Menimbang : a. Bahwa dalam upaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang aman dan
berkualitas di Rumah Sakit Lavalette diperlukan peraturan yang melindungi
keamanan dan keselamatan pasien;
b. Bahwa untuk mencapai tujuan tersebut diatas maka perlu dilakukan upaya
meliputi asesmen resiko, identifikasi, laporan analisis dan implementasi, serta
monitoring berkelanjutan terhadap tercapainya sasaran keselamatan pasien;
c. Bahwa untuk pelaksanaannya perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Rumah
Sakit.
Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor : 36 Tahun 2009 tanggal 13 Oktober 2009 tentang
Kesehatan;
2. Undang – Undang Nomor : 44 Tahun 2009 tanggal 28 Oktober 2009 tentang
Rumah Sakit;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 56 Tahun 2014 tanggal 18 Agustus 2014
tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 11 Tahun 2017 tanggal 5 Februari 2017
tentang Keselamatan Pasien;
5. Keputusan Badan Penanaman Modal UPT Pelayanan Perizinan Terpadu Nomor :
P2T/5/03.22/01/V/2016 tanggal 23 Mei 2016 tentang Surat Izin Operasional
Rumah Sakit;
www.nusamed.co.id
Jalan WR Supratman No. 10 T (0341)482612
Kota Malang, Jawa Timur F (0341) 470804
www.nusamed.co.id E rslavalette.nsm@gmail.com
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : Keputusan Kepala Rumah Sakit tentang Panduan Manajemen Resiko Jatuh Rumah
Sakit Lavalette.
Kedua : Panduan Manajemen Resiko Jatuh ini digunakan sebagai acuan dalam melindungi
keamanan dan keselamatan pasien.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini, maka akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Malang
Pada Tanggal :_30 September 2018
PT NUSANTARA SEBELAS MEDIKA
RUMAH SAKIT LAVALETTE
www.nusamed.co.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang maha Pengasih, karena hanya atas
pertolongan-Nya Panduan Manajemen Risiko Pasien Jatuh ini berhasil disusun sesuai
rencana.
Besar harapan kami, semoga panduan ini bermanfaat dan dapat dijadikan panduan
dalam melaksanakan pencegahan pasien risiko jatuh baik di Rawat Jalan, Rawat Inap, dan
Instalasi Gawat darurat di Rumah Sakit Lavalette.
Kami juga menyadari masih banyaknya kekurangan di dalam panduan ini, oleh
karenanya segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari segenap pembaca
senantiasa kami nantikan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pasien jatuh merupakan insiden di rumah sakit yang sering terjadi dan dapat
mengakibatkan cidera serius dan kematian. Insiden pasien jatuh tidak hanya
berdampak kepada fisik pasien tetapi juga dampak keuangan yang ditanggung pasien
dan rumah sakit. Faktor yang dapat meningkatkan risiko pasien jatuh antara lain kondisi
pasien, gangguan fungsional pasien (misalnya gangguan keseimbangan, penglihatan
atau perubahan status kognitif), lokasi atau situasi lingkungan rumah sakit, riwayat
jatuh pasien, konsumsi obat tertentu atau alkohol. Faktor risiko penyebab jatuh dikelola
agar tidak menimbulkan cidera bagi pasien.
Permasalahan pasien jatuh telah menjadi perhatian penting bagi pemerintah dalam
pelayanan pasien di rumah sakit. Setiap rumah sakit wajib mengupayakan pemenuhan
sasaran keselamatan pasien. Enam sasaran keselamatan pasien dan salah satunya
adalah pengurangan risiko pasien jatuh, maka petugas rumah sakit perlu melakukan
asesmen dan penilaian ulang terhadap kategori risiko pasien jatuh dan bekerja sama
dalam memberikan intervensi atau pencegahan pasien jatuh sesuai prosedur.
B. PENGERTIAN
1. Jatuh adalah hilangnya posisi tegak yang berakibat pada berakhirnya posisi tubuh di
lantai, tanah atau obyek lain. Atau dapat diartikan perpindahan tubuh ke bawah
dan mencapai tanah/lantai atau membentur obyek lain seperti kursi, tangga dsb
secara tiba-tiba, tidak terkontrol, tidak disengaja dan tanpa tujuan.
2. Tersandung (stumble) adalah hilangnya keseimbangan tubuh dikarenakan posisi
lutut yang lebih maju dibandingkan telapak kaki atau karena alas an lain, akan
tetapi tidak mengakibatkan jatuh.
3. Terpeleset/tergelincir (slip) adalah hilangnya keseimbangan tubuh sebagai akibat
adanya permukaan lantai/tanah yang licin yang tidak mengakibatkaan jatuh.
Terdapat tingkat cidera, yaitu:
a. Skala 0 : tidak ada
1
b. Skala 1 : cidera minor ( lecet/beret, memar,laserasi)
c. Skala 2 : cidera mayor (hip fraktur,trauma kepala, fraktur ekstremitas)
d. Skala 3 : kematian
2
BAB II
RUANG LINGKUP
A. PETUGAS
1. Kepala Rumah Sakit
Kepala Rumah Sakit memegang tanggung jawab utama pelaksanaan kebijakan
manajemen risiko pasien jatuh dan mengidentifikasi adanya kakurangan sumber
daya dalam implementasi kebijakan dan prosedur terkait penurunan risiko pasien
jatuh di rumah sakit.
2. Kepala Bagian
Bertanggungjawab atas pelaksanaan manajemen risiko jatuh pada pasien di
jajarannya yang menjadi lingkup tanggung jawabnya.
3. Kepala unit/ruangan
a. Memastikan seluruh staf di unitnya memahami manajemen risiko jatuh pada
pasien dan menerapkannya.
b. Menyelidiki semua insiden risiko pasien jatuh pasien dan memastikan
terlaksananya suatu tindakan untuk mencegah terulangnya kambali insiden
tersebut.
4. Perawat dan petugas kesehatan yang lain yang sedang bertugas
Bertanggungjawab memakaikan stiker warna kuning untuk pasien risiko jatuh di
rawat inap.
5. Seluruh staf rumah sakit
a. Memahami dan menerapkan manajemen risiko jatuh
b. Melaporkan kejadian pasien jatuh pada pasien rawat inap dan rawat
B. UNIT TERKAIT
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Unit Rawat Jalan
3. Unit Rawat Inap
3
BAB III
KEBIJAKAN
1. Rumah Sakit menetapkan standar pencegahan dan penanganan risiko jatuh secara
komprehensif.
2. Setelah dilakukan assesmen awal rawat inap dan ditemukan adanya risiko jatuh,
rumah sakit menetapkan dengan penilaian rendah, sedang dan tinggi. Untuk
penilaian sedang dan tinggi ditetapkan dengan pemasangan stiker kuning pada
gelang pasien bertuliskan risiko jatuh dan didokumentasikan pada FRM 9.1 Edukasi
Terintegrasi. Sedangkan untuk pasien rawat jalan, pasien risiko jatuh rendah dan
tinggi diberikan edukasi kepada pasien maupun keluarga, dan penanganannya
dengan pemberian stiker kuning bertuliskan risiko jatuh pada baju pasien
3. Menetapkan standar pencegahan dan penanganan risiko pasien jatuh di rawat inap
dan rawat jalan.
4. Penilaian risiko jatuh untuk pasien yang menggunakan obat-obat yang
mempengaruhi risiko jatuh terus-menerus (continue) adalah bila dalam penilaian
berisiko rendah maka dilakukan assesmen ulang risiko jatuh dan pencegahannya
satu kali dalam satu shift, bila penilaian risiko jatuh sedang maka dilakukan
assesmen ulang dan pencegahannya dua kali dalam satu shift dan bila tinggi maka
dilakukan assesmen ulang dan pencegahannya tiap dua jam sekali.
5. Pada pasien yang mengkonsumsi obat-obat yang menyebabkan risiko jatuh (daftar
obat terlampir), asesmen ulang risiko jatuh dilakukan satu jam setelah pemberian
obat. Apabila ditemukan risiko rendah dan sedang, monitoring kunjungan risiko
jatuh dilakukan dua kali per shift, selama rentang waktu 8 jam setelah pemberian
obat. Apabila pasien ditemukan risiko jatuh tinggi, maka pencegahan risiko jatuh
dilakukan sesuai dengan grading risk-nya.
6. Melakukan monitor dan evaluasi pasien risiko jatuh dan mendokumentasikan di
rekam medis.
7. Bila seluruh karyawan RS. Lavalette menemukan pasien yang memakai stiker warna
kuning bertuliskan risiko jatuh, segera mengamankan pasien di tempat yang aman
dan segera melapor kepada ruangan yang bersangkutan tempat pasien dirawat dan
4
apabila pasien tersebut lupa ruang perawatannya, karyawan yang menemukan
dapat menanyakan tempat perawatan tersebut ke TPP.
5
BAB IV
TATA LAKSANA
Pengelolaan dan manajemen pencegahan pasien jatuh dimulai pada saat skrining
pasien. Pasien diidentifikasi apakah mempunyai hambatan dalam kemampuan mobilisasi
atau berada pada lingkungan dan situasi yang dapat menimbulkan risiko jatuh. Faktor-faktor
yang dapat menimbulkan risiko jatuh antara lain:
1. Kondisi pasien (terkait usia, keadaan klinis, diagnosis penyakit dan keterbatasan
fisik)
2. Gangguan fungsional, yaitu perubahan fungsi seperti gangguan keseimbangan,
gangguan penglihatan atau status mental dan kognitif
3. Lokasi atau situasi lingkungan rumah sakit (misalnya lantai licin, penerangan kurang,
tingkat kemiringan lantai/ lantai curam)
4. Riwayat jatuh pasien
5. Konsumsi obat tertentu yang berisiko menimbulkan cidera jatuh
Manajemen risiko jatuh merupakan upaya komprehensif dan terintegrasi meliputi
proses skrining risiko, asesmen awal, asesmen ulang, intervensi/upaya mengurangi risiko,
upaya pencegahan insiden jatuh, monitoring evaluasi dan edukasi kepada pasien.
7
b. Interpretasi hasil
No Hasil Penilaian / Pengkajian Ket
1 Tidak berisiko Tidak ditemukan a & b
2 Risiko rendah Ditemukan salah satu dari a / b
3 Risiko tinggi Ditemukan a & b
9
Kategori :
Skor < 7: Risiko Rendah
Skor 7 – 11 :Risiko Sedang
Skor ≥ 12 : Risiko Tinggi
10
1. Pencegahan Pasien Risiko Jatuh untuk dewasa Morse Fall Scale
11
2. Pencegahan Pasien Risiko Jatuh untuk Anak – Anak Humpty Dumpty
Pencegahan risiko jatuh melalui pemberian edukasi risiko jatuh. Materi edukasi
pencegahan risiko jatuh di rawat jalan dan rawat inap meliputi:
1. Menyarankan pasien memakai sandal atau sepatu anti selip
12
2. Menganjurkan keluarga untuk menemani pasien apabila bepergian
3. Lantai dirumah tidak basah dan licin
4. Pencahayaan ruangan dan kamar mandi terang
5. Gunakan kloset duduk daripada kloset jongkok
6. Lantai kamar mandi tidak licin
7. Gunakan tempat tidur yang rendah
8. Gunakan sepatu atau sandal dengan ukuran yang sesuai
9. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang faktor- faktor yang menyebabkan
jatuh diantaranya :
a. Riwayat jatuh sebelumnya
b. Inkontinensia
c. Gangguan kognitif/psikologis
d. Gangguan keseimbangan/mobilitas
e. Usia > 65 tahun
f. Balita usia < 3 tahun
g. Osteoporosis
h. Status kesehatan yang buruk
i. Lantai basah/silau, ruang berantakan, pencahayaan kurang, kabel longgar /
lepas
j. Alas kaki tidak pas
k. Dudukan toilet yang rendah
l. Kursi atau tempat tidur beroda
m. Rawat inap berkepanjangan
n. Peralatan yang tidak aman
o. Peralatan rusak
p. Tempat tidur ditinggalkan dalam posisi tinggi
13
2. Menunjukkan pada pasien dan keluarga alat bantu panggilan darurat/bel
3. Posisikan alat bantu panggilan darurat /bel dalam jangkuan
4. Posisikan barang – barang pribadi dalam jangkauan pasien
5. Menyediakan pegangan tangan yang kokoh di kamar mandi, kamar dan lorong
6. Posisikan sandaran tempat tidur rumah sakit di posisi rendah ketika pasien sedang
beristirahat, dan posisikan sandaran tempat tidur yang nyaman ketika pasien tidak
tidur
7. Terpasang pagar pengaman di setiap tempat tidur dan dipasang saat pasien berada
di tempat tidur.
8. Posisikan rem tempat tidur terkunci pada saat berada di bangsal rumah sakit
9. Pastikan rem kursi roda berfungsi dengan baik dan menjaga roda kursi roda di
posisi terkunci ketika stasioner
10. Gunakan alas kaki yang nyaman, baik dan tepat pada pasien
11. Gunakan lampu malam hari atau pencahayaan tambahan
12. Pastikan pencahayaan yang terang di tiap ruangan ,lorong jalan dan kamar mandi.
13. Kondisikan permukaan lantai bersih dan kering. Bersihkan semua tumpahan
14. Kondisikan lorong jalan dan kamar mandi bersih dan tidak licin.
15. Kondisikan daerah perawatan pasien rapi
16. Ikuti praktek yang aman ketika membantu pasien pada saat akan ke tempat tidur
dan meninggalkan ke tempat tidur
14
BAB V
DOKUMENTASI
1. Formulir Rekam Medis Asesmen Awal Risiko Jatuh Rawat Jalan (FRM RJ)
2. Formulir Rekam Medis Asesmen Awal Keperawatan memuat asesmen awal risiko
jatuh Rawat Inap (FRM 2.3.1, FRM 2.3.3, FRM 2.3.4, FRM 2.3.5)
3. Formulir Rekam Medis Asesmen Ulang Risiko Jatuh Pasien Dewasa dan Anak (FRM
6.4)
4. Formulir Rekam Medis Pencegahan Risiko Jatuh Pasien Dewasa dan Anak (FRM
6.4.1)
5. Formulir Rekam Medis Edukasi Terintegrasi (FRM 9.1)
15
LAMPIRAN
Lampiran 1 Formulir Rekam Medis Asesmen Awal Risiko Jatuh Rawat Jalan (FRM RJ)
16
Lampiran 2 Formulir Rekam Medis Asesmen Awal Keperawatan memuat asesmen awal
risiko jatuh Rawat Inap (FRM 2.3.1, FRM 2.3.3, FRM 2.3.4, FRM 2.3.5)
17
Asesmen awal risiko jatuh pasien anak di rawat inap (FRM 2.3.5)
18
Lampiran 3 Formulir Rekam Medis Asesmen Ulang Risiko Jatuh Pasien Dewasa dan Anak (FRM 6.4)
19
Lampiran 4 Formulir Rekam Medis Pencegahan Risiko jatuh Pasien dewasa dan Anak (FRM 6.4.1)
20
Lampiran 5 Formulir Rekam Medis Edukasi Terintegrasi (FRM 9.1)
21