Anda di halaman 1dari 6

Tentang Bilangan Nol

Angka nol penting bagi suatu bilangan dan tentu berpengaruh terhadap ilmu-ilmu menghitung,
ilmu pasti, ilmu alam, serta ilmu lainnya, dan Al-Khawarizmi lah yang pertama kali menemukan
bilangan nol. Al-Khawarizmi adalah orang pertama yang menjelaskan kegunaan angka-angka.

Nol adalah suatu angka dan digit angka yang digunakan untuk mewakili angka dalam angka.
Angka nol memainkan peran penting dalam matematika, yakni sebagai identitas tambahan bagi
bilangan bulat, bilangan real, dan struktur aljabar lainnya. Sebagai angka, nol digunakan untuk
tempat dalam sistem nilai tempat.

Dengan penggunaan angka tersebut maka kata Arab Shifr yang artinya nol (kosong) diserap ke
dalam bahasa Perancis menjadi kata chiffre, dalam bahasa Jerman menjadi ziffer, dan dalam
bahasa Inggris menjadi cipher. Bilangan nol ditulis bulat dan di dalamnya kosong.

Al-Khawarizmi-pun memperkenalkan tanda-tanda negatif yang sebelumnya tidak dikenal di


kalangan ilmuwan Arab. Para matematikawan di seluruh dunia mengakuinya dan berhutang budi
kepada Al-Khawarizmi. Ia juga mengarang buku sundials (alat-alat petunjuk waktu dengan
bantuan bayangan sinar matahari).

Penemu angka nol, penggagas algoritma, perintis konsep aljabar dan masih banyak penemuan
penting lainnya. Itulah sederet prestasi seorang muslim yang sangat mencintai ilmu pengetahuan.
Namanya Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi. Seorang ilmuwan besar pada masa kejayaan
Dinasti Abbasiyah. Dia adalah Bapak Matematika.

Lahir di kota Khawarizmi (Khiva), Uzbekistan pada tahun 780 M/ 164 H, dia adalah seorang ahli
dalam bidang matematika, astronomi, astrologi, dan geografi. Sejak kecil Al-Khawarizmi telah
bermigrasi bersama kedua orang tuanya menuju kota Baghdad, Irak. Saat itu Irak di bawah
pemerintahan Khalifah al Ma’mun (813-833 M) yang juga sangat peduli terhadap ilmu
pengetahuan.

Karena kecerdasan dan kegigihannya dalam belajar, Al Ma’mun memasukan Al-Khawarizmi


sebagai anggota Baitul Hikmah atau Darul Hikmah (Wisma Kearifan) di Baghdad. Sebuah
lembaga penelitian ilmu pengetahuan yang didirikan oleh Khalifah Harun ar-Rasyid.

Di negara tersebut, Al Khawarizmi mendapat kepercayaan dari khalifah untuk melakukan


sejumlah tugas riset ilmiah dan tugas-tugas khusus lainnya. Dia juga pernah menerjemahkan
buku berbahasa Sansekerta yang berjudul Siddhanta kedalam bahasa Arab. Buku yang
membahas ilmu astronomi ini, diterjemahkan Al-Khawarizmi ke dalam bahasa Arab dengan
sangat baik.
Pada masa itu, bahasa Sansekerta merupakan bahasa yang banyak diminati orang untuk
dipelajari. Penyebabnya bahasa Sansekerta merupakan bahasa pengantar dari buku-buku ilmu
pengetahuan India. Pada tahun 830 M, Al-Khawarizmi mendapat tugas lagi untuk
menerjemahkan buku geografi karya Ptolomeus, seorang ilmuwan Yunani.

Bidang Geografi

Setelah sukses menjadi penerjemah, Al-Khawarizmi mulai menulis buku. Buku pertama yang
ditulisnya berjudul Shuratul Ardhi (peta dunia). Dalam bukunya ini, Al-Khawarizmi membagi
bumi menjadi tujuh daerah yang disesuaikan dengan perubahan iklim. Peta dunia karya Al-
khawarizmi ini dijadikan model oleh ahli-ahli geografi Barat untuk menggambar peta dunia.
Buku ini membenarkan pendapat Ptolemaeus dan menulis peta yang lebih detail darinya.

Selain itu, Al Khawarizmi juga menulis buku berjudul Taqwim A Buldan. Seorang orientalis
Italia, Carlo Nalino mengakui bahwa buku-buku yang ditulis Al Khawarizmi dalam ilmu
geografi dan astronomi bukan hanya sekedar kutipan dari Yunani, tetapi dia telah mampu
membuat ilmu georgrafi sebagai ilmu yang berdiri sendiri.

Bidang Astronomi

Bersama para ilmuwan lainnya, Al-Khawarizmi kemudian membuat tabel perhitungan astronomi
yang dapat digunakan untuk mengukur jarak dan kedalaman bumi. Karyanya ini diterima oleh
para ilmuwan di Yunani, India dan Cina. Pada tahun 1226, tabel ini mulai diterjemahkan ke
dalam bahasa Latin dan menjadi dasar penelitian astronomi.

Al-Khawarizmi juga membuat diagram astronomi seperti yang dimuat dalam bukunya yang
berjudul As-Sanad Hind. Sebagaimana dia juga menulis beberapa buku penting dlam ilmu
astronomi, diantaranya buku berjudul Al-Amal bi Al-Istharlah dan buku Jadwal An-Nujum wa
Harakatuha

Selanjutnya, dia pun mulai dikenal sebagai orang jenius yang mahir dalam berbagai bidang ilmu
pengetahuan, terutama dalam bidang matematika. Tulisan-tulisan karya ilmuwan Yunani
dikoreksi kesalahannya oleh Al-Khawarizmi, kemudian dikembangkannya sedemikian rupa
sehingga menjadi mudah dipahami.

Konsep Aljabar

Penemu angka nol, penggagas algoritma, perintis konsep aljabar dan masih banyak penemuan
penting lainnya. Itulah sederet prestasi seorang muslim yang sangat mencintai ilmu pengetahuan.
Namanya Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi. Seorang ilmuwan besar pada masa kejayaan
Dinasti Abbasiyah. Dia adalah Bapak Matematika.

Lahir di kota Khawarizmi (Khiva), Uzbekistan pada tahun 780 M/ 164 H, dia adalah seorang ahli
dalam bidang matematika, astronomi, astrologi, dan geografi. Sejak kecil Al-Khawarizmi telah
bermigrasi bersama kedua orang tuanya menuju kota Baghdad, Irak. Saat itu Irak di bawah
pemerintahan Khalifah al Ma’mun (813-833 M) yang juga sangat peduli terhadap ilmu
pengetahuan.

Karena kecerdasan dan kegigihannya dalam belajar, Al Ma’mun memasukan Al-Khawarizmi


sebagai anggota Baitul Hikmah atau Darul Hikmah (Wisma Kearifan) di Baghdad. Sebuah
lembaga penelitian ilmu pengetahuan yang didirikan oleh Khalifah Harun ar-Rasyid.

Al-Khawarizmi menulis buku matematika yang berjudul Hisab Aljabar wal Muqabalah. Buku
ini berisi tentang persamaan linear dan kuadrat. Dalam bukunya ini ia menjelaskan cara
menyederhanakan suatu persamaan kuadrat. Aljabar merupakan cabang matematika yang
mempelajari penyederhanaan dan pemecahan masalah menggunakan “simbol” sebagai pengganti
konstanta dan variabel.

Aljabar berarti mengembalikan sesuatu kepada keadaannya yang pertama seperti menguraikan
angka pecahan. Adapun dalam istilah matematika adalah menambah sejumlah angka tertentu
untuk dua tambahan dengan tujuan memudahkan penyelesaiannya. Sedangkan almuqabalah
(penyesuaian) artinya menyamakan antara satu angka dengan angka yang lain dan menghasilkan
suatu nilai.

Buku ini sangat berarti secara ilmiah dan memiliki sejarah yang besar. Di dalamnya, dia
merumuskan dan menjelaskan secara detail tentang tabel Trigonometri. Tabel Trigonometri yang
memuat Sinus dan Tan merupakan salah satu penemuannya. Buku ini telah diterjemahkan
kedalam bahasa Latin oleh Robert of Chester agar menjadi salah satu pendorong bagi
kebangkitan keilmuan Eropa.

https://www.gomuslim.co.id/read/khazanah/2017/03/03/3382/al-khawarizmi-bapak-matematika-
penemu-angka-nol-dan-algoritma.html

Georg Cantor (1845-1918) ialah seorang matematikawan asal Jerman keturunan Yahudi. Ia
adalah orang pertama yang menemukan teori himpunan. Ketika teori himpunan diperkenalkan
pertama kalinya oleh Georg Cantor, tidak banyak matematikawan yang melihat seberapa penting
teori itu. Akan tetapi, sekarang teori himpunan digunakan sebagai dasar untuk mempelajari
matematika modern.

Ayah Georg Cantor, Georg Waldemar Cantor, adalah seorang pedagang yang berhasil, bekerja
sebagai agen wholesaling di jalan Petersburg, kelak sebagai makelar pasar bursa di jalan
Petersburg. Georg Waldemar Cantor lahir di Denmark dan dia seorang pria yang sangat cinta
pada budaya dan seni. Ibu Georg, Maria Anna Bohm, adalah orang Rusia yang sangat tertarik
pada musik.

Setelah pendidikan awal di rumah dari guru pribadi, Cantor bersekolah di sekolah dasar di jalan
Petersburg, kemudian pada tahun 1856, ketika berusia sebelas tahun keluarganya pindah ke
Jerman.

Pada mulanya mereka hidup di Wiesbaden, kemudian mereka pindah ke Frankfurt. Cantor
belajar di Darmstadt dan lulus pada tahun 1860, dengan keahlian luar biasa di bidang
matematika, khususnya trigonometri. Setelah dari Darmstadt dia masuk politeknik di Zurich
hingga tahun1862.

Pada tahun 1862 Cantor meminta ijin sang ayah untuk belajar matematika di universitas dan dia
sangat gembira ketika akhirnya sang ayah menyetujuinya. Tetapi karena kematian sang ayah
pada Bulan Juni 1963 dia mengakhiri belajarnya di Zurich. Cantor akhirnya pindah ke
universitas Berlin dimana dia berteman dengan Hermann Schwarz.

Setelah menerima gelar doktor pada tahun 1867, Cantor mengajar di Berlin. Pada tahun 1869,
dia menyajikan tesisnya tentang teori bilangan.

Pada tahun 1873 pada umur 28 tahun, Cantor mengumumkan teorinya. Selama 10 tahun ia terus
menerus menyebarluaskan teorinya dalam tulisan-tulisannya. Teori himpunan dan Konsep
Bilangan Transfinit-nya menggemparkan dunia matematika. Tapi penemuannya itu tidak
menguntungkan Cantor. Ia mendapatkan tantangan hebat dari ahli-ahli matematika pada waktu
itu, terutama dari gurunya, ialah Kronecker. Akan tetapi penemuan beliau sampai sekarang
hampir seluruh orang di dunia menerima Teori Himpunan.

Beberapa hikmah yang mungkin kita petik dari Sejarah Georg Cantor adalah :

1. Barang siapa yang bersungguh-sungguh untuk mencapai apa yang diinginkan, maka ia akan
mendapatkan apa yang diinginkan.

2. Salah satu ciri orang yang cerdas dan kreatif adalah selalu mempertanyakan segala sesuatu
yang ada di sekitarnya. Misalnya, mengapa ada kelompok-kelompok hewan? Mengapa ada
kelompok tumbuhan? Mengapa ada pembagian wilayah waktu? Mengapa ada ikan yang
hidupnya di laut dan di air tawar? Mengapa ada pengelompokan siswa di kelas? Dan lain-lain.

3. Kita harus selalu bersyukur atas semua nikmat apapun yang diberikan Alloh kepada kita.
Nikmat hidup, nikmat dapat melihat, nikmat dapat mendengar, nikmat rezeki, dan masih banyak
lagi yang lainnya.

4. Hidup di dunia ini memang untuk memecahkan masalah dan hambatan. Setiap manusia
pastilah mempunyai masalah yang mebuat hidupnya kadang kala senang dan kadang kala susah.
Jika seseorang mampu melewati dan memecahkan masalah dan hambatan yang dihadapinya
dengan baik dan sabar, maka ia termasuk orang mensyukuri nikmat Alloh.
5. Alloh Yang Maha Adil memberikan ilmunya kepada siapapun yang dikehendaki-Nya. Dan
ilmu yang dimanfaatkan akan menjadi bekal kita di kehidupan yang akan datang.

Semoga saya yang sekarang menjadi Guru Matematika, kelak akan menjadi orang yang dikenang
karena ilmunya oleh orang di masa yang akan datang, dan menjadi orang hebat yang namanya
disebut-sebut karena kebaikannya. Amin.

Terima kasih.

Tugas ETraining Pasca UKG PPPPTK Matematika

Penemu Teori Himpunan

Dalam matematika, konsep himpuan memegang peranan yang sangat penting dan
merupakan suatu konsep dasar yang digunakan secara luas. Himpunan itu sendiri, merupakan
suatu kumpulan atas koleksi benda atau objek yang terdefinisi dengan jelas sehingga dapat
dibedakan apakah suatu benda atau objek tertentu termasuk dalam himpunan yang dimaksud atau
tidak.
Adapun konsep himpunan ini ditemukan oleh seorang matematikawan asal Negara Rusia,
George Ferdinand Ludwig Phillipp Cantor (1845-1918) anak pertama dari pasangan Georg
Woldermar Cantor dan Maria Bohm yang lahir pada tanggal 3 Maret 1845 di St. Petersburg.

Cantor memulai pendidikan dasarnya dirumah melalui guru privat. Pada usia sebelas
tahun, Cantor bersama keluarganya pindah ke Jerman dan melanjutkan pendidikannya di
Gymnasium lalu pindah ke Frankrut dan Darmstadt. Di tahun 1860 Cantor lulus dari Realschule
dengan hasil prestasi yang membanggakan dan menunjukkan bahwa ia memiliki bakat dan
keahlian yang luar biasa pada bidang matematika.
Perjalanan kehidupan Cantor dalam mempelajari matematika tidaklah mudah, ia harus
berdebat hebat dengan ayahnya demi mempertahankan keinginannya untuk menjadi seorang
insinyur. Namun karena keteguhannya, di tahun 1862, ia berhasil mendapat restu ayahnya untuk
mempelajari matematika di Polytechnic of Zurich.
Cantor mempelajari matematika di Zurich, akan tetapi karena kematian ayahnya pada
Juni 1863, ia pindah ke University of Berlin. Di tahun 1867, ia berhasil mempertahankan
disertasinya mengenai teori bilangan “De Aequationibus Secundi Gradus Indeterminatis”.

Sampai pada akhir abad ke-19, ada banyak referensi mengenai teori himpunan dalam
literatur-literatur matematika. Karya yang dihasilkan George Cantor yang paling berpengaruh
pada massa itu yang diterbitkan oleh Crelle’s Jornal pada tahun 1874. Dia mengenalkan konsep
himpunan tak berhingga yang lengkap, sebuah inovasi yang membuat dia diakui sebagai penemu
teori himpunan. George Cabtor kemudian meninggal pada tanggal 6 Januari 1918 di Halle.

http://saridewikartyas.blogspot.com/2017/12/penemu-teori-himpunan.html

Anda mungkin juga menyukai