Makalah Pendidikan Pancasila
Makalah Pendidikan Pancasila
Disusun Oleh :
NIM : 150710101168
Fakultas : Hukum
UNIVERSITAS JEMBER
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang masih
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan pembuatan
makalah ini dengan judul “Sejarah Pancasila Sebagai Dasar Negara”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pendidikan Pancasila. Dalam makalah ini membahas tentang pengertian dari
pancasila, perumusan-perumusan pancasila, lahirnya pancasila, pengertian dasar
negara, pancasila sebagai dasar negara.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman , Saya yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................................................2
Daftar Isi ............................................................................................................................ 3
Bab I : Pendahuluan
Latar Belakang...................................................................................................................4
Rumusan Masalah .............................................................................................................5
Tujuan ................................................................................................................................ 5
Manfaat .............................................................................................................................. 5
Bab II : Pembahasan
Pengertian Pancasila ..........................................................................................................6
Perumusan – Perumusan Pancasila ..................................................................................9
Lahirnya Pancasila ...........................................................................................................10
Pengertian Dasar Negara .................................................................................................13
Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia ....................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Dari pemaparan diatas dapat di ketahui bagaimana arti pancasila itu secara
umum, dan anggapan pancasila sebagai dasar negara Indonesia dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 menurut Presiden Soekarno.
Sehingga untuk lebih jelasnya tentang pancasila sebagai dasar negara akan
dibahas dalam bab selanjutnya.
1.3 TUJUAN
1.4 MANFAAT
5
BAB II
PEMBAHASAN
Kata Pancasila berasal dari kata Sansakerta (Agama Buddha) yaitu untuk
mencapai Nirwana diperlukan 5 Dasar/Ajaran, yaitu :
6
Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan
kemerdekaan, kemudian keesokan harinya 18 Agustus 1945
disahkanlah UUD 1945 termasuk Pembukaannya dimana
didalamnya terdapat rumusan 5 Prinsip sebagai Dasar Negara yang
duberi nama Pancasila. Sejak saat itulah Pancasila menjadi Bahasa
Indonesia yang umum. Jadi walaupun pada Alinea 4 Pembukaan
UUD 45 tidak termuat istilah Pancasila namun yang dimaksud
dasar Negara RI adalah disebut istilah Pancasila hal ini didaarkan
interprestasi (penjabaran) historis terutama dalam rangka
pembentukan Rumusan Dasar Negara.
1. Hirarkis (berjenjang);
2. Piramid.
7
2. Peri kemanusiaan;
3. Peri ketuhanan;
4. Peri kerakyatan;
5. Kesejahteraan Rakyat
1. Nasionalisme/Kebangsaan Indonesia;
2. Internasionalisme/Prikemanusiaan;
3. Mufakat/Demokrasi;
4. Kesejahteraan Sosial;
5. Ketuhanan yang berkebudayaan;
Dan masih menurut Ir. Soekarno Trisila masih dapat diperas lagi
menjadi Ekasila atau Satusila yang intinya adalah Gotong Royong.
8
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya;
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab;
3. Persatuan Indonesia;
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan
permusyawaratan perwakilan;
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia;
9
f. Dekrit presiden 5 juli 1959 “kembali kepada Undang-undang Dasar
1945”
Yang pada alinea ke lima konsideran menyatakan bahwa :
“ bahwa kami berkeyakinan bahwa Piagam Jakarta tanggal 22 juni
1945 menjiwai undang-undang dasar 1945, dan adalah merupakan
suatu rangkaian kesatuan dengan konstitusi tersebut”.
Pada masa-masa akhir Perang Dunia II, kekalahan Jepang pada sekutu
dalam perang Pasifik tak lagi bisa disembunyikan. Hal ini mendesak Jenderal
Kuniaki Koisi yang saat itu menjabat sebagai Perdana Menteri Jepang untuk
mengumumkan sebuah rencana untuk Indonesia ke depannya pada tanggal 7
September 1944. Hal yang diumumkan oleh Koisi ternyata adalah sebuah rencana
untuk memerdekakan Indonesia ketika Jepang berhasil memenangkan perang Asia
Timur, berharap pengumuman ini akan membuat Indonesia berpikir bahwa
pasukan Sekutu adalah perenggut kemerdekaan mereka. Ketika pada 1 Maret,
Kumakichi Harada memberitahukan tentang pembentukan badan yang bertugas
menyelidiki usaha persiapan kemerdekaan dengan nama Dokuritsu Junbi Cosakai
10
(Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau disingkat
BPUPKI).
Ketika BPUPKI secara resmi dibentuk pada 29 April 1945, yang ditunjuk
menjadi ketua adalah Radjiman Wedyodiningrat, didampingi oleh Raden Pandji
Soeroso dan satu orang Jepang sebagai wakil ketuanya. Soeroso sendiri
sebenarnya memegang posisi ganda, yaitu sebagai kepala sekretariat BPUPKI
bersama Abdoel Gafar dan Masuda Toyohiko. Ketika didirikan, BPUPKI
memiliki 67 anggota dengan 7 diantaranya merupakan orang Jepang yang tidak
memiliki hak suara.
11
pertemuan ini, terjadi debat antara golongan Islam yang ingin Indonesia menjadi
negara Islam dan golongan yang ingin Indonesia menjadi negara sekuler. Ketika
mereka mencapai persetujuan, dibuatlah sebuah dokumen bernama Piagam
Jakarta yang di dalamnya terdapat usulan bahwa pemeluk agama Islam wajib
menjalankan syariat Islam. Rancangan ini akhirnya dibahas secara resmi pada
tanggal 10 dan 14 Juli 1945, dimana dokumen ini dipecah menjadi dua, bernama
Deklarasi Kemerdekaan dan Pembukaan.
12
Hal lain yang menjadi titik penting dalam sejarah lahirnya Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia adalah saat terjadi insiden Gerakan 30 September
(G30S) pada tahun 1965. Meskipun hingga saat ini masih sering terjadi
perdebatan tentang siapa dan apa motif yang ada di belakang insiden ini, pihak
militer bersama dengan kelompok agama terbesar pada waktu itu sepakat untuk
menyebarkan kabar bahwa penggiat insiden ini adalah PKI yang ingin mengubah
ideologi negara dari Pancasila menjadi ideologi Komunis. Karena upaya kudeta
ini gagal, pemerintahan orde baru memutuskan 1 Oktober sebagai hari kesaktian
Pancasila, menyimbolkan bahwa Pancasila menunjukkan kekuatannya
(kesaktiannya) terhadap ideologi Komunis.
13
2.5 PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
14
sumber dari segala sumber hukum, pancasila merupakan sumber kaidah hukum
negara yang secara konstitusional mengatur negara Republik Indonesia beserta
seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat,wilayah,serta pemerintahan negara.
Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan suatu asas kerokhanian yang
meliputi suasana kebatinan atau cita-cita hukum. Sehingga merupakan suatu
sumber nilai,norma serta kaidah, baik moral maupun hukum negara, dan
menguasai hukum dasar baik yang tertulis atau Undang-Undang Dasar maupun
yang tidak tertulis atau convensi.Dalam kedudukannya sebagai dasar negara,
pancasila mempunyai kekuatan mengikat secara hukum, Sebagai sumber dari
segala sumber hukum atau sebagai sumber tertib hukum Indonesia maka Pancasila
tercantum dalam ketentuan tertinggi yaitu pembukaan UUD 1945, kemudian
dijelmakan atau dijabarkan lebih lanjut dalam pokok-pokok pikiran. Yang
meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945, yang pada akhirnya
dikongkritisasikan dalam pasal-pasal UUD 1945, serta hukum positif lainnya.
Kedudukan pancasila sebagai dasar negara tersebut dapat dirinci sebagai
berikut :
Pancasila sebagai dasar negara adalah merupakan sumber dari segala sumber
hukum (sumber tertib hukum) Indonesia. Dengan demikian Pancasila merupakan
asas kerokhanian tertib hukum Indonesia yang dalam Pembukaan UUD 1945
dijelma lebih lanjut ke dalam empat pokok pikiran.
Meliputi suasana kebatinan (Geistlichenhintergrund) dari Undang-Undang
Dasar 1945.
Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara (baik hukum dasar
tertulis maupun tidak tertulis). Mengandung norma yang mengharuskan Undang-
Undang Dasar mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain
penyelenggara negara (termasuk para penyelenggara partai dan golongan
fungsional memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur. Hal ini
sebagaimana tercantum dalam pokok pikiran ketempat yang bunyinya sebagai
berikut :
“ . . . . . Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa, menurut
dasar kemanusiaan yang adil dan beradab”.
15
Merupakan sumber semangat bagi Undang-Undang Dasar 1945, bagi
penyelenggara negara, para pelaksana pemerintahan (juga para penyelenggara
partai dan golongan fungsional). Hal ini dapat dipahami karena semangat adalah
penting bagi pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, karena masyarakat dan
negara Indonesia senantiasa tumbuh dan berkembang seiring dengan
perkembangan zaman dan dinamika masyarakat. Dengan semangat yang
bersumber pada asas kerokhanian negara sebagai pandangan hidup bangsa, maka
dinamika masyarakat dan negara akan tetap diliputi dan diarahkan asas
kerokhanian negara.
16
Indonesia.Oleh karena itu fungsi pokok pancasila adalah sebagai dasar negara
Republik Indonesia.Hal ini sesuai dengan dasar yuridis sebagaimana tercantum
dalam Pembukaan UUD 1945, ketetapan No XX/MPRS/1966.( Jo Ketetapan
MPR No.V/MPR/1973 dan Ketetapan No. IX/MPR/1978). Di jelaskan bahwa
pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib hukum
Indonesia yang pada hakikatnya adalah merupakan suatu pandangan hidup,
kesadaran dan cita-cita hukum serta cita-cita moral yang meliputi suasana
kebatinan serta watak dari bangsa Indonesia. Selanjutnya dikatakannya bahwa
cita-cita tersebut adalah meliputi cita-cita mengenai kemerdekaan
individu.Kemerdekaan bangsa, perikemanusiaan, keadilan social, perdamaian
nasional dan mondial, cita-cita politik mengenai sifat, bentuk dan tujuan
negara.Cita-cita moral mengenai kehidupan ke masyarakatan dan keagamaan
sebagai pengejawantahan dari budi nurani manusia.
Dalam proses reformasi dewasa ini MPR melalui Sidang Istimewa tahun
1998, mengembalikan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Republik
Indonesia yang tertuang dalam tap. No. XVIII/MPR/1998. Oleh karena itu segala
agenda dalam proses reformasi, yang meliputi berbagai bidang selain
mendasarkan pada kenyataan aspirasi rakyat (sila IV) juga harus mendasarkan
pada nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Reformasi tidak mungkin
menyimpang dari nilai Ketuhanan.Kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta
keadilan, bahkan harus bersumber kepadanya.2[2]
17
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pancasila sebagai dasar negara adalah merupakan sumber dari segala sumber
hukum di Indonesia.
Sejarah panjang dalam perjalanan pancasila untuk bisa menjadi dasar negara
yang utuh.Sidang BPUPKI yang membuat lahirnya pancasila pada tanggal 1 Juni
1945 oleh Ir.Soekarno. Tidak hanya Ir.Soekarno saja tetapi juga ada Moh.Yamin
dan Prof.Dr.Supomo yang mengemukakan dasar negara versi mereka masing-
masing. Sampai akhirnya merumuskan pancasila oleh Panitia Sembilan dan di
dapat lah Piagam Jakarta.
18
untuk menetapkan UUD yang disahkan pada 18 Agustus oleh PPKI untuk
menggantikan UUDS yang gagal menciptakan kestabilan negara pada saat itu.
Menyusul penggunaan kembali UUD 1945, Pancasila yang menjadi rumusan
resmi adalah Pancasila dalam pembukaan UUD, yang merupakan Pancasila yang
kita kenal di era modern ini.
Hal lain yang menjadi titik penting dalam sejarah lahirnya Pancasila sebagai
dasar negara Indonesia adalah saat terjadi insiden Gerakan 30 September (G30S)
pada tahun 1965. Karena upaya kudeta ini gagal, pemerintahan orde baru
memutuskan 1 Oktober sebagai hari kesaktian Pancasila, menyimbolkan bahwa
Pancasila menunjukkan kekuatannya (kesaktiannya) terhadap ideologi Komunis.
3.2 SARAN
19
DAFTAR PUSTAKA
20