Anda di halaman 1dari 11

Laporan Pendahuluan Ca Mammae

Oleh: Rensita Noorma Utami, 0906511113


Departemen Bedah Lantai 5 RSPAD Gatot Soebroto
Profesi Keperawatan Medikal Bedah FIK UI

1. Pengertian
Ca mammae atau biasa disebut dengan kanker payudara merupakan tumor ganas yang
menyerang jaringan payudara, merupakan penyakit yang paling sering menyerang dan
paling ditakuti oleh kaum wanita walaupun kaum pria juga bisa terkena kanker payudara
namun masih jarang terjadi (Purwoastuti, 2008).

2. Faktor Resiko Kanker Payudara


 Usia
Semakin lama wanita hidup, semakin tinggi resiko terkena kanker payudara
 Riwayat keluarga
Wanita yang ibu atau saudarinya (saudara dekat, keturunan pertama/first degree
relatives) pernah atau sedang menderita kanker payudara memiliki resiko paling sedikit
dua sampai tiga kali lipat lebih besar debandingkan populasi umum. Kecenderungan
genetik untuk mengalami karsinogenesis mungkin disebabkan oleh kerapuhan atau
mutasi gen penekan tumor. Sebagian besar kasus kanker payudara tidak diwariskan
secara genetik, hanya sekitar 5% sampai 19% kasus yang diwariskan.
 Pengaruh hormon
Awitan haid sebelum usia 12 tahun, nuliparitas atau kehamilan pertama setelah usia 35
tahun, awitan menopause yang lambat, akan meningkatkan resiko mengidap kanker
payudara. Hormon yang dapat memicu terjadinya kanker payudara adalah hormon
estrogen. Karena wanita yang mengalami haid memiliki kadar hormon estrogen yang
tinggi, maka resiko terjadinya kanker payudara meningkat pada wanita yang mengalami
haid lebih awal dan menopause lebih lambat. Wanita yang hamil di usia lanjut atau
tidak hamil, juga dapat meningkatkan resiko kanker payudara. Peningkatan resiko ini
berkaitan dengan pajanan ekstrogen bertahun-tahun dan tidak terputus. Tingkat
estrogen yang tinggi meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara. Estrogen
menstimulasi sel-sel payudara untuk tumbuh dan membelah. Sel-sel payudara yang
membelah secara aktif diyakini mempunyai suatu kemungkinan kerusakan DNA yang
lebih besar begitu juga suatu jumlah yang lebih besar dari sel-sel yang telah mempunyai
kerusakan DNA. Suatu jumlah yang lebih besar dari sel-sel dengan kerusakan DNA
meningkatkan risiko perkembangan kanker.
 Riwayat penyakit payudara jinak. Wanita yang mempunyai tumor payudara disertai
perubahan epitel proliferatif mempunyai resiko dua kali lipat mengalami kanker
payudara.
 Pajanan radiasi dalam waktu yang lama
 Obesitas
Obesitas dapat menjadi faktor resiko terjadinya kanker payudara karena peningkatan
akumulasi toksin larut lemak dan potensial hormon karsinogenik dalam jaringan lemak.

3. Manifestasi Klinis
a. Manifestasi yang paling sering terjadi
 Terdapat massa (keras, ireguler, tidak nyeri tekan) atau penebalan pada payudara
atau penebalan aksila.
 Rabas puting payudara, persisten, spontan, yang mempunyai karakter
serosanguinosa, mengandung darah atau encer.
 Retraksi atau inversi puting susu
 Perubahan ukuran, bentuk, atau tekstur payudara (asimetris)
 Pengerutan atau pelekukan kulit di sekitarnya
 Kulit yang bersisik di sekeliling puting susu
b. Manifestasi penyebaran lokal atau regional
 Kemerahan, ulserasi, atau pelebaran vena. Kemerahan atau eritema dapat
menunjukkan inflamasi lokal jinak atau inflamasi limfatik supervisial oleh
neoplasma. Pelebaran vena atau pola venosa yang menonjol menandakan
peningkatan suplai darah yang dibutuhkan oleh sel tumor
 Edema, perubahan peau d’ orange (seperti kulit jeruk). Edema dan pitting kulit
dapat terjadi akibat neoplasma menyekat drainase limfatik sehingga kulit tampak
seperti buah jeruk.
 Pembesaran kelenjar getah bening aksila
c. Manifestasi metastasis
 Pembesaran kelenjar getah bening supraklavikula dan servikal
 Nyeri tulang berkaitan dengan penyebaran ke tulang
(Otto, 2005)
4. Klasifikasi
a. Carcinoma In Situ
Kanker atau karsinoma in situ disebut juga sebagai kanker payudara non invasif.
Kanker ini ditemukan dalam saluran payudara dan belum mengembangkan
kemampuan untuk menyebar di luar payudara. Jenis umum dari kanker atau
karsinoma in situ ini adalah Ductal Carcinoma In Situ (DCIS) dan Lobular
Carcinoma In Situ (LCIS)
1) Ductal Carcinoma In Situ (DCIS)
Merupakan munculnya sel-sel abnormal pada saluran susu di payudara. DCIS
dianggap sebagai bentuk paling awal dari kanker payudara. DCIS noninvasif
artinya belum menyebar keluar dari saluran susu dan menyerang bagian payudara
lainnya. DCIS biasanya ditemukan lewat prosedur mammogram yang merupakan
bagian dari skrining kanker payudara (Harnowo, 2011)
2) Lobular Carcinoma In Situ (LCIS)
Merupakan kondisi umum di mana sel-sel abnormal terbentuk pada lobulus atau
kelenjar susu di payudara. LCIS menunjukkan bahwa pasien memiliki peningkatan
risiko mengembangkan kanker payudara
b. Invasive Ductal Carcinoma atau Infiltrating Ductal Carcinoma (IDC)
IDC merupakan kanker payudara yang paling umum terjadi. IDC terjadi 65%-80%
dari seluruh kejadian kanker payudara. IDC berawal dari saluran susu dan menyerang
jaringan payudara di sekitarnya. Jika tidak ditangani pada stadium awal, IDC dapat
menjalar ke bagian tubuh lain melalui sistem aliran darah dan limfatik
c. Invasive Lobular Carcinoma (ILC)
ILC, berkembang dari kelenjar yang memproduksi susu dan kemudian menyerang
jaringan payudara disekitarnya. Juga bahkan ke tempat yang lebih jauh dari asalnya.
Dengan ILC, penderita mungkin tidak akan merasakan suatu benjolan, yang dirasakan
hanyalah adanya semacam gumpalan atau suatu sensasi bahwa ada yang berbeda pada
payudara.
d. Inflammatory Breast Cancer
Jenis kanker ini jarang terjadi tapi termasuk tipe kanker payudara yang agresif. Kulit
pada payudara menjadi merah dan bengkak atau menjadi tebal/besar, berbintik-bintik
menyerupai jeruk yang terkelupas. Hal ini dikarenakan oleh sel kanker yang menekan
dan mengobstruksi pembuluh getah bening yang letaknya dekat permukaan payudara.
5. Stadium Kanker Payudara
Stadium Keterangan
0 Stadium ini disebut kanker payudara non invasif. Ada dua tipe, yaitu
Ductal Carcinoma In Situ (DCIS) dan Lobular Carcinoma In Situ
(LCIS)
I Kanker invasif kecil, ukuran tumor < 2cm dan tidak menyerang
kelenjar getah bening
II Kanker invasif, ukuran tumor 2-5 cm dan telah menyerang kelenjar
getah bening
III Kanker invasif besar, ukuran tumor > 5 cm, dan benjolan sudah
menonjol ke permukaan kulit, pecah, berdarah, atau bernanah
IV Sel kanker sudah bermetastasis atau menyebar ke organ lain seperti
hati, tulang, paru-paru, dan otak

6. Penahapan Kanker Payudara


Sistem yang biasa digunakan untuk menentukan stadium kanker adalah sistem TNM atau
tumor, nodus limfe, dan metastasis. T merupakan ukuran tumor untuk menentukan luas
kanker. N menandakan keterlibatan nodus limfe atau kelenjar getah bening aksilaris. M
menunjukkan ada tidaknya metastasis.
 T (tumor)
T 0 : tidak ada tanda-tanda tumor
T 1 : tumor dengan ukuran terbesar ≤ 2 cm
T 2 : tumor dengan ukuran terbesarnya >2 cm tetapi < 5 cm
T 3 : tumor dengan ukuran terbesarnya > 5 cm
T 4 : ukuran tumor berapa saja, tetapi sudah ada penyebaran ke kulit atau dinding dada
atau pada keduanya , dapat berupa borok, edema atau bengkak, kulit payudara
kemerahan atau ada benjolan kecil di kulit di luar tumor utama
 N (Nodus)
N 0 : tidak terdapat metastasis pada nodus limfe regional (KGB di ketiak/aksilla)
N 1 : metastasis ke KGB aksilla yang masih dapat digerakkan
N 2 : metastasis ke KGB aksilla yang sulit digerakkan
N 3 : metastasis ke KGB di atas tulang selangka (supraclavicula) atau pada KGB di
mammary interna di dekat tulang sternum
 M (Metastasis)
M x : metastasis jauh belum dapat dinilai
M 0 : tidak terdapat metastasis jauh
M 1 : terdapat metastasis jauh

Tahapan Tumor Size (T) Nodus Limfe (N) Metastasis (M)


Tahap 0 Tis N0 M0
Tahap I T1 N0 M0
T0 N1 M0
Tahap IIA T1 N1 M0
T2 N0 M0
T2 N1 M0
Tahap IIB T3 N1 M0
T3 N2 M0
T0 N2 M0
T1 N2 M0
Tahap IIIA T2 N2 M0
T3 N1 M0
T3 N2 M0
T4 Sembarang N M0
Tahap IIIB
Sembarang T N3 M0
Tahap IV Sembarang T Sembarang N M1

7. Pengkajian
Pengkajian pada klien dengan kanker payudara menurut Doenges (2000) diperoleh data
sebagai berikut:
a. Aktifitas/istirahat
Gejala: kerja, aktifitas yang melibatkan banyak gerakan tangan/pengulangan, pola
tidur (contoh, tidur tengkurap).
b. Sirkulasi
Tanda: kongestif unilateral pada lengan yang terkena (sistem limfe).
c. Makanan/cairan
Gejala: kehilangan nafsu makan, adanya penurunan berat badan.
d. Integritas Ego
Gejala: stresor konstan dalam pekerjaan/pola di rumah. Stres/takut tentang diagnosa,
prognosis, harapan yang akan datang.
e. Nyeri/kenyamanan
Gejala: nyeri pada penyakit yang luas/metastatik (nyeri lokal jarang terjadi pada
keganasan dini). Beberapa pengalaman ketidaknyamanan pada jaringan payudara.
f. Keamanan
Tanda: massa nodul aksila. Edema, eritema pada kulit sekitar.
g. Seksualitas
Gejala: adanya benjolan payudara, perubahan pada ukuran dan kesimetrisan payudara.
Perubahan pada warna kulit payudara atau suhu, rabas puting yang tak biasanya, gatal,
rasa terbakar atau puting meregang. Riwayat menarke dini (lebih muda dari usia 12
tahun), menopause lambat (setelah 50 tahun), kehamilan pertama lambat (setelah usia
35 tahun). Masalah tentang seksualitas/keintiman.
Tanda: perubahan pada kontur/massa payudara, asimetris. Kulit cekung, berkerut,
perubahan pada warna/tekstur kulit, pembengkakan, kemerahan atau panas pada
payudara. Puting retraksi, rabas dari puting (serosa, serosangiosa, sangiosa, rabas
berair meningkatkan kemungkinan kanker, khususnya bila disertai benjolan)

8. Pemeriksaan Diagnostik
a. CT Scan
Digunakan untuk mendiagnosis metastasis kanker payudara pada organ lain.
b. Mammografi
Mammografi adalah teknik pencitraan payudara yang dapat mendeteksi lesi yang
tidak terpalpasi. Untuk pandangan ini, payudara secara mekanik ditekan dari atas ke
bawah dan dari sisi ke sisi. Mammografi dapat mendeteksi tumor sebelum tumor
tersebut dapat teraba (< 1 cm). Mammografi dianjurkan 1 atau 2 tahun bagi wanita
antara usia 40-50 tahun.
c. CT Scan
Digunakan untuk mendiagnosis metastasis kanker payudara pada organ lain.
d. Mammografi
Mammografi adalah teknik pencitraan payudara yang dapat mendeteksi lesi yang
tidak terpalpasi. Untuk pandangan ini, payudara secara mekanik ditekan dari atas ke
bawah dan dari sisi ke sisi. Mammografi dapat mendeteksi tumor sebelum tumor
tersebut dapat teraba (< 1 cm). Mammografi dianjurkan 1 atau 2 tahun bagi wanita
antara usia 40-50 tahun.
e. Aspirasi jarum halus
Jarum halus pada ujung spuit diarahkan ke tempat pengambilan sampel. Kemudian
spuit digunakan untuk mengambil jaringan atau cairan ke dalam jarum. Bahan
sitologik ini diusapkan di atas preparat kaca dan dikirim ke laboratorium untuk
dianalisis.
f. Biopsi eksisional
Merupakan prosedur yang dilakukan terhadap segala massa payudara yang dapat
diraba. Untuk melakukan biopsi ini, digunakan jarum khusus dengan lumen yang
besar untuk mengangkat inti jaringan. Prosedur ini digunakan ketika tumor relatif
besar dan dekat dengan permukaan kulit. Jaringan ini diperiksa terhadap adanya
reseptor estrogen dan progesteron.
WOC Ca Mammae

Hiperplasia abnormal sel mammae

↑suplai nutrisi Mendesak jaringan Mammae Menekan sel


ke jaringan Ca mammae sekitar membengkak syaraf

↓suplai nutrisi Menekan Ukuran Nyeri


ke jaringan lain pembuluh darah mammae
abnormal

↓Berat Badan Aliran darah


terhambat Mammae Kurang
asimetris pengetahuan
Nutrisi kurang
Perfusi jaringan
dari kebutuhan
terganggu Gangguan citra Cemas
tubuh
tubuh
Nekrosis jaringan

Timbul ulkus Resiko infeksi

Gangguan
integritas kulit
Referensi:
Harnowo, P.A. (2011). “Ductal Carsinoma In Situ Gejala Awal Kanker Payudara”.
http://health.detik.com/read/2011/10/20/083502/1748249/770/ductal-carsinoma-in-situ-
gejala-awal-kanker-payudara (Diakses pada 1 Januari 2014 pukul 07.25 WIB)
Doenges, M.E., Moorhouse, M.F., dan Moor, A.C. (2007). Nursing care plans: Guidlines for
individualizing client care across the life span. Davis Plus
Otto, S.E. (2005). Buku saku keperawatan onkologi. (Jane Freyana Budi, Penerjemah).
Jakarta: EGC
Purwoastuti, E. (2008). Kanker payudara: Pencegahan dan deteksi dini. Yogyakarta:
Kanisius
Smeltzer, S.C., dan Bare, B.G. (2002). Buku ajar keperawatan medikal bedah brunner &
suddarth. (Ed. 8). (Agung Waluyo, Penerjemah). Jakarta: EGC
Brokoli, kol & kembang kol
Ketiga jenis sayuran ini memiliki komponen kimia indole-3-carbinol (I3C) yang berguna memerangi kanker payudara
dengan mengubah estrogen pemicu kanker menjadi bersifat protektif. Brokoli, terutama di bagian kecambah juga
memiliki phytochemical sulforaphane yang dipercaya dapat mencegah beberapa tipe kanker seperti kanker usus dan
rectal. Sulforaphane menginduksi produksi enzim tertentu yang dapat menonaktifkan radikal bebas dan karsinogen.

 Bawang Putih
Komponen dominan yang terkandung dalam bawang putih yaitu allyl sulfur membantu mencegah pembentukan dan
pengaktifan nitrosamine dalam tubuh dan memblokir zat-zat karsinogen yang berbahaya bagi tubuh. Selain itu bumbu
dapur ini juga mengandung zat aktif seperti vitamin A, B, C, kalsium, potassium, besi, karoten dan selenium.
Komponen-komponen ini dapat mencegah mutasi gen, menghambat pertumbuhan sel kanker, memperbaiki struktur
DNA yang rusak bahkan merangsang sel kanker untuk membunuh dirinya (apoptosis). Selain itu bawang putih juga
berperan sebagai antioksidan yang mengeluarkan racun dari dalam tubuh dan membunuh kuman helicobacter pylori
yang dapat memicu kanker lambung.

Tomat
Mengandung lycopene, antioksidan yang melawan radikal bebas penyebab kanker. Tomat
juga mengandung vitamin C yang dapat mencegah kerusakan sel yang dapat menjadi kanker.
Lycopene dipercaya dapat membunuh sel kanker di mulut dan peningkatan konsumsi
lycopene dapat mengurangi resiko kanker payudara, prostat, pangkreas dan kanker kolateral.
Kedelai
Produk-produk kacang kedelai seperti tahu mengandung beberapa tipe phytoestrogen yang
dapat membantu mencegah kanker payudara dan prostat dengan cara menghambat dan
menekan perubahan sel kanker.
Alpukat
Kaya akan glutathione, antioksidan yang kuat untuk melawan radikal bebas dalam tubuh.Para
ilmuwan juga percaya alpukat dapat berguna untuk mengobati hepatitis –penyebab kanker
hati- dan masalah-masalah kerusakan hati lainnya.
acang panjang

Kacang panjang baik untuk para penderita kanker payudara. Merupakan menu sehat untuk
melawan kanker. Diolah dengan cara ditumis atau direbus agar lebih sehat dan bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai