Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS KANDUNGAN RADIASI RADON DAN THORON DI GUA

MIMPI DAN GUA BATU (GUA WISATA) TAMAN NASIONAL


BANTIMURUNG BULUSARAUNG KAB. MAROS SULAWESI SELATAN
CONTENS ANALYSIS OF RADON AND THORON RADIATION IN MIMPI CAVE
AND BATU CAVE MAROS REGENCY SOUTH SULAWESI

Aryo Suryono akmal1, Syamsir Dewang2, Bualkar Abdullah3, Syarbaini4


1. Mahasiswa Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Hasanuddin, Makassar
2. Dosen Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitasa Hasanuddin, Makassar
3. Dosen Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitasa Hasanuddin, Makassar
4. PTKMR-BATAN, Jakarta
E-mail : aryo_akmal@yahoo.com

ABSTRAK

Telah dilakukan Penelitian tentang konsentrasi Gas Radon dan Thoron di Gua Mimpi dan Gua Batu. Penelitian ini
dilakukan dengan metode Pasiv menggunakan detektor Cr-39, dan Pengukuran langsung menggunakan Sun Nuclear
1027 dan Durridge RAD 7. Hasil analisis data menghasilkan bahwa Gua tersebut dengan tingkat konsentrasi melebihi
ambang batas yang telah ditentukan oleh ICRP. Faktor yang mempengaruhi adalah sirkulasi udara, Suhu, kelembaban,
tekanan udara dan kerusakan dinding dan ornamen gua.

Kata kunci: Detector Cr-39, Gas Radon, Gas Thoron, ICRP, Kelembaban, Kerusakan ornamen gua, , Radon Pasiv,
Sirkulasi udara, Suhu, Sun Nuclear RAD 7, Tekanan udara.

ABSTRACT

Research about Radon Gas and Thoron in Mimpi Cave and Batu Cave has been done. This research is performed with
Pasiv methode using Cr-39 Detector and Direct Gauging using Sun Nuclear 1027 and Durridge RAD7. The data result
shows that the caves have level of cncentrate that exceed the limit of what ICRP(international commission on
radiological protection) have determined. Influence factors are air circulation, temperatur, moistness, air pressure and
wall and oranament cave damage.

Keyword: Air circulation, air pressure and wall, CR-39 Detector, ICRP, Moistness, oranament cave damage, Pasiv
radon, Radon gas and thoron, Sun Nuclear, RAD 7, Temperature.

1. PENDAHULUAN Menurut Field (2007) dalam Vaupotic (2010),


laboratorium Slovania merupakan yang pertama
Pengukuran konsentrasi radon dan toron di kalinya mengasumsikan bahwa udara di dalam gua
Indonesia telah dilakukan di rumah-rumah penduduk, mungkin muncul pada tingkat tinggi, yang kemudian
perkantoran dan daerah tambang. Hasil pengukuran dikonfirmasi mengenai gua yang baik untuk kunjungan
tersebut kemudian dipetakan. Hasil penelitian yang wisata. Kobalt et.al mengemukakan bahwa pengukuran
dilakukan bertahun-tahun oleh PTKMR-BATAN radon pertama di gua Postocna dan gua Skocjan di
(Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi), lakukan pada tahun 1978. Pengukuran level radon gua
bahwa radon dan toron meluruh melalui retakan tegel, karst di Slovenia, mendapatkan bahwa konsentrasi
lubang pembuangan melalui pipa, dan bahan bangunan radon sangat berbeda dari gua ke gua, serta dari titik ke
rumah batu berupa granit. titik di gua yang sama.[1]
Tingginya konsentrasi radon dan toron memiliki Prosedur penelitian dengan menggunakan detektor
hubungan terhadap kerusakan stalagmit dan stalaktit yang merupakan pengukuran pasif dapat dijelaskan
pada gua. Gua yang dibuka untuk umum memiliki sebagai berikut :
stalagmit dan stalaktit yang gampang rusak akibat Detektor (CR-39) yang telah dipasang dikumpul
gangguan pengunjung. Tiap lokasi dalam gua dan dietsa menggunakan larutan 20% KOH, pada suhu
memungkinkan konsentrasi radon terus meningkat dari 70oC selam 5 jam menurut kalibrasi yang dibuat di
mulut gua hingga mencapai suatu titik yang stagnan, laboratorium kami. Detektor direndam dalam larutan
ini didukung dengan kondisi di kedalaman tertentu etsa, di wadah kecil. Pada akhir pengetsaan, detektor
akiat tidak terdapat ventilasi sehingga terdapat dicuci dengan air suling kemudian dikeringkan. Setiap
kemiripan dengan kondisi adiabatik. detektor dihitung secara visual menggunakan
Negara indonesia yang memiliki banyak potensi mikroskop optik dengan kekuatan (40x10). Trek di 9
objek gua wisata, belum pernah dilakukan pengukuran daerah yang berbeda yang diamati, setiap daerah
radiasi radon dan toron. Objek gua wisata yang ada di luasnya 1 cm2, jumlah rata trek/cm2 telah ditentukan.
Sulawesi Selatan khususnya di Kabupaten Maros, Proses kalibrasi yang dilakukan untuk dosimeter yang
sangat potensil yang memiliki dua gua yang banyak digunakan untuk pengukuran ini, empat dosimeter di
dikunjungi oleh wisatawan, yakni gua mimpi dan gua paparkan 226Ra selama 30 hari dengan aktivitas
batu. konsentrasi 800 Bq/m3. Diberikan 572 pCi.d/l (2.12 x
Kurangnya pengetahuan akan bahaya radiasi 104 Bq.d.m3) total konsentrasi yang diberikan. Monitor
menjadi salah satu penyebab orang mengesampingkan gas radon yang digunakan NITON RAD7. 2500 jumlah
hal tersebut, dampak yang diterima tidak dirasakan track/cm2 yang ditemukan di detektor kalibrasi,
secara langsung, tetapi berangsur. Penelitian ini sedangkan di kalibrasi yang konstan mendapatakan
mengukur radiasi radon dan toron di sepanjang gua (8.45 Bq.d.m-3/track.cm-2), ketidakpastian keseluruhan
mimpi dan gua batu, untuk mengetahui kandungan dalam kalibrasi ini diperkirakan ±10%. Konsentrasi
distribusi radiasi serta memberikan informasi kepada radon dan anak luruhannya (C) dapat dilihat pada
masyarakat khususnya pengunjung gua wisata tersebut. persamaan berikut [9]
Skema Penelitian
2. METODE PENELITIAN Pengukuran Langsung
Diagram blok penelitian adalah sebagai berikut :
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian
Pengambilan data dilakukan di gua mimpi dan
gua batu, pengukuran langsung di gua mimpi dilakukan
pada tanggal 26, 27 dan 28 April 2013 dan pengukuran
langsung di gua Batu tanggal 29 dan 30 April 2013.
Pengambilan data menggunakan dosimeter pasif di gua
mimpi dilakukan mulai tanggal 26 dan 27 April 2013
serta di gua batu mulai tanggal 29 dan 30 April 2013.
Alat dan Bahan
Pengukuran Langsung
Alat dan bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Durridge RAD7 (pengukuran langsung)
2. Sunnuclear tipe 1027
3. Altimeter
Pengukuran Pasif
Alat dan Bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Detektor Jejak Nuklir CR-39 (Baryotrex)
2. Dosimetri Lingkungan Pasif Radon-Thoron
buatan Batan
3. Mikroskop Optik buatan Nikon Ltd, Jepang
4. Larutan NaOH 6N
5. Pemanas, Oven Memmerth buatan Jerman
6. Ultra Sonic
7. Tempat etsa (Kantong Plastik)
8. Pinset
9. Kertas dan Pulpen
10. Gunting, Benang dan Isolasi
Skema Pengukuran Pasif 7. Rovenska, K. danThinova, L., 2010, Seasonal
Diagram blok pengukuran : Variation of Radon in the Cave, Nukleonika, 55
(4): 483-489
8. Whittlestone, S., James, J.dan Barnes, C., 2006,
The Relationship Between Local limate and
Radon Concentration in the Temple of Baal,
Jenolan Caves, Australia, Helictite, 38 (2): 39-44
9. Rasas, M.F., Yassin, S.S. danShabat, M.M., 2005,
Measurement of Radon-222 and its Daughter’s
Concentrations in Dwellings of Gaza Strip,
Palestine Journal of The Islamic University of
Gaza (natural science series), 13(2): 9-18.
10. Lamada, S., 2011. Analisis Konsentrasi Gas
Radon dan thoron di kota makassar
11. Sukmadi, R., Sunkar,A., Mustari, Abdul Haris.,
Muntasib, H., Kusrini, M, D., Ginoga, L, N,.
Hikmat, A., Mulyani, Y, A., Rinaldi, D., 2007,
Eksplorasi Budaya, Flora, dan Fauna Ekosistem
KarstMaros-Pangkep Bagi Pengembangan
Ekowisata di Taman Nasional Bantimurng-
Bulusaraung,Sulawesi Selatan, Himpunan
Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan
Ekowisata (HIMAKOVA), Fakultas Kehutanan,
Institut Pertanian Bogor, Laporan Ilmiah Volume
I, :165-168

DAFTAR PUSTAKA

1. Vaupotic, J., 2010, Radon Levels in Karst Caves


in Slovenia Radon V SlovenskihKraskihJamah,
ActaCarsologika,39 (3); 503-512.
2. Karyono, 2009.Keberadaan Gas
RadiaktifAlamRadon ,torondanAktinom di Buni
yang HarusDiwaspadai.
3. Cigna, A.A., 2005, Radon In Caves, International
Journal of Speleology,34(1-2): 1-18.
4. Barnes, C., James, J., Whittlestone, S., 2006,
Radon Studies In Jenolan Tourist Caves, New
South Wales, Australia, Brasilia DF :15-22
5. Daniel, 2011, Mewaspadai Gas Radon di Rumah
Kita
(http://buildingindonesia.biz/2011/03/02/mewaspa
dai-gas-radon-di-rumah-kita/, diaksestanggal 10
Juni 2013 pukul 00.47 wita).
6. Daniel, 2011, Mewaspadai Gas Radon di Rumah
Kita
(http://buildingindonesia.biz/2011/03/02/mewaspa
dai-gas-radon-di-rumah-kita/, diaksestanggal 10
Juni 2013 pukul 00.47 wita).

Anda mungkin juga menyukai