Anda di halaman 1dari 5

7.

Analisis Kelompok Usia Remaja


a. Karaktristik Responden
Berdasarkan hasil kuesioner kelompok usia lansia yang dilakukan di Desa
Petiken Kecamatan Driyorejo Kabupaten Gresik, Karaktristik responden yang
dianalisis adalah jenis kelamin, umur, riwayat pendidikan dan pekerjaan.
Usia responden dibedakan manjadi 4 kelompok usia pralansia, lanjut usia,
lanjut usia tua, dan usia sangan tua. Rata-rata usia responden berkisar antara 45-59
tahun yaitu tergolong pralansia sebesar 88%. Responden lansia dengan jenis
kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan dengan responden lansia laki-laki
sebesar 88%. Sedangkan sebanyak 80% responden lansia memiliki riwayat
pendidikan Sekolah Dasar (SD). Dan responden lansia 36% memiliki riwayat
pekerjaan ibu rumah tangga (IRT).
Tabel 1 karaktristik Responden
No Karaktristik Jumlah (n=25) Persentase (%)
1 Jenis kelamin
Laki-laki 3 12
Perempuan 22 88
TOTAL 100
2 Umur
Usia pralansia 45-59 tahun 19 88
Lanjut usia 60-70 tahun 6 12
Lanjut usia tua 75-90 tahun
Usia sangat tua >90
TOTAL 100
3 Riwayat pendidikan
Tidak sekolah 2 8
SD 20 80
SMP 2 8
SMA 1 4
TOTAL 100
4 Pekerjaan
Petani 8 32
Swasta 5 20
Wiraswasta 3 12
IRT 9 36
TOTAL 100

b. Status Gizi
Berdasarkan Tabel 2 status gizi. Status gizi menggunakan satu indikator yaitu
indeks massa tubuh (IMT). Status gizi dibedakan menjadi 4 kategori kekurangan
BB tingkat berat, Kekurangan BB tingkat ringan, Normal, Kelebihan BB tingkat
ringan, dan Kelebihan BB tingkat berat. Berdasarkan Tabel 2 Status Gizi data
yang diperoleh pada indikator berat badan dan tinngi badan tertinggi adalah status
gizi Normal 40% dan indeks massa tubuh terendah Kekurangan BB tingkat ringan
sebesar 4%.
Tabel 2 Status Gizi
No Status Gizi Jumlah Persentase
(n=25) (%)
1 Kekurangan BB tingkat berat (<17,0) 2 8
Kekurangan BB tingkat ringan (17-18,4) 1 4
Normal (18,5-25,0) 10 40
Kelebihan BB tingkat ringan (25,1-27,0) 3 12
Kelebihan BB tingkat berat (>27,0) 9 36
TOTAL 100

c. Riwayat Penyakit
Berdasarkan tabel 3 riwayat diperoleh skor tertinggi sebesar 60% tidak
responden tidak memiliki riwayat penyakit, dan sebesar 4% responden memiliki
riwayat penyakit asam urat, hipertensi, kolestrol, diabetes melitus, sakit punggung,
dan kanker rahim.
Tabel 3 Riwayat Penyakit
No Riwayat penyakit Jumlah (n) Persentase (%)
1 Tidak ada 15 60
Anemia 3 12
Asam urat 1 4
Hipertensi 1 4
Asam urat dan kolestrol 2 8
Diabetes melitus 1 4
Sakit punggung 1 4
Kanker rahim 1 4
TOTAL 100

d. Pengetahuan Gizi
Berdasarkan tabel 4 pengetahuan gizi melalui tes yang terdiri dari 4 soal
dengan jumlah responden 25 lansia. Ada alternatif jawaban benar dan salah,
dinamakan skor benar di nilai 1 dan skor salah di nilai 0. Berdasarkan data
vareiabel pengetahuan gizi, diperoleh skor tertinggi sebesar 84% dan skor
terendah sebesar 52%.
Pengetahuan adalah hasil dari penginderaan terutama indera pengelihatan dan
pendengaran terhadap sesuatu yang menimbulkan suatu pengertian terhadap
subjek atau objek tertentu. Perilaku yang didasarkan oleh pengetahuan akan lebih
permanen dianut oleh seseorang dibandingkan dengan perilaku yang tidak didasari
oleh pengetahuan (Soekidjo Notoatmojo, 2003).
Berdasarkan tabel 4, Data variabel pengetahuan dengan topik pola konsumsi
makan lansia melalui kuesioner yag terdiri dari 4 soal dengan jumlah responden
25 lansia. Ada 2 alternatif jawaban benar (B) dan salah (S) Ada alternatif jawaban
benar dan salah, dinamakan skor benar di nilai 1 dan skor salah di nilai 0.
Berdasarkan data vareiabel pengetahuan gizi, diperoleh skor tertinggi sebesar 84%
dan skor terendah sebesar 52%. Jadi dapat disimpulkan bahwa kecendurungan
pengetahuan makanan sehat dan bergizi pada lansia di Desa Petiken Kecamatan
Driyorejo Kabupaten Gresik pada kategori tinggi (84%).
Lansia di Desa Petiken Kecamatan Driyorejo Kabupaten Gresik memiliki
pengetahuan yang baik mengenai makanan sehat dan bergizi untuk lansia. Hal ini
berdasarkan hasil deskripsi distribusi data variabel pengetahuan lansia yang
menunjukkan kriteria sangat baik. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa
lansia di sudah mengerti makanan sehat dan bergizi untuk dikonsumsi. Dengan
baiknya pengetahuan lansia, tentu lansia tersebut akan lebih memilih makanan
yang sehat dan bergizi.
Hal tersebut sesuai dengan penelitian Mutiara Dahlia (2016) tentang
pemahaman pengetahuan yang menggunakan media atau hanya menggunakan
handout. Hasil ini menunjukkan bagaimana efektivitas media yang digunakan
dalam pembelajaran terhadap makanan seimbang memberikan hasil yang baik.
Selanjutnya media dapat digunakan untuk penyuluhan oleh masyarakat dengan
menerapkan pengetahuan dalam menyiapkan makanan bagi lansia. Dari hasil
tersebut terlihat bahwa media dan metode tersebut dapat meningkatkan hasil
belajar berupa pengetahuan dalam penyuluhan gizi pada lansia, dan masyarakat
sehingga secara tidak langsung dapat membantu program pemerintah dalam
pemberdayaan masyarakat.

Tabel 4 Pengetahuan gizi


No Pengetahuan Benar Persentase (%)
1 Konsumsi makanan yang 13 52
rasanya hambar (sedikit garam)
baik untuk lansia.

2 Konsumsi makanan yang 14 56


rasanya hambar (sedikit gula)
baik untuk lansia.
3 Konsumsi nasi, lauk pauk, dan 21 84
minum air dalam sehari sudah
memenuhi kebutuhan gizi harian
untuk lansia
4 Konsumsi air minum sebanyak 1 21 84
½ - 2 liter atau minimal 8 gelas
dapat memenuhi kebutuhan air
dalam tubuh lansia
Keterangan:
Kurang = <60%
Cukup = 60-80%
Baik = >80%
e. Perilaku Gizi
Hasil dari analisa perilaku gizi lansia disajikan pada tabel 5. Data variabel
perilaku lansia melalui kuesioner yag terdiri dari 8 soal dengan jumlah responden
25 lansia. Ada 2 alternatif jawaban benar (B) dan salah (S). berdasarkan data
variabel perilaku lansia , diperoleh skor tinggi sebesar (88%), dan skor terendah
sebesar (4%).
Prilaku dikatakan baik apabila persentasenya antara 80-100%. Yang
menunjukkan prilaku baik adalah tidak ada kesulitan dalam mengunyah makanan
84% responden dan 88 % responden tidak merokok.
Perilaku yang dikatakan cukup apabila persentasenya antara 60-80%. Yang
menunjukkan perilaku cukup terdapat pada perilaku tentang membatasi konsumsi
minyak 60% responden dan kesukaan mengkonsumsi makanan yang asin 60%
responden.
Sedangkan perilaku dikatakan kurang apabila hasilnya menunjukkan
persentase kurang dari <60. Yang menunjukkan prilaku kurang adalah responden
yang berkunjung ke posyandu lansia sebesar 4%, dan responden setiap bulan
selalu berkunjung ke posyandu lansia sebesar 4%. Hal ini diduga dikarnakan
rumah responden dengan posyandu lansia jaraknya lumayan jauh. Responden
yang suka berolahraga sebesar 32%. Hal ini diduga dikarnakan responden tidak
pernah berkunjung ke posyandu lansia. Dan responden yang tidur selama 8 jam
dalam satu hari sebanyak 52%.
Pada Tabel 5 tentang perilaku tentang berkunjung ke posyandu lansia,
olahraga, dan kebiasaan lama tidur merupakan merupakan pertanyaan yang
positif, artinya semakin banyak responden yang melakukannya dalam kehidupan
sehari-hari, maka semakin baik praktik gizinya. Pada ketiga topik tersebut
memperoleh hasil yang rendah. Dan tentang prilaku kesulitan mengunyah,
kesukaan makanan yang asin, dan membatasi konsumsi minyak menunjukkan
praktik gizi responden adalah baik.
Tabel 5 Perilaku Gizi
No Perilaku Jumlah n Persentase (%)
E1 Apakah Ibu/Bapak pernah 1 4
berkunjung ke Posyandu lansia
E2 Setiap bulan apakah Ibu/Bapak 1 4
berkunjung ke Posyandu lansia
E3 Apakah Ibu/Bapak suka 8 32
berolahraga

E4 Apakah Ibu/Bapak kesulitan 21 84


dalam mengunyah makanan
E5 Apakah Ibu/Bapak membatasi 15 60
konsumsi minyak
E6 Apakah Ibu/Bapak suka 15 60
mengkonsumsi makanan yang
asin
E7 Apakah Ibu/Bapak seorang 22 88
prokok

E8 Apakah Ibu/Bapak tidur selama 13 52


8 jam dalam satu hari
Keterangan:
Kurang = <60%
Cukup = 60-80%
Baik = >80%

IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan hasil analisis kuesioner responden melalui tabel diatas dapat diketahui beberapa
permasalahan yang perlu dilakukan intervensi yaitu:

1. Sebanyak 36% pra lansia dan lansia mengalami kelebihan BB tingkat berat yaitu
(>27,0)
2. Sebanyak 4% pra lansia dan lansia yang berkunjung ke posyandu lansia setiap
bulannya.
3. Sebanyak 4% pra lansia dan lansia yang berkunjung ke posyandu lansia.
4. Sebanyak 32% lansia yang gemar menyukai olahraga.
5. Sebanya 52% lansia tidur selama 8 jam dalam satu hari

Anda mungkin juga menyukai