalam labu kjehdal dan 2
Pengujian kandungan nitrogen total ml H2O2 kemudian dipanaskan selama ± 60
dalam pupuk dilakukan dengan menit atau sampai sampel menjadi jernih.
menggunakan metode Kjeldal yang terdiri Setelah larutan jernih, larutan didinginkan
dari proses destruksi, destilasi dan titrasi. sampai membentuk kristal. Bila sudah
Apabila unsur N ini dilepaskan dengan cara terbentuk kristal pada labu kjedhal,
destruksi yang mana terjadi perusakan ditambahkan 25 ml aquades untuk
bahan sampai terurai unsur-unsurnya dan N melarutkan kristal yang telah terbentuk.
terlepas ditentukan jumlahnya secara
Tahap Destilasi
kuantitatif dengan titrasi maka jumlah
protein dapat ditentukan (Sudarmadji Larutan hasil destruksi dipindahkan
:2004). kedalam tabung distilasi dan ditambahkan
dengan 25 ml aqudes. Tabung yang berisi Larutan sampel hasil distilasi di pindahkan
larutan sampel dipasangkan pada alat kedalam erlenmeyer kemudian dititrasi
destilasi dan disiapkan penampung yaitu dengan HCl 2 N.
larutan asam boraks (H3BO3) 4% yang
%kadarN
ditambahkan 3 tetes reagen campuran. (𝑡𝑠−𝑡𝑏)𝑥𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐻𝐶𝑙𝑥𝐴𝑟𝑁 𝑥 𝑓𝑘 100%
Kemudian di mulai proses distilasi selama = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
± 5 menit dengan alat distilasi dengan
dimana: ts = volume titrasi sampel; tb =
menambahkan 75 ml NaOH 50 %.
volume titrasi blangko; fk = faktor koreksi
kadar air.
Tahap titrasi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Massa Volume
HclStandar Blanko N%
Sampel Titrasi
0,05 1,10 1,25 0,40 24,51
0,30 5,67 1,25 0,40 30,74
0,60 11,10 1,25 0,40 31,22

Tabel 1. Hasil perhitungan N total dalam (%)

Dalam penetapan kadar N pada urea CuSO4. Hasil destruksi ditandai dengan
diperlukan tahapan-tahapan metode larutan sampel berwarna jernih kehijauan.
(destruksi, destilasi dan titrasi). Penetapan Disamping itu juga dilakukan destruksi
kadar N pada urea ini menggunakan metode perlakuan blanko. Hal tersebut berfungsi
Kjeldahl, yang mana prinsip dari metode ini sebagai koreksi adanya senyawa nitrogen
adalah mengubah senyawa organic menjadi yang berasal dari reagen yang digunakan
anorganik (Usysus, et al, 2009). Pada dan agar analisa yang dilakukan tepat.
penelitian ini dilakukan 3 variasi berat Dalam tahap destruksi, reaksi yang dapat
sampel urea yaitu sebesar 0,05 gram; 0,3 dilihat adalah sebagai berikut :
gram; dan 0,6 gram didapatkan hasil sesuai Norganik + 2H2SO4 (l) (NH4)2SO4 (l) + SO2
Tabel 1. (g) + CO2 (g) + H2O (l)
Diawali dengan tahap destruksi,
sampel urea dipanaskan dalam asam sulfat Dilanjutkan dengan tahap destilasi,
pekat sehingga terjadi destruksi menjadi pada tahap destilasi bertujuan untuk
unsur-unsurnya. Elemen karbon, hidrogen memisahkan zat yang diinginkan, yaitu
teroksidasi menjadi CO, CO2, dan H2O. memecah amonium sulfat (NH4)2SO4
Sedangkan nitrogennya akan berubah menjadi amonia (NH3) dengan
menjadi (NH4)2SO4. Asam sulfat yang menambahkan NaOH lalu dipanaskan.
dipergunakan untuk destruksi Fungsi penambahan NaOH adalah untuk
diperhitungkan adanya bahan protein lemak memberikan suasana basa, karena reaksi
dan karbohidrat. Untuk mempercepat tidak dapat berlangsung asam. Ammonia
destruksi perlu ditambah katalisator yang dibebaskan selanjutnya akan
ditangkap oleh larutan asam standar. Asam perubahan warna larutan dari merah muda
standar yang dpat dipakai adalah larutan menjadi bening (Legowo & Nurwantoro,
asam borat (H3BO3) 4% yang sebelumnya 2004).
telah dicampur dengan indikator campuran.
Pada penelitian ini diperoleh kadar
Tujuan diberikannya indikator campuran
nitrogen dengan massa urea 0,05 ; 0,3; 0,6
(metil merah+metil biru) adalah untuk
gram secara berurutan sebesar 24,51; 30,35;
mengetahui kondisi asam dalam keadaan
31,22%. Dari hasil yang telah diperoleh
berlebih. Destilasi diakhiri bila semua
dapat dilihat bahwa semakin besar sampel
ammoniak telah teroksidasi sempurna
urea yang diuji maka persentase kandungan
dengan ditandai destilat tidak bereaksi basa.
N-Total pada sampel semakin tinggi.
Proses distilasi dihentikan ketika hasil
Seperti yang telah diketahui bahwa nitrogen
destilat berwarna biru. Prinsip destilasi
cenderung meningkatkan pertumbuhan di
adalah memisahkan larutan berdasarkan
atas tanah dan memberikan warna hijau
perbedaan titik didih, semakin tinggi titik
pada daun (Buckman and Brady, 1982).
didihnya maka proses destilasi akan
berjalan lebih cepat (Legowo & KESIMPULAN
Nurwantoro, 2004). Kadar nitrogen dalamsampel urea
Dalam tahap destilasi reaksi yang dapat murnidarimassasampel 0,05; 0,3; dan 0,6
dilihat adalah sebagai berikut : gram adalahsebasar 24,51% ; 30,35% ;
301,22% serta semakin besar sampel urea
(NH4)2SO4 (aq) + 2NaOH (aq) 2NH3(g)+2H2O
tang digunakan maka nilai kadar N total
(aq)+Na2SO4 (aq)
yang diperoleh akan semakin besar.
2NH3 (aq) + 2H3BO3 (aq) 2NH4H2BO3(aq)

Gas amonia yang dibebaskan akan


dijerap dalam larutan asam borat dalam DAFTAR PUSTAKA
volume yang berlebih. Agar gas amonia
Buckman, H.O. dan N.C. Brady. 1982. Ilmu
dapat dijerap secara maksimal, maka ujung
pipa penyalur gas amonia tercelup sedalam Tanah. Bhratara Karya Aksara. Jakarta. 788
mungkin dalam larutan asam borat yang hal.
telah ditambahkan dengan indikator Hardjowigeno, S. 1987. Ilmu Tanah. Edisi
campuran. Indikator berfungsi untuk Pertama. Medyatama Sarana Perkasa,
memberitahu titik akhir gas amonia yang
Jakarta.
telah terjerap yang ditandai oleh perubahan
warna larutan menjadi hijau kebiruan. Lalu Lingga, P. 2004. Petunjuk Penggunaan
penentuan kadar nitrogen pada pupuk urea Pupuk. Jakarta : Penebar Swadaya
dilakukan dengan cara volumetri. Destilat
yang diperoleh dihitung volume akhirnya Legowo, A. M. & Nurwantoro. (2004).
untuk selanjutnya dititrasi menggunakan Analisis pangan. Semarang: UNDIP Press.
larutan HCl. Novizan. 2005. Petunjuk Pemupukan
Penggunaan HCl bertujuan untuk Efektif. Cetakan ke-1. Jakarta :Agro Media
mengetahui bahwa asam borat bereaksi Pustaka
dengan ammonia dengan dilakukan titrasi
menggunakan asam klorida 2 N dengan
indikator pp, akhir titrasi ditandai dengan
Sudarmadji. 2004. ”Analisa Bahan
Makanan dan Pertanian”. UGM
Press : Jogjakarta.
Tisdale, S.L., W.L. Nelson, and J.D.
Beaton. 1990. Soil fertility and
fertilizer. Elements required in plant
nutrition 4th ed. Max Well McMillan
Publishing, Singapore. p. 52-92.

Anda mungkin juga menyukai