Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ferlindika Magfirah

NIM : 1610811220022
Mata Kuliah : Rekayasa Irigasi II
Resuman Pelajaran
Sebelumnya harus dihitung besar debit per satuan lebar bending q, yakni melalui persamaan
BOUSSINEQ:
3⁄ 3⁄
2
Q = C L 𝐻0 =μb𝐻 2

𝑄 2⁄
H = (𝜇.𝑏) 3

Dimana:
Q = debit rencana
C = koefisien pengaliran
L = lebar efektif bendung
Ho = tinggi aliran di atas mercu
Debit per satuan lebar:
𝑄 3⁄
2
q = 𝐿 = C 𝐻𝑜
𝛥ℎ
Isudetan = 𝐿

Dimana:
Δh = beda tinggi antara elevasi titik udik dan titik hilir
I = jarak antara titik udik dan titik hilir
𝐴
R =𝑃

Dimana:
R = jari-jari hidrolis
A = luas penampang basah sungai
P = panjang keliling basah
Kecepatan aliran dengan rumus CHEZY:
v = C √𝑅𝐼
Dimana:
v = kecepatan aliran
C = koefisien pengaliran Bazin
Debit rancangan:
𝑣
Q =𝐴

Rumus Manning:
1 2⁄ 1⁄
V = 𝑛𝑅 3𝐼 2

Saluran trapezium:
A = (b + m.h) h
P = b + 2h √(1 + 𝑚2 )
Persamaan energy Bernoulli:
Z2 + d2 + hv2 = Z1 + d1 + hv1 + hf + k (Δhv)
Dimana:
Z = elevasi dasar saluran
d = kedalaman air
𝑉2
hv = tinggi kecepatan = 2𝑔

hf = kehilangan tinggi tekan akibat friksi


Δh = tinggi kecepatan di udik dikurang tinggi kecepatan di hilir
k Δhv = kehilangan tinggi tekan akibat percepatan atau perlambatan di dalam kontraksi
ℎ𝑓
Sf = 𝐿

Dimana:
Sf = kehilangan tinggi tekan akibat friksi, turbulensi
𝑉𝑚 .𝑛 2
ΔhL =( 2⁄ ) .L = Sf.L
𝑅𝑚 3

Dimana:
ΔhL = kehilangan energy
Vm = kecepatan rata-rata
Rm = jari-jari hidrolis rata-rata
n = koefisien kekasaran (n = 0,018 untuk beton ; n = 0,008 untuk peredam energi)

ΔzA + vA2/2g – ΔhL = ΔzB + vB2/2g


ΔzA + dA + vA2/2g = ΔzB + vB2/2g + ΔhL
Harga tinggi absolute air:
𝑣2
HA = (d + z + 2𝑔)

Tinggi spesifik-energi:
𝑣2
HE = (d + 2𝑔)

Rumus bilangan Froude:


𝑣𝑛
Fn =
√𝑔.𝑑𝑛

Tinggi jump rating:


𝑑1
d2 = (√1 + 8𝐹 2 − 1)
2

Kecepatan aliran di titik z:


vz = √2𝑔 + 𝐻0 − 𝑑𝑧
𝑞
vz =𝑑
𝑧
𝑣𝑧
Fz = 𝑔𝑑
𝑧

Macam dan Tipe Ruang Olak


1. Tipe VLUGTER
Ruang olak ini tidak andal untuk kondisi kedalaman muka air di hilir lebih tinggi dari air
loncat, serta dalam lantai ruang olak (D) diukur dari puncak mercu dibatasi tidak lebih dari
8 m, atau tinggi jatuh aliran (Z) tidak lebih dari 4,5 m.
Dimensi hidrolis ruang olakan tipe VLUGTER terdiri dari 2 macam,yakni:
a. Bilamana 1⁄4< 𝑍⁄𝐻 < 4⁄3 maka
D = L = R = 1,4 Z + 0,6 H

a = 0,2 H √𝐻⁄𝑍

b. Bilamana 4⁄3< 𝑍⁄𝐻 < 10 maka


D =L = R = 1,1 Z + H

a = 0,15 H √𝐻⁄𝑍
2. Tipe SCHOKLITSCH
Bilamana harga D > 8 dan Z > 4,5 maka disarankan memilih tipe ini.
Dimensi hidrolis dirumuskan sebagai berikut:
1⁄ 𝑤 ′ 1⁄ 1
Eindrempel : S = β 𝑞 2( ) 4 > Smin = 10 𝑊′
𝑔

Dalam ruang olak : ε W’


Panjang ruang olak : L = α W’ (0,5<α<1,0)
Horizontal Lip : l > 0,075 W’
Kurva ruang olak : 𝑟3 > 0,15 𝑊′
Kurva mercu : 𝑟1 = 1⁄2 ℎ ; 𝑟2 = ℎ
3. Tipe USBR
Untuk F > 1,7 : d2 = 2 d1
Untuk F = 1,7 – 2,5 direkomendasikan menggunakan USBR tipe I
Untuk F = 2,5 – 4,5 direkomendasikan menggunakan USBR tipe IV
Untuk F > 4,5 (bila v = 15 – 18 m/det : USBR tipe III ; v > 18 m/det : USBR tipe II)
Rumus tinggi jatuh:
2𝑞 2 𝑑2 8𝑞 2
HT = 8𝑞2
+ (√1 + 𝑔𝑑3 − 1) − 𝑑2
(1−𝛼)𝑔𝑑22 [√1+ 3 −1]2 2 2
𝑔𝑑2

4. Tipe Submerged Bucket


a. Solid bucket
b. Slotted bucket
Dimensi hidrolis dari kedua bentuk runag olak serupa, yaitu:
𝑄
Debit per satuan lebar bending : q = ⁄𝑏
𝑞 2
Tinggi air di atas mercu : Hd = ( ⁄𝐶 ) ⁄3

Kecepatan aliran di punggung bending : vt = √2𝑔ℎ𝑣𝑡


𝑞
Kedalaman aliran di punggung bending : dt = ⁄𝑣𝑡
𝑣
Bilangan Froude : Ft = 𝑡⁄𝑔𝑑𝑡
Spesifik energi : HE = dt + hvt

Anda mungkin juga menyukai