Anda di halaman 1dari 5

UJPH 1 (1) (2012)

Unnes Journal of Public Health


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph

FAKTOR RISIKO KEJADIAN DIARE BALITA DI SEKITAR


TPS BANARAN KAMPUS UNNES

Yulianto Wijaya 

Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang,
Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Balita rata-rata terkena diare 3–4 kali per tahun dan dapat meninggal bila disertai dehidrasi tanpa penanga-
Diterima Januari 2012 nan yang tepat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian
Disetujui Februari 2012 diare pada balita yang tinggal di sekitar TPS Banaran-UNNES. Penelitian ini menggunakan pendekatan
case control. Populasi penelitian meliputi seluruh balita di wilayah sasaran berjumlah 51 anak. Sampel pe-
Dipublikasikan Agustus 2012 nelitian terdiri atas sampel kasus dan sampel kontrol dengan perbandingan 1:1. Instrumen penelitian yang
digunakan berupa kuesioner, fly grill, dan roll meter. Hasil analisis hubungan tiap variabel bebas dengan
Keywords: kejadian diare sebagai berikut: (1) Tingkat pengetahuan ibu (p=0,001, OR=16); (2) Jenis pekerjaan ibu
Children-under-five diar- (p=0,451); (3) Umur ibu (p=0,091); (4) Riwayat pemberian ASI (p= 0,001, OR=28,5); (5) Kebiasaan ibu
rhea Risk factors mencuci tangan (p=0,001, OR=16); (6) Jenis SAB (p=1); (7) Jarak SAB ke TPS (p=1); (8) Jenis jamban (p<
0,001, OR=9,33); (9) Jenis lantai rumah (p=0,340); (10) Kepadatan lalat (p=0,004, OR=9,33). Simpulan
TPS Banaran dari penelitian ini, faktor risiko diare balita di wilayah sasaran meliputi variabel tingkat pengetahuan ibu, ri-
wayat pemberian ASI, kebiasaan ibu mencuci tangan, jenis jamban, dan kepadatan lalat. Faktor yang bukan
merupakan risiko diare adalah jenis pekerjaan ibu, umur ibu, jenis SAB, jarak SAB ke TPS, dan jenis lantai
rumah. Saran kepada pihak masyarakat sasaran, Puskesmas Sekaran, dan pihak UNNES agar berpartisi-
pasi aktif dalam upaya menurunkan kejadian diare balita di wilayah Kelurahan Sekaran Kota Semarang.

Abstract
The children-under-five can get diarrhea 3-4 times a year in average and can die if it is along with dehydration without
an exact treatment. The purpose of this study was to find out the risk factors related to diarrhea cases to children-under-
five live in around TPS Banaran-Unnes. This study used a case-control approach. The population of the study included
all children-under-five in target area amounting to 51 children. This sample studys consisted of case samples and con-
trolled samples with ration 1:1. The research instruments were questionnaire, fly grill, and roll meter. The analysis result
of each independent variables connection with diarrhea cases as follows: (1) Mother’s knowledge level (p = 0.001, OR =
16), (2) Mother’s job type (p = 0.451 ), (3) Mother’s age (p = 0.091), (4) Breastfeeding history (p = 0.001, OR = 28.5), (5)
Mother’s habit of washing hands (p = 0.001, OR = 16), (6) SAB Ttype (p = 1), (7) Distance of SAB to TPS (p = 1), (8)
Toilet type (p <0.001, OR = 9.33); (9) Floor type (p = 0.340); (10) Fly density (p = 0.004, OR = 9.33). The conclusion
of this study were the risk factors related to diarrhea cases to children-under-five in target area, included mother’s knowl-
edge level, breastfeeding history, mother’s habit of washing hands, toilet type, and fly density variables. The rest variables
were not the factors which caused diarrhea cases, namely mother’s job type, mother’s age, SAB type, distance of SAB to
TPS, and floor type. Suggestion for the target community, Sekaran Public Health Center (Puskesmas), and Unnes was
that they should participate actively in reducing diarrhea cases to children-under-five in Sekaran Village, Semarang.

© 2012 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252-6781
Gedung F1 Lantai 2 FIK Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: fik-unnes-smg@telkom.net
Yulianto Wijaya / Unnes Journal of Public Health l (2) (2012) Yulianto Wijaya / Unnes Journal of Public Health 1 (2) (2012)

PENDAHULUAN dengan perilaku manusia dan kualitas pelayanan penelitian ini adalah kejadian diare pada balitaSMA yaitu berjumlah 20 orang (50,0%), sedang-
kesehatan sehingga berpotensi menyebabkan di- kan jumlah responden terkecil berjumlah 2 orang
(< 5 tahun). Populasi dalam penelitian ini adalah
Menurut data WHO tahun 2008, diare are (Sudaryat, 2007; Kumala, 2011). seluruh balita yang tinggal di Banaran (RW IV) (5,0%) yang termasuk kriteria tidak bersekolah
merupakan penyebab pertama kematian balita di Hasil survei dan wawancara awal pada Kelurahan Sekaran Kota Semarang dan tercatat atau tidak tamat SD. Sebagian besar yaitu 38 res-
dunia. Penyakit diare merupakan salah satu pe- tanggal 25 Oktober 2011 terhadap 10 rumah war- pada data Posyandu Banaran tahun 2011 yaitu ponden (95,0%) dari responden memiliki SAB
nyebab utama kesakitan dan kematian hampir di ga secara acak yang berlokasi di dekat TPS Bana- berjumlah 51 orang. Sedangkan sampel peneli- dengan jarak dari jamban Jarak ≥ 10 meter. Se-
seluruh negara. Semua kelompok usia bisa terke- ran (lokasi pembuangan akhir sampah di UN- dangkan responden sisanya (5,0%) memiliki jam-
tian ini adalah seluruh dari populasi (sampel je-
na diare, tetapi penyakit diare dalam tingkat berat NES) di daerah Banaran, didapatkan hasil bahwa nuh/ total sampling). Adapun untuk sampelnya ban dengan jarak dari SAB kurang dari 10 meter.
dengan risiko kematian yang tinggi terutama ter- 8 dari 10 responden mengatakan bahwa balita digunakan perbandingan 1 : 1 antara sampel ka- Analisa Hubungan Tingkat Pengetahuan
jadi pada bayi dan balita. Di negara berkembang, mereka pernah mengalami diare selama enam sus dan sampel kontrol, masing-masing sebesar Ibu dengan Diare Balita
anak-anak balita mengalami rata-rata 3 - 4 kali bulan terakhir. Selain itu, di sekitar TPS Banaran 20 orang. Dalam penelitian ini diketahui bahwa ter-
diare per tahun bahkan lebih (Wulandari, 2009). banyak terlihat lalat beterbangan dengan angka Dalam penelitian ini instrumen yang di- dapat hubungan yang bermakna antara tingkat
Di Indonesia, diare merupakan salah satu kepadatan lalat pada bagian terluar TPS berjum- gunakan adalah kuesioner, fly grill, dan meteranpengetahuan ibu dengan kejadian diare pada
masalah kesehatan yang utama, hal ini dikare- lah 18 (kategori tinggi). Berdasarkan data hasil gulung. Pengambilan data pada penelitian ini balita yang tinggal di sekitar TPS Banaran Kam-
nakan masih tingginya angka morbiditas diare survei Tim Konservasi UNNES pada tanggal 28 dilakukan dengan wawancara menggunakan pus UNNES. Dengan nilai OR sebesar 16 maka
yang menimbulkan banyak mortalitas terutama Desember 2010 tentang volume sampah per hari kuesioner sebagai panduannya. Teknik analisa diketahui bahwa risiko terkena diare pada balita
pada balita. Angka morbiditas diare di Indone- yang dihasilkan oleh UNNES di dapatkan hasil yang digunakan adalah analisa univariat untuk dengan tingkat pengetahuan ibu kategori cukup
sia sekitar 200 - 400 kejadian per 1000 penduduk bahwa mayoritas sampah yang dihasilkan adalah mendapatkan gambaran awal mengenai keadaan 16 kali lebih besar dibandingkan dengan tingkat
setiap tahunnya. Dengan demikian di Indonesia sampah organik. Volume sampah ini dalam satu umum responden. Sedangkan untuk analisa biva- pengetahuan ibu kategori baik. Hasil ini selaras
diperkirakan ditemukan penderita diare sekitar hari dapat menghasilkan sampah lebih dari 20 riat dengan menggunakan uji chi square. dengan penelitian Sintamurniwaty (2006), ting-
60 juta kejadian diare per tahun, sebagian besar m³, yang mana 95% komposisi sampah yang di- kat pendidikan sejalan dengan tingkat pengeta-
(70% - 80%) dari penderita ini adalah balita (Su- hasilkan merupakan sampah organik dan sisanya HASIL DAN PEMBAHASAN huan ibu, dimana ibu yang memiliki pendidikan
daryat, 2007). 5% sampah an-organik. Sebagian besar sampah masih rendah berisiko 2,03 kali lebih besar dapat
Data Dinkes Provinsi Jawa Tengah (2009) tersebut dibuang ke TPS Banaran. Dari total 40 responden (ibu-ibu balita) mempengaruhi terjadinya diare pada balita di-
menunjukkan bahwa jumlah kasus diare di Jawa Berdasarkan uraian diatas maka dinilai yang mana masing-masing 20 orang pada ke- bandingkan yang memiliki pendidikan kategori
Tengah berdasarkan laporan puskesmas dan perlu dilakukan penelitian mengenai faktor-fak- lompok kasus dan kelompok kontrol. Diketahui tinggi, p value = 0,023 pada 95% CI = 1,10 – 3,77.
data dari kader kesehatan sebanyak 566.695 tor apa saja yang berhubungan dengan kejadian bahwa karakteristik responden berdasarkan asal Pengetahuan yang cukup seorang ibu da-
penderita, jumlah kematian sebanyak 57 orang diare pada balita yang bertempat tinggal disekitar RT maka diketahui frekuensi responden terbe- pat menerapkan perilaku hidup sehat, mengeta-
(CFR=0,010). Sedangkan kasus diare balita yang TPS Banaran Kampus Universitas Negeri Sema- sar adalah bertempat tinggal di RT 2 sejumlah hui pencegahan dan dapat menangani setiap ri-
dilaporkan sebanyak 247.159 balita (Dinkesprov rang. Hal tersebut dikarenakan tema ini berbeda 12 responden (30,0%), sedangkan yang paling siko yang dapat menimbulkan diare begitu pula
Jawa Tengah, 2010). dengan penelitian sebelumnya, terutama pada sedikit berdasarkan kriteria yang sama adalah 1 sebaliknya. Dari temuan di lapangan diketahui
Bila dilihat dari data Profil Kesehatan banyaknya faktor risiko yang akan diteliti dan ke- responden (2,5%) yang bertempat tinggal di RT bahwa mayoritas responden yang memiliki latar
Dinas Kesehatan Kota Semarang tahun 2010, beradaan TPS Banaran yang menjadi nilai pem- 5. Sebesar 34 responden (85,0%) menyatakan belakang pendidikan SMA. Melihat keadaan ter-
penyakit diare merupakan 10 besar penyakit ta- beda dengan penelitian terdahulu. Adapun judul telah memberikan imunisasi campak pada bali- sebut maka tingkat pendidikan mempengaruhi
hunan di Kota Semarang dengan jumlah kasus yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah, tanya, sedangkan 6 responden (15,0%) menyata- tingkat pengetahuan ibu balita dalam berperilaku
sebanyak 34.593 penderita dan 10.251 penderita “Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Keja- kan belum memberikan imunisasi campak pada dan berupaya secara aktif guna mencegah terja-
diantaranya berusia balita. Salah satu Puskesmas dian Diare pada Balita yang Tinggal Di Sekitar balitanya. Responden terbesar berpendidikan dinya diare pada balitanya.
yang cukup tinggi angka kejadian diarenya ada- TPS Banaran-Kampus Universitas Negeri Sema- Tabel 1. Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Diare Balita
lah Puskesmas Sekaran dengan jumlah penderita rang.” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
diare tahun 2010 sebesar 462 penderita per 6.345 mengetahui faktor risiko apa saja yang berhubun- Tingkat Pengetahuan Kasus Kontrol p Value OR CI
orang, 146 penderita diantaranya adalah balita gan dengan kejadian diare pada balita yang ting-
dan 75 balita penderita bertempat tinggal di da- gal di sekitar TPS Banaran-UNNES. Ibu ∑ % ∑ %
erah Banaran. Jumlah standar adalah 25/ 1000 Cukup 16 80 4 20 0,001 16 3,39-75,34
penduduk tanpa diare pada balita (DKK Sema- METODE PENELITIAN Baik 4 20 16 80
rang, 2011).
Faktor yang berkaitan dengan kejadian di- Penelitian ini menggunakan metode survei Total 20 100 20 100
are pada balita yaitu faktor agent, penjamu (host), analitik. Pendekatan yang dipakai dalam peneli- Tabel 2. Hubungan antara Jenis Pekerjaan Ibu dengan Diare pada Balita
lingkungan, pelayanan kesehatan, dan perilaku. tian ini adalah case control yang bersifat retrospektif
Faktor penjamu yang menyebabkan meningkat- (Notoatmodjo, 2005). Dalam penelitian ini ter- Jenis Pekerjaan Kasus Kontrol p Value
nya kerentanan terhadap diare, diantaranya tidak dapat dua variabel utama yaitu variabel bebas
diberikannya ASI (Air Susu Ibu) eksklusif, ku- dan variabel terikat. Variabel bebas dalam pen- Ibu ∑ % ∑ %
rang gizi, munculnya penyakit infeksius, keturu- elitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu, jenis Tidak Bekerja/ Ibu 6 30 3 15 0,451
nan, dan imunodefisiensi. Faktor lingkungan yang pekerjaan ibu, umur ibu, riwayat pemberian ASI, RT
paling dominan yaitu sarana air bersih, adanya kebiasaan cuci tangan, sumber SAB, jarak SAB
vektor, penanganan sampah, dan pembuangan ke TPS, jenis jamban, jenis lantai rumah, dan ke- Bekerja 14 70 17 85
tinja. Faktor-faktor tersebut akan berinteraksi padatan lalat. Sedangkan variabel terikat dalam Total 20 100 20 100

2 3
Yulianto Wijaya / Unnes Journal of Public Health l (2) (2012) Yulianto Wijaya / Unnes Journal of Public Health 1 (2) (2012)

Analisa Hubungan antara Jenis Pekerjaan pelayanan kesehatan, dan faktor personal yang antara pemberian ASI eksklusif pada balita den- Kebiasaan mencuci tangan berpengaruh
Ibu dengan Diare Balita lebih berperan besar terhadap kejadian diare gan kejadian diare dengan nilai p value = 0,037 terhadap terjadinya diare pada balita. Kemung-
Dalam penelitian ini diketahui bahwa ti- (Notoatmodjo, 2007) dengan OR < 1. kinan hal ini disebabkan karena balita sangat
dak ada hubungan antara jenis pekerjaan ibu Faktor umur ibu merupakan bagian dari Berdasarkan hasil wawancara dengan rentan terhadap mikroorganisme dan berbagai
dengan kejadian diare pada balita yang tinggal di penentu perilaku ibu, namun faktor umur ibu bu- responden penelitian ini, menunjukkan bahwa agen infeksius, segala aktivitas balita dibantu
sekitar TPS Banaran Kampus UNNES, p value se- kan sebagai penentu utama baik atau buruknya ada beberapa alasan yang mendasari ibu-ibu ti- oleh orang tua khususnya ibu, sehingga cuci tan-
besar 0,451. Berdasarkan hasil wawancara diketa- perilaku ibu dalam bertindak mencegah kejadian dak memberikan asupan ASI eksklusif kepada gan sangat diperlukan oleh seorang ibu sebelum
hui bahwa ibu balita yang bekerja menyebabkan diare balita. Semua balita kelompok kasus yang bayinya. Alasan tersebut antara lain adalah ka- dan sesudah kontak dengan bayi, yang bertujuan
adanya aktivitas di luar rumah, sehingga kegiatan ibunya termasuk risiko ringgi yang berjumlah rena di awal kelahiran ASI belum keluar, ibu-ibu untuk menurunkan risiko terjadinya diare pada
untuk mengasuh dan merawat balita menjadi ter- 6 orang semua pernah mengalami diare. Selain merasa bayinya membutuhkan makanan tamba- balita. Hal ini selaras dengan panduan Depkes RI
batas. Dari 31 orang ibu yang bekerja 24 orang itu bila dilihat dari latar belakang pendidikan, han sebelum waktunya, dan yang terpenting ada- (2011) yang menyatakan bahwa mencuci tangan
(77,4%) diantaranya bekerja sebagai pedagang/ diketahui bahwa responden yang memiliki pen- lah masih adanya anggapan bahwa susu formula yang baik dan benar dapat menurunkan angka
wiraswasta dan petani/ buruh yang tempat kerja- didikan SMA dan sederajat dengan presentase lebih baik daripada ASI. Persepsi warga bahwa kejadian diare sebesar 47%.
nya masih dalam wilayah kelurahan, sedangkan sebesar 50% dari total keseluruhan responden susu formula lebih bagus daripada ASI tentunya Analisa Hubungan antara Jenis SAB Ke-
sisanya bekerja sebagai karyawan/ PNS. Sehing- dengan tingkat pengetahuan kategori cukup dan salah kaprah. Di dalam ASI terdapat zat yang luarga dengan Diare Balita
ga walaupun ibu-ibu banyak yang bekerja tetapi kategori baik jumlahnya sama besar yaitu 20 res- mampu meningkatkan ketahanan tubuh balita se- Dalam penelitian ini diketahui
pekerjaan tersebut mayoritas masih dilingkungan ponden atau 50%. Sehingga terlihat bahwa peru- hingga tidak rentan terhadap diare. Oleh karena bahwa tidak ada hubungan antara jenis SAB
rumah. Keadaan ini menjadikan ibu-ibu yang be- bahan perilaku ibu dalam melakukan perawatan itu pemberiannya harus secara eksklusif, karena yang digunakan keluarga responden dengan keja-
kerja masih memiliki waktu untuk mengasuh ba- balitanya lebih dikarenakan faktor pendidikan dapat menurunkan angka morbiditas diare pada dian diare pada balita yang tinggal di sekitar TPS
lita mereka, karena jenis pekerjaan tersebut tidak dan pengetahuan bukan karena faktor umur. balita (Sudaryat, 2007; Depkes RI, 2011). Banaran Kampus UNNES. Hal ini dikarenakan
membutuhkan waktu yang lama untuk mening- Analisa Hubungan Pemberian ASI dengan Analisa Hubungan antara Kebiasaan Ibu warga sekitar TPS Banaran Kampus UNNES
galkan balita dirumah. Kejadian Diare pada Balita Mencuci Tangan dengan Diare Balita sebagian besar menggunakan SAB terlindung.
Analisa Hubungan antara Umur Ibu den- Dalam penelitian ini diketahui bahwa ada Dalam penelitian ini diketahui bahwa ada Sumber air yang digunakan oleh mayoritas ma-
gan Kejadian Diare Balita hubungan antara riwayat pemberian ASI dengan hubungan antara kebiasaan ibu mencuci tangan syarakat RW IV Kelurahan Sekaran berasal dari
Dalam penelitian ini diketahui bahwa ti- kejadian diare pada balita yang tinggal di sekitar dengan kejadian diare pada balita yang tinggal di sumur artesis yang berlokasi lebih dari 200 meter
dak ada hubungan antara umur ibu dengan keja- TPS Banaran Kampus UNNES. Dengan OR se- sekitar TPS Banaran Kampus UNNES. Dengan dari TPS Banaran dengan letak permukaan lebih
dian diare pada balita yang tinggal di sekitar TPS besar 28,5 maka diketahui bahwa risiko balita ter- OR sebesar 16 maka diketahui bahwa risiko ter- tinggi daripada TPS. Sehingga bila dilihat dari ja-
Banaran Kampus UNNES, dengan nilai p value = kena diare pada riwayat pemberian ASI tidak eks- kena diare pada balita yang memiliki ibu dengan rak dan ketinggian tersebut maka lindi (cairan ha-
0,091. Hal ini dapat dimengerti karena umur seo- klusif 28,5 kali lebih besar dibandingkan dengan kebiasaan tidak mencuci tangan 16 kali lebih be- sil pembusukkan sampah) TPS yang tidak mam-
rang ibu belum menjamin kemampuan seseorang riwayat pemberian ASI eksklusif, 95% CI: 3,15- sar dibandingkan yang memiliki ibu dengan ke- pu untuk mencapai SAB warga. Hal ini diperkuat
dalam melakukan perawatan terhadap balita dan 257,44. Hasil ini selaras dengan penelitian Winda biasaan mencuci tangan, 95% CI: 3,40-75,35. Ha- dari keadaan tanah di Kelurahan Sekaran yang
kemampuan preventif terhadap diare. Terdapat Wijayanti (2010), balita yang tidak diberikan ASI sil ini selaras dengan penelitian Kusumaningrum, merupakan jenis tanah latosol yang menjadikan
banyak faktor yang mempengaruhi tingkat kema- eksklusif terkena diare sebanyak 87,5% bedasar- (2011), ibu-ibu yang memiliki kebiasaan mencuci resapan air sulit terjadi/ material tersaring (Prati-
tangan ibu dalam melakukan perawatan terhadap kan proporsi kejadian diare dibandingkan den- tangan yang baik, lebih kecil risikonya untuk ter- wi, 2011).
balita yang berdampak terhadap terjadinya diare. gan balita yang diberikan ASI eksklusif. Secara kena diare dibandingkan dengan ibu yang me- Selain alasan di atas, masalah penyaluran
Sehingga interaksi faktor lingkungan, perilaku, statistik menunjukkan ada hubungan bermakna miliki kebiasaan mencuci tangan kurang baik, p air yang hanya radius kurang lebih 1 Km dengan
Tabel 3. Hubungan antara Umur Ibu dengan Diare Balita value 0,024 dengan OR=3,043. menggunakan pipa yang sama maka potensi pen-
Tabel 5. Hubungan Kebiasaan Ibu Mencuci Tangan dengan Diare Balita

Umur Ibu Kasus Kontrol p Value


Kebiasaan Ibu Men- Kasus Kontrol p Value OR CI
∑ % ∑ %
cuci Tangan ∑ % ∑ %
Risiko Tinggi 6 30 1 5 0,091
Tidak Mencuci Tan- 16 80 4 20 0,001 16 3,40-75,35
Risiko Rendah 14 70 19 95
gan
Total 20 100 20 100
Mencuci Tangan 4 20 16 80
Tabel 4. Hubungan antara Riwayat Pemberian ASI dengan Diare Balita Total 20 100 20 100
Tabel 6. Hubungan antara Jenis SAB dengan Kejadian Diare pada Balita
Pemberian ASI Kasus Kontrol p Value OR CI
∑ % ∑ % Jenis SAB Kasus Kontrol p Value
Tidak ASI Eksklu- 19 95 8 40 0,001 28,5 3,15-257,44 ∑ % ∑ %
sif Tidak Terlindung 2 10 2 10 1
ASI Eksklusif 1 5 12 60 Terlindung 18 90 18 90
Total 20 100 20 100 Total 20 100 20 100

4 5
Yulianto Wijaya / Unnes Journal of Public Health l (2) (2012) Yulianto Wijaya / Unnes Journal of Public Health 1 (2) (2012)

cemaran saat penyaluran dapat ditiadakan. Jadi Analisa Hubungan antara Jenis Lantai menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan ting-
dari analisa dan observasi saat penelitian dike- Analisa Hubungan antara Jenis Jamban Rumah dengan Kejadian Diare pada Balita kat kepadatan lalat dengan kejadian diare. Sema-
tahui bahwa kualitas SAB dan penyaluran air di Keluarga dengan Kejadian Diare Balita Dalam penelitian ini diketahui bahwa ti- kin tinggi tingkat kepadatan lalat maka semakin
RW IV Banaran telah cukup baik. Sehingga bagi Dalam penelitian ini diketahui bahwa ada dak ada hubungan yang signifikan antara jenis tinggi angka kejadian diare, AKL sendiri dapat
responden yang menggunakan air artesis dan ma- hubungan antara jenis jamban keluarga dengan lantai rumah dengan kejadian diare pada balita dikelompokkan dalam ketegori rendah hingga
sih terkena diare pada balitanya maka kemungki- kejadian diare pada balita yang tinggal di seki- yang tinggal di sekitar TPS Banaran Kampus sangat tinggi (p value < 0,005). Hasil penelitian
nan bukan karena SAB dan penyaluran air bersih tar TPS Banaran Kampus UNNES. Dengan ni- UNNES, dengan nilai p value = 0,34. Hal ini di- senada juga disampaikan oleh Wijayanti, (2009),
yang dilakukan, melainkan karena faktor lain sa- lai OR sebesar 17 maka diketahui bahwa risiko perkuat dengan hasil wawancara dan observasi bahwa proporsi angka kepadatan lalat yang lebih
lah satunya adalah kebiasaan warga dalam men- terkena diare pada balita yang memiliki jamban dilapangan bahwa jarang (92,5%) balita dibiar- tinggi banyak menimbulkan balita sakit diare di-
gatur pemakaian air di rumah tangga. keluarga kategori tidak sehat 17 kali lebih besar kan bermain di lantai tanpa alas. Hal ini dapat bandingkan angka kepadatan lalat yang rendah.
Analisa Hubungan antara Jarak SAB Ke- dibandingkan yang memiliki jamban keluarga ka- dimengerti karena kebiasaan kemungkinan kon- Berdasarkan observasi dilapangan jenis lalat yang
luarga Ke TPS Banaran dengan Diare Balita tegori sehat, 95% CI: 3,46-83,45. Hasil ini selaras taminasi karena aktivitas di lantai telah terputus, berada di rumah reponden adalah jenis lalat ru-
Dalam penelitian ini diketahui bahwa ti- dengan penelitian Setiawan, (2009), bahwa ada sehingga risiko dapat ditiadakan. mah, lalat hijau, dan lalat buah. Semakin dekat
dak ada hubungan antara jarak SAB keluarga ke hubungan yang signifikan antara kondisi jamban Berdasarkan hasil penelitian ini maka ke lokasi TPS maka jumlah lalat yang hinggap
TPS Banaran dengan kejadian diare pada balita dengan kejadian diare pada balita usia 6 – 24 bu- dapat diketahui bahwa jenis lantai tidak berhu- di fly grill semakin banyak. Hal ini mengidentifi-
yang tinggal di sekitar TPS Banaran Kampus lan di wilayah kerja Puskesmas Ngampel. Dari bungan dengan kejadian diare balita. Namun, kasikan keterkaitan hubungan antara kepadatan
UNNES dengan nilai p value = 1. Padahal bila hasil analisis diperoleh nilai OR = 6,982 (95% CI penggunaan lantai baik secara langsung ataupun lalat dengan keberadaan TPS.
dilihat dari jarak TPS ke pemukiman terdekat = 2,037 – 23,933). tidak dapat turut mempengaruhi kesehatan peng-
maka TPS Banaran tidak memenuhi syarat. Hal Berdasarkan wawancara dengan respon- huni rumahnya. Maka disarankan untuk menu- SIMPULAN
ini dikarenakan jarak TPS ke rumah terdekat dari den diketahui bahwa masih ada masyarakat yang runkan risiko diare khususnya pada balita maka
TPS adalah 50 meter (standar 500 meter). Namun belum memiliki jamban pribadi, sehingga apa- hendaknya lantai dibuat dari bahan yang kedap Berdasarkan hasil penelitian yang te-
karena mayoritas warga menggunakan SAB yang bila mereka BAB masih menumpang di jamban air dan terjaga kebersihannya, sekurang-kurang- lah dilakukan tentang faktor risiko yang berhu-
berasal dari sumur artesis yang jaraknya sekitar 1 tetangga. Hasil observasi di lapangan masih ada nya dua kali per hari. Serta yang tidak kalah pen- bungan dengan kejadian diare pada balita yang
Km (standar 100 meter) dari TPS Banaran berada ibu yang membuang tinja balita ke selokan dan tingnya adalah balita dilarang bermain di tanah tinggal di sekitar TPS Banaran kampus UNNES,
serta di dukung dengan letak TPS Banaran yang pekarangan yang kosong. Hal ini karena tinja ba- tanpa alas kaki. dapat diambil simpulan bahwa ada hubungan an-
lebih rendah dan juga jenis tanah di Sekaran yang lita hanya sedikit sehingga tidak berbau. Perilaku Analisa Hubungan antara AKL dengan tara tingkat pengetahuan ibu, riwayat pemberian
termasuk tipe latosol maka dampak keberadaan ini sangat berisiko karena menurut Depkes RI Kejadian Diare Balita ASI, kebiasaan ibu mencuci tangan, jenis jamban
TPS terhadap kualitas SAB warga hampir tidak (2005) tinja balita berbahaya karena tinja balita Dalam penelitian ini diketahui bahwa ada keluarga, dan kepadatan lalat dengan kejadi-
ada. Kalaupun ada pengaruhnya maka sangatlah yang mengandung virus atau bakteri berpoten- hubungan antara AKL dengan kejadian diare an diare pada balita yang tinggal di sekitar TPS
kecil dan tidak berpotensi menimbulkan masa- si menularkan ke orang-orang disekelilingnya. pada balita yang tinggal di sekitar TPS Banaran Banaran Kampus UNNES. Selain itu diketahui
lah kesehatan bagi warga di sekitar TPS Banaran Namun pada kenyataannya masyarakat sasaran Kampus UNNES. Dengan nilai OR sebesar 9,33 juga bahwa tidak ada hubungan antara jenis pe-
(Pratiwi, 2011). Melihat hasil penelitian di atas yang sudah memiliki jamban sehat hanya sebesar maka diketahui bahwa risiko terkena diare pada kerjaan ibu umur ibu, jenis SAB keluarga, jarak
maka dapat diketahui bahwa jarak SAB keluarga 55% dari total responden. Oleh karena itu dalam balita yang AKL dirumahnya kategori tinggi SAB keluarga ke TPS Banaran, dan jenis lantai
ke TPS Banaran tidak berpengaruh secara lang- penelitian ini disarankan kepada masyarakat ke- 9,33 kali lebih besar dibandingkan yang kategori rumah dengan kejadian diare pada balita yang
sung terhadap kejadian diare balita yang tinggal lurahan Sekaran khususnya RW IV agar senan- rendah, 95% CI: 2,18-39,96. Hasil penelitian ini tinggal di sekitar TPS Banaran Kampus UNNES.
di sekitar TPS Banaran. tiasa menggunakan jamban sehat. selaras dengan penelitian Azizah, (2005), yang

Tabel 7. Hubungan antara Jarak SAB ke TPS Banaran dengan Diare Balita Tabel 9. Hubungan antara Jenis Lantai Rumah dengan Diare pada Balita

Jarak SAB Ke TPS Kasus Kontrol p Value Jenis Lantai Kasus Kontrol p Value
∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
Risiko Tinggi 2 10 1 5 1 Tidak Kedap Air 4 20 1 5 0,34
Risiko Rendah 18 90 19 95 Kedap Air 16 80 19 95
Total 20 100 20 100 Total 20 100 20 100

Tabel 8. Hubungan antara Jenis Jamban Keluarga dengan Diare pada Balita Tabel 10. Hubungan antara AKL dengan Kejadian Diare pada Balita

Jenis Jamban Kasus Kontrol p Value OR CI AKL Kasus Kontrol p Value OR CI


∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
Tidak Sehat 15 75 3 15 < 0,001 17 3,46-83,45 Tinggi 14 70 4 20 0,004 9,33 2,18-39,96
Sehat 5 25 17 85 Rendah 6 30 16 80
Total 20 100 20 100 Total 20 100 20 100

6 7
Yulianto Wijaya / Unnes Journal of Public Health l (2) (2012)

DAFTAR PUSTAKA Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Ke-


sehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Azizah, R dan Heru R. 2005. Studi Tentang Perbedaan __________,________. 2007. Kesehatan Masyarakat:
Jarak Perumahan Ke TPA Sampah Open Dumping Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.
dengan Indikator Tingkat Kepadatan Lalat dan Ke- Pratiwi, Ameliana. 2011. Hubungan Antara Kondisi
jadian Diare (studi Di Desa Kenep Kecamatan Beji Fisik Sumur Gali dengan Keberadaan Bakteri Co-
Kabupaten Pasuruan., (online), Jurnal Kesehat- liform pada Air di Kelurahan Sekaran Kecamatan
an Lingkungan Vol:1. No. 2, 2005. (www.unair. Gunungpati Kota Semarang. Skripsi: Universitas
ac.id/lppm), diakses tanggal 12 Juni 2011. Negeri Semarang.
Depkes RI. 2005. Pengobatan Dan Pencegahan Diare. Ja- Setiawan, Dwi Hadi. 2009. Hubungan Antara Pemberian
karta: Depkes RI. ASI, Perilaku Ibu, dan Kondisi Lingkungan Rumah
_________. 2011. Situasi Diare Di Indonesia. Jakarta: dengan Kejadian Diare pada Balita Usia 6-24 Bulan
Depkes RI. Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngampel Kabupaten
Dinkes Kota Semarang. 2011. Profil Kesehatan Kota Kendal Tahun 2009. Skripsi: Universitas Negeri
Semarang. Semarang: Dinas Kesehatan Kota Semarang.
Semarang. Sinthamurniwaty. 2006. Faktor-faktor Risiko Kejadian
Dinkes Propinsi Jawa Tengah. 2010. Profil Kesehatan Diare Akut Pada Balita (Studi Kasus Di Kabupaten
Propinsi Jawa Tengah. Semarang: Dinas Kes- Semarang). Tesis: Universitas Diponegoro.
ehatan Provinsi Jawa Tengah. Sudaryat, S. 2007. Kapita Selekta. Jakarta: CV Agung
H. Sanchez Arroyo. 2011. House Fly, Musca domestica Seto.
Linnaeus, University of Florida (online) (www. Wijayanti, Putri Dianing. 2009. Hubungan Kepadatan
entnemdept.ifas.ufl.edu). diakses tanggal 23 Lalat dengan Kejadian Diare pada Balita yang
Juli 2011. Bermukim Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
Kusumaningrum, Arie dkk, 2011. Pengaruh PHBS (TPA) Sampah Bantar Gebang. Skripsi: Univer-
Tatanan Rumah Tangga Terhadap Diare Balita Di sitas Indonesia.
Kelurahan Gandus Palembang. Jurnal: Prosiding Wulandari, Anjar P. W. 2009. Hubungan Antara Fak-
ISSN: 978-602-199166-0-5 dalam Seminar Na- tor Lingkungan dan Faktor Sosiodemografi dengan
sional Keperawatan 1 Universitas Riau. Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Blimbing Ke-
Kumala, dan Arif M. 2011. Gangguan Gastrointestinal: camatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun 2009.
Aplikasi Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Ja- Skripsi: Universitas Muhamadiyah Surakarta.
karta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai