Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH

AKUNTANSI PERBANKAN

TRANSFER
(Remintance,Payment Point, dan SDB)

Kelompok : 3
Ainni Fajriliah (1710101006)

Aulia Indriana (1710101009)

Retno Hanika P (1710101010)

Luhur Prambudi (1710101014)

PROGAM STUDI PERBANKAN DAN KEUANGAN D-III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAN “VETERAN” JAKARTA

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Manajemen Dana Bank I ini dengan sebaik-
baiknya dan tepat waktu. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah
untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh Bapak Toni Priyanto,S.E., MM,, SAS
pada mata kuliah Akuntansi Perbankan.

Dalam proses penyusunan tugas ini pasti menjumpai hambatan, namun berkat dukungan
dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati saya ingin menyampaikan terima kasih Bapak Toni
Priyanto,SE,MM,SAS.selaku Dosen Akuntansi Perbankan.

Harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua orang yang membacanya
dan dapat membantu teman-teman yang lain dikemudian hari. Akhir kata, penulis mohon
maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan.

Jakarta, 3 September 2018

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii


DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii
BAB I: PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
1.3 Tujuan penulisan ....................................................................................................... 3
1.4 Manfaat penulisan ..................................................................................................... 3
BAB II: PEMBAHASAN ....................................................................................................... 4
2.1 Pengertian Transfer (Remintance)............................................................................. 3
2.2 Transaksi Payment Point ........................................................................................... 11
2.3 Transaksi Safe Deposit Box (SDB) ........................................................................... 15
2.4 Transaksi Kartu Plastik ............................................................................................. 21
2.5 Sistem Kerja Kartu Plastik ........................................................................................ 27
2.6 Cara Menghitung Besarnya Bunga Kartu Kredit ...................................................... 28
2.7 Cara Memilih Kartu Kredit ....................................................................................... 30
2.8 Persyaratan Pemegang Kartu..................................................................................... 31
2.9 Pelayanan Atm .......................................................................................................... 32
BAB III: PENUTUP ............................................................................................................... 33
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 33
3.2 Saran .........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 34

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Industri perbankan saat ini terus berkembang dengan pesat. Hal ini menimbulkan
persaingan yang ketat dalam industri perbankan di Indonesia. Kepercayaan masyarakat
terhadap bank sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bank itu sendiri. Untuk
mendapatkan kepercayaan tersebut, bank akan berusaha memberikan jasa dan layanan
semaksimal mungkin agar nasabah memiliki rasa kepercayaan dan rasa aman untuk
menyimpan uangnya di bank. Disamping itu perbankan juga melakukan kegiatan jasa-jasa
pendukung lainnya. Jasa-jasa ini diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan
menghimpun dan menyalurkan dana, baik yang berhubungan langsung dengan kegiatan
simpanan dan kredit maupun tidak langsung. Kelengkapan dari jasa yang ditawarkan sangat
tergantung dari kemampuan bank masing-masing. Dengan kata lain semakin mampu bank
tersebut, maka semakin banyak ragam produk yang ditawarkan. Kemampuan bank dapat
dilihat dari segi permodalan, manajemen serta fasilitas yang dimilikinya (Kasmir, 2002:26).
Seiring dengan perkembangan zaman, menuntut dunia perbankan untuk meningkatkan
pelayanan kepada nasabah. Oleh karena itu, bank menciptakan produk jasa bank agar nasabah
dapat mudah melakukan transaksi lalu lintas pembayaran uang. Salah satu produk jasa bank
yang digunakan adalah transfer.
Melihat dari sejarahnya, perbankan Indonesia telah mengalami perubahan orientasi sejak
terjadi deregulasi dan liberalisasi keuangan di Indonesia, yang sebelumnya sangat represif.
Sebelum tahun 1980-an, bank-bank masih merupakan lembaga yang berorientasi pada
produk serta pelayanannya masih tradisonal. Berbeda dengan kondisi setelah Paket
Kebijakan Juni 1983, bank telah tumbuh spektakuler baik menyangkut jumlah bank, cabang
bank, maupun jumlah produk/jasa yang ditawarkan ditunjang pelayanannya yang modern.
Persaingan antara bank menjadi semakin tajam baik pada level inovasi produk, level harga
termasuk bunga maupun pelayanannya.

1
Pesatnya perkembangan di sektor perbankan dapat dilihat dari adanya berbagai produk
perbankan yang ditawarkan, kompleksitas transaksi yang terjadi didalam dan besarnya
tuntutan masyarakat akan transaksi bank, memicu dunia perbankan untuk dapat
meningkatkan kemampuannya dalam menjaga kepercayaan masyarakat.
Salah satu produk yang ditawarkan industri perbankan saat ini adalah transfer atau jasa
pengiriman uang. Transfer memberikan kemudahan bagi nasabah bank untuk berbagai
transaksi seperti pembayaran, perdagangan jarak jauh, dan transaksi yang lain. Selain itu,
pihak bank juga akan mendapat keuntungan seperti pendapatan komisi transfer dan sarana
promosi. Namun, pengelolaan jasa transfer juga harus ada beberapa prinsip karena di
dalamnya terdapat beberapa risiko.
Bank menyelenggarakan jasa pengiriman uang kepada masyarakat. Pengiriman uang
adalah perpindahan dana antar rekening dari suatu tempat (bank) ke tempat lain (cabang bank
sendiri/bank lain) baik untuk kepentingan perorangan, badan hukum atau badan usaha tidak
berbadan hukum atau untuk kepentingan bank itu sendiri. Kegiatan transfer akan
memberikan manfaat bagi bank yaitu adanya pengendapan dana terutama transfer yang
dilaksanakan tidak pada hari yang sama, memberikan pendapatan jasa transfer dan bisa
digunakan sebagai sarana promosi, yang terakhir ini umumnya diberikan kepada nasabah
berupa pembebasan biaya transfer, sedangkan non nasabah akan ditentukan berdasarkan nilai
transfernya (Taswan, 2008:289). Sistem transfer pada saat ini sudah diproses secara
komputerisasi. Pengiriman uang dapat masuk dengan cepat, dan langsung dapat dicairkan
untuk berbagai tujuan melalui sarana pengiriman dengan sistem on-line (antar cabang saling
berhubungan) ,hampir setiap bank di Indonesia memiliki kecanggihan dalam pelayanan jasa
transfer uang.

1.2 Perumusan Masalah


a. Apakah Transfer (Remintance)?
b. Bagaimana Transaksi Payment Point?
c. Bagaimana Transaksi Safe Deposit Box (SDB)?
d. Bagaimana Transaksi Kartu Plastik?

2
1.3 Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui Transfer (Remintance)
b. Untuk mengetahui Transaksi Payment Point
c. Untuk mengetahui Transaksi Safe Deposit Box (SDB)
d. Untuk mengetahui Transaksi Kartu Plastik

1.4 Manfaat Penulisan


a. Agar mahasiswa mengenal dan memahami Transfer (Remintance,Payment Point,Safe
Deposit Box,Kartu Plastik
b. Agar menambah wawasan pengetahuan kepada mahasiswa mengenai Transfer
(Remintance,Payment Point,Safe Deposit Box,Kartu Plastik
c. Untuk memahami permasalahan dalam dunia perbankan yang terjadi khususnya
mengenai transfer dana.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Transfer (Remittance)


Pengiriman uang (transfer) merupakan salah satu jasa dalam dunia perbankan yang
banyak digunakan oleh masayarakat. Penggunaannya bermacam-macam, baik dilakukan
melalui surat kawat maupun secara tertulis. Karena transfer biasa dilakukan didalam negeri
maupun diluar negeri yang dapat dilaksanakan dalam bentuk valuta asing maupun dalam
bentuk rupiah. Dengan kata lain transfer merupakan suatu kegiatan jasa bank untuk
memindahkan sejumlah dana tertentu sesuai dengan perintah si pemberi amanat yang
ditujukan untuk keuntungan seseorang yang ditunjuk sebagai penerima transfer. Baik transfer
uang keluar atau masuk akan mengakibatkan adanya hubungan antar cabang yang bersifat
timbal balik, artinya bila satu cabang mendebet cabang lain mengkredit.
Transfer merupakan jasa pengiriman uang atau pemindahan uang lewat bank baik
pengiriman uang dalam kota, luar kota atau keluar negeri. Lama pengiriman dan besarnya
biaya kirim sangat tergantung dari sarana yang digunakan. Pemilihan sarana yang akan
digunakan dalam jasa transfer ini tergantung, kemauan nasabah apakah lewat Telex, Telepon,
atau On linekomputer, sarana yang dipilih akan memengaruhi kecepatan pengiriman dan besar
kecilnya biaya pengiriman.Sarana yang digunakan dalam jasa transfer ini tergantung kemauan
nasabah, dan hal tersebut akan mempengaruhi kecepatan pengiriman dan besar kecilnya biaya
pengiriman.
 Menurut N. Lapoliwa dan Daniel S. Kuswandi (2000:196) :
“Transfer adalah suatu kegiatan jasa bank untuk memudahkan sejumlah dana tertentu sesuai
dengan perintah si pemberi amanat yang ditunjukan untuk keuntungan seseorang yang ditujuk
sebagai penerima transfer”.
 Menurut Malayu Hasibuan (2001:123):
“Transfer adalah pengiriman uang antar kota atau antar negara yang dilakukan melalui bank”.

4
 Sedangkan menurut P.Suhardi (2001:9) yang dimaksud dengan “transfer adalah amanat
yang diberikan kepada bank untuk melakukan pengiriman uang dari suatu cabang ke
cabang lain, kepada bank yang sama atau bank lain untuk dibayarkan kepada rekanannya
secara tunai atau melalui rekening”.
Keuntungan yang diperoleh bank lewat pengiriman uang atau transfer lewat bank, jika
dibandingkan dengan jasa pengiriman lainnya adalah sebagai berikut:
1. Pengiriman uang lebih cepat.
2. Aman sampai tujuan.
3. Pengiriman dapat dilakukan lewat telepon melalui pembebanan rekening.
4. Prosedur mudah dan murah.[1]

B. JENIS-JENIS TRANSFER
Berdasarkan lalu lintas dananya, transfer dibedakan menjadi :
1. Transfer keluar (outgoing transfer)
yaitu pengiriman uang yang dikirim ke luar daerah / cabang bank yang bersangkutan.
 Pembatalan Transfer Keluar
Bila terjadi pembatalan transfer keluar, maka harus diperhatikan bahwa pembatalan
tersebut hanya dapat dilakukan apabila transfer keluar belum dibayarka kepada si penerima
uang dan untuk itu bank pemberi amanat harus member perintah berupa “stop payment”
kepada cabang pembayar. Pembayaran pembatalan ini baru dapat dilakukan oleh bank
pemberi amanat kepada nasabah pemberi amanat apabila telah diterima berita konfirmasi dari
bank pembayar bahwa memang transfer yang dimaksud belum dibayarkan.
2. Transfer masuk (incoming transfer)
yaitu pengiriman uang yang diterima dari cabang lain bank sendiri atau dari bank lain
untuk keuntungan nasabah sendiri atau penerima dana pada bank sendiri atau bank yang
bersangkutan.

5
 Pembatalan Transfer Masuk
Seperti halnya dalam transfer keluar, dalam transfer masuk juga dapat terjadi
pembatalan. Jika terjadi pembatalan, pertama-tama yang harus dilakukan adalah memeriksa
apakah hasil transfer telah dibayarkan kepada beneficiary . Apabila ternyata belum, maka
akan diblokir dan dibatalkan untuk kemudian dikembalikan kepada cabang pemberi amanat
melalui pemindah-bukuan.

C. PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM KEGIATAN TRANSFER


Pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi transfer adalah :
1. Nasabah / Pengirim/Remitter
Sebagai pihak pemilik dana (pengirim) atau penerima dana yang akan memindahkan
dananya/menerima sejumlah dana dari pihak pengirim melalui jasa pengiriman uang.
2. Bank Penarik (Drawer Bank) /Cabang Pengirim/Remitting Bank
Bank pelaku transfer atau bank yang menerima dana dan amanat dari nasabah untuk
ditransfer kepada drawer atau bank tertarik yang kemudian diserahkan kepada penerima dana
(beneficiary).
3. Bank Tertarik (Drawee Bank) / Cabang Penerima
Bank yang menerima transfer masuk dari Drawer Bank untuk diteruskan / dibayarkan
kepada penerima (beneficiary).
4. Beneficiary /Penerima/Drawee
Pihak terakhir yang berhak menerima dana transfer dari Drawee Bank.

D. Jenis – Jenis Transfer Dalam Negeri

Pengiriman uang atas permintaan / perintah pihak ketiga / nasabah pada cabang banknya
untuk dibayarkan kepada cabang bank lainnya dalam negeri disebut dengan transfer dalam
negeri. Transfer dalam negeri dibedakan menjadi 2 ( dua ) :

6
1. Transfer Masuk

Transfer Masuk adalah semua transfer yang diterima oleh bank pembayar (paying bank) dari
bank mengirim atas permintaannya untuk dibayarkan kepada penerima.

2. Transfer Keluar

Transfer Keluar adalah semua jenis pengiriman uang ( dana ) yang dikirim dari bank
pengirim ( remitting bank ) atas permintaan pengirim ( remitter ) kepada bank pembayar (
paying bank ) untuk dibayarkan kepada penerima (beneficiary).

E.Mekanisme Transfer Dalam Negeri

2. 1 Transfer Masuk

Transfer masuk adalah semua transfer yang diterima oleh bank pembayar (paying ban) dari
bank pengirim atas permintaannya untuk dibayarkan penerima.

Misalnya :

Nasabah Bank BTPN Cabang Jakarta mentransfer dana kepada nasabah Bank

BTPN Kantor Cabang Utama Surabaya.

R A K Bank BTPN
Bank BTPN Cabang Jakarta RAK
Cabang Surabaya

Nasabah Bank BTPN Cabang


Penerima
Jakarta GAMBAR 2.1

MEKANISME TRANSFER MASUK (INCOMING TRANSFER) ANTAR CABANG

7
Keterangan :

1. Pengirim ( remitter ) yaitu nasabah Bank BTPN Cabang Jakarta mengajukan permohonan
pengiriman uang kepada Bank BTPN Cabang Surabaya.

Jurnal :

D. Rekening Nasabah

K. RAK Cabang Surabaya

2. Bank BTPN Cabang Jakarta mengirim kepada Bank BTPN Cabang Surabaya untuk
melakukan pembayaran kepada penerima melalui hubungan rekening masing – masing bank.

3. Bank BTPN Cabang Surabaya menyampaikan pemberitahuan kepada penerima transfer


(beneficiary). Nasabah Bank BTPN Cabang Jakarta Penerima

Jurnal :

D. RAK Cabang Jakarta

K. Rekening Nasabah

2.2 Transfer Keluar

Transfer Keluar adalah semua jenis pengiriman uang yang dikirim dari Bank pengirim
atas permintaan pengirim kepada bank pembayar untuk dibayarkan kepada penerima.

8
Misalnya :

Nasabah Bank BTPN Kantor Cabang Utama Surabaya mentransfer dana kepada nasabah
Bank BRI Cabang Jakarta.

Bank BTPN
Bank Indonesia Bank BRI Jakarta
Cabang Jakarta

RAK

Bank BTPN Surabaya

Penerima

Nasabah Bank BTPN


Surabaya

Sumber : Wawancara, diolah

GAMBAR 2.2

MEKANISME TRANSFER KELUAR (OUTGOING TRANSFER) MELALUI CABANG


BANK DI LUAR WILAYAH KLIRING

Keterangan :

1. Pengirim ( remitter ) yaitu nasabah Bank BTPN Cabang Surabaya mengajukan


permohonan transfer uang / dana kepada Bank BRI Cabang Jakarta.

2. Bank BTPN Cabang Surabaya akan meneruskan pengiriman tersebut kepada cabangnya di
kota Jakarta, agar melaksanakan pembayaran kepada penerima melalui hubungan rekening
antar kantor ( RAK ) masing – masing bank.

9
Jurnal :

D. Rekening nasabah

K. RAK Cabang Jakarta

3. Bank BTPN Cabang Jakarta akan memberikan nota kredit melalui Bank Indonesia pada
saat penerimaan atau penyerahan warkat debet / kredit di lembaga kliring Bank Indonesia
untuk ditunjukan kepada penerimanya di Bank BRI Cabang Jakarta.

Jurnal :

Debet. RAK Cabang Surabaya

Kredit. Giro pada BI

4. Dari Bank Indonesia akan dikliringkan ke bank yang dituju yaitu bank BRI Cabang
Jakarta.

5. Bank BRI Cabang Jakarta agar memberitahukan pengiriman uang kepada pihak penerima (
beneficiary ).

Jurnal :

D. Giro pada BI

K. Rekening Nasabah

Jika nasabah menginginkan transfer ke kota tujuan yang tidak memiliki cabang Bank
BTPN di kota tersebut, maka bank akan menggunakan Bank Tujuan Akhir. Jadi pengiriman
melalui bank lain yang bekerja sama dengan Bank BTPN Kantor Cabang Utama Surabaya di
kota lain.

10
2.2 Transaksi Payment Point / Rekening Titipan

A. Pengertian Payment Point


Payment point merupakan pembayaran dari masyarakat yang ditujukan untuk keuntungan
pihak tertentu. Biasanya, giro milik suatu perusahaan yang pembayarannya dilakukan melalui
bank. Payment point adalah salah satu jasa perbankan untuk melayani masyarakat yang akan
melakukan pembayara-pembayaran yang relatif rutin dan nilainya relatif kecil seperti
pembayaran rekening listrik, telepon, dan air, & pembayaran kartu prabayar. Payment point
disebut juga rekening titipan dan diartikan sebagai rekening bersyarat. Sifatnya tidak
mengikat bank untuk melakukan kewajiban kepada individu atau lembaga tertentu yang
memberi amanat. Seiring perkembangannya, sekarang Payment Point juga melayani loket
pembayaran Leasing Finance, pembayaran TV berbayar dan sebagainya. Payment point juga
disebut rekening titipan dan dapat diartikan sebagai rekening dengan bersyarat yang Sifatnya
tidak mengikat bank untuk melakukan kewajiban kepada setiap individu atau lembaga tertentu
yang memberi amanat.
B. Macam macam akuntansi rekening titipan
 Saat penerimaan warkat rekening nasabah
 Saat penerimaan setoran pembayaran rekening
 Pemindahbukuan ke rekening perusahaan penitip rekening

1. Akuntansi Saat Menerima Warkat Rekening Titipan


Penerimaan warkat-warkat dari pemilik rekening lazimnya dilakukan sekaligus dalam
periode tertentu, bulanan atau enam bulanan, dan lainnya. Pada saat menerima warkat
pembayaran titipan ini, belum ada kewajiban atau hak yang timbul. Kewajiban baru akan
timbul setelah adanya penerimaan pembayaran dari nasabah Selama rekening administratif
masih outstanding, maka masih ada warkat pembayaran titipan yang belum diterima
pembayarannya oleh bank. Dengan perkataan lain, melalui pencatatan dalam rekening
administratif ini merupakan sarana kontrol bagi besarnya pembayaran yang telah diterima
oleh bank yang berasal dari pelunasan warkat tersebut.

11
Kontrol terhadap penerimaan pembayaran rekening titipan ini dapat dolakukan
setiap hari, mingguan, ataupun bulanan. Yang jelas untuk meningkatkan internal control
dalam bank, sebaiknya dilakukan secara harian.

Sebagai contoh apabila Bank Omega – Jakarta menerima sebundel rekening tagihan
listrik PLN bernilai Rp 32.000.000,00 untuk tagihan pelanggan periode Agustus 201X, pada
saat penerimaan bunde rekening titipan ini, Bank Omega akan membukukan :

K : Rekening Administrasi Rupiah

Warkat Rekening PLN yang Diterima…. Rp 32.000.000,00

2. Pembayaran Rekening Titipan


Penerimaan dari pembayaran titipan harus diadministrasikan dengan kontrol yang
ketat. Tujuannya adalah untuk mengetahui dengan pasti berapa jumlah uang atau pembayaran
yang telah diterima oleh bank.

Misalnya pada akhir hari, jumlah pembayaran pelanggan PLN yang diterima mencapai
jumlah sebesar Rp 5.750.000,00 semuanya diterima tunai oleh Bank Omega-Jakarta. Oleh
Bank Omega-Jakarta akan dibukukan seluruh penerimaan uang dari pembayaran rekening
tersebut dengan ayat jurnal sebagai berikut :

D : Kas Rp 5.750.000,00

K : Giro – Rekening PLN Rp 5.750.000,00

Untuk mencatat posisi warkat yang masih outstanding atau belum dibayar oleh para
pelanggan, harus dibukukan dengan jumlah nilai yang sama dengan diatas dan langsung
mengurangi rekening administratif yang masih outstanding.

12
D : Rekening Administrasi Rupiah

Warkat Rekening PLN yang Diterima…… Rp 5.750.000,00

Dengan dibukukannya ayat jurnal di atas, maka sisa warkat yang belum dibayar
oleh pelanggan listrik menjadi Rp 26.250.000,00 (selisih antara Rp 32.000.000,00 warkat
yang telah diterima dari PLN dengan jumlah pembayaran pelanggan Rp 5.750.000,00

Payment point dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu payment poin konvensional atau
system online payment point (SOPP) dengan payment point online bank (PPOB).
1. Payment Point Online Bank

Adalah salah satu system dimana mekanisme pembayaran tagihan yang sangat lebih
aman, mudah dan murah serta proses yang tidak rumit. Payment Point Online Bank Atua
singkat PPOB ini merupakan layanan pembayaran tagihan secara online real time 24 jam
sehingga proses rekonsiliasi data dan dana bisa lebih cepat dan akurat serta aman. PPOB yang
diselenggarakan di perusahaan-perusahaan seperti PLN, PDAM, Telkom, dll
yang bekerjasama dengan hampir semua perbankan. Pelanggan konsumen dapat membayar di
mana saja dan kapan saja dan dengan cara apa saja melalui Delivery Channel atau sistem
Aplikasi yang dikembangkan perusahaan penyelenggara PPOB dan Delivery channel seperti
(ATM, Teller, Autodebit, Internet Banking dll.

Berbeda dengan Semi Online Payment Point Atau singkat SOPP, yang melakukan
penyetoran dana ke rekening receipt yang bersangkutan dengan membawa uang cash tunai
secara langsung langsung, SOPP ada delay waktu dalam proses rekonsiliasi data dan dana
sehingga pada tingkat keamanan nya tidak seakurasi PPOB. PPOB tidak hanya cuma lebih
memudahkan layanan bagi pelanggan yang menggunakannya, namun juga memiliki multiflier
effect yang luar biasa bagi masyarakat Indonesia, dengan membuka peluang wirausaha baru
dan pemberdayaan ekonomi kecil menengah. Kedepannya PPOB berlomba-lomba menjadi
yang terlengkap fitur pelayanannya, produk dan termudah dalam pengoperasiannya termasuk
menerapkan sistem aplikasi Platfrom pada Smartphone.

13
PPOB ini juga merupakan system yang digunakan telah digunakan oleh PLN dalam
pelaksanaan penerimaan pembayaran iuran listrik setiap bulannya, dimana setiap loket
pembayaran memiliki deposit pada bank dan code Konsumen, Dalam system PPOB proses
penerimaan tagihan listrik tidak dilakukan oleh petugas PLN lagi namun langsung diterima
oleh coolecting agent PPOB dan secara otomatis ditransfer ke account receipt office PLN.
Dengan adanya system PPOB, maka beberapa proses bisnis pembayaran yang selama ini
sudah berjalan dapat lebih disederhanakan dan dimudahkan.

Adapun Konsep PPOB Yaitu :

1. Kerja sama dengan bank dan pos, kemudian memanfaatkan network para pebisnis usaha
PPOB.

2. Memanfaatkan keterlibatan masyarakat untuk melakukan pembiayaan dan pembayaran.

3. Menumbuhkan peluang usaha pada jasa layanan online yang terdapat dalam masyarakat.

Dan beberapa tujuan PPOB , diantaranya adalah:


1. Mengamankan kas pendapatan.

2. Menyederhanakan proses bisnis Pembayaran yang efisien.

Keuntungan Menggunakan PPOB (Payment Point Online Bank)


- PPOB ikut serta dalam pemberdayaan ekonomi rakyat.
- Penghematan biaya operasional Bagi pembuka jasa loket.
- Biaya membuka Usaha sangatlah murah.
- Memudahkan Masyarakat membayar tagihan rutin setiap buan tanpa perlu mengantri.
- Keuntungan yang diperoleh sangat menjanjikan, semakin banyak melayani Loket
pembayaran
- PPOB semakin banyak pula pemasukan anda.

14
Contoh soal :
1. tanggal 1 mei 2003 diterima slip atau rekening titipan dari pln untuk pelangannya senilai
Rp.56.000.000
2. tanggal 3 mei 2003 diterima pembayaran dari pelanggan listrik sebesar Rp. 1.500.000

jurnal yang dilakukan oleh bank :


1 mei 03 D. RAR warkat titpan pln Rp56.000.000
K. RAR warkat titipan pln Rp 56.000.000
3 mei03 D. Kas Rp 1.500.000
K. rekening titipan PLN Rp 1.500.000
ket : RAR merupakan singkatan dari Rekening Administrasi Rupiah
 pencatatan rekening dimulai saat menerima slip tagihan dari individu atau lembaga yang
memberi amanat
 pencatatan tersebut dikelompokkan ke dalam rekening administratif dalam kelompok
kontijensi kewajiban
 pada saat selesainya pembayayaitu pada tanggal 20 mei 2003 hasil tagihan dari masyarakat
dilimpahkan ke giro PLN
maka jumlahnya :
20 mei 03 D. Rekening titipan PLN Rp.1.500.000
K. Giro-PLN Rp.1.500.000

2.3 Transaksi Safe Deposit Box (SDB)/ Kotak Penyimpanan

Pengertian Safe Deposit Box


SDB adalah sarana penyimpanan barang-barang berharga berupa boks/kotak-
kotak kecil yang didesain sedemikian rupa dan setiap boxs memiliki kunci yang istimewa,
tahan api, serta disimpan diruangan yang kuat, sehingga sulit dicuri orang.
Biasanya barang yang disimpan di dalam SDB adalah barang yang bernilai tinggi dimana
pemiliknya merasa tidak aman untuk menyimpannya di rumah. Pada umumnya biaya asuransi
barang yang disimpan di SDB bank relatif lebih murah.

15
Kegunaan dari Safe Deposit Box adalah untuk menyimpan surat-surat berharga dan surat-
surat penting yang terdiri dari :

 Sertifikat deposito
 Sertifikat tanah
 Saham
 Obligasi
 Surat perjanjian
 Akte kelahiran
 Surat nikah
 Ijazah
 Paspor
 Dan dokumen penting lainnya.

Di samping itu, Safe Deposit Box (SDB) dapat pula digunakan untuk menyimpan benda-
benda berharga seperti :
 Emas
 Mutiara
 Berlian
 Intan
 Permata
 Dan benda-benda berharga lainnya.
Sedangkan larangan menyimpan barang di Safe Deposit Box antara lain :
 Narkotika dan sejenisnya
 Bahan yang mudah meledak
 Dan larangan lainnya.
Jenis Barang Berharga yang Disimpan dalam Safe deposit box
Barang-barang yang diizinkan disimpan di dalm safe deposit box, adalah barang-barang
Sebagai berikut.
a) Mata uang, logam mulia, dan barang-barang berharga lainnya.

16
b) Surat-surat berharga, sertifikat, dan dokumen-dokumen penting lainnya.
c) Barang-barang lain yang disetujui oleh bank secara tertulis.
Hal-hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan barang-barang yang disimpan di
Dalam Safe deposit box antara lain sebagi berikut.
a) Nasabah dilarang menyerahkan simpanan tertutup pada bank berupa barang-barang
terlarang seperti narkotika, barang yang mudah rusak atau terbakar.
b) Semua bentuk simpanan tertutup, sebelum disimpan didalam Safe deposit box, barang
harus dibuka di hadapan pejabat bank.

Keuntungan Safe Deposit Box


Aman. Ruang penyimpanan yang kokoh dilengkapi dengan sistem keamanan terus
menerus selama 24 jam. Untuk membukanya diperlukan kunci dari penyewa dan kunci
dari bank.
Fleksibel. Tersedia dalam berbagai ukuran sesuai dengan kebutuhan penyewa baik
bagi penyewa perorangan maupun badan.
Mudah. Persyaratan sewa cukup dengan membuka tabungan atau giro (ada bank yang
tidak mensyaratkan hal tersebut, namun mengenakan tarif yang berbeda).
Bagi Bank
-Biaya sewa
-Uang setoran jaminan yang mengendap sehingga dapat digunakan untuk hal-hal lain
-Pelayanan nasabah yaitu untuk memgenal nasabah akan pelayanan bank lainnya

Bagi Nasabah
Menjamin kerahasihaan barang-barang yang disimpan, karena pihak bank tidak perlu tau
isi Safe Deposit Box selama tidak melanggar peraturan yang telah ditentukan
sebelumnya.Keamanan dokumen juga terjamin, hal ini yang disebabkan :
Peralatan keamanan yang canggih
Safe Deposit Box terbuat dari baja dan api
Terdapat 2 buah anak kunci dimana Safe Deposit Box hanya dapat dibuka dengan kunci
tersebut
Tidak dapat dibuka oleh bank

17
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
a. Adanya biaya yang dibebankan kepada penyewa, antara lain uang sewa, uang agunan kunci
dan denda keterlambatan pembayaran sewa.
b. Tidak menyimpan barang-barang yang dilarang dalam SDB.
c. Menjaga agar kunci yang disimpan nasabah tidak hilang atau disalahgunakan pihak lain.
d. Memperlihatkan barang yang disimpan bila sewaktu-waktu diperlukan oleh bank.
e. Jika kunci yang dipegang penyewa hilang, maka uang agunan kunci akan digunakan
sebagai biaya penggantian kunci dan pembongkaran SDB yang wajib disaksikan sendiri oleh
penyewa.
f. Memiliki daftar isi dari SDB dan menyimpan foto copy (salinan) dokumen tersebut di
rumah untuk referensi.
g. Penyewa bertanggung jawab apabila barang yang disimpan menyebabkan kerugian secara
langsung maupun tidak terhadap bank dan penyewa lainnya
Barang yang tidak boleh disimpan dalam SDB :
a. Senjata api / bahan peledak.
b. Segala macam barang yang diduga dapat membahayakan atau merusak SDB yang
bersangkutan dan tempat sekitarnya.
c. Barang-barang yang sangat diperlukan saat keadaan darurat seperti surat kuasa, catatan
kesehatan dan petunjuk bila penyewa sakit, petunjuk bila penyewa meninggal dunia (wasiat).
d. Barang lainnya yang dilarang oleh bank atau ketentuan yang berlaku.
Bank tidak bertanggung jawab atas :
a. Perubahan kuantitas dan kualitas, hilang, atau rusaknya barang yang bukan merupakan
kesalahan bank.
b. Kerusakan barang akibat force majeur seperti gempa bumi, banjir, perang, huru hara, dan
sebagainya.
Mekanisme / Prosedur Safe Deposit Box
 Kontrak Safe Deposit Box harus dilakukan secara selektif .

 Perjanjian kontrak Safe Deposit Box harus jelas dan mengikat .

18
 Penyimpanan dan pengambilan barang harus dalam ruang Safe Deposit Box.

 Safe Deposit Box harus di desaign sedemikian rupa .

 Master key dan kuci box harus yang bafus dan sulit dipalsukan.

 Master key dipegang oleh karyawan bank sedangkan kunci dipegang oleh nasabah

 Ruang deposit box hanya bias dimasuki oleh petugas bank dan nasabah yang
berkepentingan

 Master Key harus disimpan dengan baik dikantor bank yang bersangkutan.

Langkah Atau Mekanisme Prosedur yang harus dilakukan untuk membuka Safe
Deposit Box adalah:
 Menjumpai teller dan mengutakaran niat dan maksud kedatangan kita

 Mengisi permohonan penyewaan Safe Deposit Box

 Mengisi surat-kuasa atas Safe Deposit Box tersebut

 Mengisi perjanjian sewa menyewa Safe Deposit Box pada Bank Rakyat Indonesia

 Dan menandatanganinya dengan arti setuju atas perjanjian tersebut

 Mengisi kartu ijin masuk ruangan khazanah Safe Deposit Box pada PT Bank Rakyat
Indonesia

 Jika ingin berhenti buatlah atau mengisi permohonan penghentian Safe Deposit Box

Biaya Penyewaan Safe Deposit Box


Adapun biaya-biaya yang dikenakan pada nasabah penyewa Safe Deposit Box ada 2 macam
yaitu :

19
 Biaya sewa yang besarnya tergantung ukuran box yang di inginkan serta jangka waktu
sewa. Biaya sewa dibayar dimuka biasanya pertahun.

 Setoran jaminan, merupakan biaya pengganti apa bila kunci dipegang nasabah hialng dan
box harus dibongkar.

Akan tetapi jika tidak terjadi masalah, maka apabila Safe Deposit Box tidak diperpanjang
setoran jaminan dapat di ambil kembali. Biaya Jaminan Kunci, biasanya sekitar 10% dari
biaya tahunan yang ada.

Pencatatan Biaya Sewa dan Uang Jaminan

Pihak yang menggunakan Safe deposit box dikenakan biaya sewa tahunan dan diwajibkan
Membayar uang jaminan atas kunci SDB, sehubungan dengan SDB hanya dapat dibuka
dengan kedua anak kunci yang dipegang penyewa dan yang ada pada bank bersama-sama.
Besarnya biaya sewa tergantung pada ukuran SDB yang disewa.

Biaya sewa untuk masa sewa satu tahun biasanya dibayar dimuka, oleh bank dicatat kredit
pada rekening “Sewa SDB yang Diterima Dimuka”, sebagai rekening utang. Setiap lewat
waktu satu bulan, dari rekening tersebut dipindahkan ke rekening “Pendapatan Sewa SDB”
sebesar pendapatan sewa untuk satu bulan.

Sebagai contoh, pada tanggal 30 juli 1999 Bank CDX menerima uang tunai dari Hamdani
sebesar Rp.300.000,00, yaitu untuk sewa SDB ukuran 25,5 x 25 x 53 cm selama satu tahun
sebesar Rp.150.000,00,dan uang jaminan kunci SDB sebesar Rp.150.000,00

Transaksi di atas oleh bank CDX dicatat dengan jurnal sebagai berikut.

Kas 300.000 -
Jul-

20
30

-Setoran SDB yang Diterima

Dimuka................................................. - 150.000

-Setoran Jaminan Kunci SDB - 150.00

Setelah lewat waktu satu bulan, pada tanggal 30 agustus 1999, dari rekening “Sewa DSB
yang Diterima Dimuka” dipindahkan ke rekening “Pendapatan Sewa DSB” sebesar 1/12 x
Rp.150.000,00=Rp.12.500,00.

Jumlah tersebut dicatat dengan jurnal sbb:

1999

Agust-
Setoran SDB yang Diterima
30

Dimuka........................................... 12.500

-Pendapatan Sewa SDB........... - 12.500

2.4 Transaksi Kartu Plastik

PENGERTIAN KARTU PLASTIK

Kartu plastik adalah benda berbentuk kartu yang berbahan dasar plastik serta
digunakan untuk kebutuhan transaksi keuangan. Transaksi keuangan yang dilakukan dengan

21
menggunakan kartu plastik ini berbeda-beda sesuai dengan jenis kartu yang digunakan. Jenis
kartu umum digunakan adalah karu kredit dan kartu ATM yang juga berfungsi sebagai kartu
debit.

Kartu plastik diterbitkan oleh lembaga keuangan terutama oleh perbankan. Saat ini
sebagian besar perbankan telah mengeluarkan produk kartu plastik sebagi upaya memberikan
kepuasan kepada nasabah.

Fungsi kartu plastik bagi pemilik kartu adalah kemudahan dalam melakukan transaksi
keuangan. Pada dasarnya kartu plastik mengurangi penggunaan uang tunai dalam melakukan
berbagai transaksi keuangan. Hal ini dilakukan dengan alasan kemudahan serta keamanan.

Kartu plastik merupakan kartu yang dikeluarkan oleh bank atau lembaga non bank.
Kartu plastik diberikan kepada nasabah ntuk dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran di
berbagai tempat seperti supermarket, pasar swalayan, hotel, restoran, tempat hiburan dan
tempat-tempat lainnya. Pengertian lainnyaKartu plastik adalah kartu yang diterbitkan oleh
bank atau otoritas keuangan tertentu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran atas
transaksi barang atau jasa atau menjamin keabsahan cek yang dikeluarkan di samping untuk
melakukan penarikan tunai.

Penggunaan kartu plastik diindonesia masih relatif baru yaitu sekitar tahun delapan
puluhan. Keluarbta keputusan menteri keuangan nomor 1251/kmk.013/1988 tanggal 20
desember telah mengubah peta penyebaran kartu plastik semakin luas.

Berdasarkan surat keputusan tersebut bisnis kartu plastik digolongkan sebagai kelompok
usaha jasa pembiayaan.

Fungsi Kartu Plastik

1. Sumber Kredit

Adalah instrumen untuk memperoleh kredit yang dilakukan dengan cara:

1. Pembayaran dilakukan secara bulanan atas tiap transaksi (change card).

2. Membayar bulanan sejumlah minimum tertentu dari total transaksi yang dilakukan.

22
3. Jumlah pembayaran yang harus dilakukan setiap bulan lebih pasti.

2. Sumber Uang Tunai

Adalah sebagai sumber yang dapat menarik uang tunai secara langsung karena
melalui counter ATM, dengan menunjukkan kartu misalnya, Visa atau Master Card, di
Negara manapun pada bank yang memiliki kerjasama dengan pengelola kartu tersebut,
pemegang kartu yang bersangkutan dapat menarik dan tunai.

Kegunaan Dari Kartu Kredit dan Kartu Debet

1. Kegunaan dari Kartu Kredit :

- Sebagai Alat Ganti Pembayaran

Kartu kredit dapat dipergunakan sebagai alat ganti pembayaran, sehingga kita tak perlu
membawa banyak uang tunai, yang dapat berisiko hilang atau jatuh di jalan.

- Sebagai Cadangan.

Kartu kredit juga dapat digunakan sebagai cadangan untuk keperluan mendadak, seperti jika
tiba-tiba ada keluarga yang sakit dan perlu di rawat di rumah sakit, maka pembayaran uang
muka dapat menggunakan kartu kredit, hal ini tak merepotkan dibanding jika kita harus ke
ATM dulu atau mencairkan uang di Bank.

- Membantu melakukan pembayaran atas tagihan rekening rumah tangga.

Pada kartu kredit ada fasilitas one bill, artinya kita bisa meminta kepada Bank penerbit kartu
kredit untuk sekaligus membayarkan tagihan atas rekening: listrik, tagihan telkom/hand
phone, tagihan PDAM, tagihan internet serta tagihan-tagihan lainnya dengan sepengetahuan
intansi yang mengeluarkan tagihan tersebut. Dengan demikian setiap bulan kita tidak
disibukkan membayar ke beberapa instansi, namun pembayaran dapat dilakukan sekaligus
melalui kartu kredit, yang langsung dilakukan pendebetan setiap bulannya.

2. Kegunaan dari Kartu Debet.

23
Kartu Debet atau kartu ATM berguna sebagai alat bantu untuk melakukan transaksi. Jenis
transaksi yang tersedia antara lain :

1. Penarikan tunai.

2. Setoran tunai.

3. Transfer dana.

4. Pembayaran.

5. Pembelanjaan.

a. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN KARTU KREDIT

Adapaun keuntungan yang diperolehnya antara lain sebagai berikut:

1. Keuntungan bagi bank atau lembaga pembiayaan

a. Iuran tahunan yang dikenakan kepada setiap pemegang kartu

b. Bunga yang dikenakan pada saat berbelanja

c. Biaya administrasi

d. Biaya denda terhadap keterlambatan pembayaran disamping bunga.

2. Keuntungan bagi pemegang kartu

a. Kemudahan berbelanja dengan cara kredit.

b. Kemudahan memperoleh uang tunai selama 24 jam dan 7 hari dalam seminggu di
berbagai tempat.

c. Bagi sebagian kalangan memegang kartu kredit memberikan kesan bonafiditas sehingga
memberikan kebanggan tersendiri

3. Keuntungan bagi pedagang

a. Dapat meningkatkan omset penjualan

24
b. Sebagai bentuk pelayanan yang diberikan kepada para pelanggannya.

c. Dll.

Kerugian dimaksud anatar lain:

1. Kerugian bagi bank dan lembaga pembiayaan

Jika terjadi kemacetan pembayaran oleh nasabah yang berbelanja atau mengambil uang tunai
sulit untuk ditagih, mengingat persetujuan penerbitan kartu kredit biasanya tanpa jaminan
benda-benda berharga. Bahkan jaminan hanya bukti penghasilan saja sudah cukup untuk
memperoleh kartu kredit.

2. Kerugian bagi nasabah pemegang kartu

Biasanya nasabah agak boros dalam berbelanja, hal ini karena nasabah merasa tidak
mengeluarkan uang tunai untuk berbelanja sehingga kadang-kadang ada hal-hal yang
sebetulnya tidak perlu, di belikan juga.

2.3 JENIS-JENIS KARTU PLASTIK

1. lihat dari segi fungsi

a. Charge card

Merupakan kartu kredit dimana pemegang kartu harus melunasi semua penagihan yang terjadi
atas dirinya sekaligus pada saat jatuh tempo.

b. Credit card

Adalah suatu sistem dimana pemegang kartu dapat melunasio penagihan yang terjadi atas
dirinya sekaligus atau secara angsuran pada sat jatuh tempo.

c. Debit card

Merupakan kartu kredit yang pembayaran atas penagihan nasabah melalui pendebitan atas
rekening yang ada dibank dimana pada saat membuka kartu.

d. Cash card

25
Merupakan kartu yang berfungsi sebagai alat penarikan tunai pada ATM maupun langsung
diteller bank.

e. Check guarantee

Merupakan kartu yang digunakan sebagai jaminan dalam penarikan cek dan dapat pula
digunakan untuk menarik uang tunai.

2. Berdasarkan wilayah

a. Kartu lokal

Merupakan kartu kredit yang hanya dapat dilakukan dalam suatu wilayah tertentu misalnya
diseluruh wilayah negara indonesia.

Contoh: BCA card, BRI card dll.

b. Kartu internasional

Yaitu kartu kredit yang dapat dilakukan lintas negara atau dapat digunakan diseluruh negara.

Contoh: Visa card, master card, American card.

2.4 PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT

Transaksi yang dilakukan dengan menggunakan kartu plastik melibatkan berbagai


pihak yang saling berkepentingan. Masing-masing pihak satu sama lain terikat perjanjian baik
mengenai hak maupun kewajiban. Pihak-pihak yang terlibat ini pada akhirnya akan
membentuk suatu sistem kerja kartu kredit itu sendiri.

Dalam sistem kerja credit card ada tiga pihak yang terlibat, yaitu

1. Bank atau perusahaan pembaiayaan baik sebagai penerbit dan pembayar

2. Pedagang (merchant), sebagai tempat belanja seperti hotel, supermarket, pasar swalayan,
dan tempat-tempat lainnya dimana bank mengikat perjanjian

3. Pemegang kartu (card holder) adalah nasabah yang namanya tertera dalam kartu tersebut
dan yang berhak menggunakannya untuk berbagai keperluan.

26
2.5 SISTEM KERJA KARTU PLASTIK

Sistem kerja kartu kredit adalah dengan melibatkan pihak-pihak yang saling
berkepentingan. Sistem kerja ini melibatkan pemegang kart, perusahaan yang mengeluarkan
kartu dan pihak pedagang.

Sistem kerja kartu plastik mulai dari permohonan penerbitan kartu, transaksi pembelanjaan
sampai dengan penagihan yang dilakukan oleh lembaga pembayar dapat dijelaskan sebagai
berikut:

1. Nasabah mengajukan permohonan sebagai pemegang kartu dengan memenuhi segala


peraturan yang telah dibuat.

2. Bank atau lembaga pembiayaan akan menerbitkan kartu apabila “disetujui” setelah
melalui penelitian terhadap kredibilitas dan kapabilitas caalon nasabah, kemudian diserahkan
kepada nasabah

3. Dengan kartu yang sudah disetujui pemegang kartu berbelanjaa di suatu tempat dengan
bukti pembayaran.

Apabila nasabah pemegang kartu melakukan transaksi, maka sistem kerja penagihannya
adalah sebagai berikut.

1. Pemegang hartu melakukan transaksi dengan menunjukan kartu dan menandatangani


bukti transaksinya.

2. Pihak pedagang akan menagih ke bank atau lembaga pembiayaan berdasarkan bukti
transaksinya dengan nasabah

3. Bank atau lembaga pembiayaan akan membayar kembali kepada merchant sesuai
dengan perjanjian yang telah mereka sepakati.

4. Bank atau lembaga pembiayaan akan menagihkan kepemegang kartu berdasarkan bukti
pembelian sampai batas waktu tertentu

27
5. Pemegang kartu akan membayar sejumlah nominal yang tertera sampai batas waktu
yang telah ditentukan dan apabila terjadi keterlambatan maka nasabah akan dikenakan bunga
dan denda.

2.6 CARA MENGHITUNG BESARNYA BUNGA KARTU KREDIT

Cara perhitungan bunga kartu kredit adalah sebagai berikut:

Period Bunga (Hari) x Suku Bunga Tahunan (%) x Nilai Transaksi

360

Misalnya bunga kartu kredit BCA adalah sebesar 3% per bulan atau 36% per tahun.
Asumsikan bahwa lembar tagihan Anda dikirimkan pada tanggal 20 setiap bulannya dan jatuh
tempo pelunasan adalah 15 hari dari tanggal tersebut.

Pada tanggal 15 Januari, Anda melakukan transaksi sebesar Rp1.500.000, sehingga detail
tagihan yang Anda terima pada tanggal 20 Januari adalah sebagai berikut.

Tanggal Tanggal Aktivitas Transaksi Nominal


Transaksi Pembukuan Belanja Transaksi

1/15/2015 1/16/2015 1 Rp1.500.000

Total Tagihan Rp1.500.000

Pembayaran Rp150.000
Minimum

Berdasarkan tagihan tersebut, pada tanggal 30 Januari, Anda melakukan pembayaran sebesar
50% dari total tagihan, yakni sebesar Rp750.000, sehingga Anda memiliki sisa tagihan
sebesar Rp750.000.

Menurut perhitungan manual yang Anda lakukan, Anda mengira jumlah bunga yang akan
muncul pada tagihan Anda bulan depan adalah sebesar Rp22.500 (3% x Rp750.000).

Namun ternyata, tagihan yang Anda terima pada tanggal 20 Februari adalah sebagai berikut.

28
(dengan asumsi tidak ada transaksi yang terjadi selama bulan Februari)

Tanggal transaksi Tanggal Aktivitas Nominal


Pembukuan Transaksi

Tagihan bulan Rp1.500.000


Januari

1/30/2015 Pembayaran (Rp750.000)

Bunga Rp36.231

Total Tagihan Rp786.321

Pembayaran Minimum Rp78.623

Bagaimana bisa terjadi demikian? Berikut ini detail perhitungan bunganya.

Aktivitas Tanggal Tanggal Selisih Hari Nominal Bunga


Pembukuan Tagihan Tagihan Transaksi

Transaksi 1/16/2015 1/20/2015 4 Rp1.500.000 Rp5.916


Belanja 1

Tagihan Bulan 1/20/2015 2/20/2015 31 Rp1.500.000 Rp45.849


Januari

Pembayaran 1/30/2015 2/20/2015 21 (Rp750.000) (Rp15.534)

Total Bunga Rp36.231

Dalam sistem pembayaran kartu kredit, terdapat istilah interest-free-period, atau periode
bebas bunga, di mana Anda akan dibebaskan dari bunga apabila Anda melakukan pembayaran
penuh sebelum tanggal jatuh tempo setiap bulannya.

29
Apabila Anda terlambat melakukan pembayaran melewati tanggal jatuh tempo, maka bunga
akan disebabkan terhadap selisih hari pembukuan dan tagihan untuk setiap aktivitas.
Setidaknya ada 3 komponen penghitungan bunga kartu kredit.

1. Beban bunga terhadap transaksi individual


Seperti yang dapat dilihat dalam lembar tagihan 1, selisih hari dari tanggal pembukuan hingga
tanggal penagihan adalah 4 hari. Maka, setiap harinya Anda akan dikenakan bunga sebesar
Rp1.479 [(36% x 1 hari x Rp1.500.000) : 365 hari] atau Rp5.916 untuk total selisih 4 hari

2. Beban bunga terhadap total tagihan bulan berjalan


Seperti yang dapat dilihat pada lembar tagihan 3, Anda dikenakan bunga selama selisih hari
dari tanggal tagihan bulan Januari ke Februari (31 hari), atau sebesar Rp45.849 [(36% x 31
hari x Rp1.500.000) : 365 hari]

3. Potongan bunga terhadap pembayaran


Seperti yang dapat dilihat pada lembar tagihan 3, Jumlah potongan bunga dihitung dari selisih
hari antara tanggal pembayaran dengan tanggal penagihan periode berikutnya. Pada contoh di
atas, sisa hari tagihan adalah 21 hari dengan nominal pembayaran sebesar Rp750.000. Maka
diperoleh potongan sebesar Rp15.534 [(36% x 21 hari x Rp750.000) : 365 hari]. Oleh
karenanya, semakin cepat Anda melakukan pembayaran, semakin besar pula potongan bunga
yang Anda dapatkan.

2.7 CARA MEMILIH KARTU KREDIT

cara memilih jenis kartu kredit yang baik dapat dilihat dai berbagai segi. Ada beberapa
cara untuk memilih kartu kredit yang baik. Tetu saja hal ini lebih banyak disesuaikan dengan
keinginan pemohon. Setiap kartu mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Secara umum kartu kredit dikatakan baik apabila:

1. persyaratan untuk memperoleh kartu kredit relatif ringan

2. proses cepat dan mudah serta tidak bertele-tele

3. mempunyai jaringan yang luas, sehingga dengan mudah dapat dibelanjakan di berbagai
tempat yang diinginkan

30
4. biaya penggunaan yang relatif rendah seperti uang iuran tahunan dan bunga yang di
bebankan ke pemegang kartu

5. kartu harus dapat digunakan dengan multi fungsi

6. penggunaan kartu memberikan rasa bangga kepada pemakainya.

2.8 PERSYARATAN PEMEGANG KARTU

Adapun persyaratan untuk memperoleh kartu kredit secara umum adalah sebagai
berikut:

a. Nasabah mengajukan permohonan dengan mengisi formulir permohonan yang sudah


dipersiapkan oleh lembaga penerbit.

b. Nasabah melengkapi persyaratan seperti:

a) Menyerahkan foto kopi bukti diri seperti KTP

b) Menyerahkan slip gaji atau surat keterangan penghasilan

c. Pihak bank atau lembaga pembiayaan akan melakukan penelitian langsung ke alamat
calon pemegang kartu dan lewat telepon.

d. Pihak bank atau lembaga pembiayaan akan menyetujui penerbitan kartu jika dari hasil
penelitian dianggap layaak dan mengirimkan kartu tersebut kepada nasabah.

Kriteria Kartu Plastik Yang Baik

1. Persyaratan memperoleh kartu relatif ringan.

2. Proses cepat dan mudah.

3. Mempunyai jaringan yang luas.

4. Biaya penggunan relatif rendah (iuran tahunan, bunga yang dibebankan).

5. Kartu dapat digunakan multi fungsi.

31
6. Memberi rasa bangga pada pemakainya

2.9 PELAYANAN ATM

Kartu ATM dan kartu debit adalah milik nasabah secara pribadi, sehingga kerahasiaan
dan keamanan kartu tersebut sangat terjamin. Setiap pemilik kartu ini akan diberikan nomor
PIN (personal identification number) , yaitu nomor rahasia untuk melakukan transaksi
keuangan. Tidak ada yang dapat mengetahui nomor itu termasuk pihak bank. Nomor PIN ini
dapat diubah sesuai dengan keinginan nasabah, dan selalu digunakan pada setiap transaksi
keuangan di ATM maupun melakukan transaksi pembelian barang melalui fasilitas debit.

Salah satu sarana yang memegang peranan penting dalam penggunaan kartu kredit
adalah Automated teller machine (ATM). ATM ini mrupakan mesin yang dapat melayani
kebutuhan nasabah secara otomatis setiap 24 jam dan 7 hari dalam semingg termasuk hari
libur.

Pelayanan yang dapt diberikan oleh mesin ATM antara lain:

a. Penarikan tunai

b. Dapat digunakan sebagai tempat untuk memesan buku Cek dan BG

c. Dapat digunakan sebagai tempat untuk meminta rekening koran

d. Dapat digunakan sebagai tempat untuk mengecek saldo rekening nasabah

e. Dan pelayanan lainnya,

Sedangkan manfaat lain dapat diberikan ATM di samping yang diataas:

1. Praktis dan efisien dalam pelayanannya

2. Pengoprasiannya mesin ATM relatif mudah

3. Melayani 24 jam termasuk hari libur

4. Menjamin keamanan dan privacy

5. Memungkinkan mengambil uang tunai lebih dari 1 kali sehari

32
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

33
DAFTAR PUSTAKA

https://nainah93.wordpress.com/2013/09/23/makalah-payment-point-2/

Kasmir. (2014). Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi revisi 2014. Jakarta: PT Raja
Garfindo Persada

Kasmir. (2016). Manajemen Perbankan. Edisi revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo persada

Syafi’i Antonio, Muhammad. Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani
Press. 2001.

34

Anda mungkin juga menyukai