I. TUJUAN PERCOBAAN Setelah melakukan percobaan mahasiswa diharapkan dapat : 1. Memahami prinsip kerja menara pendingin. 2. Mampu membuat flowsheet menara pendingin.
II. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
A. Alat yang digunakan : 1. Menara pendingin sistem sirkulasi terbuka. B. Bahan yang digunakan : 1. Air
III. DASAR TEORI
A. PENGERTIAN Kemudahan mendapatkan air pada daerah industry merupakan alasan utama mengapa air dipakai sebagai media pendingin untuk produk-produk industry. Faktor utama mengapan air banyak digunakan sebagai media pendingin adalah : 1. Air mempunyai kapasitas panas tinggi 2. Mudah dalam transformasi pemakaiannya 3. Harga relative murah dan mudah didapat 4. Pada batas-batas suhu penggunaan yang normal tidak terjadi pemuaian dan penyusutan yang nyata Sesuai dengan karakteristiknya air mempunyai sifat-sifat tertentu antara lain : 1. Adanya mikroorganisme yang hidup dalam air 2. Mempunyai suhu tertentu 3. Adanya zat terlarut dan tidak terlarut Dalam mendapatkan kualitasair pendingin yang baik dan memenuhi syarat, menara pendingin dilengkapi dengan Chemical Treatment Package, dimana proses ini ditambahkan beberapa bahan kimia seperti : polyphospat untuk mencegah korosi, asam sulfat sebagai pengontrol pH dan polycrene sebagai pengontrol pertumbuhan mikroorganisme. Sistem Kerja Menara Pendingin dibagi menjadi tiga, yaitu : A. Sistem Satu Kali Aliran Sistem ini merupakan sistem yang sesuai untuk media pendingin dalam jumlah persediaan yang cukup banyak atau tidak terabatas. Dalam sistem air pendingin hanya satu kali melewati Alat Penukar Panas dan keluar dari sistem, kemudian air dialirkan kembali ke tangki penampung, sungai atau laut. Air yang digunakan biasanya air tawar atau air laut tergantung mudahnya mendapatkan air tersebut. Contoh penggunaannya sebagai pendinginan condenser dan air proses. Masalah yang timbul pada sistem satu kali aliran antara lain terjadi korosi, kerak (fouling), scale dan mikroorganisme.
Gambar 1. Sistem Satu Kali Aliran
B. Sistem Sirkulasi Terbuka
Pada sistem ini air dialirkan dari menara pendingin (Cooling Tower Basin) menuju peralatan perpindahan panas untuk mendinginkan produk-produk proses, dan keluar dari HE air dilewatkan kembali ke menara pendingin pada unit penguapan, dimana air yang teruapkan berfungsi sebagai pendingin untuk air yang tinggal. Akibat penguapan terjadi perubahan kualitas air dan komposisi zat-zat kimia dalam air make- up. Masalah yang tibul pada sistem sirkulasi terbuka antara lain korosi, keraj, mikroorganisme dan pelapukan kayu. C. Sistem Sirkulasi Tertutup Pada sistem ini air pendingin disirkulasikan secara rantai tertutup, sehingga penguapan dapat diabaikan dan komponen zat-zat kimia tidak berubah. Contoh penggunaannya pada pendingin mesin diesel dan radiator mobil. Masalah yang timbul pada sistem ini antara lain korosi dan fouling. Pembagian Menara Pendingin Menara pendingin dirancang untuk mendinginkan air panas yang keluar dari condenser, sehingga air tersebut dapat dimanfaatkan kembali sebagai menara pendingin. Mekanisme media pendingin dicapai dengan jalan kontak langsung air dan udara, dimana udara akan jenuh dengan air dan suhu air akan mendekati duhu bola basah udara. 1. Menara Atmospheric Menara ini tergantung pada angin dan harus di daerah yang relative terbuka untuk menerima arus angin yang cukup dari semua arah. Menara ini tidak memerlukan tenaga yang cukup besar untuk memompa air bagian atas yang cukup tinggi. Menara ini membutuhkan tanah yang cukup luas.
2. Menara Natural Draft
Menara ini bekerja tergantung pada suhu ruang. Menara ini relative besar dan tidak memerlukan kipas dan mempunyai ukuran yang sangat tinggi. 3. Menara Mechanical Draft Pada menara ini disirkulasikan dengan menggunakan kipas yang diletakkan di bagian bawah menara yang disebut forced draft. Ukuran menara iini lebih kecil jika dibandingkan dengan menara atmospheric ataupun menara natural draft.
B. DEFINISI MENARA PENDINGIN (COOLING TOWER)
Menara pendingin merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk menurunkan suhu aliran air dengan cara mengekstraksi panas dari air dan mengemisikannya ke atmosfir. Menara pendingin menggunakan penguapan dimana sebagian air diuapkan ke aliran udara yang bergerak dan kemudian dibuang ke atmosfir.Sebagai akibatnya, air yang tersisa didinginkan secara signifikan.Menara pendingin mampu menurunkan suhu air lebih dari peralatan-peralatan yang hanya menggunakan udara untuk membuang panas, seperti radiator dalam mobil, dan oleh karena itu biayanya lebih efektif dan efisien energinya.
Gambar 1. Diagram skematik sistim menara pendingin
(Laboratorium Nasional Pacific Northwest, 2001)
C. KOMPONEN-KOMPONEN PADA COOLING TOWER
Komponen-komponen dari Cooling Tower adalah: 1. Rangka dan casing Hampir semua menara memiliki rangka berstruktur yang menunjang tutup luar (wadah/casing), motor, fan, dan komponen lainnya.Dengan rancangan yang lebih kecil, seperti unit fiber glass, wadahnya dapat menjadi rangka. 2. Bahan pengisi Terdapat dua jenis bahan pengisi, yakni: a. Bahan pengisi berbentuk percikan/splash fill: air jatuh bdi atas lapisan yang berurut dari batang pemercik horizontal, secara terus-menerus pecah menjadi tetesan yang lebih kecil, sambil membasahi permukaan bahan pengisi. Bahan pengisi percikan dari plastic memberikan perpindahan panas yang lebih baik daripada bahan pengisi percikan dari kayu. b. Bahan pengisi berbentuk film: terdiri dari permukaan plastic uang yipis dengan jarak yang berdekatan dimana di atasnya terdapat semprotan air, membentuk lapisan film yang tipis dan melakukan kontak dengan udara. Permukaannya dapat berbentuk datar bergelombang, berlekuk, atau pola lainnya.Jenis bahan pengisi film lebih efisien dan memberi perpindahan panas yang sama dalam volume yang lebih kecil daripada bahan pengisi jenis splash. 3. Kolam air dingin Kolam air dingin terletak pada atau dekat bagian bawah menara, dan menerima air dingin yang mengalir turun melalui menara dan bahan pengisi.Kolam biasanyamemiliki sebuah lubang atau titik terendah untuk pengeluaran air dingin. 4. Drift eliminators Alat ini menanglap tetesan air yang terjebak dalam aliran udara agar tidak hilang ke atmosfir. 5. Saluran udara masuk Ini adalah titik masuk bagi udara menuju menara. Saluran masuk ini dapat berada pada seluruh sisi menara. 6. Louvers Kegunaan louvers adalah untuk menyamakan aliran udara ke bahan pengisi dan menahan air dalam menara. 7. Nosel Alat ini menyemprotkan air untuk membasahi bahan pengisi. 8. Fan Fan aksial (jenis baling-baling) dan sentrifugal keduanya digunakan di dalam menara. Fan ini disesuaikan untuk mengirim aliran udara yang dikehendaki Beberapa istilah yang digunakan dalam cooling tower ini adalah : Drift : droplet air yang terbawa oleh udara keluar dari cooling tower. Droplet drift ini mempunyai konsentrasi yang murni sama seperti air yang msuk ke tower. Kecepatan drift secara khusus diturunkan dengan menggunakan alat seperti baffle, yang disebut dengan drift eliminator, udara mengalir setelah meninggalkan daerah fill dan spray tower. Blow out : droplet air keluar cooling tower dengan memutar, secara umum pada aliran udara masuk yang terbuka. Air juga dapat hilang, tidak memutar, melalui deburan atau misting. Alatnya seperti wind server, louver, splash deflector. Dan water diverter yang digunakan untuk membatasi kehilangan ini. Plume : aliran udara keluar yang jatuh meninggalkan cooling tower. Plume ini terlihat ketika air menguap yang mengandung kondensat yang kontak dengan pendingin air. Blow down : bagian mensirkulasi aliran air yang keluar untuk mempertahankan atau mempertahankan junlah padatan terlarut dan yang murni lainnya pada level yang sesuai. Leaching : menghilangkan bahan kimia pengawet kayu dengan mencucinya pada air yang mengalir melalui cooling tower berstruktur kayu. Noise : pancaran bunyi yang sangat kuat dari cooling tower dan catatan yang yang diberikan dari jarak arahnya. Bunyi dibangkitkan dengan air yang jatuh, gerak air dari kipas, daun kipas yang bergerak didalam struktur, dan motor, gearbox atau sabuk penggerak. Cooling tower ini berfungsi untuk melepaskan panas air yang keluar dari kondensor agar air dapat diresirkulasi atau dikeluarkan dan digunakan kembali. Major Components a. Cooling Tower (Supply) Basin Air disediakan dari pemecatan Berputar-Putar Sistem Penyediaan Air [bagi/kepada] suatu Kolom/Dok/Bak Distribusi, dari yang mana Pompa Menara Pendingin mengambil suatu pengisapan. b. Cooling Tower Pumps Pompa yang besar ini menyediakan air pada (di) atas 100,000 galon per menit bagi/kepada satu atau lebih Menara Pendingin. Masing-Masing pompa pada umumnya (di) atas 15 kaki dalam. Motor Perakitan mungkin (adalah) 8 bagi/kepada 10 kaki tinggi. Total permintaan elektrik dari semua Menara Pendingin pompa mungkin (adalah) sebanyak . seperti 5% tentang keluaran yang elektrik setasiun itu.
D. PRINSIP KERJA COOLING TOWER
Air panas yang masuk pada bagian atas cooling tower didistribuskan secara merata didalam rumah cooling tower, lalu akan jatuh kebawah dikarenakan gaya gravitasi atau pancaran air diarahkan ke bawah. Air yang masuk dan udara melalui filling arahnya searah. Disana terjadi perpindahan panas dan perpindahan massa, dimana perpindahan panas dan perpindahan massa terjadi dari air ke udara. Udara yang banyak memiliki kandungan air(jenuh) disirkulasikan dengan kipas sehingga udara yang belum jenuh masuk ke rumah cooling tower. Air dingin yang ditampung di bak penampung digunakan kembali. Dalam proses ini, terjadi penghilangan air karena terjadi penguapan. Sehingga harus diberi masukan air tambahan (make up water).Air dingin yang dihasilkan dilewatkan melalui saringan agar kotoran-kotoran atau padatan-padatan mineral tertahan dan tidak melewati alat lainnya.
E. TIPE-TIPE COOLING TOWER
Cooling tower dimasukan kedalam dua subdivisi utama, yaitu : 1. Natural draft atau atmospheric Cooling tower jenis ini menggunakan cerobong asap beton yang sangat besar untuk memasukan udara melalui media. Dikarenakan ukuran tower yang besar (tinggi 500 kaki dan diameter dasarnya 400 kaki) maka secara umum digunakan untuk laju alir diatas 200000 gal/menit. Biasanya jenis tower ini digunakan untuk menghasilkan daya di Amerika Serikat. Jenis ini tidak menggunakan kipas untuk mengahsilkan aliran udaranya, udara diperoleh dari aliran induksi natural atau alami dari spray tekanan. Gambar 3. Menara Pendingin Natural Draft 2. Mechanical draft Cooling tower jenis ini paling banyak digunakan. Tower ini menggunakan kipas besar untuk mengambil udara melalui sirkulasi air. Air mengalir kebawah diatas permukaan fill yang membantu meningkatkan panas antara air dan udara. Cooling tower jenis Mechanical Draft dibagi menjadi dua macam yaitu : 1. Forced Draft Tower jenis ini mempunyai kipas, basin, dan pipa yang diletakan didalam struktur tower. Pada jenis ini , kipas diletakan dibagian bawah atau dasar. Tidak ada celah pada dinding bagian luarnya. Struktur baja atau susunan kayu tertutupi dengan panel yang terbuat dari aluminium, galvanized baja, atau asbestos cemnent board. Selama operasi kipas mengahsilkan udara pada kecepatan rendah secara horizontal melalui packing dan kemudian secara vertical berlawanan dengan aliran air yang kebawah yang terjadi pada sisi kipas. Drift eliminator diletakan pada atas tower yang melepaskan air yang masuk ke udara. Vibrasi dan noise dikurangi ketikan alat berputar yang terbuat dari pondasi padat (solid). Kipas ini sering mengatasi dry air atau keringnya udara, pengurangan erosi, dan masalah kondensasi air. Gambar 4. Menara Pendingin Fored draft 2. Induced Draft Tower jenis ini terdiri dari 2 macam yaitu : 1. Counterflow 2. Crossflow Jenis counterflow dan crossflow ini selain dimasukan kedalam induced draft juga dapat dimasukan kedalam karakteristik cooling tower berdasarkan aliran udaranya. 1. Counterflow Pada tower counterflow ini, udara bergerak naik secra vertical melalui fill, berlawanan dengan jatuhnya air. Dikarenakan keperluan pemasukan yang tinggi dan daya hisap yang penuh, penggunaan system spray bertekanan tinggi, tekanan udara yang hilang besar, maka beberapa counterflow tower kecil yang secara fisik lebih tinggi, memerlukan lebih banyak pompa, dan menggunakan lebih banyak kipas dibandingkan crossflow. Pada counterflow tower yang lebih besar, penggunaan system distribusi bertekanan rendah gravity-releated, ditambah dengan ketersediaan daerah masukan dan daerah plenum untuk pengaturan udara, menyebabkan perawatan yang sangat diperlukan. 2. Crossflow Tower jenis ini mempunyai fill konfigurasi yang aliran udaranya mengalir secara horizontal, air yang akan didinginkan dialirkan kedalam kolom masukan air panas yang diletakan dibagian atas fill, dan didistribusikan ke fill secara gravitasi melalui lubang orificies didasar basin. Cooling tower jenis crossflow ini terdiri atas 3 macam, yaitu 1. Double flow 2. Single flow 3. Spray filled
F. MASALAH PADA COOLING TOWER
Masalah yang berpotensial muncul dalam sistem pendinginan adalah : Korosi, deposit kerak, dan pertumbuhan mikrobiologi ( jamur dan lumut ). A. Korosi Korosi adalah proses elektrokimia, proses anodik yang terjadi dalam sistem dimana beda potensial metal dan keberadaan oksigen yang terlarut dalam media akan membentuk radikal bebas yang sangat reaktif terhadap besi. Kondisi ini akan diperparah oleh keberadaan chemical lain yang terlarut dalam media (air). B. Kerak Kerak adalah endapan yang melekat dalam sistem perpindahan panas, material endapan yang terlarut dalam air secara specifik dikenal sebagai ‘hardness’. Material atau hardness ini akan membentuk kerak bila konsentrasinya tinggi dan atau temperatur yang cukup tinggi. Semakin tebal kerak yang terbentuk dalam sistem pendingin, maka effisiensi cooling tower akan semakin kecil dan bila dibiarkan tanpa kontrol maka saluran air pendingin akan menjadi buntu. C. Lumpur Lumpur biasanya terbentuk dari endapan yang tidak dapat membentuk kerak seperti : 1. Suspensi dari besi atau garam kesadahan yang terikut dalam air make up. 2. Material organik alami dari air make up. 3. Partikel yang terikut dari udara. 4. Additive organik yang terikut dari process yang rusak. 5. Hasil dari korosi migrasi. D. Mikroorganisma Sistem pendingin air, biasanya menggunakan sirkulasi dimana kontak dengan udara adalah hal yang utama dalam transfer panas, hal ini memungkinan kontak yang sangat besar dengan spora algae, jamur dan bakteri (mikroorganisma ) dari udara. Adakalanya lumpur dan mikroorganisma bersinergi membentuk endapan tebal pada permukaan basin cooling tower. Untuk cooling tower yang menggunakan motor maka perlu dilakukan perawatan untuk motor. Adapaun jenis gangguan dan cara mengatasinya adalah sebagai berikut: TROUBLE SEBAB PERBAIKAN Periksa daya starter. Perbaiki koneksi control pada motor. Tidak ada daya dalam motor, Motor tidak bekerja Pastikan overload dalam dan kabel koneksi yang salah short sirkuit dalam keadaan normal. Periksa tegangan pada Motor tidak bekerja Tegangan rendah terminal motor. Samakan dengan name plat motor. Open circuit pada lilitan Periksa lilitan motor dari Motor tidak bekerja motor kemungkinan open circuit Drive motor dan atau fan Motor tidak bekerja Periksa gear motor atau fan. macet Periksa bila terjadi kerusakan Motor tidak bekerja Rotor cacat pada bars dan ring Periksa tegangan dan arus Tegangan tidak sesuai/ tidak Kerja motor terlalu panas pada tiga saluran apakah stabil sesuai dengan name plat Periksa sudut fan blade dan Kerja motor terlalu panas Overload bearing apakah rusak Periksa power suplai & rasio Kerja motor terlalu panas Putaran motor tidak sesuai gear. Pelumasan pada bearing Kurangi dan jalankan motor Kerja motor terlalu panas terlalu banyak diatas kecepatan Gesekan motor dan selimut Kerja motor terlalu panas Ganti bearing yang aus. stator Kesalahan pelumasan dalam Ganti dengan pelumasan Kerja motor terlalu panas bearing yang sesuai Motor tidak bekerja jika Kerja motor terlalu panas Satu phasa terbuka hanya satu phasa, periksa wiring control dan motor. Kerja motor terlalu panas Ventilasi yang kurang Buat ventilasi lebih besar Kerja motor terlalu panas Kesalahan lilitan Periksa dengan ohmmeter Kerja motor terlalu panas Shaft motor bergerak Luruskan atau ganti swhaft Ganti busi dan lumasi Kerja motor terlalu panas Pelumasan tidak cukup kembali bearing Pembusukan atau material Bersihkan oli kemudian Kerja motor terlalu panas yang tidak dikenal dalam lumasi kembali pelumas Kerja motor terlalu panas Bearing rusak Ganti bearing Lihat fan service manual Kerja motor terlalu panas Sudut fan blade tidak sesuai untuk sudut yang benar Periksa transformator, Tegangan terminal motor Motor tidak mencapai gunakan tegangan yang lebih terlalu kecil akibat drop kecepatan yang diinginkan besar pada transformator atau aliran kurangi beban Periksa retakan dekat Motor tidak mencapai bearing, kemungkinan Rotor rusak kecepatan yang diinginkan dibutuhkan penggantian rotor atau diperbaiki Motor tidak mencapai Ganti/tukar dua dari tiga dari Rangkaian phasa salah kecepatan yang diinginkan koneksi motor. Motor tidak mencapai Lihat gearreducer service Geareducer bearing kecepatan yang diinginkan manual Periksa cengkraman gigi Motor tidak mencapai Gear (gear engagement) dan kecepatan yang diinginkan perbaiki jarak hingga klop. Motor tidak mencapai Hilangnya baut dan pengelap Pasang baut dan kencangkan kecepatan yang diinginkan Motor tidak mencapai Drive shaft tidak seimbang Pastikan bahwa motor dan kecepatan yang diinginkan dan aus pada coling shaftgeareducer dalam posisis yang sesuai, lakukan rebalancing drive shaft dengan menambahan/ mengurangi beban pada balancing screw cap. Perbaiki/ganti kolping yang aus. Pastikan fan balde pada Motor tidak mencapai posisis yang tepat dan Fan kecepatan yang diinginkan pastikan sudut kemiringan semua blade sama. Motor tidak mencapai Periksa ujung shaft, ganti Geareducer bearing aus kecepatan yang diinginkan bearing jika dibutuhkan
G. MAINTENANCE COOLING TOWER
1. Cooling tower Periksa dari kebocoran, crack (retak) lubang serta korosi bila memakai casing logam 2. Basin Periksa korosi bagian kotoran, puing-puing yang menghasilkan kondisi optimum untuk perkembangan bakteri (legionalle). Periksa sambungan air dan bersihkan dari sampah. Periksa bagian yang terbuat dari logam dari korosi dan dari kebocoran (harian) 3. Fan deck Periksa korosi pada logam dan kayu yang rapuh, pastikan bagian dari deck dalam kondisi baik dan hubungan antara bagian kencang 4. System perpipaan System periksa dari kebocoran, korosi dan berkurangnya material lapisan (bulanan) 5. Control flow valve Periksa dari korosi dan kelelahan air, reset valve untuk balancing (bulanan) 6. Fill (packing) Terdiri dari 2 jenis, splash dan film, film yang berbeda membutuhkan perawatan yang berbeda pula. 7. Kopling dan drive shaft Periksa dari korosi dan kerusakan, periksa seluruh sambungan, terutama pada flexible connection dari korosi, kelelahan, retak, (tergantung kebutuhan) 8. Fan Jika dipasang fan sentrifugal, blower diperiksa dari kerusakan atau hilangnya blade, serta korosi dari endapan. Periksa dan stel kembali fan pitch (sudu) sesuaikan dengan ukuran yang direkomendasikan dengan toleransi ½ .periksa dan kencangkan seluruh koneksi (tergantung kebutuhan) 9. Make up water Jalankan/operasikan valve atau switch secara manual sehingga diperoleh penutup valve sesuai dengan rancangan (tergantung kebutuhan). Perawatan cooling tower pada prinsipnya adalah perawatan sistem pendingin, mulai dari tandon air, perpipaan, cooling tower sampai pada cooling point ( pendingin alat produksi ).Perawatan dengan bahan kimia harus diperhatikan aspek keseimbangan antara mencegah pembentukan kerak dengan keberhasilan menahan / mencegah terbentuknya korosi.Penentuan dosis chemical didasar pada total volume system, make up / air yang dikonsumsi, jenis cooling tower, tata letak dan system perpipaan serta analisa air yang dipakai.Adakalanya terbentuk endapan yang berlebihan, hal ini terjadi karena kondisi solid dalam air yang terlalu tinggi.Bila pembentukan lumpur terbentuk pada system terbuka pada bagian sisi dari cooling tower, maka perawatan cukup dengan membersihkan lumpur yang mengendap secara manual.Mikroorganisma dihambat dengan memberikan chemical yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisma tersebut.
IV. PROSEDUR KERJA
1. Memeriksa bagian – bagian menara pendingin. 2. Mengisi menara pendingin dengan air make-up. 3. Mengecek distribusi air. 4. Menggambarkan flowssheet menara pendingin.