b. Status Gizi
Berdasarkan Tabel 2 status gizi. Status gizi menggunakan satu indikator yaitu
indeks massa tubuh (IMT). Status gizi dibedakan menjadi 4 kategori kekurangan
BB tingkat berat, Kekurangan BB tingkat ringan, Normal, Kelebihan BB tingkat
ringan, dan Kelebihan BB tingkat berat. Berdasarkan Tabel 2 Status Gizi data
yang diperoleh pada indikator berat badan dan tinngi badan tertinggi adalah status
gizi Normal 40% dan indeks massa tubuh terendah Kekurangan BB tingkat ringan
sebesar 4%.
Tabel 2 Status Gizi
No Status Gizi Jumlah Persentase
(n=25) (%)
1 Kekurangan BB tingkat berat (<17,0) 2 8
Kekurangan BB tingkat ringan (17-18,4) 1 4
Normal (18,5-25,0) 10 40
Kelebihan BB tingkat ringan (25,1-27,0) 3 12
Kelebihan BB tingkat berat (>27,0) 9 36
TOTAL 100
c. Riwayat Penyakit
Berdasarkan tabel 3 riwayat diperoleh skor tertinggi sebesar 60% tidak
responden tidak memiliki riwayat penyakit, dan sebesar 4% responden memiliki
riwayat penyakit asam urat, hipertensi, kolestrol, diabetes melitus, sakit punggung,
dan kanker rahim.
Tabel 3 Riwayat Penyakit
No Riwayat penyakit Jumlah (n) Persentase (%)
1 Tidak ada 15 60
Anemia 3 12
Asam urat 1 4
Hipertensi 1 4
Asam urat dan kolestrol 2 8
Diabetes melitus 1 4
Sakit punggung 1 4
Kanker rahim 1 4
TOTAL 100
d. Pengetahuan Gizi
Berdasarkan tabel 4 pengetahuan gizi melalui tes yang terdiri dari 4 soal
dengan jumlah responden 25 lansia. Ada alternatif jawaban benar dan salah,
dinamakan skor benar di nilai 1 dan skor salah di nilai 0. Berdasarkan data
vareiabel pengetahuan gizi, diperoleh skor tertinggi sebesar 84% dan skor
terendah sebesar 52%.
Pengetahuan adalah hasil dari penginderaan terutama indera pengelihatan dan
pendengaran terhadap sesuatu yang menimbulkan suatu pengertian terhadap
subjek atau objek tertentu. Perilaku yang didasarkan oleh pengetahuan akan lebih
permanen dianut oleh seseorang dibandingkan dengan perilaku yang tidak didasari
oleh pengetahuan (Soekidjo Notoatmojo, 2003).
Berdasarkan tabel 4, Data variabel pengetahuan dengan topik pola konsumsi
makan lansia melalui kuesioner yag terdiri dari 4 soal dengan jumlah responden
25 lansia. Ada 2 alternatif jawaban benar (B) dan salah (S) Ada alternatif jawaban
benar dan salah, dinamakan skor benar di nilai 1 dan skor salah di nilai 0.
Berdasarkan data vareiabel pengetahuan gizi, diperoleh skor tertinggi sebesar 84%
dan skor terendah sebesar 52%. Jadi dapat disimpulkan bahwa kecendurungan
pengetahuan makanan sehat dan bergizi pada lansia di Desa Petiken Kecamatan
Driyorejo Kabupaten Gresik pada kategori tinggi (84%).
Lansia di Desa Petiken Kecamatan Driyorejo Kabupaten Gresik memiliki
pengetahuan yang baik mengenai makanan sehat dan bergizi untuk lansia. Hal ini
berdasarkan hasil deskripsi distribusi data variabel pengetahuan lansia yang
menunjukkan kriteria sangat baik. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa
lansia di sudah mengerti makanan sehat dan bergizi untuk dikonsumsi. Dengan
baiknya pengetahuan lansia, tentu lansia tersebut akan lebih memilih makanan
yang sehat dan bergizi.
Hal tersebut sesuai dengan penelitian Mutiara Dahlia (2016) tentang
pemahaman pengetahuan yang menggunakan media atau hanya menggunakan
handout. Hasil ini menunjukkan bagaimana efektivitas media yang digunakan
dalam pembelajaran terhadap makanan seimbang memberikan hasil yang baik.
Selanjutnya media dapat digunakan untuk penyuluhan oleh masyarakat dengan
menerapkan pengetahuan dalam menyiapkan makanan bagi lansia. Dari hasil
tersebut terlihat bahwa media dan metode tersebut dapat meningkatkan hasil
belajar berupa pengetahuan dalam penyuluhan gizi pada lansia, dan masyarakat
sehingga secara tidak langsung dapat membantu program pemerintah dalam
pemberdayaan masyarakat.
IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan hasil analisis kuesioner responden melalui tabel diatas dapat diketahui beberapa
permasalahan yang perlu dilakukan intervensi yaitu:
1. Sebanyak 36% pra lansia dan lansia mengalami kelebihan BB tingkat berat yaitu
(>27,0)
2. Sebanyak 4% pra lansia dan lansia yang berkunjung ke posyandu lansia setiap
bulannya.
3. Sebanyak 4% pra lansia dan lansia yang berkunjung ke posyandu lansia.
4. Sebanyak 32% lansia yang gemar menyukai olahraga.
5. Sebanya 52% lansia tidur selama 8 jam dalam satu hari