Peb Sinta
Peb Sinta
Oleh :
SINTA YANAWATI
NIM : 0403.89
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga dapat terselesaikannya
asuhan kebidanan ini dengan baik.
Dalam penyusunan laporan ini kami mendapatkan bimbingan pengalaman
dan bantuan dari berbagai pihak untuk menambah pengetahuan dan pengalaman
dalam bidang kesehatan khususnya bimbingan dan pengajaran yang baik dan
benar. Untuk itu kami mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Direktur RSUD Sidoarjo yang telah memberikan tempat unruk praktek
kebidanan.
2. Yulianik S.KM selaku Direktur Akademi Kebidanan Widyagama Husada
Malang
3. Suhartini Muhaji AMD.Keb selaku pembimbing lapangan di ruang
bersalin RSUD Sidoarjo yang telah banyak memberikan bimbingan dan
membantu dalam pembuatan Asuhan Kebidanan ini.
4. Umi Hani S.KM selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan
memberikan koreksi selama praktek.
5. Teman-teman yang terlibat dalam penyusunn laporan ini yang tidak bisa
kami sebutkan satu persatu dan kami ucapkan terimakasih atas bantuannya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Laporan Askeb
ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kami harapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun guna perbaikan di waktu yang akan datang. Semoga laporan
ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
2.1.2 Etiologi
Penyebab kehamilan adalah adanya kemauan pasangan hidup
untuk mempunyai keturunan. Penyebab bisa kehamilannya yaitu adanya
pertemuan inti ovum denganinti spermatozoa. Proses terjadinya kehamilan
adalah sebagai berikut :
a. Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh korona
radata, yang mengandung persediaan nutrisi
b. Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metaphase di tengah
sitoplasma yang disebut vitellus
c. Dalam perjalanan korona radiata makin berkurang pada zona
pelusda
d. Konsepsi terjadi pada pars ampularis tuba :
- tempat yang paling luas
- dindingnya penuh jonjot, tertutup sel yang mempunyai silia
- ovum mempunyai waktu terlama dan ampula tuba
e.
f. Ovum siap dibuai setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam
- Spermatozoa ditumpahkan, masuk melalui kanalis
servikalis dengankekuatan sendiri
- Dalam cavum uteri terjadi proses kapasitasi yaitu pelepasan
sebagian dari “lipoproteinnya” sehingga mampu mengadakan
fertilisasi.
- Spermatozoa melanjutkan perjalanan menuju tuba
- Spermatozoa hidup selama tiga hari dalam genetalia interna
- Spermatozoa akan mengelilingi ovum yang lebih siap
dibuahi serta mengikis koronoa radiate dan zona pellusda ion
proses enzimatik hialurodidasi.
- Melalui “stomata” spermatozoa memasuki ovum
- Setelah kepala sepermatozoa memasuki ovum, setelah
ekornya lepas dan tertinggal di luar
- Kedua inti ovum dan inti spermatozoa bertemu dengan
membentuk zigot
(Manuaba, 1998 : 99)
2.1.3 Patofoisiologi
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan
terdiri dari :
a. Ovulasi pelepasan avum
b. Terjadi migrasi spermatozoa dan ovum
c. Terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot
d. Terjadi nidai (implantasi) pada uterus
e. Pembentukan plasenta
f. Tumbuh kumbang hasil konsepsi sampai aterm
2.1.4
2.1.5 Tanda-tanda / gejala terjadinya kehamilan antara lain :
a. Amenorea
b. Nausea (enek) dan emesis (muntah)
c. Mengidam
d. Pingsan
e. Mammae menjadi tegang dan membesar
f. Anoreksi (tidak ada nafsu makan)
g. Sering kencing
h. Obstipasi
i. Pigmentasi kulit
j. Epuls
k. Varises
l. Tanda hegar
m. Tanda Chadwick
n. Tanda piscaseck
o. Tanda Braxton hicks
2.1.7 Penanganan
Setiap minggu, hamil memerlukan sedikitnya 4 x kunjungan selama
antenatal
- 1 x kunjungan selama trimester I (sebelum 14 minggu)
- 1 x kunjungan selama trimester II (minggu ke -14 s/d 28)
- 2 x kunjungan selama trimester III (minggu 28-36) dan sesudah
minggu ke 36
3.1.6 Penatalaksanaan
Pengawasan konservatif
- Indikasi
Pada kehamilan < 37 minggu adanya tanda-tanda independing
eklams.
- Pengobatan
a. Di kamar bersalin (selama 24 jam)
o Tirah baring
o Infuse RL yang mengandung 5% dextrose 60-120
cc/jam
o 10 gr Mg SO4 40% IM setiap 6 jam sampai dengan
24 jam pasca persalinan (kalau tidak ada kontraindikasi).
o Diberikan anti hipertensi
Yang digunakan :
1. Kloridin (IV)
Saatu ampul mengandung 0,15 mg/cc, tersedia di kamar
bersalin
2. Tablet Nifedipin 3 x 10 mg (pilihan pertama) atau
tablet metaldopa 3 x 250 mg. bila Systole > 180 mmHg
atau diastole > 110 mmHg.
Digunakan injeksi satu ampule klonidin yang
mengandung 0,15 mg/cc, klonidin I ampule dilarutkan
dalm 10 cc larutan aquabides. Disuntikkan mula-mula 5
cc (IV) perlahan-lahan selama 5 menit sampai TD
diastole normal.
o Pemeriksaan lab. Tertentu (fungsi hepar dan ginjal)
dan produksi urine selama 24 jam.
o Konsultasi pada bagian lain :
1. Bagian mata
2. Bagian jantung
3. Bagian lain sesuai dengan indikasi.
(Sarwono,2005)
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN DATA
Tanggal MRS : 12 – 06 – 2007 Jam MRS : 06.30 WIB
Tempat : Kamar Bersalin RSUD Sidoarjo
Tgl Pengkajian : 12 – 06 – 2007
Jam Pengkajian : 09.00 WIB
Oleh : Sinta Yanawati
No Reg : 1093542
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama : Ny. “S” Nama suami : Tn. “S”
Umur : 25 th Umur : 29 Th
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Agama : Islam Agama : Islam
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl.Ketimang 4/1 Sidoarjo
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan hamil anak pertama dengan usia kehamilan 9 bulan
dan mengeluh sering mules sejak jam 03.00 WIB dan ibu juga
mengeluh sering pusing dan muka serta kakinya bengkak
7. Riwayat haid
Menarche : 12 tahun
Siklus haid : 28 hari
Lama haid : 7 hari (teratur)
Banyaknya : 2 – 3 softex x / hari
Disminorhea : Jarang
HPHT : 03– 09 – 2007
TP : 10 – 06 – 2007
UK : 40 – 41 minggu
8. Riwayat Menikah
Menikah : 1x
Lama menikah : 2 tahun
Umur pertama kali nikah : 23 tahun
Hamil ini
10. Riwayat KB
Ibu mengatakan tidak pernah ikut KB apapun
11. Riwayat kehamilan sekarang
Trimester I : Ibu mengatakan periksa ke Bidan 1x,ibu mengeluh
pusing dan mual dan ibu mendapat suntikan TT1,Fe,
Kalk, dan B6
Trimester II: Ibu mengatakan periksa ke Bidan yang sama 2x,ibu
mengeuh pada pinggangnya terasa pegal,ibu
mengatakan merasakan gerakan janin,ibu mendapat
Fe,Kalk,B6
Trimester III:Ibu mengatakan periksa kebidan yang sama 2x,ibu
mengeluh sering kencing dan pada kakinya terasa
bengkak,ibu mendapat Fe,Kalk,B6 dan dianjurkan untuk
diet.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
- KU : lemah
- Kesadaran : composmentis
- TTV
Tendi : 180/100 mmHg
Nadi : 88x/menit
Suhu : 37,4oC
RR : 22x/menit
2. Pemeriksaan fisik
a. Inpeksi
Rambut : bersih, tidak mudah rontok, tbergelombang dan
warnanya hitam.
Mata & muka ; sclera tidak icterus, simetris, konjungtiva tidak
pucat, tidak ada kelainan lain, muka terdaat
oedema,terdapat cloasma grafidarum,panangan tidak
kabur.
Telinga : tidak ada skret, simetris, tidak ada gangguan
pendengaran.
Hidung : tidak terdapat pernafasan cuping hidung, dan tidak
ada pengeluaran cairan / skret,fungsi penciman baik.
Mulut : tidak ada stomatitis, lidah bersih, tidak ada caries
gigi.
Leher ; Simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, dan
bendungan vena jugularis,juga tidak ada pembesaran
kelenjar limfe.
Dada : simetris, putting susu menonjol, tidak tampak
pengeluaran ASI,tidak ada retraksi dindind
dada,dada tidak membujur.
Perut : tidak ada luka bekas operasi,terdapat strie lividae
dan linia nigra
Genetalia : Tidak ada kelainan pada vulva dan vagina, tidak ada
oedema, varises, kondiloma matalata dan penyakit
kelamin lainnya.
Ekstimitas : simetris,terlihat oedema pada ekstremitas bawah,tidak
sianosis dan tidak ada kelainan.
b. Palpasi
Payudara : kenyal, tidak ada benjolan, yang abnormal,ASI
belum keluar.
Abdomen : Leopold I : TFU 3 jari b px (32cm).
Pada fundus teraba bokong
TBJ : TFU – HODGE x 155
: 32 – 12 x 155 = 3100 gram.
Leopold II : puka
Leopold III : letak kepala sudah masuk PAP
Leopold IV : sudah masuk PAP 3/5
c. Auskultasi
DJJ (+) 12 . 11 . 12 = 140 x/menit
d. Perkusi :
Reflek paella +/+
e. Pemeriksaan penunjang
-Protein urine + + + (positif 3)
II. Indentifikasi Diagnosa Dan Masalah
Dx : G1 P0000 Ab000 UK 40 – 41 minggu A/T/H/IU dengan Pre Eklamsi Berat
Ds : Ibu mengatakan sering mules sejak jam 03.00 WIB dan ibu juga
mengeluh sering pusing dan muka serta kakinya bengkak
Do : - KU : lemah
- Kesadaran : Composmentis
- TTV
TD : 180/100 mmHg
Nadi : 88x/menit
Suhu : 37oC
RR : 22x/menit
HPHT : 3-9-2006
TP : 10-6-2007
UK : 40-41 minggu
BB Sebelum hamil : 55 kg
BB Selama hamil : 67 kg
- Pemeriksaan fisik
Inspeksi
Muka : oedema (+)
Ekstimitas : Oedema +/+
Palpasi
Leopold I : TFU 3 jari b px (32cm).
Pada fundus teraba bokong
TBJ : TFU – HODGE x 155
: 32 – 12 x 155 = 3100 gram.
Leopold II : puka
Leopold III : letak kepala sudah masuk PAP
Leopold IV : sudah masuk PAP 3/5
Masalah :
1. Kurangnya pengetahuan ibu tentang-tanda PEB
Ds : Ibu mengatakan tidak mengerti penyakit yang dideritanya
Do : Ibu tidak bisa menjawab dengan benar : - kurang kooperatif
- kurang faham dengan
keadaannya
2. Gangguan rasa nyaman
Ds : ibu merasa pusing
Do : Tensi 170/110 mmHg
3. Kecemasan tentang keadaan bayinya
Ds : Ibu sering menanyakan tentang kondisinya dan juga kondisi
bayinya
Do : wajah ibu terlihat cemas
Intervensi
1. Observasi keadaan umum dan TTV
R/ data KU dan TTV menunjukkan komplikasi yang mungkin timbul
2. Jelaskan dan beritahu keadaan dan hasil pemeriksaan pada ibu
R/ Informasi yang tepat menghindari terjadinya salah persepsi dan
memberikan rasa tenang pada ibu
3. Penuhi kebutuhan cairan ibu dengan infuse RL
R/ sebagai penyeimbang cairan dan elektrolit
4. Berikan dukungan moril pada ibu
R/ Ibu lebih tenang dalam menjalani tindakan yang akan dilakukan
5. Jaga privasi ibu
R/ Memberikan rasa nyaman, tenang, dan aman pada ibu
6. Lakukan kolaborasi dengan dokter SPOG untuk pemberian
terapi
R/ Dengan pemberian terapi yang tepat diharapkan tidak terjadi
komplikasi
Masalah :
1. Kurangnya pengetahuan ibu tentang tanda-tanda pre eklamsi
Tujuan : Ibu tahu tentang tanda-tanda eklamsi
Intervensi
1) Beri informasi tentang keadaanya
R/ Ibu mengerti tentang kondisinya
2) Beri penjelasan apda ibu tentang tanda –tanda preeklamsi
R/ Ibu mengerti tentang penyakit yang dideritanya
2. Gangguan rasa nyaman
Tujuan : Ibu merasa nyaman
Intervensi
1. Jelaskan pada ibu penyebab pusing dan penglihatan kabur
dikarenakan adanya oedema otak
R/ Ibu lebih kooperatif dengan keadaanya
2. Anjurkan ibu tirah baring
R/ Dengan tirah baring, aktivitas akan berkurang sehingga saraf-saraf
menjalani vasodilatasi
3. Kecemaan tentang keadaan bayinya.
Tujuan : tidak terjadi gawat janin
Intervensi
1. Atur posisi tidur ibu setengah duduk, miring kanan/kiri
R/ mengurangi syndrome vena cava berkurang sehingga
peredaran darah dari ibu ke janin berjalan lancar sehingga O2
pada janin terpenuhi.
2. Observasi BJA tiap 30 menit
R/ Deteksi dini bila terdapat kelainan pada janin
3. Beri dukungan moril dan anjurkan berdo’a
R/ Perasaan ibu lebih tenang.
VI. Implementasi
Tanggal : 12-06-2007
Jam : 11.00 WIB
Dx : Ny. “S” G1 P0000 Ab000 UK 40-41 mgg tunggal, hidup, intrauterine
dengan preeklamsi berat
Implementasi
1. Melakukan pendekatan pada ibu dan keluarga untuk meningkatkan
kerjasama ibu dalam pemberian tindakan.
2. melakukan observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital
K/U : Lemah
TD : 180/100 mm Hg
Kesadaran : Composmentis
N : 88 x / menit
S : 37 C
RR : 22x/menit
3. Menjelaskan dan memberitahu keadaan dan hasil pemeriksaan
pada ibu
4. Memenuhi kebutuhan cairan ibu dengan infuse RL
16 x tetesan / menit kemudian dinaikkan tiap 1 menit 4 tetes sampai
jumlah tetesan 24 tetesan.
5. Memberikan dukungan moril pada ibu
6. Mendampingi ibu untuk berdo’a dan lebih mendekatkan diri pada
Tuhan YME.
7. Menjaga privasi ibu merasa aman, tenang dan nyaman dengan
menutup horden dan menyeliuti ibu.
8. Kolaborasi dengan dokter SpOG dalam tindakan dan pemberian
terapi.
Masalah
1. Kurangnya pengetahuan Ibu
1) Memberi informasi pada ibu tentang keadaannya saat ini.
2) Memberi tahu pada ibu tentang pengaruh penyakit ibu terhadap
janinnya.
2. Gangguan rasa nyaman.
1) Menjelaskan pada ibu penyebab pusing dan penglihatan karena
adanya oedema otak.
2) Menganjurkan ibu untuk tirah baring
3. Kecemasan
1) Mengatur posisi tidur ibu setengah duduk miring kanan/kiri
2) Melakukan observasi DSS tiap 30 menit
3) Memberikan dukungan moril dan dengan memberi perawatan yang
baik.
VII.Evaluasi
Tanggal : 12-06-2007
Jam : 12.00 WIB
Dx : Ny. S G1 P0000 Ab000 UK 40-41 mgg tunggal, hidup, intrauterine
dengan preeklamsi berat
S : Ibu mengatakan tubuhnya masih oedema
O : KU : lemah
Kesadaran : composmentis
TD : 180/100 mmHg
S : 37°C
Nadi : 88 x/menit
RR : 22 x/menit
A : Ny. S G1 P0000 Ab000 UK 40-41 mgg tunggal, hidup, intrauterine
dengan preeklamsi berat
P : Lanjutkan intervensi
BAB IV
PEMBAHASAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan Asuhan Kebidanan pada Ny. “S” G 1 P0000 Ab000
UK 40-41 minggu tunggal, hidup, intrauterine, dengan preeklamsi berat, tidak
ada kesenjangan antara landasan teori dengan kasus.
Asuhan kebidanan diberikan sesuai dengan kebutuhan klien pada saat
hamil dan persalinan. Asuhan ini bertujuan untuk menurunkan angka
mortalitas dan morbiditas maternal dan prenatal melalui sistem kesehatan
untuk menjamin akses terhadap intervensi yang aktif.
5.2 Saran
Menganjurkan pada ibu untuk berdo’a supaya ibu dan bayinya
selamat. Kita menjelaskan pada ibu tentang masalah yang terjadi pada saat
proses persalinan. Untuk mencegah terjadinya itu maka ibu dianjurkan untuk
segera mungkin memeriksakan kehamilannya baik muda maupun kehamilan
yang sudah cukup bulan. Dengan kerja sama antar pemerintah,, pihak PKM
dan masyarakat saling membantu dan membangun sehingga akan
membuahkan hasil yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA