Makalah Sosiologi Lembaga Sosial Keluarg
Makalah Sosiologi Lembaga Sosial Keluarg
COPY DATANYA DI
http://karyacombirayang.blogspot.co.id/2015/10/makalah-sosiologi-lembaga-
sosial.html
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
Sosiologi, sebagai salah satu bidang ilmu yang mempelajari perilaku
manusia dan interaksinya, memiliki banyak aspek yang harus digali. Untuk
memperdalam pengetahuan serta pemahaman kita mengenai salah satu cabang
sosiologi yakni sosiologi keluarga, perlu adanya analisis teoritis (theoretical
analysis) yang membahas masalah lembaga/ institusi keluarga dan secara khusus
membahas masalah jumlah dan perbedaan umur anak, latar belakang suku,
tingkat ekonomi dan pendidikan, serta komunikasi dan interaksi keluarga dengan
masyarakat dan budaya sekitarnya.
Keluarga, dalam perspektif antropologi budaya memiliki keterkaitan yang
sangat erat dengan konsep kekerabatan. Kita mengetahui bahwa Indonesia
dengan beraneka ragam suku dan budayanya memiliki tiga mazhab besar sistem
kekerabatan : Sistem patrilineal, matrilineal, dan bilateral. Ketiga sistem ini
membentuk suatu hubungan yang akhirnya menjadi lembaga keluarga secara
utuh.
Jika kita analisis dalam perspektif sosiologi, keluarga sebagai lembaga
memiliki peranan dalam interaksi sosial di masyarakat. Bagaimana peran
institusi keluarga dalam membentuk suatu interaksi sosial kami analisis secara
gamblang dalam makalah ini.
B. Rumusan masalah
Apa pengertian dari lembaga keluarga, Ciri-ciri dari lembaga keluarga dan
apa fungsi dan peran fungsi dari lembaga keluarga ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Merupakan suatu kelompok sosial yang terdiri dari berbagai usia dan jenis
kelamin.
Minimal 2 orang dari mereka mempunyai hubungan sebagai suami dan istri
yang diakui oleh masyarakat dan mepunyai anggota keluarga melalui suatu
pernikahan yang sah.
Mempunyai seperangkat aturan sosial tetentu yang diakui dan dijalankan
bersama-sama oleh seluruh anggota keluarga.
Mempunyai fungsi pokok, diantaranya fungsi reproduksi,ekonomi,sosialisasi
dan perlindungan.
Menempati tempat tertentu dalam jangka waktu tertentu
3
inilah keluarga memperoleh keturunan sehingga keberadaan keluarga dapat terus
berlanjut.
Keluarga juga mempunyai fungsi manifest sebagai tempat untuk
menapatkan kasih saying (afeksi). Di daerah ini, fungsi keluarga sebagai fugsi
afeksi berjalan dengan sangat baik. Masing-masing orang tua memiliki cara
tersendiri untuk mencurahkan rasa kasih saying terhdap keluarganya.
Fungsi manifest yang paling tampak adalah fungsi edukatif (mendidik
keluarga). Keluarga merupakan tempat pertama bagi orang anak untuk menerima
pendidikan dan pembinaan. Melalui keluarga, kepribadian anak akan terbentuk
melalui proses inteaksi yang terjadi dalam keluaraga. Dalam hal ini, yang paling
berperan adalah orang tua.Jadi, Orang tua harus menjadi figure yang baik bagi
anak-anaknya.
4
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari analisis di atas, kami dapat kami simpulkan beberapa hal, antara
lain:
1. Keluarga merupakan lembaga yang memiliki peranan penting dalam proses
alih kebudayaan, di mana keluarga adalah elemen terkecil dan fundamental
dalm pendidikan seorang individu.
2. Keluarga, baik ditinjau secara genetis maupun secara kultural, memiliki
sistem interaksi tersendiri yang membuat keluarga sebagai lembaga dapat
memasuki struktur dan lapisan sosial di masyarakat.
3. Masalah keluarga, seperti kekerasan terhadap anak dan kekerasan terhadap
isteri yang dikategorikan sebagai perilaku kriminal sudah seharusnya
dijadikan isu publik sehingga persoalan kekerasan dalam keluarga ini jika
telah melampaui batas dapat memasuki ranah hukum. Akan tetapi, perlu
diingat bahwa kemelut internal keluarga sebaiknya tidak dimasukkan ke
ranah hukum secara terburu-buru, namun harus diselesaikan dulu secara
internal dalam keluarga itu sendiri.
4. Fungsi keluarga sebagaimana yang disebutkan oleh Horton & Hunt (1984),
seyogianya diperhatikan oleh keluarga beserta aturan-aturan yang
mengkhususkannya.
B. SARAN
Keluarga sangat penting bagi tiap individu dalam menghadapi perubahan
sosial budaya. Oleh karena itu keluarga seharusnya dapat menjadi pengontrol dan
pengawas bagi anggota-anggotanya. Selain itu kekerasan-kekerasan yang terjadi
dalam rumah tangga seharusnya dapat dicegah apabila ada toleransi antar anggota
keluarga.
5
Kami mengharapkan, keluarga dapat menjalankan fungsi dan perannya
masing-masing sebagai bagian terkecil masyarakat. Bukankah perubahan itu dapat
dimulai dari hal yang terkecil?
DAFTAR PUSTAKA
http://ibnulkhattab.blogspot.com/2008/10/lembaga-keluarga-sebuah-telaah-
ringkas.html
http://deninursamsi.wordpress.com/2009/04/05/lembaga-keluarga/
tegallumbuh.wordpress.com/2012/08/21/tujuan-keluarga/
Mulyadi, Seto, 2006. Kekerasan Pada Anak. Artikel dimuat di Kompas, 14 Januari
2006.
http://anggraenimunggi91.wordpress.com/2011/11/30/fungsi-manifes-laten-lembaga-
keluarga/